Selama hidup kembali Andreas sudah banyak membaca buku, dari buku-buku itu banyak sejarah yang tak ia tahu, seolah masanya dulu tak pernah ada sama sekali.
Sejarah berubah 180 derajat, entah apa yang terjadi sebenarnya, tetapi ia tak menemukan namanya di setiap tempat, padahal a sebagai raja iblis dari kaum vampir seharusnya ia terkenal dan semua orang tahu dirinya.
Tetapi dari buku sejarah Raja-raja penguasa kerajaan iblis sama sekali tak ada namanya di sana, bahkan hampir semua raja yang tertulis ia tak tahu siapa mereka. Dalam kurun waktu seribu tahun, siklus kehidupan para iblis berubah dengan cepat.
Padahal ia sendiri terlahir dari kaum vampir murni yang masih mendominasi negeri itu hingga saat ini.
“Ayah aku ingin bertanya,” kata Andreas pada Alfred yang kini menjadi ayahnya.
Alfred meletakkan bukunya kembali ke rak, saat itu ia ada di sana. memeriksa beberapa dokumen penting, sebagai seorang Marques tugasnya banyak, maka dari i itu ia harus banyak mencari tahu.
“Apa yang ingin kau tanyakan?” tanya Alfred kemudian.
“Siapa raja pertama kerajaan iblis ini?” Begitu tanya Andreas.
“Kamu lupa? Bukankah Ayah sudah sering memberitahumu, di Sejarah Raja-raja juga ada kan.”
“Aku lupa dan aku ingin Ayah menceritakannya lagi padaku,” kata Andreas.
“Baiklah, duduk di sebelah sini.” Alfred menunjuk sebuah kursi yang kini berada di depannya, Andreas pun mengikutinya.
Kemudian Alfred menceritakan bahwa Raja pertama kerajaan Iblis adalah seorang raja dari kaum Vampir yang begitu kuat dan hebat, yang mengalahkan para manusia dan menghentikan sebuah perang. Nama Raja itu adalah Antonio Bernedius.
Dikisahkan Antonio menjadi raja pertama setelah mengalahkan manusia dan memisahkan diri dari mereka, tetapi ia juga yang kemudian memaafkan manusia, serta memberi pilihan bergabung atau tidak pada manusia.
Namanya terkenal di seluruh negeri iblis, bahkan patungnya dibuat di tengah pusat ibu kota sebagai tanda kebesaran ia pernah menjadi pahlawan.
“Bagaimana? Sekarang kau ingat?” tanya Alfred sambil menghentikan ceritanya.
“Aku ingat. Kapan aku boleh ke Ibu kota untuk melihat patung itu?” Kini Andreas yang bertanya.
“Satu minggu lagi, saat Ayah bertemu dengan Raja yang sekarang, kau boleh ikut, Ayah bekerja dan kau bisa melihat-lihat.”
Andreas mengangguk paham dengan apa yang dikatakan Alfred itu, kemudian ia pun berlalu pergi dari hadapan Alfred dan sibuk dengan dirinya sendiri.
Ternyata benar apa yang dipikirkannya selama ini, sejarah kerajaannya sudah diubah, jauh berbeda dengan apa yang terjadi pada dirinya. Padahal penguasa pertama kerajaan iblis adalah dari garis keturunannya, yakni yang tak lain kakeknya sendiri.
Jika dihitung maka kekuasaan keluarga hingga sampai saat ini sudah mencapai hampir 7000 tahun, tetapi apa yang dikatakan Alfred jauh berbeda.
Alfred tak mungkin berbohong padanya, atau mengatakan sesuatu yang tak masuk akal demi mengelabuhinya. Sama sekali tak mungkin, apalagi ia anak dari Alfred.
Berarti selama ini memang ada yang mengubah sejarah kehidupan para iblis. Dan dari mana mereka mendapatkan asumsi bahwa manusia menyerah dalam peperangan, jika bukan dirinya yang mengatakan sebuah kesepakatan mana mungkin para manusia itu mau membuat kedamaian.
Dinding pemisah antara manusia dan iblis menurut si dewa juga pasti saat ini sudah hancur karena sudah seribu tahun, padahal seharusnya dinding itu bertahan selamanya, hingga ada orang yang jauh lebih kuat membuka dinding pelindung itu.
Sesuatu yang tak masuk akal itu harus ia cari tahu, ia harus mengetahui sebuah kebenaran dari negerinya sendiri, dengan cara itu ia bisa mengerti mengapa sejarah berubah dalam kurun waktu seribu tahun.
Seribu tahun itu hanya waktu sebentar bagi para iblis, usia Andreas kini saja jika dihitung dari dirinya lahir dulu adalah 2500 tahun, kurang 500 tahun dari usia ayah dan kakeknya dulu.
Sebelum akhirnya mereka mati dalam peperangan dan meninggalkan dirinya yang kemudian menjadi raja termuda, untung saja sejak kecil kekuatan dan sihirnya begitu hebat jadi tak menjadi masalah sama sekali.
