BAB 2

Eric merasa begitu bersalah telah menumpahkan pesanan pada seorang gadis baik yang diketahuinya bernama Lisa. Walau Lisa sudah mengatakan tidak apa-apa, namun Eric tetaplah merasa tidak enak. Apalagi Eric tau gadis itu hanya berpura-pura. Setelah hidup dalam kemalangan selama bertahun-tahun membuatnya dapat membaca karakter orang dan Eric tau jelas, kalau Lisa tidak seperti yang diperlihatkan di luarnya. Gadis itu menyimpan dendam padanya, terlihat dari lirikan mata gadis itu yang diam-diam terlihat marah padanya walau segera berganti menjadi lembut dan pengasih

Saat semua masalah telah diselesaikan. Lisa pamit undur diri, masih dengan hati dongkol. Namun, saat dirinya hendak mendekati mobilnya, tangannya tiba-tiba ditangkap oleh sebuah tangan besar yang kekar. Lisa semakin menjadi berang saat melihat pelakunya. Dia melihat ke kiri dan ke kanan, memastikan tidak ada orang di sekelilingnya sebelum mengeluarkan sumpah serapahnya kepada pria yang di ketahuinya bernama Eric

" Apa maumu pria sialan?" ujarnya tajam

" Maaf nona. Saya kemari ingin bertanggung jawab atas kesalahan saya. Saya akan mengganti gaun Anda yang kotor terkena tumpahan makanan karena keteledoran saya"

" Apa! Menggantinya?" tanya Lisa meremehkan. Eric mengangguk

" Kamu pikir harganya murah apa! Gajimu dua tahun kerja disini pun belum tentu bisa membayarnya" lanjutnya sinis merendahkan. Eric memandangnya datar. Harus diakuinya, wanita didepannya ini cantik, sangat cantik. Akan sangat sempurna, jika sikap lembut yang diperlihatkannya tadi itu nyata. Namun faktanya sikap lembut itu hanyalah pura-pura

" Aku akan menggantinya sesuai dengan gaun yang nona pakai! Gaun yang sama" ujar Eric yakin. Sebelah alis Lisa naik, memandang remeh pada pria didepannya. Wajah tampan Eric cukup menggodanya dan bentuk tubuh Eric yang proporsionis hampir membuatnya jatuh cinta. Apalagi saat matanya memandang bibir Pria didepannya. Bibir seksi sensual yang membuatnya menelan ludah

" Bisakah aku merasakan bibir itu!" batinnya. Lisa ingin merasakan bagaimana rasanya berciuman, apalagi dia sudah tahu kalau sepupu terkasihnya Vika sudah pernah merasakannya, itu semakin membuatnya ingin merasakan bagaimana rasanya ciuman pertama dan pria didepannya merupakan pria idealnya dalam bentuk fisik. Tapi kembali rasa gengsinya terlalu besar untuk mengakui ketertarikan

" Baiklah! Kita lihat apa kamu sanggup membayarnya?" Lisa berucap seraya mendekatkan dirinya pada Eric dan wajahnya tepat berada didepan wajah Eric. Lisa ingin melihat, bagaimana tanggapan pria itu padanya. Karena pada dasarnya, tidak ada pria yang bisa menahan diri merasakan tubuh dan wajahnya sedekat ini. Namun, Eric sama sekali tidak bereaksi. Pria itu hanya menatapnya datar seakan tidak ada rasa tertarik padanya

Lisa mengambil secarik kartu namanya dalam tas yang dibawanya dan memberikannya pada Eric

" Kalau sudah mendapatkannya! Bawa saja ke alamatku ini. Tapi ingat! Harus sama dengan gaun yang kupakai ini" ujar Lisa tersenyum sinis dan berlalu pergi dengan mobil mewahnya setelah menyerahkan kartu namanya pada tangan Eric

Eric menatap kartu itu dan beralih menatap kearah mobil Lisa yang mulai menyala. Jujur, dirinya tergoda oleh provokasi gadis itu dan hampir saja hilang kendali karena tingkah gadis bernama Lisa itu. Apalagi saat wajahnya mampu merasakan hembusan nafas wanita itu yang sengaja menggoda. Dia masih pria normal. Jika bukan karena dia ingat resiko yang akan diterimanya, maka sudah pasti wanita itu akan dilahapnya

" Sialan! Pria itu benar-benar sialan" umpat lisa kesal dengan tindakan pria itu yang seakan tidak tertarik padanya. Namun, harus diakuinya. Lisa tertantang dengan pria itu, apalagi saat hidung mancungnya mencium aroma maskulin pria itu saat tubuhnya berdekatan tadi. Ada rasa ingin memiliki dalam dirinya

🍀🍀🍀

Eric pulang dalam tampilan wajah lesu, apalagi mengingat bagaimana dia akan mendapat uang untuk membayar gaun Lisa. Keadaan pertama yang dijumpainya saat pulang adalah kedua adik kembarnya Riana dan Riani yang terlihat menangis sembari berlari memeluk Eric

