Bab 4. Siapa namamu?

...🌻🌻🌻...

Al berkali-kali mendecak dalam hati manakala melintasi gunungan sampah yang menyiksa hidungnya. Benar-benar pengalaman yang tak pernah ia bayangkan, jika harus turun di lapisan masyarakat paling bawah.

" Lah tumben baru pulang kau Dhis. Macam mana, masih betah ko kerja disana?"

Seorang pedagang es buah dengan wajah khas pulau di Utara Indonesia yang selama ini berdagang di kawasan perumahan sempit menyapa wanita ramah itu.

" Ya betah nggak betah mbak. Namanya cari duit. Belum waktunya jadi tulang rusuk mbak, masih jadi tulang punggung!" Sahut Dhisti meringis.

Mbak-mbak kang es itu terkekeh dengan celetukan Dhisti yang selalu dirasa tak dibuat-buat.

Al yang masih mengenakan masker, topi, juga jaket hanya bisa diam saat melihat interaksi dua manusia kelas teri itu. Sedikit kagum sebab Dhisti merupakan orang yang ramah.

" Ciko mana?"

" Ada di dalam itu, sebentar e."

" Ko, keluar kau. Ngapain di dalam kau itu , aku banting lama-lama hape kau itu ya! di panggil mbak Dhisti ini nih!"

Tak berselang lama, pasca suara yang begitu memekakkan telinga itu terlontar dan membuat Al mendelik, muncul seorang bocah berusia lima tahun dengan ingus yang membentuk angka sebelas, baju mengkerut karena kekecilan, dengan wajah yang tampak lesu.

" Nih ko buat saku sekolah besok. Yang pinter ya. Jangan nakal sama Mama ya!"

" Ih Dhisti...kenapa ko sering-sering kasih kami uang. Pakai untuk keperluan mu to..." Ucap Mama Ciko yang terlihat tak enak hati demi melihat selembar rupiah berwarna biru.

" Sedikit mbak. Aku tadi dapat rezeki halal. Dah ya aku pergi dulu!"

Mama Ciko yang masih tak enak hati kini mengangguk tersenyum. Merasa sungkan karena wanita itu selalu saja kerap memberi mereka dengan dalih uang saku untuk Ciko. Membuat Al tercenung.

" Jadi dia membagi uang yang dia dapat dariku? CK yang benar saja, uang segitu dia bagi-bagi. Bahkan aku sudah di traktir olehnya. Astaga!"

Al mendecak dalam hati, sebab uang dengan nominal yang menurutnya sangat sedikit dan biasanya ia habiskan hanya untuk membeli sebuah sandal jepit itu, mampu digunakan untuk berbagi macam kepentingan.

Daebak!

" Ini siapa lagi Dhis? Seperti bukan Aris rupanya!"

Mama Ciko memindai tampilan Al yang terlihat bersih dan mencolok di kalangan kumuh seperti mereka. Tak bisa menahan diri untuk tidak bertanya sebab pacar Dhisti memang sudah lama tidak datang kesana.

Membuat Dhisti turut menatap Al yang masih terbungkus dengan hoodie juga masker hitam. Benar juga!

" Ahh ini...tukang paket mbak. Iya tukang paket. Tadi nanya rumah orang ujung pas aku lewat, jadi sekalian ikut aku!"

Apa?

Al mendelik kala dia disebut sebagai tukang paket. Sialan!

Usai memungkasi percakapan ringan itu, mereka berdua kemudian pergi bersama menuju rumah Dhisti. Kini, Al tampak mensejajari langkah Dhisti yang tampak lelah itu dengan sedikit menggerutu

" Apa kau gila, kenapa kau mengatakan jika aku tukang paket?" Protes Al sembari berjalan beriringan.

" Lalu aku harus mengatakan kau siapa? Pacarku?" Jawab Dhisti melengos.

Al mendelik dibuatnya. Wanita ini!

