Pernikahan Kinan

Radit bersiul sambil melangkahkan kaki ringan nya ia berjalan menuju pelaminan yang sudah tampak indah dari kejauhan. Hari itu ia benar-benar merasa bahagia karena sebentar lagi gadis yang dia cintai nya akan menjadi miliknya seutuhnya. Tidak ada lagi orang lain yang dapat mengusik hubungan nya dengan Kinan karena sebentar lagi akan menjadi gelar istri bagi nya.

Kinan dan Radit sudah siap akan menikah semua keluarga sudah tidak sabar ingin melihat nya bersanding secepat mungkin. Kinan sudah di rias sudah tampak cantik dan anggun memakai kebaya berwarna putih dengan rambut di sanggul acara pernikahan nya ikut tradisi orang Jawa karena keluarga pak Sanjaya adalah keturunan orang Jawa.

Saat itu Radit juga sudah tampak lebih tampan dan gagah memakai baju pengantin adat Jawa barat.

Radit mendekati Kinan dengan sedikit malu-malu.

Ia memegang pinggul Kinan dengan lembutnya. Kinan ikut tersipu malu.

Radit segera membawa Kinan naik ke pelaminan

"Kamu terlihat sangat cantik memakai kebaya itu sayang," ujar Radit memuji.

"Kamu juga tampak gagah Radit," Kinan menimpali.

"Sayang kalau sudah menikah kamu jangan panggil aku dengan nama dong..." Radit tampak kesal di panggil kinan dengan nama.

"Oh, salah nya? lalu aku akan panggil siapa?" tanya Kinan sambil tertawa meledek.

"Panggil Mas atau Sayang atau... honey Baby honey... bisa kan,..." Radit tertawa.

"Kamu ada-ada saja. Sok romantis padahal orang nya biasa saja," gerutu Kinan.

"Oh jadi selama ini aku kurang romantis ya? ya sudah aku akan berusaha lebih romantis lagi," ucap Radit memandangi raut muka Kinan yang cantik. Seakan ia tidak mau berkedip dari tadi terus memandangi kecantikan gadis yang sebentar lagi akan menjadi istrinya itu.

Radit dan kinan terdiam di saat di perhatian semua orang yang tanpa mereka sadari sudah ramai yang datang. Para tamu berbisik-bisik memuji pasangan pengantin sempat di dengar oleh mereka, Kinan pun tersipu malu. Kedua orang tua Radit dan Kinan akan memasuki pelaminan duduk di sebelah samping kiri dan kanan. Acara akan siap dimulai.

Semua para tamu sudah datang termasuk teman-teman satu kampus Kinan dan para kerabat orang tua nya. Sekejap saja ruangan megah itu sudah di penuhi para tamu undangan yang sudah siap akan menyaksikan acara pernikahan itu.

Pandangan Kinan tertuju pada seseorang di sebelalah pojok ruangan Pria itu lagi. "Kenapa dia bisa hadir di sini? siapa yang telah mengundang nya?" batin Kinan.

Di seberang ruangan Kinan melihat Rikky dengan pandangan sinis nya. "Rikky... kini aku akan di miliki Radit selama nya tidak ada harapan lagi untuk kita bersatu maka iklaskanlah maafkan aku Rikky," lirih Kinan.

"Sayang... kamu lihat siapa?" tanya Radit mengejutkan Kinan.

"Tidak lihat siapa-siapa koq...," jawab Kinan berbohong.

Acara akan segera di mulai teman-teman Kinan tersenyum melihat Kinan duduk bersanding dengan Radit.

"Mereka tampak serasi nya," ucap Keyla yang ada pada saat itu juga ia duduk berdampingan dengan Aldi.

"Alangkah serasi nya lagi jika kita yang bersanding di situ Sayang...," sambung Aldi melirik Keyla yang masih memandangi pasangan pengantin. Keyla menoleh memasang muka aneh.

"Sepertinya baru hari ini aku denger Aldi memanggil nama ku sayang ternyata dia udah mulai romantis, atau dia kebawa suasana nya? sehingga tidak sadar mengucapkan kata Sayang pada ku," batin Keyla sambil senyum-senyum sendiri nya.

"Apaan si? siapa juga mau duduk ke pelaminan dengan mu!" ucap Keyla pura-pura.

Aldi memasang wajah kesal mendengar ucapan Keyla.

