Anti Wanita?

Suasana bahagia atas kemenangan yang diraih Julian dan kawan kawan, masih terasa saat dia sampai di rumahnya. Orang orang rumah juga sangat antusias dalam menyambut kedatangan Pemuda berbakat itu.

"Waah! Keren kamu, Jul! Bisa menang lagi kayak tahun lalu," puji sang paman yang belum lama ini keluar dari kamarnya bersama dua anaknya yang kembar bernama Dana dan Dini.

Bagi Julian, pamannya adalah pengganti sosok sang ayah selama ini. Pria berusia empat puluh tahun itu memang satu satunya saudara kandung ibunya Julian. Sejak kecil Julian sudah sering bermain bersama sang paman. Bahkan dia lupa kasih sayang seorang ayah. Yang Julian tahu pamannya lah yang menyayangi dia dan menganggap kasih sayang sang paman sebagai kasih sayang seorang ayah.

"Namanya juga rejeki, Paman. Mungkin rejekinya masih untuk desa ini, jadi desa ini diberi kesempatan untuk menang lagi," balas Julian sembari melepas kaos bola dari badannya yang penuh keringat.

"Terus, rejeki buat Budhe, mana? Budhe kan butuh rejeki juga," celetuk Sifa, anak pertama dari paman Seno. Julian hanya mampu tersenyum lebar sebagai jawaban adik sepupunya itu. Julian tahu maksud dari ucapan sang sepupu itu. Budhe yang dimaksud Sifa adalah ibu kandung Julian.

"Kan, kebiasaan, kalau ditanya soal rejeki untuk Budhe aja, Mas Jul bisanya cuma cecengesan aja," sindir Sifa karenaa sedikit kesal meski tahu sering diabaikan oleh Julian jika bertanya seperti itu.

"Gimana Mas Jul mau jawab, Sifa," Sang Bibi menimpali. "Dia kan nunggu seorang ukhti yang khilaf. Yang tidak memandang ketampanan Mas kamu ituloh," sindiran sang Bibi yang semakin melebarkan senyuman Julian. Namanya Bibi Atikah, istri dari paman Seno.

"Hillih! Sok ganteng. Terlalu pilih pilih, makanya nggak laku laku. Mubazir gantengnya," cibir Asifa lagi.

"Udah, Jul. Jangan ditanggepin ucapan adikmu. Sana mandi terus sholat," ucap Paman menengahi.

"Iya, Paman. Ini juga mau segera mandi," balas Julian. Dia segera saja beranjak menuju kamar mandi dengan tatapan meledek kepada adik sepupunya yang baru duduk di bangku SMA kelas dua.

Saling ledek dan debat seperti itu memang kerap sekali terjadi antara Sifa dan Julian. Tapi perdebatan itu tidak pernah menimbulkan pertengkaran diantara keduanya. Justru perdebatan itu semakin memperat hubungan keluarga yang ada.

"Jangan ledekin Masmu terus sih, Fa. Kasian," protes Paman Seno. "Kamu kan tahu, Julian kalau deket sama cewek itu gimana?"

"Ya aku tahu, Pak. Tapi kan Mas Jul nggak bisa kayak gitu terus! Bapak nggak tahu sih, banyak orang yang berangnggapan Mas Jul itu punya kelainan. Aku kan kesel dengernya," balas Sifa.

"Ibu juga pernah lihat, Julian diledekin kalau dia itu nyimpang. Juliannya sih nggak apa apa, tapi aku yang kesel mendengarnya," Bibi Atikah menimpali.

"Ya udah jangan terlalu dipikirkan. Nanti kalau udah waktunya juga dia bakalan bisa dekat sama cewek. Kasihan kalau didesak terus. Bisa tekanan batin dia," ucap Paman dengan sabarnya.

Tanpa mereka sadari, orang yang mereka bicarakan, mendengar semua pembicaraan orang orang yang ada di ruang tengah rumah itu. Julian yang lupa membawa handuk, berniat masuk kembali ke kamarnya. Namun saat kakinya sampai di pintu dapur, Julian langsung menghantikan langkahnya begitu mendengar obrolan Paman, Bibi serta adik sepupunya.

Julian terduduk di kursi yang ada di dapur. Pikirannya menerawang ke segala arah. Terutama tentang kelemahan dirinya yang baru saja menjadi bahan pembicaraaan keluarganya. Beruntung Ibunya sedang berada di Masjid tiap maghrib, jadi ibunya juga tidak mendengar pembicaraan itu.