" Sudahlah, lagian dimana sih rumah saudaramu? Jangan bilang kau mau bermalam disini! Rumahku sempit, mau tidur dimana kamu?"

Kini, Al semakin bingung untuk menjawab apa. Adiknya akan menggelar acara itu besok malam, setidaknya ia harus menghilang hingga besok siang. Ia bahkan mematikan ponselnya agar semua berjalan sesuai rencananya. Masa bodo untuk lusa nanti.

Ah entahlah!

" Kakek aku pulang!"

Al diam manakala melihat Dhisti berteriak lalu masuk kedalam rumah sederhana , yang hanya berukuran lima meter dengan panjang kurang lebih delapan meteran itu.

Dari arah dalam, ia juga melihat pria yang tiba-tiba muncul dari balik dinding. Seorang pria yang tak lagi muda dengan rambut yang telah memutih.

" Akhirnya kau pulang juga. Sebentar, kakek buatkan minum dulu!"

Dhisti mengangguk seraya melempar tubuhnya ke sofa sederhana yang warnanya sudah memudar. " Dua ya kek, aku pulang nggak sendiri!"

" Aris ikut?" Sahut kakek dari dalam yang belum sempat melihat Al.

" Bukan, aku datang sama orang kesasar. Kasihan dia. Woy mas masuk sini, astaga aku bahkan belum tahu mamamu!"

Al yang di sebut sebagai orang kesasar kini mendengus seraya merunduk sebab tinggi tubuhnya melebihinya gawang pintu rumah Dhisti yang rendah.

" Kamu nggak ngap maskeran melulu, buka apa. Aku lihatnya sumpek!" Tukas Dhisti yang kini mengipasi tubuhnya dengan kipas angin kuno yang seharusnya masuk batang rongsokan.

Al menghembuskan napas panjang demi melihat Dhisti yang dar der dor kala berucap.

" Wanita ini sungguh tidak menjaga image!"

Beberapa saat kemudian, kakek Dhisti datang dengan membawakan dua gelas air putih ke ruang tamu mereka yang sederhana. Membuat Al tersentuh dengan rupa sang kakek yang tampak sendu.

Saat kakek itu datang, Al tepat membuka maskernya. Membuat kakek itu menatap wajah tampan, yang sepertinya sangat familiar.

" Kamu temannya Dhisti?" Tanya Kakek sesaat setelah menghidangkan segelas air putih itu.

" Iya " Jawab Al.

" Bukan" Jawab Dhisti.

Mereka berdua kompak menjawab namun dengan jawaban yang berbeda. Membuat kakek bingung.

Dhisti mendengus sementara Al menunduk belingsatan.

" Maaf saya nanya begitu. Soalnya, Dhisti ini nggak terlalu punya banyak teman. Jadi...saya juga pingin tahu siapa teman cucu saya!"

Al yang bingung harus bagiamana sekarang, kini harap-harap cemas dan berharap tak ada yang mengenalinya.

" Tapi...saya kok ngerasa familiar ya sama kamu!"

" Mampus!" Batin Al tegang. Takut kalau-kalau kakek itu mengenali siapa dirinya.

" Familiar gimana, wajar kalau familiar kek, orang tampan dan wajah bersih kan sering kakek lihat di TV!" Tunjuk Dhisti ke benda kotak berbentuk tabung seukuran kardus air mineral menggunakan dagunya.

Al yang kini di tatap oleh kakek tampak harap-harap cemas. Jangan sampai ia di kenali atau akan timbul masalah baru.

" Kau benar, wajah artis di tivi sama-sama semua. Mungkin karena sering lihat orang buluk di daerah sini, jadi saat lihat kamu kesannya lain!"

Ia turut pura-pura tergelak saat kakek itu berbicara sambil tertawa. Merasa lega sebab rupanya pria itu tak mengenalinya.

" Nih kek tadi aku dapat rezeki. Aku bungkusin makan buat kakek!" Seru Dhisti mengeluarkan sebuah bungkusan dari kertas minyak berwarna coklat.

Lagi, sebuah keajaibannya kecil dilihat Al tepat di depan matanya. Uang yang menurutnya sangat sedikit dan tak berharga itu, nyatanya mampu membuat beberapa orang terlihat bahagia.

" Wah, kebetulan kakek lapar. Kalian sudah makan?"

Al mengangguk di hadapan kakek yang tampak berbinar dihadapan sebungkus nasi lele yang sederhana itu.

" Jadi kamu sebenarnya siapa? Maksud saya, jarang Dhisti itu ngajak temennya pulang. Cucu saya itu orangnya suka minder.

" Eh iya, aku bahkan belum tahu siapa nama kamu!"

Al meneguk ludahnya sendiri dengan bingung. Bagaimana ini?

" Emm nama saya...Saki!"

Membuat Dhisti menoleh heran. " Namamu mirip dengan nama pria terkenal yang tadi kita hindari!"

Membuat Al seketika tersedak air yang baru saja ia minum.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Eva Amelia

Eva Amelia

wkwkwk sabar dhis , tulang punggung mu udah ada di depan mata tuh 😅

2023-01-20

1

Nur Denis

Nur Denis

lha kan emang dia orangnya Dhis🤣🤣

2023-01-07

0

marhayati

marhayati

bukan mirip lgi dis,emang dia🤣🤣🤣ELSAKI🤭

2023-01-05

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Adhisti & Alsaki
2 Bab 2. Pria miskin berduit
3 Bab 3. Bersama wanita aneh
4 Bab 4. Siapa namamu?
5 Bab 5. Terimakasih, aku pergi
6 Bab 6. Insecure
7 Bab 7. Pekerjaan gelap
8 Bab 8. Kunjungan Luna
9 Bab 9. Secuil rasa kagum
10 Bab 10. Diputus
11 Bab 11. Mengantar ke salon
12 Bab 12. Berdua
13 Bab 13. Bagai langit dan bumi
14 Bab 14. Makanan dari Luna
15 Bab 15. Copet anti jambret
16 Bab 16. Kelakuan Puri
17 Bab 17. Sisi lain di pekerjaan
18 Bab 18. kebimbangan Al
19 Bab 19. Head Of Nusa Bahana Corp?
20 Bab 20. Sang Raja tega
21 Bab 21. Kebingungan Dhisti
22 Bab 22. Mulai terpikat
23 Bab 23. Sorot mata itu
24 Bab 24. Kasih nyata kakek
25 Bab 25. Bertemu rival
26 Bab 26. Secuil aksi gila
27 Bab 27. Senyum tengik sang raja tega
28 Bab 28. Rencana aneh big bos
29 Bab 29. Mungkinkah hanya simpati?
30 Bab 30. Tak suka intervensi
31 Bab 31. Bibit bebet bobot
32 Bab 32. Kalau iya, memang kenapa?
33 Bab 33. Nyaris saja
34 Bab 34. Seringai untuk wajah pucat
35 Bab 35. Kenapa berdebar?
36 Bab 36. Mulai mengakui perasaan
37 Bab 37. Kerusuhan
38 Bab 38. Sang penolong
39 Bab 39. Karena aku menyukaimu
40 Bab 40. Sebuah keresahan
41 Bab 41. Cemburu
42 Bab 42. Berteman aja dulu
43 Bab 43. Kerisauan Luna
44 Bab 44. Terimakasih Alsaki
45 Bab 45. Antara aku, kau dan dia
46 Bab 46. Nestapa sang adik
47 Bab 47. Perlindungan sang kakak
48 Bab 48. Saat bahagia bersamamu
49 Bab 49. Keadaan memang sulit, tapi badai tidak pernah lama
50 Bab 50. Orang di masa lalu
51 Bab 51. Papa Egois
52 Bab 52. Pemutusan Hubungan Kerja
53 Bab 53. Iove you so much
54 Bab 54. Flashback
55 Bab 55. Tertangkap
56 Bab 56. Dalam Sel
57 Bab 57. Seratus delapan puluh derajat berubah
58 Bab 58. Selamat jalan
59 Bab 59. Mengungkap fakta
60 Bab 60. Pertengkaran keluarga
61 Bab 61. Di rumah sakit
62 Bab 62. Keresahan kaum licik
63 Bab 63. Menyingkirkan kutu busuk
64 Bab 64. Saatnya berpesta
65 Bab 65. Bisakah kita memulainya dari awal?
66 Bab 66. Telah terpikat cinta pencopet cantik
67 Bab 67. Bebas
68 Bab 68. Inikah rasanya dilamar?
69 Bab 69. Danisa
70 Bab 70. Meminta izin Mama
71 Bab 71. Pria bertanggungjawab
72 Bab 72. Kenapa aku kesal?
73 Bab 73. Mama merestui kalian!
74 Bab 74. Bahagia bersamamu
75 Bab 75. Semakin dekat dengan rencana
76 Bab 76. Bikin iri
77 Bab 77. Kekalahan Hendra Gunawan
78 Bab 78. Menjadi team sukses pernikahan
79 Bab 79. Kok cemburu?
80 Bab 80. Mencicipi lipstik
81 Bab 81. Tanpa selebrasi berlebihan, asal kehidupan selanjutnya menjadi sultan
82 Bab 82. Bukan kisah biasa
83 Bab 83. Selangkah lebih dekat
84 Bab 84. Tince
85 Bab 85. Pesan camer
86 Bab 86. Sah!!!
87 Bab 87. Panggil aku Mas!
88 Bab 88. Kecupan manis
89 Bab 89. Jatuh cinta berjuta rasanya
90 Bab 90. Gadis nakal
91 Bab 91. Hadiah untuk Puri
92 Bab 92. Gangguan
93 Bab 93. Merayakan
94 Bab 94. Lintas cerita
95 Bab 95. Bentuk lain sebuah kepedulian
96 Bab 96. Dua kisah unik
97 Bab 97. Pernyataan
98 Bab 98. Wanita misterius
99 Bab 99. Rahasia besar
100 Bab 100. Bertemu
101 Bab 101. Perubahan perilaku
102 Bab 102. Jangan-jangan
103 Bab 103. Kabur
104 Bab 104. Jangan sampai tertangkap lagi
105 Bab 105. Mengetahui kebenaran
106 Bab 106. kiamat yang mendekat
107 Bab 107. Barang bukti
108 Bab 108. Melepas kerinduan
109 Bab 109. Akhir cerita Hendra Gunawan
110 Bab 110. An apology
111 Bab 111. Siklus kehidupan
112 Bab 112. Akhir kisah END
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Bab 1. Adhisti & Alsaki
2
Bab 2. Pria miskin berduit
3
Bab 3. Bersama wanita aneh
4
Bab 4. Siapa namamu?
5
Bab 5. Terimakasih, aku pergi
6
Bab 6. Insecure
7
Bab 7. Pekerjaan gelap
8
Bab 8. Kunjungan Luna
9
Bab 9. Secuil rasa kagum
10
Bab 10. Diputus
11
Bab 11. Mengantar ke salon
12
Bab 12. Berdua
13
Bab 13. Bagai langit dan bumi
14
Bab 14. Makanan dari Luna
15
Bab 15. Copet anti jambret
16
Bab 16. Kelakuan Puri
17
Bab 17. Sisi lain di pekerjaan
18
Bab 18. kebimbangan Al
19
Bab 19. Head Of Nusa Bahana Corp?
20
Bab 20. Sang Raja tega
21
Bab 21. Kebingungan Dhisti
22
Bab 22. Mulai terpikat
23
Bab 23. Sorot mata itu
24
Bab 24. Kasih nyata kakek
25
Bab 25. Bertemu rival
26
Bab 26. Secuil aksi gila
27
Bab 27. Senyum tengik sang raja tega
28
Bab 28. Rencana aneh big bos
29
Bab 29. Mungkinkah hanya simpati?
30
Bab 30. Tak suka intervensi
31
Bab 31. Bibit bebet bobot
32
Bab 32. Kalau iya, memang kenapa?
33
Bab 33. Nyaris saja
34
Bab 34. Seringai untuk wajah pucat
35
Bab 35. Kenapa berdebar?
36
Bab 36. Mulai mengakui perasaan
37
Bab 37. Kerusuhan
38
Bab 38. Sang penolong
39
Bab 39. Karena aku menyukaimu
40
Bab 40. Sebuah keresahan
41
Bab 41. Cemburu
42
Bab 42. Berteman aja dulu
43
Bab 43. Kerisauan Luna
44
Bab 44. Terimakasih Alsaki
45
Bab 45. Antara aku, kau dan dia
46
Bab 46. Nestapa sang adik
47
Bab 47. Perlindungan sang kakak
48
Bab 48. Saat bahagia bersamamu
49
Bab 49. Keadaan memang sulit, tapi badai tidak pernah lama
50
Bab 50. Orang di masa lalu
51
Bab 51. Papa Egois
52
Bab 52. Pemutusan Hubungan Kerja
53
Bab 53. Iove you so much
54
Bab 54. Flashback
55
Bab 55. Tertangkap
56
Bab 56. Dalam Sel
57
Bab 57. Seratus delapan puluh derajat berubah
58
Bab 58. Selamat jalan
59
Bab 59. Mengungkap fakta
60
Bab 60. Pertengkaran keluarga
61
Bab 61. Di rumah sakit
62
Bab 62. Keresahan kaum licik
63
Bab 63. Menyingkirkan kutu busuk
64
Bab 64. Saatnya berpesta
65
Bab 65. Bisakah kita memulainya dari awal?
66
Bab 66. Telah terpikat cinta pencopet cantik
67
Bab 67. Bebas
68
Bab 68. Inikah rasanya dilamar?
69
Bab 69. Danisa
70
Bab 70. Meminta izin Mama
71
Bab 71. Pria bertanggungjawab
72
Bab 72. Kenapa aku kesal?
73
Bab 73. Mama merestui kalian!
74
Bab 74. Bahagia bersamamu
75
Bab 75. Semakin dekat dengan rencana
76
Bab 76. Bikin iri
77
Bab 77. Kekalahan Hendra Gunawan
78
Bab 78. Menjadi team sukses pernikahan
79
Bab 79. Kok cemburu?
80
Bab 80. Mencicipi lipstik
81
Bab 81. Tanpa selebrasi berlebihan, asal kehidupan selanjutnya menjadi sultan
82
Bab 82. Bukan kisah biasa
83
Bab 83. Selangkah lebih dekat
84
Bab 84. Tince
85
Bab 85. Pesan camer
86
Bab 86. Sah!!!
87
Bab 87. Panggil aku Mas!
88
Bab 88. Kecupan manis
89
Bab 89. Jatuh cinta berjuta rasanya
90
Bab 90. Gadis nakal
91
Bab 91. Hadiah untuk Puri
92
Bab 92. Gangguan
93
Bab 93. Merayakan
94
Bab 94. Lintas cerita
95
Bab 95. Bentuk lain sebuah kepedulian
96
Bab 96. Dua kisah unik
97
Bab 97. Pernyataan
98
Bab 98. Wanita misterius
99
Bab 99. Rahasia besar
100
Bab 100. Bertemu
101
Bab 101. Perubahan perilaku
102
Bab 102. Jangan-jangan
103
Bab 103. Kabur
104
Bab 104. Jangan sampai tertangkap lagi
105
Bab 105. Mengetahui kebenaran
106
Bab 106. kiamat yang mendekat
107
Bab 107. Barang bukti
108
Bab 108. Melepas kerinduan
109
Bab 109. Akhir cerita Hendra Gunawan
110
Bab 110. An apology
111
Bab 111. Siklus kehidupan
112
Bab 112. Akhir kisah END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!