Seribu tahun pun berlalu sejak kejadian yang sudah terjadi antara Andreas dan Dario.
Andreas kira ia sudah akan mati, tetap saat ini ia bisa membuka matanya kembali, di sebuah tempat aneh yang kesemuanya berwarna putih dengan pencahayaan yang begitu terang.
Jauh berbeda dengan apa yang selama ini lihat di dunia para iblis.
“Selamat datang Andreas Benedicto,” ujar sebuah suara yang membuat Andreas langsung mencarinya.
Kemudian tak berapa lama, ia melihat seseorang yang duduk di sebuah singgasana yang terbuat dari emas.
Andreas tak yakin makhluk itu manusia atau pun Iblis, karena sebelumnya ia tak pernah melihat yang seperti itu.
Tubuh makhluk itu tinggi dan besar, dengan pakaian mewah dan indah. Dari tubuhnya Andreas bisa merasakan mana sihir jauh lebih hebat dari miliknya dulu, berkali-kali lipat.
Meskipun saat ini ia yakin sudah mati, tetapi ia bisa merasakannya. Di depan makhluk itu Andreas terlihat begitu kecil dan mungil.
“Ada di mana aku, dan kau siapa?” tanya Andreas kemudian. Ia sudah sangat penasaran dengan makhluk itu.
Kemudian makhluk itu turun dari tahtanya dan menjadi seukuran dengan tubuh Andreas. Meskipun ukurannya kecil, tetapi tak ada perubahan dalam kekuatan mana sihirnya yang terpancar.
“Kau ada di dalam duniaku, aku seorang dewa di sini. Aku yang memintamu hidup kembali setelah seribu tahun,” ujar makhluk itu yang ternyata dewa, entitas tertinggi yang ada di sana.
“Seribu tahun? Berarti aku sudah mati selama itu, lalu mengapa aku ada disini, bukankah siklus kehidupanku sudah musnah?” tanya Andres lagi.
“Untuk hal seperti itu mudah bagiku, aku bisa menghidupkan dan mematikanmu dengan mudah, semauku.”
“Lalu mengapa aku ada disini? Apa yang kau inginkan dariku?”
“Aku ingin kau hidup kembali, di dunia Iblis sebelumnya, tapi tidak dengan kekuatanmu.”
“Maksudmu aku tak akan memiliki kekuatanku lagi?”
“Benar, aku tak akan memberikan kekuatan itu padamu, tetapi aku akan memberikan sebuah kekuatan yang jauh lebih kuat daripada itu. kekuatan berkali-kali lipat dari apa yang kau miliki,” papar si dewa.
Kemudian si dewa menjelaskan bahwa Andreas terpilih sebagai salah satu makhluk yang ditugaskan untuk membuat perdamaian di dunia, meskipun sebelumnya Andreas sempat menyanggah dengan hal itu.
“Bukankah aku sudah mengorbankan diri untuk membuat dinding pelindung, harusnya saat ini dunia sudah baik-baik saja.” Begitu kata Andreas.
“Setelah kematianmu ada banyak hal yang terjadi, mulai dari pengkhianatan, penyesalan hingga peperangan, bahkan kerajaanmu saja tak bertahan lama setelah kau mati. Kini setelah seribu tahun dunia memiliki tatanan yang baru, perubahan di sana sini. Dan pastinya tak ada yang tahu siapa dirimu.”
“Lalu apa yang harus aku lakukan? Jika aku terpilih, apakah aku akan menjadi seorang pahlawan? Apa aku akan terlahir menjadi manusia?” Andreas banyak sekali bertanya.
“Aku pikir ketika kembali hidup kau akan seperti dulu, Andreas Benedicto seorang raja yang gagah, pandai dan juga tenang, tapi ternyata kau banyak sekali bertanya.”
“Seperti katamu, setelah seribu tahun banyak hal yang sudah terjadi. Aku bertanya karena aku tak tahu, dan aku juga bingung.”
Setelah itu si dewa langsung menjelaskan apa saja tugasnya selama terlahir kembali nantinya. Si dewa juga mengatakan bahwa kekuatan barunya adalah sebuah sistem maha dahsyat yang akan membantunya nanti.
Dengan kekuatan itu tak ada satu makhluk pun yang akan mengalahkannya, baik itu ras iblis ataupun manusia, tetapi bagaimanapun kekuatan sebesar itu harus berhati-hati ia gunakan.
Dan selama terlahir kembali, ia akan memiliki ingatannya dulu saat menjadi Andreas si raja iblis dari kaum vampir, tak ada satupun ingatan sebelumnya yang hilang darinya.
