Bab 2. Pria miskin berduit

...🌻🌻🌻...

Wanita itu pasti sudah gila, bagiamana bisa dia malah berteriak saat Al ada disana karena sedang menepi guna bersembunyi. Benar-benar mengkhawatirkan.

Begitu bunyi batin Al kesal.

Dengan gerakan cepat, Al buru-buru mengambil masker, topi ,serta kacamata, lalu menarik sebuah Hoodie dari dalam ranselnya dan membuat Dhisti terlolong.

" Apa yang kau lakukan?" Tanya Dhisti dengan tatapan tajam seraya melihat Al sibuk mengenakan beberapa aksennya dengan cepat.

Al sedetik terdiam kala wanita di depannya itu tampak menatapnya kesal. Apa wanita itu tak mengenali dirinya? Mustahil sekali saat semua wanita memujanya, disini masih ada satu betina yang bahkan berani ketus terhadapnya.

" Aku hanya menumpang ganti baju karena toilet penuh. Apa kau tidak kesana, ada Alsaki yang membuat manusia itu berjubel"

" Aku tidak berminat!"

" Apa? Tidak berminat?"

"Tunggu dulu, kau tidak berniat untuk mencuri kan?" Tanya Dhisti dengan tatapan memindai penuh selidik. Membuat Al sedikit tersentak.

" Sial, pria setampan aku ada juga yang tidak mengenali, benar-benar!"

TRING!

Saat ia sibuk di tuding oleh wanita galak di depannya, ponsel Al berbunyi dan membuat wanita itu menatap gerakannya beberapa saat.

Kakak dimana? Tolongin aku dong meet and great peluncuran produk barunya Nicholas.

" Apa? Brengsek sekali!" Membuat Al mengumpat tak percaya sebab adiknya berniat memintanya untuk membantu kekasihnya. No way!

Dhisti yang mendengar Al mengumpat, sontak menatapnya lekat. " Kau mengumpatiku?" Tanya Dhisti dengan wajah marah.

Namun, saat melihat wanita itu menatapnya tajam, Al mendadak memiliki ide yang sangat licik.

"Maaf aku bukanlah pencuri, dan satu lagi...aku tidak mengumpat kepadamu!"

" Sekarang, bisakah kau menolongku? Aku ingin keluar tapi para wanita itu membuatku tak bisa lewat. Pria bernama Al itu benar-benar membuat orang lain repot!"

Dhisti yang mendengar hal itu langsung membenarkan ucapan Al, sebab rupanya ada yang sama dengan posisinya. Membuatnya mengangguk setuju.

" Kau benar, pria itu sungguh di puja-puja disana, tapi orang sepertiku ini yang harus membereskan kekacauannya. Bahkan para wanita menjadi sering lama-lama di toilet dan membuat pekerjaanku menjadi ganda!" Seru Dhisti dengan emosi yang meledak-ledak.

Membuat Al meringis keki sebab itu artinya kemarahan itu ditujukan untuk dirinya. Damned!

" Ternyata tidak semua orang menyukaiku ya?" Batin Al tak menyangka.

" Memangnya apa hebatnya dia? Untungnya aku tidak suka dengan para artis atau sejenisnya. Aku kadang juga heran dengan mereka, apa yang mereka dapatkan dari menjerit dan berteriak seperti itu. Apa pria bernama Al itu akan menggubrisnya? Sungguh halu yang kebablasan!"

Ya, Dhisti memang tak menyukai hingar bingar semacam itu. Lebih tepatnya tak memiliki kesempatan. Hidupnya habis untuk bekerja dan melakukan sebuah operasi terselubung, karena suatu hal.

Al menelan ludah seraya melirik wanita yang tampak bersungut-sungut dan terlihat tak bisa menahan kekesalannya itu. Dari tempat Al membagi konsentrasi, ia sempat melirik ID card wanita yang ternyata memiliki nama Adhisti itu.

" Adhisti!" Seru Al yang merasa jika ia harus menggunakan Adhisti untuk bisa menolongnya.

" Kau mengenalku?" Tanya Dhisti tak percaya.

" CK, itu kan ada namamu!" Seru Al mendecak dengan wajah datar. Membuat wanita itu langsung malu.

" Nih buat kamu. Tapi... tolong bawa aku turun ke bawah pakai lift karyawan!"

Dhisti langsung melongo manakala melihat empat pecahan rupiah bergambar proklamator, yang kini di suguhkan ke arahnya. Membuat tegukan ludah itu kini terjadi.

" Hah, gila! Empat ratus ribu cuman minta turun ke bawah?" Kebetulan listrik waktunya bayar, bisa buat beli beras juga nanti!" Batin Dhisti menimbang- nimbang dan terlihat tak mau menolak rezeki.