“Andreas, kau sedang apa di situ?” tanya Lalita begitu melihat Andreas diam sambil memandang keluar jendela lantai dua mansion.
“Tidak ada Ibu, hanya melihat langit saja,” jawab Andreas.
“Kau bisa melihat langit sepuasnya jika ikut dengan Ibu.”
“Kemana?” tanya Andreas kini.
“Ke pasar untuk membeli barang.”
Ke pasar? Sesuatu yang jarang ia lakukan, bahkan ia tak ingat kapan terakhir kali ke pasar selama terlahir kembali menjadi Andreas. Saat menjadi raja bahkan ia tak pernah ke tempat seperti itu, bahkan ada atau tidak di dunianya dulu ia tak ingat.
Tanpa menunggu lama lagi Andreas mengangguk dan mendekati Lalita. Lalita mengatakan bahwa yang seharusnya melakukan hal itu adalah para pelayannya, tetapi ia memaksa untuk pergi, supaya ia bisa menikmati angin segar.
Sesuatu yang aneh jika dipikirkan, untuk apa seorang vampir membutuhkan angin segar? Bukankah mereka itu tak memiliki kepekaan. Apa selama seribu tahun genetik dalam tubuh para iblis juga berubah?
***
Selama dalam perjalanannya ke tempat yang bernama pasar, Andreas banyak melihat bahwa sebenarnya para iblis dari berbagai kaum seperti vampir dan Werewolf masih ada, dari kaum-kaum lain juga ada di kota itu.
Namun, mungkin suasana dan keadaannya tak semencekam dulu. Seribu tahun lalu jangankan berbaur, werewolf dan vampir saling bermusuhan, tak ada yang mau mengalah, hingga akhirnya beberapa dari mereka memisahkan diri, seperti yang terjadi pada Lucas dulu.
Lucas dan kaumnya menetap di kota hitam, para vampir nampak asing di sana, mereka hidup dan berkumpul di sana, meskipun tak semuanya.
Sedangkan saat ini werewolf dan vampir memang terlihat dekat, tetapi tetap saja terlihat sebuah batas.
Menurut Laila, berapa tahun terakhir hubungan kedua kaum itu sedang ada masalah krusial yang membuat mereka seperti menjaga jarak satu sama lain.
Hal itu mengingatkannya pada teman Andreas kecil yakni Edmundo dari keluarga Fargo. Beberapa kali keluarganya melarang Edmundo bermain dengan Andreas, meskipun status mereka sama-sama seorang bangsawan.
Sedangkan keluarga Andreas tak pernah mempermasalahkan hal itu apalagi melarang Andreas untuk bermain dengan Edmund, karena itu hal yang wajar dilakukan anak-anak pada umumnya.
Meskipun begitu mereka tetap saja bermain hingga saat ini dan tak memperdulikan hal itu, karena bagi mereka hal itu masalah orang dewasa yang tak penting bagi mereka.
Andreas pun belum tertarik mencari tahu apa yang terjadi, ia bukan tak peduli, tetapi mereka sejak dulu hubungan keduanya tak baik-baik saja.
Meskipun ia berpikir setelah kematiannya, kaum manusia serigala itu keluar dari kotanya dan hidup layaknya iblis pada umumnya, karena tak ada lagi yang mereka takuti atau orang yang mereka benci sudah mati untuk selama-lamanya.
Mungkin jika ada saatnya ia akan mencari tahu itu, juga tentang dunia iblis.
Sementara itu sebagai seorang Marques keluarganya cukup terkenal di kalangan para iblis bukan hanya vampir saja. sebagai seorang bangsawan vampir bahkan Ibunya, yakni Lalita akrab dengan para iblis itu.
Sesuatu yang aneh baginya, karena seharusnya ada batasan kasta antara para bangsawan dan rakyat biasa, supaya mereka mengerti bagaimana posisi yang seharusnya.
Namun, hal itu sepertinya tak akan pernah berlaku, karena dilihat sama mereka cukup dekat dan tak ada dinding pemisah sama sekali.
Setelah ikut Lalita berkeliling tanpa tahu apa yang dicarinya, Andreas dan Lalita pun memutuskan untuk pulang ke mansion mereka. Jika terlalu lama pasti juga akan ada masalah nantinya, apalagi mereka seorang bangsawan.
Menurut mereka Andreas hanyalah anak-anak padahal dengan kekuatannya saat ini ia tak akan masalah, karena menurut si dewa ia bisa mengeluarkan kekuatan yang berkali-kali lipat dari kekuatannya primanya dulu saat menjadi seorang raja.
Terdengar hebat sekali, meskipun ia belum mengeluarkan kekuatannya sama sekali, karena memang tak ada hal yang mengancamnya atau memaksanya untuk mengeluarkan kekuatan itu. mungkin hanya beberapa hal sekedar menguji coba dan melihat level sihirnya sudah sampai mana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments