Bab 3. Bersama wanita aneh

...🌻🌻🌻...

Adhisti nampak biasa saja kala berjejalan di dalam angkot berwarna biru tua, yang di dalamnya berisikan beberapa manusia langka itu. Mulai dari bencong, pengamen botak yang membawa ukulele, hingga makhluk setengah jadi kelas hompimpa.

Namun berbeda dengan Al, pria itu terlihat tak baik-baik saja sebab ia yang biasanya duduk di dalam mobil mentereng dan kinclong dengan jok empuk dan AC yang tiada berhenti mendinginkan, kini harus berhimpitan dengan ibu-ibu yang membawa sekeranjang sayur berisi jengkol dan lalapan.

Membuatnya pusing.

" Astaga, kenapa wanita itu terlihat biasa saja. Rongsokan ini sungguh bau!"

Al membatin seraya mendecak tak percaya ke arah Dhisti yang dengan santainya memainkan ponsel tanpa terlihat ada tanda-tanda terganggu dengan ketidaknyamanan itu.

" Kenapa?" Tanya Dhisti yang merasa jika pria di depannya itu nampak tak nyaman.

" Tidak apa-apa, aku hanya lapar!" Bohong Al seraya tersenyum sekilas walau tak terlihat karena tertutup masker.

Dhisti melengos kesal ke arah pria rewel itu. Terus dia harus membelikan makanan gitu? No way!

Saat angkot itu menepi karena ada satu orang penumpang yang turun, Dhisti seketika membulatkan matanya demi melihat orang lain yang kini masuk lalu duduk tepat di sampingnya.

Merasa sangat tak suka kala wanita itu masuk.

Dhisti yang melihat hal itu seketika mengambil posisi, lalu dengan perlahan mendekatkan diri dengan berpura-pura terjaduk, dan membuat dia dan wanita itu terhuyung bersama.

" Astaga, maaf-maaf!"

Wanita di dekatnya itu mengangguk kaku, tak menyadari apa yang telah Dhisti lakukan terhadapnya. Namun sejurus kemudian, Dhisti tersenyum licik sebab apa yang ia lakukan telah berhasil.

Membuat Al memicingkan matanya kala melihat Dhisti yang nampak memasukkan sesuatu kedalam tasnya.

" Kiri Pak!"

Al yang masih terlolong itu, kini mau tidak mau ikut turun karena sejatinya ia mengikuti wanita aneh itu agar ia bisa mengindari adiknya yang bisa kembali membuat semuanya runyam.

" Rumahmu sudah dekat?" Al bertanya ke arah Dhisti yang sibuk mengaduk tasnya dan terlihat puas dengan hasilnya. Tak menyadari akan perbuatan yang di lakukan oleh wanita ketus itu.

" Belum lah, masih jauh!" Sahutnya santai.

" Hah, kalau jauh kenapa turun?" Tanya Al yang sedikit kesal. Mendengus dibawah teriknya matahari yang sebenarnya sudah sedikit melorot ke sisi barat.

" Lu tu crewet banget ya? Katamu lapar, ayo kita makan mumpung aku dapat rezeki!"

Al menatap tak percaya wanita di depannya yang sebentar jutek, sebentar kalem itu. Benar-benar susah di selami.

" Terpaksa uang darimu kita kongsi lagi buat makan!"

Al hanya diam dan tak mau menjawab. Sudah kepalang tanggung untuk sekedar menyela.

Dhisti menyeret langkahnya menuju sebuah warung makan sederhana dengan menu merakyat. Pecek lele.

" Dua mbak, makan sini. Minumnya es teh manis aja!"

Al menatap iba sebuah warung makan sederhana, yang kini telah ia duduki bersama Dhisti.

" Untung aku ketemu cewek brengsek tadi. Duitnya lumayan. Enak aja dia bisa berkeliaran bebas setelah membuatku seperti ini!" Dhisti yang mengetuk-ngetuk meja bertaplak plastik dari bungkus kopi yang di renda itu, membatin sebab ia telah berhasil mencopet dompet milik wanita yang pernah menjadi penggoda mendiang ayahnya dulu.

" Silahkan mbak!"

Lamunannya menguap kala dua porsi makanan dengan lele garing yang di siram sambal kemangi segar itu, telah terhidang di meja.

Membuat Al menatap nanar makanan di depannya itu.

" Katanya lapar, ayo makan!"