Membuat Al tersenyum menyeringai. Sepertinya, walau ketampanannya tak serta merta membuat semua orang mengenalinya, tapi uang yang ia miliki selalu bisa memuluskan jalannya.

Daebak!

" Ikut aku!" Seru Dhisti seraya ngeloyor pergi, dan membuat Al menarik seulas senyuman.

"Oke, this time for freedom!" Batin Al bersorak senang.

Namun rupanya, kata ' ikut aku' yang Dhisti ucapkan, tak pernah wanita itu sangka jika akan begitu membuatnya sebegitu repot.

Ya, saat jam pulang kerja Dhisti tiba, ia yang kini mencegat sebuah angkot, terkejut dengan kemunculan pria yang beberapa jam lalu memberinya empat ratus ribu hanya untuk melewati lift.

" Kau? Kenapa masih disini?" Tanya Dhisti dengan wajah kaget sebab tak mengira jika pria itu masih nongol di hadapannya.

" Aku perlu bantuanmu lagi!" Sahut Al yang masih mengenakan masker lengkap.

" Bantuan? Bantuan apa lagi?" Tanya Dhisti yang semakin heran.

" Emmhhh, boleh nggak aku ikut kamu pulang?"

" Hah?" Mata dan mulut wanita itu kini sama-sama melebar.

" Nggak, nggak ada. Ngawur aja, kenal kagak mau ikut pulang!" Ketus Dhisti yang tentu saja menolak mentah-mentah permintaan gila laki-laki asing itu.

Membuat Al langsung murung meski masker masih menutupi wajahnya.

" Maksudku... aku numpang sebentar dirumahmu sambil cari kontrakan, aku nggak kenal siapa-siapa di sini!"

" Emang kita kenal?" Sergah Dhisti yang malas.

" Ya... maksudku, selama 24 jam terakhir, kau adalah satu-satunya orang yang aku kenal. Namamu Dhisti kan?"

Dhisti mendengus demi melihat pria aneh yang kini membuatnya kesal.

" Sebenarnya...aku ini sedang mencari keluargaku tapi belum ketemu, sekarang nomer mereka bahkan tidak bisa dihubungi, jadi..."

" Kau kan bisa tinggal di hotel!" Potong Dhisti yang terlihat ogah di ikuti oleh pria itu.

" Uangku sudah kuberikan kepadamu semua. Nih lihat kalau nggak percaya! Mana mungkin aku menyewa hotel!"

Al menunjukkan isi dompetnya yang kosong dan menutupi kartu saktinya, sebab ia memang jarang menggunakan uang cash untuk transaksi.

Membuat Dhisti menatap tak percaya.

" Apa kau mau, uangku yang sudah ada padamu aku minta lagi?" Tanya Al menaikturunkan kedua alisnya dan membuat Dhisti mencelos.

Pria sialan!

"Enak aja dia, aku kan mau beli beras setelah ini!" Batin Dhisti yang tentu tak akan mau, sebab uang itu akan ia gunakan untuk membeli keperluannya.

No way, never ever!

" Ya udah ikut aku kalau gitu, tapi awas ya kalau kamu berani macem-macem!" Ancam Dhisti yang membuat Al mengangguk dengan seringai yang tak di sadari oleh Dhisti.

Terpopuler

Comments

Ta..h

Ta..h

kereeen cewek bar bar sangat menarik.

2023-05-08

0

Raden Ajeng Safitri

Raden Ajeng Safitri

yang aku suka dari novel mommy eng itu pakai bahasa yg luwes, percakapan sungguhan,,,jd dgn membaca aja sudah langsung berimajinasi,,,terbawa suasana,,seakan peran nya tu diri kita sendiri,enak dbaca,, berkali-kali baca novel putus di tengah bab,,the best dech pokoknya