" Rian, kenapa kalian menangis?" Rian, panggilan Eric saat memanggil keduanya tapi perorang, Eric akan memanggilnya Ana dan Ani. Eric berujar lembut sembari membalas pelukan kedua adik kembarnya di kiri dan kanannya. Keduanya adalah gadis ABG yang beranjak dewasa, sekarang keduanya sedang menempuh pendidikan SMA

" Kak, ayah terlihat semakin parah" ujar Ana. Eric membeku. Dia melepas pelukan kedua adiknya dan memasuki kamar sang ayah. Betapa terkejutnya dirinya melihat sang ayah yang kini kejang-kejang. Ayahnya menderita penyakit stroke dua tahun yang lalu, itulah kenapa dialah yang paling malang diantara tiga sahabatnya yang lain

" Ayah!" Eric buru-buru menghampiri sang ayah dan memangkunya. Dirinya kacau sekarang, tubuhnya kelelahan karena bekerja seharian, ayahnya sakit dan kedua adiknya kini menangis terisak melihat keadaan sang ayah

"Kita harus bagaimana kak?" tanya Ani yang terus menangis. Eric menatap kedua adiknya sembari berpikir

" Ana, ambil ponsel kakak dan telpon kak Billy" suruh Eric yang dilaksanakan oleh Ana dengan cepat. Begitu sambungan tersambung, tanpa basa-basi Eric langsung mengatakan intinya

" Bil, tolong kerumahku! Ayahku perlu dibawa kerumah sakit sekarang juga" ujar Eric begitu Billy mengangkat teleponnya. Billy yang mengerti keadaan juga langsung buru-buru menuju rumah Eric

Begitu Billy sampai. Tanpa bicara lagi, Eric langsung menggendong sang Ayah masuk kedalam mobil Billy dan dengan segera menyuruh Billy mengemudi dengan cepat menuju rumah sakit dan Billy melakukannya tanpa banyak bertanya.

Sampai dirumah sakit, Eric dengan sangat buru-buru menggendong sang ayah menuju bangsal agar segera mendapat pengobatan. Sang sahabat Billy bahkan menatap takjub seorang Eric, dia sangatlah respect pada pengorbanan Eric untuk keluarganya

" Suster Dira, tolong ayah saya!" kata Eric begitu melihat suster yang biasa menangani ayahnya. Suster yang di panggil Dira langsung bertindak dan setelah sang ayah menerima pengobatan, disitulah Eric bisa bernafas lega. Kelelahan kembali melandanya tapi rasa syukur tersemat di hatinya saat melihat sang ayah berhasil diselamatkan

" Terima kasih Bil! Berkat bantuanmu ayahku terselamatkan" ujar Eric memandang Billy dan sahabatnya itu hanya tersenyum membalasnya. Billy lebih tertarik pada hal lain daripada rasa terima kasih Eric

" Ric, kamu kenal dekat dengan suster tadi?" tanya Billy tertarik pada suster yang bertugas menangani ayah Eric tadi

" Kenal. Dia suster yang biasa menangani ayah. Namanya Mandira, suster Dira" jelas Eric mulai curiga sama Billy, apalagi saat mengingat gelar playboy yang disandang sahabatnya itu

" Kenapa memangnya?" lanjut Eric

" Tidak. Aku hanya bertanya saja! Dia cantik, senyumannya lembut"

" Jangan coba-coba Bil! Dia wanita baik-baik. Jangan coba-coba mempermainkannya! Lagian suster Dira mempunyai kekasih seorang dokter disini"

" Dia memiliki kekasih. Benarkah? Kamu tenang saja Ric! Aku tidak berniat mempermainkannya. Aku hanya ingin berteman. Tolong kenalkan aku dengannya!" pinta Billy, Eric menggeleng tidak mau

" Please Ric!" Eric tetap pada pendiriannya. Dia tidak mau suster cantik yang menangani ayahnya jadi bahan mainan Billy

" Sudahlah kalau kamu tidak mau mengenalkannya. Akan aku cari cara sendiri untuk bisa kenal dengannya" ucap Billy beranjak berdiri. Eric hanya mengangkat bahu tanda tak peduli

" Dan soal biaya pengobatan ayahmu. Semuanya sudah kubayar dan tidak perlu anggap ini utang, tapi anggap saja bantuan dari seorang sahabat" Billy tersenyum ke Eric dan langsung melangkah pergi sebelum Eric berucap untuk menolak pemberiannya. Pria bergelar playboy itu akan melaksanakan misinya untuk berkenalan dengan suster Mandira

.

.

.

Kritik dan saran diharapkan🙏🙏

Terpopuler

Comments

Ikram 17

Ikram 17

hhh lawak si Billy udah tau pacar masih aja mau dekatin😄

2023-02-26

0

Murtaza taza

Murtaza taza

bagus kk

2023-01-24

0

Aditya HP/bunda lia

Aditya HP/bunda lia

maksa banget yah si playboy 😂

2023-01-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!