Ibu Julian memang selalu kepikiran dengan keadaan anaknya. Bahkan sang ibu pernah membawa julian ke ahli psikiater, tapi hasilnya bersih. Siapapun pasti heran dengan keadaan Julian. Dia akan diam, bahkan kadang sampai panik jika didekati wanita yang naksir sama dia. Jika sedang berkumpul, gejala itu tidak kelihatan. Tapi jika sendirian, Julian akan pucat.

Karena keadaannya itulah banyak wanita yang sering merasa kecewa dengan sikap Julian tersebut. Diantaranya adalah tiga wanita cantik bernama Kamila, Namira dan Safira. Ketiga wanita itu sudah lama memendam perasaan pada pemuda tampan penjual batagor tersebut. Tapi ketiganya ditolak tanpa penjelasan yang pasti.

"Mungkin benar kalau Julian itu nyimpang, Mil," ucap salah satu teman Kamila.

"Nggak mungkin. Jangan ngaco kalau ngomong," bantah Kamila.

"Buktinya, cewek secantik kamu aja, Julian tolak mentah mentah. Apa lagi kalau bukan nyimpang coba," sang teman masih kukuh dengan pendapatnya.

"Aku nggak yakin. Akan aku buktikan kalau cowok setampan Julian, bukan cowok yang yang menyimpang," tekat Kamila.

Tekat serupa juga diucapkan oleh Safira dan Namira, di tempat yang berbeda.

...@@@@@...

Terpopuler

Comments

Okto Mulya D.

Okto Mulya D.

Julian emang kerennn mungkin minder kali dgn ekonomi keluarga...tak mau pacaran atau nikah sebelum sukses. itu prinsipku dulu..lagian pacaran banyak mudaratnya...dosa lho. iya kan Juliann

2025-04-18

0

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

buktikan deketin trus julian kasian dikatain mempunyai kelainan,,,,lanjutkan thor....

2023-02-13

0

reader

reader

memang author ini paling bisa kalau membuat novel yg alur ceritanya ringan dan menghibur.. sampai aku senyum senyum sendiri

2023-01-30

0

lihat semua
Episodes
1 Pria Penuh Pesona
2 Anti Wanita?
3 Rasa Peduli Dari Sahabat
4 Tidak Suka Bahas Wanita
5 Nasehat Ibu
6 Sikap Dingin Julian
7 Orang Yang Terobesi
8 Sebuah Sindiran Telak
9 Bersatunya Korban Sakit Hati
10 Karma?
11 Tamu Untuk Julian
12 Rencana Kotor
13 Rencana Tiga Wanita
14 Alasan kelainan Pada Julian
15 Saat Itu Tiba
16 Terjebak
17 Kalian Menodaiku??
18 Nasib Tiga Wanita
19 Empat Bapak Berbicara
20 Keputusan Bersama
21 Gelisahnya Julian
22 Rasa Malu Dan Benci
23 Sedikit Perdebatan
24 Senyum Dalam Kecewa
25 Keanehan Bu Sukma
26 Usaha Julian
27 Masih Dalam Usaha
28 Mereka Belum Jera
29 Hadiah Tak Terduga
30 Fakta Dan Kesialan
31 Amarah dan Rasa Bersalah
32 Menengok Hadiah Bersama
33 Menengok Rumah Baru
34 Setelah Menengok Rumah
35 Kumpul Bersama Sahabat
36 Sedikit Perubahan
37 Bergosip Didekat Suami
38 Kejutan Keluarga
39 Kebersamaan Keluarga
40 Setelah Pulang Jalan Jalan
41 Kejujuran Julian
42 Rasa Dibalik Senyum
43 Ada Yang Beda
44 Kecewanya Tiga Istri
45 Gantian Aku Yang Berkorban
46 Ke Rumah Mertua
47 Bersama Keluarga Namira
48 Godaan
49 Tuduhan Tidak Berguna
50 Sekamar Berdua
51 Mulut Tetangga
52 Kesalnya Tetangga
53 Usaha Wanita Lain
54 Harapan Orang Tua
55 Gerakan Tak Sengaja
56 Dia Memang Baik
57 Tutorial Perang Bibir
58 Setelah Adu Bibir
59 Mampir Ke Rumah Baru
60 Drama Di depan Rumah
61 Setelah Drama Selesai
62 Ketika Si penghina Berubah Sikap
63 Ancaman
64 Tantangan Balik
65 Saat Malam Tiba
66 Malam Yang Menggelora
67 Gara Gara Ranjang
68 Keributan Pagi
69 Keraguan Dan Niat
70 Perlindungan Jarak Jauh
71 Julian Minta Bantuan
72 Mulai Ada Peningkatan
73 Tidur Berdampingan?
74 Berusaha Untuk Adil
75 Perubahan Rencana
76 Di Saat Julian Tidur Siang
77 Kena Deh
78 Kerinduan Julian
79 Fitnah
80 Meredanya Emosi
81 Musyawarh Untuk Mufakat
82 Keputusan Bersama
83 Kabar Dari Pasar
84 Tawaran Sang Istri
85 Usaha Suami
86 Nonton Bareng
87 Akibat Nonton Bareng
88 Malam Yang Indah
89 Menikmati suasana
90 Kemajuan Yang Menyenangkan
91 Setelah Malam Itu
92 Utusan Dari Musuh
93 Bantuan Datang
94 Daya Tarik Julian
95 Malam Untuk Kamila
96 Bermanja Ria
97 Kubu Yang Berbeda
98 Usaha Yang Berbeda
99 Predator Lawan Predator
100 Jatah Istri Ketiga
101 Sebuah Keberuntungan
102 Obsesi Sang Sepupu
103 Obrolan Santai Di Rumah Baru
104 Persiapan Syukuran
105 Setelah Acara Syukuran
106 Peringatan Dari Sang Istri
107 Sebuah Kejutan
108 Tetangga Tutup Mulut
109 Saat Panas Membakar Bumi
110 Ketagihan
111 Ngambek Gara Gara Jatah
112 Menjinakan Betina
113 Hobby Terbaru Dari Julian
114 Firasat Wanita
115 Bahagia Di Atas Rasa Cemburu
116 Sebuah Fakta
117 Pemikiran Buruk
118 Setelah Marah Pada Istrinya
119 Semakin Frustasi
120 Saat Makan Bersama
121 Dibuat Frustasi
122 Masih Berusaha
123 Sidang Dalam Kamar
124 Jatah Damai
125 Damai Itu Indah
126 Rasa Khawatir
127 Dua Musuh Bersatu
128 Keluarga Pembenci
129 Tak Dapat Tidur
130 Dua Keluarga Yang Berbeda
131 Surat Panggilan
132 Amarah Sang Pembenci
133 Amarah Pembenci
134 Karma
135 Kejutan
136 Melepas Rindu
137 Pertemuan
138 Ayah Dan Putranya
139 Rencana Sang Ayah
140 Sebelum Kenyatan Terungkap
141 Saat Mediasi tiba
142 Ketegangan di Ruang Mediasi
143 Keputusan Julian
144 Usai Mediasi
145 Merayakan Kemenangan
146 Pertemuan Ayah dan Musuhnya
147 Pria Tua Bergosip
148 Pilihan Untuk Tukang Hina
149 Usaha Para Pembenci
150 Tidak Memberi Celah
151 Tamu Yang Tidak Diharapkan
152 Hinaan Berbalik Arah
153 Dua Musuh Adu Mulut
154 Malam Yang Sama
155 Gangguan Pagi
156 Berulah Tiada Batas
157 Kehebohan Warga Kompleks
158 Ajakan Sang Ayah
159 Julian Go Public
160 Julian Jadi Idaman
161 Hukuman Moral
162 Satu Tumbang Satu Beraksi
163 Permintaan Yang Memalukan
164 Masih Tak Tahu Malu
165 Tamu Tak Terduga
166 Usaha Ibu Dan Anak
167 Kesamaan Ayah dan Anak
168 Di Pesta Pernikahan
169 Akhir Yang Bahagia
Episodes

