Keluarga Aldi sudah tiba di rumah Keyla.
Pak Hendra mempersilahkan mereka masuk ternyata hanya ibu nya yang ikut sedangkan Ayah nya tidak ikut serta karena ia sedang tidak sehat. Aldi tampak malu-malu melihat Pak Hendra menatap nya didalam hati nya ia merasa dek-dekan apalagi harus bertemu Keyla di depan orang tua mereka.
"Silahkan masuk," ucap Pak Hendra pada Aldi dan ibu nya. Dengan rasa sungkan Aldi mengajak ibunya.
"Ayo Buk masuk," ajak Aldi.
Bu May pun masuk kedalam bersama, mengikuti Pak Hendra dari belakang. Bu May hampir tidak percaya melihat isi dalam rumah Hendra begitu megah nya, ia merasa tidak nyaman untuk bertamu ke rumah itu, karna ia merasa diri nya tidak lah sepadan dengan keluarga itu.
Pak Hendra mempersilahkan Aldi dan ibu nya duduk di meja makan sambil menikmati makanan yang sudah tersedia untuk mereka. Mereka akan membicarakan hubungan Keyla dan Aldi sambil makan bersama malam itu.
Keyla bersalaman dengan ibu dan Aldi ia merasa gugup di hadapan mereka.
"Selamat malam Keyla," ucap ibu menyapa.
"Malam Buk, mari di cicipi masakan nya... Maaf ada nya cuma ini yang dapat kami hidangkan untuk kalian," ucap Keyla merendah. Padahal banyak makanan di situ semua nya serba enak-enak di pandang mata.
"Keyla memang anak yang baik. Selain cantik, dia juga rendah hati tidak sombong," batin ibu memuji.
Aldi terus memandangi makanan yang ada didepan nya sepertinya ia bingung yang mana yang akan di makan. Tapi hal itu diketahui Pak Hendra ia segera menyuruh Keyla mengambilkan nya nasi dan lauk untuk Aldi.
"Keyla ambilkan Aldi lauk nya seperti Aldi malu-malu," ledek pak Hendra.
"Tidak malu koq, biar aku ambil sendiri," ujar Aldi yang salah tingkah kedua tangan Keyla dan Aldi bersentuhan karna berebut ingin mengambil lauk.
Ibu May dan Pak Hendra saling menoleh dan tersenyum bersama melihat hal tersebut. Keyla dan Aldi pun jadi malu karena di perhatikan oleh kedua orang tua mereka.
Mereka makan bersama malam itu setelah selesai makan Pak Hendra membuka pembicaraan maksud dan tujuan nya mengundang makan malam itu untuk membicarakan tentang hubungan Keyla dan Aldi selanjutnya pada Bu May.
"Seperti yang kita ketahui anak kita sudah lama saling mencintai, tidak salah nya kita selaku orang tua untuk menyatukan mereka secepatnya untuk apa berlama-lama pacaran karena itu bisa menimbulkan hal yang tidak baik juga buat kita dan buat anak-anak kita," tutur pak Hendra sambil menatap pada Bu May "Bagaimana menurut mu May apa kamu setuju kalau mereka kita satukan secepatnya," tanya Pak Hendra meminta pendapat nya.
"Semua nya tergantung pada Aldi aku hanya bisa memberikan mereka restu selebihnya aku serahkan pada Aldi. Kalau mereka sudah siap yah, adakan saja acara nya bukan kah semakin cepat semakin lebih baik iya kan?" jawab Ibu May menambahkan.
"Ibu koq bicara nya seperti itu sih! jadi aku harus katakan apa iya atau tidak?" Aldi kalang-kabut harus jawab apa karna sebenernya ia belum siap terutama masalah biaya dan nafkah hidup untuk Keyla nantinya.
"Hem... Aldi apa kamu sudah siap menikahi Keyla? balik Pak Hendra bertanya pad Aldi. Masalah biaya kamu jangan pikirkan bapak sudah menyiapkan nya jauh hari sebelum bapak merencanakan nya," ujar Pak Hendra. Aldi jadi serba salah mau jawab iya atau tidak. Ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal kebingungan mau bilang apa.
"Laki-laki macam apa aku kalau harus di biayai sama calon mertua tidak aku tidak mau hilang harga diri ku sebagai laki-laki yang bertanggung jawab aku harus membiayai semua nya. batin Aldi.