"Wah ternyata ada yang mau menyusul nih," sambung Meta tiba-tiba datang dari belakang dengan mengandeng seseorang.

"Siapa yang mau menyusul kamu ya?" ucap Aldi bercanda melirik pria di samping Meta.

"Hahaha." Meta tertawa karena sebenarnya pria di samping nya bukan pacar nya melainkan sepupunya. Selama putus dengan pacar nya yang sering modusin dia. Meta tidak punya pacar lagi karna ia terlalu mendambakan Rikky ia berharap Rikky mau jadi pacar nya tapi sama sekali Rikky tidak menghiraukan nya.

"Kalian berdua itu cocok tau, aku yakin kalian berjodoh," ucap Meta.

"Amin." dengan spontan Keyla mengaminkan ucapan Meta. Aldi mendengar dengan haru teryata bukan cuma dia yang berharap seperti itu Keyla juga punya harapan yang sama dengan nya.

Acara akan segera dimulai Kinan tersenyum ke arah teman-teman nya dan para tamu nya. Perasaan nya saat itu merasa serba salah ia tidak bisa mengartikan rasa nya terhadap Radit yang selalu mencintai nya itu. Mau tidak mau Kinan harus belajar mencintai Radit karena ia tidak tega mempermainkan pria baik itu. Radit selalu ada buat nya Radit juga bisa menarik perhatian Kinan sehingga membuat Kinan terhibur dari masalah yang dihadapi nya.

pernikahan Kinan dan Radit sudah berlangsung satu hari penuh mereka duduk di pelaminan tapi mereka masih semangat menyalami semua tamu undangan karna bagi mereka saat itu adalah hari istimewa untuk mengesahkan mereka jadi suami istri tanpa rasa lelah akhirnya acara mereka berjalan dengan lancar mereka sudah sah jadi suami istri.

Ibu Melisa dan Pak Sanjaya memasang muka senang penuh kepuasan akhir nya mereka bisa mewujudkan impian mereka bersama. Disaat Kinan menikah harta yang di wariskan pada Kinan akan segera di umum kan pihak siapa yang mendapat hak lebih banyak. Pak Sanjaya berharap hak warisan terbanyak jatuh ke tangan nya. Begitu pun juga dengan ibu Melisa mempunyai harapan yang sama.

Setelah itu mereka akan berpisah seperti nya itu sudah jadi keputusan mereka berdua karna ibu Melisa merasa hidup nya terancam disaat bersama dengan pak Sanjaya begitu juga dengan pak Sanjaya ia menganggap Melisa beban hidup nya selama ini.

Lain lagi dengan Pak fajar yang selalu mencari kesempatan buat bertemu dengan Kinan ia berusaha mencari waktu yang tepat untuk menemui Kinan namun Kinan selalu menghindari nya, bahkan menjauhi nya.

Dengan rasa kesal nya pak Fajar pulang setelah bersalaman dengan Kinan sepertinya Kinan tidak suka akan kehadiran nya.

"Kenapa ia seperti tidak suka pada ku," lirih Pak Fajar kesal. Disaat Pak fajar mengulurkan tangan nya tadi pada Kinan sepertinya Kinan sengaja menepis tangan Pak Fajar tidak mau bersalaman dengan nya.

Radit melirik Kinan dan menyenggol bahu nya agar Kinan bersikap baik pada semua tamu tanpa terkecuali. Kinan memasang muka malas akhir nya bersalaman dengan Pak fajar dengan terpaksa dan membuang muka.

Pak Fajar dengan hati yang kecewa pergi dari tempat itu.

"Tenang Fajar kamu harus sabar dengan perlakuan ini walau perih," lirih Pak Fajar sendiri nya.

Demi rasa penasaran nya terhadap Kinan, Pak fajar akan melakukan segala hal untuk mendapat kebenaran nya kenapa wajah yang dimiliki Kinan mirif dengan mendiang istrinya dan kalung itu juga membuat nya semakin penasaran.

Terpopuler

Comments

Tuti Astriya

Tuti Astriya

Cie cie ternyata Keyla mau tuh berjodoh dengan Aldi 😊

2023-05-29

0

𝒟𝑒𝒶 🄰L𝑒ⓝ𝒶

𝒟𝑒𝒶 🄰L𝑒ⓝ𝒶

mirip tak selalu jodoh

2023-05-13

0

Selamat ya Kinan dan Radit 🎉🥰

2023-04-28

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!