bales dendam zajila.

Kini para guru dan anggota OSIS pun datang ke kelas XII MIPA 3, yang tadinya kelas itu bising seketika hening,kini para siswa terlihat begitu rapih duduk di tempat masing masing.

"Assalamualaikum anak-anak" ucap salah satu guru,pliemudian para siswa menjawab salam itu

"Di sini saya dan para anggota OSIS akan memeriksa kalian,mulai dari pakaian,atribut,sepatu,dan tas kalian. di sini para wanita ya gak ada yang pake mekup kan"

"Gak pak"jawab siswi itu serempak sebenarnya para siswa-siswa sudah panik dari awal, di kelas ini bayak para siswi yang memakai mekup namun karena desas-desus ada rajia siswi-siswi itu langsung membersihkan wajah.

"Bagus,kalu boy nih merokok gak" ucap guru lagi

"Gak pak" ucap para siswa menutupi perbuatan

"Bagus,jadi di sini gak ada yang melanggar ya, semuanya anak baik"ucap guru itu kemudian menyuruh para anggota OSIS untuk memeriksa mereka.

"Kamu,lepas topi"ucap jila kepada siswa yang tengah duduk di korsi paling belakang,dengan menunjuk kan tangannya, siswa yang di tunjuk hanya memutar kan matanya males.

"Ribet"ucap Alex lirih namun lirihan itu masih bisa di dengar jila.

"Lepas ga" ucapnya menyorotkan lasar matanya

"Kalu gw gak mau,lu mau apa" tanya nya, menyombongkan diri. tanpa aba aba jila pun langsung melepas topi itu secara paksa.kini penampilan rambut galexsa yang sedikit ada warna merah terlihat jelas.

"mampus"

kini di wajah jila terdapat seyum tipus melicinkan,raut wajah itu puas.

"Pak Toni" ucap jila manggil guru itu,tak lama kemudian pak Toni mendekat.

"Alex,kenapa rambut mu ini"ucap pak Toni sambil memegang rambut itu.

"Kepanasan pa"ucapnya berbohong, dengan raut muka pasrah,mungkin ia sudah atau apa yang akan ia dapat.

"Elah, masa kepanasan sampei kaya gitu"ucap jila memojokkan alex."di warna itu pak"lanjut jila

"Ya sudah, gunting mana Jil"

"Ini pak" Tah gunting dari mana tiba tiba saja Ginting itu sudah ada sejak tadi pada jila.galexsa yang melihat gunting pun langsung mengarahkan pandangannya pada jila yang sudah tersenyum puas.

"Puas lu"ucap Alex ketus sambil menyorotkan matanya.

"Banget"ucapnya.

Biswi siswi yang melihat itu pun merasa iba pada Alex, sekaligus kesal pada guru yang memotong rambut galexsa.

"Kasian ya,padahal Alex tambah ganteng dengan rambut kaya gitu"ucap sala satu siswi

"Ia"ucap sisiwi lain yang tengah asik memandang fenomena itu

"Ihh,jila geh pake buka buak an topinya Alex segala,padahal kalu gak di buka gak bakal di potong itu"ucapnya melemas.

Kini rambut alex pun di potong secara sembarang untuk menghilangkan warna di rambutnya,sungguh di dalam lubuk hati Alex,ia kesal,dan marah dengan jila.karena rambut ya yang baru kemarin sore ia potong dan di warnai kini telah tiada lagi

...flashback ...

...(kemaren sore)...

Sore hari ini sangat mendung, tetapi meskipun langit mendung jila tetap semangat berjalan mencari penjual somay pesenan mamah ya itu.

"Jgerrr" terdengar suara petir yang berulang ulang kali hingga turun hujan,karena hujan jila

meneduh di sebuah salon,ia melihat ke sana ke mari sambil memeluk tubuhnya sendiri. tak lama kemudian pandangan nya pun tertuju pada 1 orang yang tengah asik duduk di kursi bersantai

Alex ucap jila di dalam hati sambil tersenyum penuh arti. di sana jila melihat Alex sedang di potong rambut dan di warnai. Tah ada angin dari mana tiba Taba jila memiliki berpikir untuk balas dendam.

"mampus kamu Alex,ha ha ha .. sekarang rambut barumu itu akan segera hancur " Ucapnya Di Hati Sambil Tersenyum Licik.

"Assalamualaikum pak Toni" ucap Sifa melalui telepon

"Waalakumsallam Jil,ada apa"ujap seseorang dari sebrang sana

"Pak sudah 2 Bulan ini kita tak melakukan rajia"

"Emm"

"Gimana kalu besok aja pak,mumpung hari Senin, hari mulia kelahiran nabi Muhammad, kita lakukan rajia dadakan,agar kita mengetahui mana murid yang melanggar aturan"

"Baik, bapa setuju"

"Oky pak tapi bapak jangan bilang-bilang Ke yang lain dulu ya,meskipun itu anak OSIS karena jila takut info ini tersebar ke sebagian siswa-siswa sehingga mereka akan mempersiapkan diri agar tidak di skors"

"Oky, jadi kamu kapan akan memberitahu anggota OSIS yang lain?"

"Pas jam pelajaran pertama pak,sembari rapat, setelah itu kita langsung keliling kelas untuk rajia"

"Baik,saya percaya sama kamu,lakukan se maksimal mungkin"

"Baik pak saya akan melakukan semaksimal mungkin"setelah itu sambungan telepon terputus.

Kini hujan pun semangkin deras,jila yang tak ada pilihan lain, ia memutuskan pergi dari tepat itu agar tidak di ketahui Alex, tubuhnya kini sudah menggigil,basah kuyub,flu,dan kepalanya terasa pusing, namun meskipun begitu ia tetap berjalan mengitari jalan berharap ada penjual somay di sana.

"Tin tin" terdengar suara kelakson mobil di belakangnya, kemudian jila langsung meminggirkan tubuhnya. tak lama mobil itu berhenti di depannya,dan seorang laki-laki keluar dari sana"

"Jila" ucap laki laki itu berlari sambil menggunakan payung.

"Kamu ngapain hujan hujan gini di jalan?" ucap laki laki itu khawatir karna melihat wajah jila yang pucat dan selalu bersin bersin

"Saya mau carai somay"

"Pulang yuk Jil kamu nanti sakit"

"Gak,sebelum pulang saua harus mendapatkan somay"

"Jil kamu sakit,nanti kalu di paksa sakit tambah parah. saya antar ya ke kelinik dulu"

ucap Afran sambil memegang tangan jila.

Jila pun menggeleng kan kepalanya menyatakan tidak mau, namun tangan kekar itu terus menarik nya masuk ke mobil, karena jila belum makan dari pagi membuat ia tidak memiliki tenaga untuk melawan dan akhirnya iya mengikuti perkataan Afran.

Kini sekitar jam 18 jila sampai di depan rumahnya dengan membawa sebungkus somay di tangan nya.

"Makasih ya"

"Ya sama sama" ucap Afran tersenyum sambil menyodorkan sekantong keresek yang berisi pakaian jila yang basah.

Sebelum ke klinik Afran membawa jila terlebih dahulu ke toko baju,agar jila tidak kedinginan akibat baju basahnya itu,ia memilah milih pakaian yang cocok untuk jila dangan pakaian yg berbahan tebal,agar hangat,setelah menemukan baju itu iapun memberikan nya pada jila, kemudian ia menyuruh jila agar mengganti pakaian, dengan alasan agar tidak tambah sakit.

Sesampainya di klinik jila melihat penjualan somay di sana, iapun berniat akan mengisi perutnya dan membelikan pesanan mamanya.

"Jangan lupa minum obatnya"lanjut Afran

"Siap bos" balas jila terkekeh.

...flashback off...

Walau pun galexsa siswa yang nakal, namun Bayak para perempuan di sekolah itu yang mengagumi dan menyukai ya,bahkan tak jarang para siswi-siswi-siswi mencuri curi pandang kepadanya, termasuk Gita adiki kelas Alex yang selalu mepet mendekati Alex.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!