Dhisti langsung mencelupkan tangannya ke wadah air basuhan, dan langsung mencubit daging lembut lele lalu menyuapkan ke mulutnya tanpa melihat Al yang masih ragu-ragu untuk menyantap.

" Mmmm!"

Al meneguk ludahnya demi rasa heran kala melihat Dhisti yang bisa makan seenak itu, di tempat jelek macam ini.

" Mmmm!"

Dengan ragu, Al turut mencelupkan tangannya lalu mencoba memakan makanan yang bahkan sama sekali belum pernah ia coba itu, demi melihat ekspresi berlebihan Dhisti.

Tentu saja ia tak pernah mencoba makanan seperti itu sebab pria kaya macam dirinya tak akan pernah mendatangi tempat seperti itu bukan?

" Kau ini kenapa? Katamu lapar, ayo makan ini enak tau. Sambelnya disini itu juara, dari dulu rasanya gak berubah!"

Al mendecah tak percaya jika keputusannya untuk menghilang sementara waktu, kini justru membuatnya terpaksa bersama wanita aneh.

Namun, diluar dugaannya, tempat yang menurutnya kurang bersih dan kurang higienis itu, ternyata memiliki rasa makanan yang sangat enak. Daebak!

" Enak kan?" Tanya Dhisti dengan posisi menggerogoti kepala ikan air tawar itu.

Ia yang di tatap Dhisti dengan tersenyum, kini turut mengangguk dengan menyuguhkan senyum yang sama. Menjadi pengalaman pertamanya makan di tempat reot dengan wanita yang mata duitan.

Kini mereka berdua menikmatinya makanan itu dengan lahap. Hingga, Dhisti yang kekenyangan seketika sendawa dan membuat Al menghentikan kegiatan mengunyahnya.

" Eeeikkkk! Alhamdulillah!"

Membuat pria di sampingnya itu seketika menyudahi aksi makannya.

" Kok sudah, masih banyak itu. Kau tidak mau ya?" Tanya Dhisti polos yang menatap kepala ikan lele yang tak terjamah oleh Al.

" Aku sudah kenyang!" Bohong pria bertopi hitam itu yang kini tersenyum meringis.

" Bodoh sekali, bagian lele yang paling enak itu kepalan. Kemarikan!"

Al kini mendelik tak percaya demi melihat Dhisti yang merampas kepala lele yang ada di piringnya dengan satu cakupan. Membuat Al geleng-geleng kepala.

.

.

Terpopuler

Comments

Morin Morin

Morin Morin

🤣🤣🤣 bener2 deh cewk gokil,, ngak da gengsinya,,

2023-06-28

0

Ta..h

Ta..h

cewek gokiiill g jaim aku suka 😅😅.

2023-05-08

0

M akhwan Firjatullah

M akhwan Firjatullah

satu speck ma Denok...

