Menuntut Pertanggungjawaban

Keisha telah sampai di kantornya, dia langsung masuk ke dalam ruangan Fauzan, ruangan CEO dari Perusahaan TA.

Tok ... tok ....

Mengetuk pintu dengan suara pelan, Kyla mulai mengintip ke dalam ruangan dengan lancang.

"Pak, saya boleh masuk?" tanya Keisha, setelah membuka pintu kedua, yang membatasi ruangan CEO dan ruangan sekretarisnya.

Fauzan yang tengah fokus, hanya mengangguk tanpa menjawabnya dengan kata. Membiarkan Keisha mendekat ke arahnya.

"Ada apa?" tanya Fauzan, tetap fokus pada pekerjaannya.

"Ini ...." Keisha meletakkan sebuah benda panjang berwarna putih dan biru di atas meja Fauzan dengan berhati-hati.

Fauzan yang melihat itu langsung terpaku, menatap dua garis hitam tebal di tengah-tengah alat itu dengan mata membelalak.

"Apa ini, Keisha?" tanya Fauzan, dengan nada menekan. Dia tampak marah, tapi juga bingung di saat bersamaan.

Bagaimana bisa sekretarisnya ini, meletakkan benda seperti itu di hadapannya. Terlebih lagi dengan memperlihatkan raut wajah bahagia.

"Apa yang kamu berikan kepada saya, Keisha? Kenapa kamu memberikan ini? Memangnya saya–"

Keisha meletakkan ponselnya dengan memutar sebuah video aksi mereka berdua di malam hari.

Fauzan terperanjat. Dia diam dengan tatapan lekat, menatap pada layar ponsel itu.

Fauzan yakin itu dirinya dan Keisha. Tapi kapan kejadian itu terjadi?

Fauzan menatap Keisha dengan tatapan menyelidik. Seperti tak ingin mengakui kenyataan itu.

"Apa yang kamu mau? Uang? Rumah? Atau tunjangan hidup?" tanya Fauzan, tampak tak senang.

Fauzan tak bisa membiarkan seorang wanita masuk ke dalam keluarganya dengan alasan seperti ini. Terlebih lagi, di saat dia sangat mencintai istrinya.

"Saya bisa memberikan apa pun pada kamu. Asalkan bukan bagian dari keluarga atau hidup saya!" jelas Fauzan, tegas. Seperti tak memberikan celah pada Keisha.

Tapi sayang, Keisha yang melihat responsnya, sama sekali tak merasa gentar atau takut. Dia sudah memiliki senjata di dalam perutnya. Dan itu adalah sebuah bom kenyataan!

"Saya hanya meminta pertanggung jawaban dari Anda, Pak. Anda yang melakukannya, Anda juga yang harus bertanggung jawab!" ucap Keisha, tak kalah tegasnya dengan lelaki di depannya ini.

Keisha punya harga diri. Tentu saja dia tak membiarkan hal itu di injak-injak oleh lawannya! Walau dia sempat merendahkan martabatnya beberapa saat untuk mendapatkan kesempatan ini.

"Jika Anda tidak memenuhi permintaan saya. Saya akan datang langsung pada istri Anda dan mengatakan semuanya, tanpa menutupinya sedikit pun!" ucap Keisha, tajam.

Fauzan diam. Menatap Keisha dengan tatapan menusuk. "Keluar kamu. Saya tidak ingin melihat kamu lagi!" ucapnya, membentak.

Keisha sempat terkejut. Tubuhnya juga gemetar melihat Fauzan yang bisa sekasar ini dengan seorang perempuan.

Padahal Keisha kira, Fauzan tak akan bisa bertindak kasar jika dia mengantongi barang bukti yang kuat.

Tapi apa ini? Fauzan tampak tak takut dengan Keisha, walaupun Keisha sudah menjadi ancaman terbesar untuk kehancuran rumah tangganya?

Keisha membuang wajah ke samping, sekedar menghela napas kasar beberapa saat dan kembali menatap atasannya itu.

"Saya tidak akan keluar sebelum Anda memberikan saya janji untuk mempertanggung jawabkan semua ini, Pak!" Keisha menatapnya lancang. "Atau, saya sebarkan semua ini di papan buletin kantor kita?!" lanjutnya, mengancam.

Fauzan bangkit dari tempatnya, mengambil papan nama bertuliskan gelarnya dari atas meja dan melemparkan benda itu ke tempat sampah

Brak!

Keisha yang melihat itu langsung membulatkan matanya dengan sempurna, menatap Fauzan dengan tatapan terkejut.

"Silakan. Saya rela berhenti dari kantor ini hanya untuk menjaga perasaan istri saya!" ucap Fauzan, menegaskan.

Keisha syok. Dia tak tahu sebesar itu cinta Fauzan pada istrinya. "Lalu, jika Bapak keluar dari sini? Mau di kasih makan dengan apa keluarga Bapak nanti?" tanyanya, tampak geram dan kurang ajar.

"Itu urusan saya dan istri saya! Orang luar seperti kamu tidak perlu tahu. Mau saya jualan di pinggir jalan atau jadi tukang parkir sekali pun, saya tetap tidak akan menikahi kamu!" ucap Fauzan, sembari berjalan ke arah pintu keluar, hendak meninggalkan Keisha.

Namun di tengah-tengah keributan itu, seorang wanita tengah berdiri di ambang pintu dengan tatapan teduh, saat menatap ke dalam ruang kerja suaminya.

Wanita berhijab yang sangat cantik dan anggun. Dia tampak tenang melihat situasi suami dan sekretarisnya di dalam ruangan itu.