2023-04-03

1

Mira Andani

Mira Andani

menarik

2023-02-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Adhisti & Alsaki
2 Bab 2. Pria miskin berduit
3 Bab 3. Bersama wanita aneh
4 Bab 4. Siapa namamu?
5 Bab 5. Terimakasih, aku pergi
6 Bab 6. Insecure
7 Bab 7. Pekerjaan gelap
8 Bab 8. Kunjungan Luna
9 Bab 9. Secuil rasa kagum
10 Bab 10. Diputus
11 Bab 11. Mengantar ke salon
12 Bab 12. Berdua
13 Bab 13. Bagai langit dan bumi
14 Bab 14. Makanan dari Luna
15 Bab 15. Copet anti jambret
16 Bab 16. Kelakuan Puri
17 Bab 17. Sisi lain di pekerjaan
18 Bab 18. kebimbangan Al
19 Bab 19. Head Of Nusa Bahana Corp?
20 Bab 20. Sang Raja tega
21 Bab 21. Kebingungan Dhisti
22 Bab 22. Mulai terpikat
23 Bab 23. Sorot mata itu
24 Bab 24. Kasih nyata kakek
25 Bab 25. Bertemu rival
26 Bab 26. Secuil aksi gila
27 Bab 27. Senyum tengik sang raja tega
28 Bab 28. Rencana aneh big bos
29 Bab 29. Mungkinkah hanya simpati?
30 Bab 30. Tak suka intervensi
31 Bab 31. Bibit bebet bobot
32 Bab 32. Kalau iya, memang kenapa?
33 Bab 33. Nyaris saja
34 Bab 34. Seringai untuk wajah pucat
35 Bab 35. Kenapa berdebar?
36 Bab 36. Mulai mengakui perasaan
37 Bab 37. Kerusuhan
38 Bab 38. Sang penolong
39 Bab 39. Karena aku menyukaimu
40 Bab 40. Sebuah keresahan
41 Bab 41. Cemburu
42 Bab 42. Berteman aja dulu
43 Bab 43. Kerisauan Luna
44 Bab 44. Terimakasih Alsaki
45 Bab 45. Antara aku, kau dan dia
46 Bab 46. Nestapa sang adik
47 Bab 47. Perlindungan sang kakak
48 Bab 48. Saat bahagia bersamamu
49 Bab 49. Keadaan memang sulit, tapi badai tidak pernah lama
50 Bab 50. Orang di masa lalu
51 Bab 51. Papa Egois
52 Bab 52. Pemutusan Hubungan Kerja
53 Bab 53. Iove you so much
54 Bab 54. Flashback
55 Bab 55. Tertangkap
56 Bab 56. Dalam Sel
57 Bab 57. Seratus delapan puluh derajat berubah
58 Bab 58. Selamat jalan
59 Bab 59. Mengungkap fakta
60 Bab 60. Pertengkaran keluarga
61 Bab 61. Di rumah sakit
62 Bab 62. Keresahan kaum licik
63 Bab 63. Menyingkirkan kutu busuk
64 Bab 64. Saatnya berpesta
65 Bab 65. Bisakah kita memulainya dari awal?
66 Bab 66. Telah terpikat cinta pencopet cantik
67 Bab 67. Bebas
68 Bab 68. Inikah rasanya dilamar?
69 Bab 69. Danisa
70 Bab 70. Meminta izin Mama
71 Bab 71. Pria bertanggungjawab
72 Bab 72. Kenapa aku kesal?
73 Bab 73. Mama merestui kalian!
74 Bab 74. Bahagia bersamamu
75 Bab 75. Semakin dekat dengan rencana
76 Bab 76. Bikin iri
77 Bab 77. Kekalahan Hendra Gunawan
78 Bab 78. Menjadi team sukses pernikahan
79 Bab 79. Kok cemburu?
80 Bab 80. Mencicipi lipstik
81 Bab 81. Tanpa selebrasi berlebihan, asal kehidupan selanjutnya menjadi sultan
82 Bab 82. Bukan kisah biasa
83 Bab 83. Selangkah lebih dekat
84 Bab 84. Tince
85 Bab 85. Pesan camer
86 Bab 86. Sah!!!
87 Bab 87. Panggil aku Mas!
88 Bab 88. Kecupan manis
89 Bab 89. Jatuh cinta berjuta rasanya
90 Bab 90. Gadis nakal
91 Bab 91. Hadiah untuk Puri
92 Bab 92. Gangguan
93 Bab 93. Merayakan
94 Bab 94. Lintas cerita
95 Bab 95. Bentuk lain sebuah kepedulian
96 Bab 96. Dua kisah unik
97 Bab 97. Pernyataan
98 Bab 98. Wanita misterius
99 Bab 99. Rahasia besar
100 Bab 100. Bertemu
101 Bab 101. Perubahan perilaku
102 Bab 102. Jangan-jangan
103 Bab 103. Kabur
104 Bab 104. Jangan sampai tertangkap lagi
105 Bab 105. Mengetahui kebenaran
106 Bab 106. kiamat yang mendekat
107 Bab 107. Barang bukti
108 Bab 108. Melepas kerinduan
109 Bab 109. Akhir cerita Hendra Gunawan
110 Bab 110. An apology
111 Bab 111. Siklus kehidupan
112 Bab 112. Akhir kisah END