Andreas paham dengan apa yang dikatakan si dewa, setelah itu si dewa memberikan kekuatan sistem sihir itu pada Andreas, selain itu Andreas juga akan memiliki kehidupan abadi, ia akan memiliki inti kehidupan layaknya seorang dewa.
Si dewa meminta Andreas untuk memejamkan matanya, Andreas melakukannya dan dalam hitungan ketiga ia pun kembali membuka matanya.
Andreas sendiri kemudian terlahir kembali ke salah satu keluarga bangsawan iblis dan mendapatkan nama Andreas dengan Benedictus sebagai nama keluarganya.
***
Andreas dilahirkan dengan karakter yang sangat tenang dan sangat berbeda dengan anak kecil seusianya, dia juga sudah menunjukkan bakat sihir yang besar, karena memang sejak lahir sistemnya sudah aktif tanpa bantuan apapun.
Keluarganya sendiri adalah seorang bangsawan kelas tiga yang cukup terkenal, ia memiliki ayah dan ibu dengan sikap baik serta lembut. Selalu memanjakan Andreas, karena ia hanya anak tunggal.
Sejak lahir hingga usianya delapan tahun, hidupnya tenang tak ada masalah apapun. Ia seperti anak kecil pada umumnya, meskipun sebenarnya ia sudah berusia lebih dari dua ribu tahun.
Namun, si dewa yang memberikan kekuatan hebat itu padanya mengatakan bahwa dirinya harus hidup sesuai dengan umurnya ketika dilahirkan kembali, tak boleh bersikap seorang ia raja sebelumnya, karena jika sampai itu terjadi maka si dewa bisa saja mengambil kembali kekuatannya.
“Andreas, anak Ibu yang tampan, siang ini mau makan apa?” Begitu tanya ibu Andreas, Lalita namanya, seorang vampir yang cantik.
Andreas tidak yakin dengan pertanyaan Lalita itu, bukankah sebelumnya makanan para vampir hanya daging dan darah disuplai, maka setelah seribu tahun makanan para vampir juga ikut berubah?
Sejenak ia lupa apa yang sudah ia makan sejak lahir hingga usianya sekarang delapan tahun. Padahal ia makan seperti makhluk pada umumnya, malah terlihat seperti makanan manusia.
“Mengapa Ibu bertanya, bukankah semua masakan Ibu itu enak dan begitu menggugah selera,” ujar Andreas kemudian memuji ibunya sendiri.
Hal yang tak pernah ia lakukan dulu ketika masih menjadi seorang raja, karena ia dulu begitu kaku dan juga tak banyak bertanya.
“Kau terlalu banyak memuji Ibu. Baiklah, selagi Ibu dan para pelayan memasak, kau bisa bermain atau melakukan hal yang lainnya.” Setelah mengatakan hal itu Lalita pun kemudian berlalu pergi dari sana menuju dapur.
Setelah Lalita pergi, Andreas juga berlalu, ia akan pergi ke perpustakaan yang ada di mansion itu. sejak dulu ia memang gemar sekali membaca, karena menurutnya mencari ilmu adalah hal yang menyenangkan.
Andreas ingin tahu apa lebih detail apa yang terjadi setelah seribu tahun sebenarnya, siapa tahu banyak membaca bisa memberitahunya tentang hal itu.
Di usianya saat ini mungkin bagi sebagian orang aneh jika ia sudah bisa membaca, tetapi orang tuanya tak perlu heran lagi. Jangankan membaca, pada usia beberapa bulan saja Andreas sudah bisa berjalan, belum genap setahun ia sudah bisa berbicara dengan begitu lancarnya.
“Kau mau membaca lagi? Tidak bermain dengan teman-temanmu?” tanya seorang laki-laki yang ada di perpustakaan itu. Dia adalah Alfred Benedictus yang tak lain ayah dari Andreas.
Selain ayah dari Andreas, Alfred Benedictus juga seorang pemimpin dari keluarga Benedictus.
“Tidak. Aku akan menyisihkan waktu luang untuk membaca saja, siapa tahu aku bisa mempelajari sihir baru nantinya,” jawab Andreas.
“Tidak ada buku sihir di sini, semuanya hanya buku pengetahuan. Jika kau ingin mempelajari ilmu sihir, perlihat ke perpustakaan di pusat kota.”
Andres mengerti apa yang dikatakan Alfred, meskipun begitu ia tetap saja membaca buku yang ada di dalam perpustakaan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments