Episode 3

Happy Reading.

Cinta memang menghindari kontak intens dengan mahluk yang namanya cowok, itu dilakukannya semata-mata hanya karena ingin melindungi dirinya dan menjaga hatinya.

Sebuah rasa kecewa di masa lalu mungkin menjadi penyebabnya. Cinta hanya diam, apa iya dia sudah move on dan ikhlas atas masa lalunya.

Gadis itu menghembuskan nafas kasar, "mungkin iya juga sih Sil, gue juga udah nggak peduli lagi," jawab cinta meyakinkan dirinya sendiri.

"Baguslah, jangan terjebak oleh masa lalu, karena yang ada di depan itu masa depan, lo berhak bahagia tanpa Andika," ujar Sisil menyemangati.

Cinta hanya mengangguk, sesaat matanya berfokus oleh beberapa teman kerjanya sedang berkumpul.

"Itu lagi pada ngapain, Sil? ada gosip terbaru apa lagi? kok gue nggak tahu?"

"Oh, itu lagi pada bahas acara kumpul-kumpul buat akhir bulan, lo mau ikut?"

Biasanya setiap divisi memiliki kegiatan mereka masing-masing diakhir bulan.

"Memangnya acaranya mau di mana?" tanya Cinta.

"Katanya sih, mereka akan pergi ke tempat yang ada di atas bukit yang lagi viral itu loh,, Bagus banget tempatnya, kita bakal disuguhkan pemandangan kota B dari atas bukit waktu malam hari, kesukaan lu banget tuh lihat bintang di tempat yang terbuka kayak gitu," jawab Sisil.

"Wah, keknya seru tuh, gue ikutan!" ucap Cinta dengan antusias.

"Oke, kalau gitu nanti gue bilang sama Andre, by the way yang milih tempat itu sebenarnya Pandu loh," ucap Sisil melirik sahabatnya yang juga tengah menatapnya.

"Ya, terus kalau yang milihih Pandu, kenapa lo lirik gue kayak gitu," Sisil hanya menggeleng sambil tersenyum misterius.

*****

Tidak terasa waktunya pulang dari kantor, Jam sudah menunjukkan pukul 05.00 sore, sudah banyak karyawan yang pulang sejak tadi.

Beberapa teman satu divisi Cinta sedang membereskan sisa pekerjaan mereka, begitupun dengan dirinya.

Setelah semuanya selesai cinta melangkahkan kakinya dan keluar dari ruangan divisi keuangan, berpamitan pada teman-temannya dan berjalan menuju parkiran.

Cinta memakai helmnya dan segera naik di atas motor, melajukan motornya dan bergegas untuk pulang.

Jalanan memang selalu ramai oleh lalu lalang pengemudi, apalagi di sore hari saat para pekerja seperti cinta pulang ke rumahnya. Ada yang terburu-buru pulang ke rumah karena tidak sabar bertemu sanak keluarga atau mungkin ada juga yang baru saja berangkat bekerja di sore hari.

Sesampainya di rumah, Cinta langsung masuk dan berjalan menuju ke kamar, Cinta merebahkan tubuh di atas kasur untuk melepaskan penat karena seharian bekerja.

Saat menatap langit-langit kamarnya, tiba-tiba cinta tersenyum mengingat janji dengan Pandu yang mengajaknya ke pantai besok weekend.

Tiba-tiba ponselnya bergetar, ada satu pesan masuk dari nama yang membuat jantung kita berdebar-debar.

'Pandu?'

'Cinta, udah sampai rumah?'

'Udah, ini baru aja sampai.'

Akhirnya mereka berbalas pesan beberapa kali, sebelum Cinta masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah selesai mandi, Cinta langsung merebahkan tubuhnya kembali di atas kasur.

Entah kenapa hatinya merasa bahagia, saking senangnya memikirkan hal itu cinta terlelap sendiri dalam tidurnya.

****

Pagi hari ada yang terasa berbeda ketika Cinta keluar dari dalam kamar. Gadis itu melihat sang Ayah sudah pulang dari luar kota sedang duduk sambil membaca koran.

Padahal tadi subuh saat Cinta ke dapur untuk menggoreng telur ceplok dan memasak sayur bersama ibunya, Ayahnya belum ada.

Ayah Cinta bekerja di sebuah toko mebel yang tidak jauh dari rumahnya, beliau bekerja sebagai sopir pengantar barang, jadi lumayan sering keluar kota untuk mengantarkan barang pesanan kepada pelanggan.

"Ayah sudah pulang, nyampe rumah jam berapa, yah?" tanya cinta kepada Ayahnya yang sedang menikmati kopinya di ruang makan.

"Jam 6 pagi," jawab Pak Rudi. "Gimana pekerjaan kamu, nak?"

"Alhamdulillah Cinta makin betah bekerja di sana yah," jawab gadis itu sambil melanjutkan pekerjaannya memasukkan nasi dan juga telur ceplok yang sudah dia goreng subuh tadi ke dalam wadah untuk sarapan mereka.

Senyum cinta sejak tadi tidak pernah luntur dari wajahnya, dan hal itu menjadi pusat perhatian Pak Rudi.

Setelah beres menata makanan di meja, Cinta memandang ponselnya dengan senyum yang mengembang.

"Sepertinya suasana hatimu sedang bahagia ya nak? apa Putri Ayah satu-satunya ini sudah punya pacar lagi?" tanya Pak Rudi ingin tahu, tentu saja beliau penasaran dengan tingkah putrinya yang sejak tadi selalu tersenyum dengan memandang ponsel.

Cinta terkejut dengan ucapan sang Ayah, apakah terlihat sekali kalau dia lagi kasmaran.

Bersambung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!