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Bab 1. Adhisti & Alsaki
2
Bab 2. Pria miskin berduit
3
Bab 3. Bersama wanita aneh
4
Bab 4. Siapa namamu?
5
Bab 5. Terimakasih, aku pergi
6
Bab 6. Insecure
7
Bab 7. Pekerjaan gelap
8
Bab 8. Kunjungan Luna
9
Bab 9. Secuil rasa kagum
10
Bab 10. Diputus
11
Bab 11. Mengantar ke salon
12
Bab 12. Berdua
13
Bab 13. Bagai langit dan bumi
14
Bab 14. Makanan dari Luna
15
Bab 15. Copet anti jambret
16
Bab 16. Kelakuan Puri
17
Bab 17. Sisi lain di pekerjaan
18
Bab 18. kebimbangan Al
19
Bab 19. Head Of Nusa Bahana Corp?
20
Bab 20. Sang Raja tega
21
Bab 21. Kebingungan Dhisti
22
Bab 22. Mulai terpikat
23
Bab 23. Sorot mata itu
24
Bab 24. Kasih nyata kakek
25
Bab 25. Bertemu rival
26
Bab 26. Secuil aksi gila
27
Bab 27. Senyum tengik sang raja tega
28
Bab 28. Rencana aneh big bos
29
Bab 29. Mungkinkah hanya simpati?
30
Bab 30. Tak suka intervensi
31
Bab 31. Bibit bebet bobot
32
Bab 32. Kalau iya, memang kenapa?
33
Bab 33. Nyaris saja
34
Bab 34. Seringai untuk wajah pucat
35
Bab 35. Kenapa berdebar?
36
Bab 36. Mulai mengakui perasaan
37
Bab 37. Kerusuhan
38
Bab 38. Sang penolong
39
Bab 39. Karena aku menyukaimu
40
Bab 40. Sebuah keresahan
41
Bab 41. Cemburu
42
Bab 42. Berteman aja dulu
43
Bab 43. Kerisauan Luna
44
Bab 44. Terimakasih Alsaki
45
Bab 45. Antara aku, kau dan dia
46
Bab 46. Nestapa sang adik
47
Bab 47. Perlindungan sang kakak
48
Bab 48. Saat bahagia bersamamu
49
Bab 49. Keadaan memang sulit, tapi badai tidak pernah lama
50
Bab 50. Orang di masa lalu
51
Bab 51. Papa Egois
52
Bab 52. Pemutusan Hubungan Kerja
53
Bab 53. Iove you so much
54
Bab 54. Flashback
55
Bab 55. Tertangkap
56
Bab 56. Dalam Sel
57
Bab 57. Seratus delapan puluh derajat berubah
58
Bab 58. Selamat jalan
59
Bab 59. Mengungkap fakta
60
Bab 60. Pertengkaran keluarga
61
Bab 61. Di rumah sakit
62
Bab 62. Keresahan kaum licik
63
Bab 63. Menyingkirkan kutu busuk
64
Bab 64. Saatnya berpesta
65
Bab 65. Bisakah kita memulainya dari awal?
66
Bab 66. Telah terpikat cinta pencopet cantik
67
Bab 67. Bebas
68
Bab 68. Inikah rasanya dilamar?
69
Bab 69. Danisa
70
Bab 70. Meminta izin Mama
71
Bab 71. Pria bertanggungjawab
72
Bab 72. Kenapa aku kesal?
73
Bab 73. Mama merestui kalian!
74
Bab 74. Bahagia bersamamu
75
Bab 75. Semakin dekat dengan rencana
76
Bab 76. Bikin iri
77
Bab 77. Kekalahan Hendra Gunawan
78
Bab 78. Menjadi team sukses pernikahan
79
Bab 79. Kok cemburu?
80
Bab 80. Mencicipi lipstik
81
Bab 81. Tanpa selebrasi berlebihan, asal kehidupan selanjutnya menjadi sultan
82
Bab 82. Bukan kisah biasa
83
Bab 83. Selangkah lebih dekat
84
Bab 84. Tince
85
Bab 85. Pesan camer
86
Bab 86. Sah!!!
87
Bab 87. Panggil aku Mas!
88
Bab 88. Kecupan manis
89
Bab 89. Jatuh cinta berjuta rasanya
90
Bab 90. Gadis nakal
91
Bab 91. Hadiah untuk Puri
92
Bab 92. Gangguan
93
Bab 93. Merayakan
94
Bab 94. Lintas cerita
95
Bab 95. Bentuk lain sebuah kepedulian
96
Bab 96. Dua kisah unik
97
Bab 97. Pernyataan
98
Bab 98. Wanita misterius
99
Bab 99. Rahasia besar
100
Bab 100. Bertemu
101
Bab 101. Perubahan perilaku
102
Bab 102. Jangan-jangan
103
Bab 103. Kabur
104
Bab 104. Jangan sampai tertangkap lagi
105
Bab 105. Mengetahui kebenaran
106
Bab 106. kiamat yang mendekat
107
Bab 107. Barang bukti
108
Bab 108. Melepas kerinduan
109
Bab 109. Akhir cerita Hendra Gunawan
110
Bab 110. An apology
111
Bab 111. Siklus kehidupan
112
Bab 112. Akhir kisah END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!