Tapi entah bagaimana di dalam hatinya. Yang jelas, wanita itu tampak sabar dan teduh saat melihat keduanya.

"Sayang, kamu punya wanita lain?" lontarnya, sambil tersenyum masam.

Episodes
1 Firasat
2 Menuntut Pertanggungjawaban
3 Lapang Dada
4 Memastikan
5 Perhitungan
6 Wanita Lain
7 Terpecah
8 Alternatif
9 Tercela dan Celaan
10 Amarah
11 Di Usir
12 Bukan Anak Durhaka
13 Insiden Penculikan
14 Tentang Keikhlasan
15 Kesabaran
16 Insiden Penculikan (2)
17 Batasan Nyata
18 Permintaan
19 Terjerat
20 Pertanyaan Yang Berat
21 Lawan Tak Seimbang
22 Lawan Tak Seimbang (2)
23 Teman
24 Alasan
25 Mengidam
26 Kecemasan
27 Jujurnya Hati
28 Perubahan Sikap
29 Izin Anak Sulung
30 Ancaman
31 Ancaman (2)
32 Harapan Semu
33 Akting
34 Sikap Aneh
35 Sikap Aneh (2)
36 Obsesi
37 Penipu
38 Perjanjian
39 Waspada
40 Rencana
41 Kritis
42 Tidak Enak Hati
43 Nasehat Bunda
44 Kita Sama
45 Status
46 Kesalahan
47 Kesalahan (2)
48 Kesalahan (3)
49 Kesalahan (4)
50 Kesalahan (5)
51 Kebaikan Yang Menyesatkan
52 Tidak Ada Yang Membaik
53 Debat Dulu
54 Cemburu
55 Pendukung
56 Anak Angkat
57 Awal Mulanya
58 Neraka
59 Seusai Pernikahan
60 Home Alone
61 My Daughter's
62 Broken Heart
63 Bulan Madu
64 H-1
65 Mantan Kekasih
66 Mantan Kekasih (2)
67 Ibu Hamil Meresahkan
68 Seperti Psikopat
69 Pertengkaran Remaja
70 Pertengkaran Remaja (2)
71 Pertengkaran Remaja (3)
72 Pertengkaran Remaja (4)
73 Ingin Pulang
74 Milik Izra
75 Identitas Izra
76 Aku Kembalikan!
77 Yang Pertama
78 Merasa Terpuruk
79 Rapat
80 Prasangka
81 Hal Terpenting
82 Nasehat Musuh Bebuyutan
83 Izin Bersikap Baik
84 Rahasia Terlarang part 1
85 Rahasia Terlarang part 2
86 Rahasia Terlarang part 3
87 Kesalahan Tindakan
88 Baby Blues Syndrom
89 PDKT
90 Kunjungan
91 Tak Ingin Melukai
92 Permintaan Terakhir
93 Pemicu
94 Kamu Bercerai?
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Firasat
2
Menuntut Pertanggungjawaban
3
Lapang Dada
4
Memastikan
5
Perhitungan
6
Wanita Lain
7
Terpecah
8
Alternatif
9
Tercela dan Celaan
10
Amarah
11
Di Usir
12
Bukan Anak Durhaka
13
Insiden Penculikan
14
Tentang Keikhlasan
15
Kesabaran
16
Insiden Penculikan (2)
17
Batasan Nyata
18
Permintaan
19
Terjerat
20
Pertanyaan Yang Berat
21
Lawan Tak Seimbang
22
Lawan Tak Seimbang (2)
23
Teman
24
Alasan
25
Mengidam
26
Kecemasan
27
Jujurnya Hati
28
Perubahan Sikap
29
Izin Anak Sulung
30
Ancaman
31
Ancaman (2)
32
Harapan Semu
33
Akting
34
Sikap Aneh
35
Sikap Aneh (2)
36
Obsesi
37
Penipu
38
Perjanjian
39
Waspada
40
Rencana
41
Kritis
42
Tidak Enak Hati
43
Nasehat Bunda
44
Kita Sama
45
Status
46
Kesalahan
47
Kesalahan (2)
48
Kesalahan (3)
49
Kesalahan (4)
50
Kesalahan (5)
51
Kebaikan Yang Menyesatkan
52
Tidak Ada Yang Membaik
53
Debat Dulu
54
Cemburu
55
Pendukung
56
Anak Angkat
57
Awal Mulanya
58
Neraka
59
Seusai Pernikahan
60
Home Alone
61
My Daughter's
62
Broken Heart
63
Bulan Madu
64
H-1
65
Mantan Kekasih
66
Mantan Kekasih (2)
67
Ibu Hamil Meresahkan
68
Seperti Psikopat
69
Pertengkaran Remaja
70
Pertengkaran Remaja (2)
71
Pertengkaran Remaja (3)
72
Pertengkaran Remaja (4)
73
Ingin Pulang
74
Milik Izra
75
Identitas Izra
76
Aku Kembalikan!
77
Yang Pertama
78
Merasa Terpuruk
79
Rapat
80
Prasangka
81
Hal Terpenting
82
Nasehat Musuh Bebuyutan
83
Izin Bersikap Baik
84
Rahasia Terlarang part 1
85
Rahasia Terlarang part 2
86
Rahasia Terlarang part 3
87
Kesalahan Tindakan
88
Baby Blues Syndrom
89
PDKT
90
Kunjungan
91
Tak Ingin Melukai
92
Permintaan Terakhir
93
Pemicu
94
Kamu Bercerai?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!