2023-02-01

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Adhisti & Alsaki
2 Bab 2. Pria miskin berduit
3 Bab 3. Bersama wanita aneh
4 Bab 4. Siapa namamu?
5 Bab 5. Terimakasih, aku pergi
6 Bab 6. Insecure
7 Bab 7. Pekerjaan gelap
8 Bab 8. Kunjungan Luna
9 Bab 9. Secuil rasa kagum
10 Bab 10. Diputus
11 Bab 11. Mengantar ke salon
12 Bab 12. Berdua
13 Bab 13. Bagai langit dan bumi
14 Bab 14. Makanan dari Luna
15 Bab 15. Copet anti jambret
16 Bab 16. Kelakuan Puri
17 Bab 17. Sisi lain di pekerjaan
18 Bab 18. kebimbangan Al
19 Bab 19. Head Of Nusa Bahana Corp?
20 Bab 20. Sang Raja tega
21 Bab 21. Kebingungan Dhisti
22 Bab 22. Mulai terpikat
23 Bab 23. Sorot mata itu
24 Bab 24. Kasih nyata kakek
25 Bab 25. Bertemu rival
26 Bab 26. Secuil aksi gila
27 Bab 27. Senyum tengik sang raja tega
28 Bab 28. Rencana aneh big bos
29 Bab 29. Mungkinkah hanya simpati?
30 Bab 30. Tak suka intervensi
31 Bab 31. Bibit bebet bobot
32 Bab 32. Kalau iya, memang kenapa?
33 Bab 33. Nyaris saja
34 Bab 34. Seringai untuk wajah pucat
35 Bab 35. Kenapa berdebar?
36 Bab 36. Mulai mengakui perasaan
37 Bab 37. Kerusuhan
38 Bab 38. Sang penolong
39 Bab 39. Karena aku menyukaimu
40 Bab 40. Sebuah keresahan
41 Bab 41. Cemburu
42 Bab 42. Berteman aja dulu
43 Bab 43. Kerisauan Luna
44 Bab 44. Terimakasih Alsaki
45 Bab 45. Antara aku, kau dan dia
46 Bab 46. Nestapa sang adik
47 Bab 47. Perlindungan sang kakak
48 Bab 48. Saat bahagia bersamamu
49 Bab 49. Keadaan memang sulit, tapi badai tidak pernah lama
50 Bab 50. Orang di masa lalu
51 Bab 51. Papa Egois
52 Bab 52. Pemutusan Hubungan Kerja
53 Bab 53. Iove you so much
54 Bab 54. Flashback
55 Bab 55. Tertangkap
56 Bab 56. Dalam Sel
57 Bab 57. Seratus delapan puluh derajat berubah
58 Bab 58. Selamat jalan
59 Bab 59. Mengungkap fakta
60 Bab 60. Pertengkaran keluarga
61 Bab 61. Di rumah sakit
62 Bab 62. Keresahan kaum licik
63 Bab 63. Menyingkirkan kutu busuk
64 Bab 64. Saatnya berpesta
65 Bab 65. Bisakah kita memulainya dari awal?
66 Bab 66. Telah terpikat cinta pencopet cantik
67 Bab 67. Bebas
68 Bab 68. Inikah rasanya dilamar?
69 Bab 69. Danisa
70 Bab 70. Meminta izin Mama
71 Bab 71. Pria bertanggungjawab
72 Bab 72. Kenapa aku kesal?
73 Bab 73. Mama merestui kalian!
74 Bab 74. Bahagia bersamamu
75 Bab 75. Semakin dekat dengan rencana
76 Bab 76. Bikin iri
77 Bab 77. Kekalahan Hendra Gunawan
78 Bab 78. Menjadi team sukses pernikahan
79 Bab 79. Kok cemburu?
80 Bab 80. Mencicipi lipstik
81 Bab 81. Tanpa selebrasi berlebihan, asal kehidupan selanjutnya menjadi sultan
82 Bab 82. Bukan kisah biasa
83 Bab 83. Selangkah lebih dekat
84 Bab 84. Tince
85 Bab 85. Pesan camer
86 Bab 86. Sah!!!
87 Bab 87. Panggil aku Mas!
88 Bab 88. Kecupan manis
89 Bab 89. Jatuh cinta berjuta rasanya
90 Bab 90. Gadis nakal
91 Bab 91. Hadiah untuk Puri
92 Bab 92. Gangguan
93 Bab 93. Merayakan
94 Bab 94. Lintas cerita
95 Bab 95. Bentuk lain sebuah kepedulian
96 Bab 96. Dua kisah unik
97 Bab 97. Pernyataan
98 Bab 98. Wanita misterius
99 Bab 99. Rahasia besar
100 Bab 100. Bertemu
101 Bab 101. Perubahan perilaku
102 Bab 102. Jangan-jangan
103 Bab 103. Kabur
104 Bab 104. Jangan sampai tertangkap lagi
105 Bab 105. Mengetahui kebenaran
106 Bab 106. kiamat yang mendekat
107 Bab 107. Barang bukti
108 Bab 108. Melepas kerinduan
109 Bab 109. Akhir cerita Hendra Gunawan
110 Bab 110. An apology
111 Bab 111. Siklus kehidupan
112 Bab 112. Akhir kisah END
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Bab 1. Adhisti & Alsaki
2
Bab 2. Pria miskin berduit
3
Bab 3. Bersama wanita aneh
4
Bab 4. Siapa namamu?
5
Bab 5. Terimakasih, aku pergi
6
Bab 6. Insecure
7
Bab 7. Pekerjaan gelap
8
Bab 8. Kunjungan Luna
9
Bab 9. Secuil rasa kagum
10
Bab 10. Diputus
11
Bab 11. Mengantar ke salon
12
Bab 12. Berdua
13
Bab 13. Bagai langit dan bumi
14
Bab 14. Makanan dari Luna
15
Bab 15. Copet anti jambret
16
Bab 16. Kelakuan Puri
17
Bab 17. Sisi lain di pekerjaan
18
Bab 18. kebimbangan Al
19
Bab 19. Head Of Nusa Bahana Corp?
20
Bab 20. Sang Raja tega
21
Bab 21. Kebingungan Dhisti
22
Bab 22. Mulai terpikat
23
Bab 23. Sorot mata itu
24
Bab 24. Kasih nyata kakek
25
Bab 25. Bertemu rival
26
Bab 26. Secuil aksi gila
27
Bab 27. Senyum tengik sang raja tega
28
Bab 28. Rencana aneh big bos
29
Bab 29. Mungkinkah hanya simpati?
30
Bab 30. Tak suka intervensi
31
Bab 31. Bibit bebet bobot
32
Bab 32. Kalau iya, memang kenapa?
33
Bab 33. Nyaris saja
34
Bab 34. Seringai untuk wajah pucat
35
Bab 35. Kenapa berdebar?
36
Bab 36. Mulai mengakui perasaan
37
Bab 37. Kerusuhan
38
Bab 38. Sang penolong
39
Bab 39. Karena aku menyukaimu
40
Bab 40. Sebuah keresahan
41
Bab 41. Cemburu
42
Bab 42. Berteman aja dulu
43
Bab 43. Kerisauan Luna
44
Bab 44. Terimakasih Alsaki
45
Bab 45. Antara aku, kau dan dia
46
Bab 46. Nestapa sang adik
47
Bab 47. Perlindungan sang kakak
48
Bab 48. Saat bahagia bersamamu
49
Bab 49. Keadaan memang sulit, tapi badai tidak pernah lama
50
Bab 50. Orang di masa lalu
51
Bab 51. Papa Egois
52
Bab 52. Pemutusan Hubungan Kerja
53
Bab 53. Iove you so much
54
Bab 54. Flashback
55
Bab 55. Tertangkap
56
Bab 56. Dalam Sel
57
Bab 57. Seratus delapan puluh derajat berubah
58
Bab 58. Selamat jalan
59
Bab 59. Mengungkap fakta
60
Bab 60. Pertengkaran keluarga
61
Bab 61. Di rumah sakit
62
Bab 62. Keresahan kaum licik
63
Bab 63. Menyingkirkan kutu busuk
64
Bab 64. Saatnya berpesta
65
Bab 65. Bisakah kita memulainya dari awal?
66
Bab 66. Telah terpikat cinta pencopet cantik
67
Bab 67. Bebas
68
Bab 68. Inikah rasanya dilamar?
69
Bab 69. Danisa
70
Bab 70. Meminta izin Mama
71
Bab 71. Pria bertanggungjawab
72
Bab 72. Kenapa aku kesal?
73
Bab 73. Mama merestui kalian!
74
Bab 74. Bahagia bersamamu
75
Bab 75. Semakin dekat dengan rencana
76
Bab 76. Bikin iri
77
Bab 77. Kekalahan Hendra Gunawan
78
Bab 78. Menjadi team sukses pernikahan
79
Bab 79. Kok cemburu?
80
Bab 80. Mencicipi lipstik
81
Bab 81. Tanpa selebrasi berlebihan, asal kehidupan selanjutnya menjadi sultan
82
Bab 82. Bukan kisah biasa
83
Bab 83. Selangkah lebih dekat
84
Bab 84. Tince
85
Bab 85. Pesan camer
86
Bab 86. Sah!!!
87
Bab 87. Panggil aku Mas!
88
Bab 88. Kecupan manis
89
Bab 89. Jatuh cinta berjuta rasanya
90
Bab 90. Gadis nakal
91
Bab 91. Hadiah untuk Puri
92
Bab 92. Gangguan
93
Bab 93. Merayakan
94
Bab 94. Lintas cerita
95
Bab 95. Bentuk lain sebuah kepedulian
96
Bab 96. Dua kisah unik
97
Bab 97. Pernyataan
98
Bab 98. Wanita misterius
99
Bab 99. Rahasia besar
100
Bab 100. Bertemu
101
Bab 101. Perubahan perilaku
102
Bab 102. Jangan-jangan
103
Bab 103. Kabur
104
Bab 104. Jangan sampai tertangkap lagi
105
Bab 105. Mengetahui kebenaran
106
Bab 106. kiamat yang mendekat
107
Bab 107. Barang bukti
108
Bab 108. Melepas kerinduan
109
Bab 109. Akhir cerita Hendra Gunawan
110
Bab 110. An apology
111
Bab 111. Siklus kehidupan
112
Bab 112. Akhir kisah END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!