Updated 169 Episodes

1
Pria Penuh Pesona
2
Anti Wanita?
3
Rasa Peduli Dari Sahabat
4
Tidak Suka Bahas Wanita
5
Nasehat Ibu
6
Sikap Dingin Julian
7
Orang Yang Terobesi
8
Sebuah Sindiran Telak
9
Bersatunya Korban Sakit Hati
10
Karma?
11
Tamu Untuk Julian
12
Rencana Kotor
13
Rencana Tiga Wanita
14
Alasan kelainan Pada Julian
15
Saat Itu Tiba
16
Terjebak
17
Kalian Menodaiku??
18
Nasib Tiga Wanita
19
Empat Bapak Berbicara
20
Keputusan Bersama
21
Gelisahnya Julian
22
Rasa Malu Dan Benci
23
Sedikit Perdebatan
24
Senyum Dalam Kecewa
25
Keanehan Bu Sukma
26
Usaha Julian
27
Masih Dalam Usaha
28
Mereka Belum Jera
29
Hadiah Tak Terduga
30
Fakta Dan Kesialan
31
Amarah dan Rasa Bersalah
32
Menengok Hadiah Bersama
33
Menengok Rumah Baru
34
Setelah Menengok Rumah
35
Kumpul Bersama Sahabat
36
Sedikit Perubahan
37
Bergosip Didekat Suami
38
Kejutan Keluarga
39
Kebersamaan Keluarga
40
Setelah Pulang Jalan Jalan
41
Kejujuran Julian
42
Rasa Dibalik Senyum
43
Ada Yang Beda
44
Kecewanya Tiga Istri
45
Gantian Aku Yang Berkorban
46
Ke Rumah Mertua
47
Bersama Keluarga Namira
48
Godaan
49
Tuduhan Tidak Berguna
50
Sekamar Berdua
51
Mulut Tetangga
52
Kesalnya Tetangga
53
Usaha Wanita Lain
54
Harapan Orang Tua
55
Gerakan Tak Sengaja
56
Dia Memang Baik
57
Tutorial Perang Bibir
58
Setelah Adu Bibir
59
Mampir Ke Rumah Baru
60
Drama Di depan Rumah
61
Setelah Drama Selesai
62
Ketika Si penghina Berubah Sikap
63
Ancaman
64
Tantangan Balik
65
Saat Malam Tiba
66
Malam Yang Menggelora
67
Gara Gara Ranjang
68
Keributan Pagi
69
Keraguan Dan Niat
70
Perlindungan Jarak Jauh
71
Julian Minta Bantuan
72
Mulai Ada Peningkatan
73
Tidur Berdampingan?
74
Berusaha Untuk Adil
75
Perubahan Rencana
76
Di Saat Julian Tidur Siang
77
Kena Deh
78
Kerinduan Julian
79
Fitnah
80
Meredanya Emosi
81
Musyawarh Untuk Mufakat
82
Keputusan Bersama
83
Kabar Dari Pasar
84
Tawaran Sang Istri
85
Usaha Suami
86
Nonton Bareng
87
Akibat Nonton Bareng
88
Malam Yang Indah
89
Menikmati suasana
90
Kemajuan Yang Menyenangkan
91
Setelah Malam Itu
92
Utusan Dari Musuh
93
Bantuan Datang
94
Daya Tarik Julian
95
Malam Untuk Kamila
96
Bermanja Ria
97
Kubu Yang Berbeda
98
Usaha Yang Berbeda
99
Predator Lawan Predator
100
Jatah Istri Ketiga
101
Sebuah Keberuntungan
102
Obsesi Sang Sepupu
103
Obrolan Santai Di Rumah Baru
104
Persiapan Syukuran
105
Setelah Acara Syukuran
106
Peringatan Dari Sang Istri
107
Sebuah Kejutan
108
Tetangga Tutup Mulut
109
Saat Panas Membakar Bumi
110
Ketagihan
111
Ngambek Gara Gara Jatah
112
Menjinakan Betina
113
Hobby Terbaru Dari Julian
114
Firasat Wanita
115
Bahagia Di Atas Rasa Cemburu
116
Sebuah Fakta
117
Pemikiran Buruk
118
Setelah Marah Pada Istrinya
119
Semakin Frustasi
120
Saat Makan Bersama
121
Dibuat Frustasi
122
Masih Berusaha
123
Sidang Dalam Kamar
124
Jatah Damai
125
Damai Itu Indah
126
Rasa Khawatir
127
Dua Musuh Bersatu
128
Keluarga Pembenci
129
Tak Dapat Tidur
130
Dua Keluarga Yang Berbeda
131
Surat Panggilan
132
Amarah Sang Pembenci
133
Amarah Pembenci
134
Karma
135
Kejutan
136
Melepas Rindu
137
Pertemuan
138
Ayah Dan Putranya
139
Rencana Sang Ayah
140
Sebelum Kenyatan Terungkap
141
Saat Mediasi tiba
142
Ketegangan di Ruang Mediasi
143
Keputusan Julian
144
Usai Mediasi
145
Merayakan Kemenangan
146
Pertemuan Ayah dan Musuhnya
147
Pria Tua Bergosip
148
Pilihan Untuk Tukang Hina
149
Usaha Para Pembenci
150
Tidak Memberi Celah
151
Tamu Yang Tidak Diharapkan
152
Hinaan Berbalik Arah
153
Dua Musuh Adu Mulut
154
Malam Yang Sama
155
Gangguan Pagi
156
Berulah Tiada Batas
157
Kehebohan Warga Kompleks
158
Ajakan Sang Ayah
159
Julian Go Public
160
Julian Jadi Idaman
161
Hukuman Moral
162
Satu Tumbang Satu Beraksi
163
Permintaan Yang Memalukan
164
Masih Tak Tahu Malu
165
Tamu Tak Terduga
166
Usaha Ibu Dan Anak
167
Kesamaan Ayah dan Anak
168
Di Pesta Pernikahan
169
Akhir Yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!