Keyla menatap dalam ke arah Aldi menunggu jawaban dari nya.
"Waduh Keyla menatap ku aku gak tau mau bilang apa ya Tuhan aku harus bagaimana?" batin Aldi.
"Aldi jangan banyak mikir jawab saja iya," ucap Pak Hendra tersenyum. Aldi ikut tersenyum ke arah Pak Hendra.
"Aku tau kamu masih belum siap untuk itu Al... ," Keyla menaikan alis nya.
"Maaf Pak aku harus bicarakan nya dengan Keyla terlebih dulu," pinta Aldi pada Pak Hendra.
"Baik kalau itu mau mu, bapak tidak akan memaksa untuk menjawab sekarang," ujar Pak Hendra megijinkan Aldi untuk berbicara empat mata.
Aldi mengajak Keyla keluar sebentar untuk membicarakan masalah itu. Kedua nya pamit keluar.
Mereka menuju taman samping rumah Keyla di sana mereka duduk di sebuah kursi yang ada di taman itu.
"Apa maksud mu mengajak ku keluar kenapa kamu gak jawab iya atau tidak. Papa perlu keputusan dari mu Al.. kenapa kamu malah ber tele-tele? oh aku tau pasti kamu tidak mau kan menikah dengan ku, bicara saja sejujur nya Al. Aku perlu kepastian," tutur Keyla mencetus.
"Kamu jangan salah sangka pada ku Key, kamu tau kan kita baru saja tamat kuliah. Aku belum ada penghasilan yang jelas untuk menafkahi mu aku harus mempersiapkan semua nya terlebih dahulu," ujar Aldi menjelaskan.
"Sudahlah Al, jangan banyak alasan lagi aku sudah tau niat mu memang hanya ingin mempermainkan perasaan ku. Aku capek Al melihat dirimu tidak ada pendirian sama sekali," ujar Keyla kesal.
"Kok jadi marah si Key? aku bukan nya gak mau menikahi mu. Aku sangat mencintai mu, apa kamu tidak percaya padaku? kamu mau bukti apalagi? aku hanya tidak mau kamu menyesal setelah menikah dengan ku. Aku orang tidak punya apa-apa. Untuk saat ini aku masih kesusahan mencari nafkah untuk keluarga ku bagaimana lagi untuk kita," tutur Aldi.
"Al... apa kamu tidak mendengar ucapan Papa ku tadi kamu tidak perlu memikirkan biaya ya semua nya akan papa beri untuk kita jadi percuma dong Papa aku punya segala nya jika aku tidak menikmati nya?" Keyla sedikit pamer.
"Tidak Key... aku tidak mau seperti itu, dimana harga diri ku sebagai laki-laki? beri aku sedikit waktu lagi," pinta Aldi.
"Ini bukan soal waktu Al, aku hanya perlu jawabanmu
Ya atau tidak. Itu saja. Masalah waktu kapan pun bisa aku juga tidak akan memaksa mu untuk menikah hari ini, aku cuma kasian pada Papa yang berharap aku segera menikah. Tapi semua ada di tangan mu. Aku mau bicara apa tidak mungkin juga aku memaksamu," jelas Keyla.
"Iya aku tau itu Key, aku minta waktu lagi pada mu aku akan berusaha sekuat tenaga ku untuk menghalalkan mu tapi itu bukan dari uang papa mu, tolong mengerti aku Key, ku mohon kamu jangan berburuk sangka padaku," sahut Aldi memberikan penjelasan.
"Terserah kamu saja, aku tidak mau dengar apa-apa lagi dari mu!" Keyla berlalu di hadapan Aldi menuju rumah nya.
"Keyla dengarkan aku dulu, kamu jangan marah begini pliss...," rayu Aldi sambil berjalan menyusul Keyla. Keyla hanya menoleh memasang muka kesal tidak mau mendengar kan Aldi, ia kembali ke dapur menemui papa nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
𝒟𝑒𝒶 🄰L𝑒ⓝ𝒶
keren 1 ads buat novel ini bagus banget
2023-05-13
1
𝒟𝑒𝒶 🄰L𝑒ⓝ𝒶
makin keren ceritanya padahal baru bab awal awalan
2023-05-13
1
Jangan bingung Aldi ambillah keputusan saat hati mu sedang tenang
2023-04-30
0