Melihat ketiganya mematung, Kaisar yang tidak tahu apa-apa pun bingung tentang apa yang terjadi, dia pun berdehem pelan untuk menyadarkan ketiga orang itu.
"Ehem... Ini lho Pa, Ma tadi Kaisar gak sengaja nab-..." Kaisar belum sempat menyelesaikan kalimatnya saat tiba-tiba orang yang ditabrak Kai itu dengan cepat memotong perkataannya.
"Maaf saya permisi." Katanya yang langsung berjalan tanpa melihat ke arah Anika dan Rendra.
Kaisar yang menyadari kedua orang tuanya masih mematung menyadarkan mereka dengan berkata, "Pa, Ma kita jadi makan gak, kok diem aja?"
"Ah iya, ayo kita masuk..." Rendra yang pertama menanggapi, kemudian menarik tangan Anika untuk cepat masuk ke dalam restoran.
Saat ketiganya sudah duduk di meja pesanan mereka, Kaisar terlihat antusias, dia seperti sedang bernostalgia akan sesuatu.
"Pa, Ma, inget gak kalo dulu kita merayakan anniversary pernikahan Mama sama Papa yang ke 12 disini? Kai masih inget banget kalo kita bertiga persis duduk di meja yang sedang kita tempati sekarang." Kai berbicara dengan sangat antusias.
Anika dan Rendra hanya tersenyum tipis menanggapi perkataan putra tunggal mereka, keduanya jelas ingat akan hal tersebut, tapi di antara keduanya tidak ada yang mau membahas hal itu mengingat hubungan mereka yang sekarang tidak terjalin dengan baik.
Percakapan mereka bertiga terhenti saat pelayanan datang membawa pesanan mereka. Yah, Rendra sudah menyiapkan semuanya dengan baik.
Anika tertegun saat melihat makanan yang tersaji di atas meja, semua makanan itu jelas makanan kesukaannya, bagaimana Rendra bisa menyiapkan semua ini, jika dia mengatakan bahwa dia tidak melakukan ini demi hubungan mereka.
Kaisar yang menyadari reaksi mamanya pun berpendapat, "Mama kenapa kok kelihatan kaget banget liat makanan ini, bukannya ini makanan kesukaan Mama?" Tanya Kaisar heran sambil menoleh pada Mamanya.
Anika tersadar dari keterkejutannya, dia juga menoleh pada Kaisar yang masih belum mengalihkan pandangan.
"Enggak nak, ini hanya kebanyakan saja menurut Mama." Jawabnya sambil tersenyum lembut.
"Woah! Bagaimana mungkin ini kebanyakan, sedangkan kita akan berpesta malam ini, jadi ini adalah porsi yang cukup untuk kita bertiga!" Timpal Rendra yang tak kalah semangat, dan ditanggapi tawa oleh ketiganya.
"Gimana? Enak?" Tanya Rendra kepada Anika dan Kaisar.
"Enak Pa, gak salah kita makan disini." Jawab Kaisar yang mulutnya masih penuh dengan makanan.
"Rasanya masih sama, sejak pertama kali kita kesini..." Timpal Anika dengan tersenyum, tapi sorot matanya mengatakan bahwa dia sedang menyimpan kesedihan yang amat dalam.
"Yah, memang benar. Tapi tidak semuanya masih sama seperti dulu. Benar kan Kai?" Tanya Rendra yang menoleh pada Kaisar, tapi sungguh ada maksud lain dari perkataannya tersebut. Dan Anika jelas menyadari hal itu.
"Iya Pa, dekorasinya terlihat lebih modern daripada dulu, tapi tak menghilangkan ciri khas dari restoran ini sih.." Jawab Kai tanpa ada rasa curiga sedikitpun atas pertanyaan Rendra.
Ketiganya pun makan sambil berbincang hangat. Sesekali membicarakan masa lalu yang telah mereka lewati bersama. Untuk sesaat, mereka lupa akan masalah yang sedang mereka hadapi. Canda dan tawa bahagia mengalir begitu saja, menjadi saksi bisu keluarga kecil yang sedang bernostalgia. Tanpa ada yang menyadari, ada seseorang yang memperhatikan mereka dari kejauhan dengan tersenyum.
Bersambung...
Jangan lupa klik like dan favorit ya🐣🐣🐣
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
🌽𝐌𝐈𝐙𝐙𝐋𝐘 👣
sebesar apa kesalahan ibunya Kai di masa lalu hingga membuat ayahnya enggan utk memperbaiki smuanya?
2023-01-03
2
⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀𝐙⃝🦜
pacar pertama Rendra kah yg di tabrak Kai... atau pelakor ???
2022-12-09
0
𝐙⃝🦜尺o
ada kang kompor yg bikin salah paham ya??
2022-12-09
0