"alex mau kemana?" ucap wanita paruh baya
"mau kumpul Ama temen mih" bales galexsa males karena dia tau pasti mamahnya itu akan mengomelinya.
"sini dulu" Galexsa pun mendekati mamihnya dengan muka yang di tekuk seperti baju yang belum di setrika.
pasti masalah sekolah ucapnya di dalam hati.
"mamih denger kamu di hukum?"
"iya"jawabnya santai seolah tidak ada beban
"alex,udah berapa kali mamih bilang jangan malu-maluin keluarga kita" ucap aida sambel merdecak pinggang
"lihat tuh Afran,dia pinter,jadi wakil ketos, banyak prestasi yang di dapat,lah kamu bisanya maen Mulu,contoh tuh Afran" lanjut nya. aida memang selalu membandingkan bandingkan anaknya itu dengan Afran. sehingga membuat Alex benci dengan Afran
"Afran,Afran terus,mih aku sama Afran tuh beda,kalu mamih suka Ama dia sekalian aja akuin dia jadi anak mamih" ucap Alex pergi meninggalkan mamahnya itu.
"mamih tuh cuma Pengan kamu berubah"
Alex tak menghiraukan perkataan mamihnya,dia terus pergi ke teras rumah dan mengendarai motornya.
...****************...
"boss" seru salah satu laki kali di sana,kepada bosnya itu yang tengah bersantai di korsi kebesarannya.
"emm"
"geng Aldi ngajak bos tandingan"
"gak usah di ladenin dia itu haya akan buang biang tenaganya"ucapnya sambil menghisap rokoknya. orang itupun langsung menganggukkan kepalanya seolah mengatakan baik
di lain sisi seseorang tengah marah menggerebek meja
"apa kata dia, sombong sekali dia"terlihat matanya memerah, tangannya mengepal,dan rahang nya mengeras. siapapun orang yang melihatnya akan bergidik ngeri.
"ayo kita ke sana" semua orang yang ada di belakangnya langsung bergegas mengikutinya.
sesampainya di tempat yang di tuju dia bersama rombongan nya langsung mengobrak Abrik tempat itu.
"mana bos mu"seru orang itu kepada salah satu orang di sana
"bo..bos bos kami tidak ada" ucapnya raya gugup
"jangan sembunyikan dia pecundang atau aku akan habisi kau di sini" ucap orang itu
"benar,bos kami gak ada di sini,dia su sudah pergi satu jam yang lalu" ucapnya,ada rasa takut di sana,badannya gemetar, kakinya seolah olah kaku tak bisa lari.
"arraggh,sialan kau, kalian semua habisi dia"
ucap laki laki itu kepada anak buahnya.sambil menunjukan jemarinya kepada orang yang ada di depannya.
terjadilah bangku hantam di sana.
orang yang di serangpun haya bisa diam, dia tak membalas sama sekali,dia tak sanggup membalas semua serangga itu,karena dia tak pandai perkelahian.wajar bila begitu ia merupakan anak baru yang tak tau apa apa.
sedangkan anggota yang lainnya sudah pergi bersama bosnya entah ke mana.dan dia di seni sendiri di tugaskan bosnya untuk menjaga tempat yang menjadi berskema nya.
terlihatlah bengkak,di mukanya,matanya membiru,hidung,mulutnya berdarah,dia tersungkur lemas di tanah,menahan kesakitan,bila dia dihajar beberapa kali lagi nyawanya akan menjadi taruhannya. ketika laki laki itu sudah puas melihat anak buah saingannya babak belur,dia langsung menyuruh anak buahnya menghentikan serangannya dan langsung pergi dari sana.
tak lama kemudian segerombolan orang datang ketempat itu.orang orang itu begitu terkejut melihat keadaan besecemp nya, yang buruk.jendela kacanya rusak dan bolong,sampah berserakannya, pecahan pecahan kaca berhampuran ban ban mobil yang tadinya tertata rapi kini acak acakan,dan terlihat satu orang yg kini sudah di lumpuri darah di badannya
"apa yang terjadi" tanya salah satu orang dari mereka.
"kami tidak tau bos"ucap anggotanya
"saya bilang jangan ikut semua,kenapa kalimat tidak mendengar ucapan saya" marah orang itu,dengan nada suara yang tinggi,sorot mata elang terpancar di sana,yang mampu membuat semua orang yang melihatnya terdiam bisu tidak dapat berkata kata.
orang itu pun kemudian mendekati raya yang tergeletak lemah tak sadarkan diri,ia mengangkat tubuh itu ke mobilnya dan langsung bergegas membawa nya ke rumah sakit.
sampainya di rumah sakit, raya langsung di tangani dokter dan di bawa ke ruangan UGD,terlihat laki-laki itu panik,seperti setrika yang mundar-mandir ke sana ke mari.
"bos" ucap salah satu anak buahnya yang baru datang dengan terburu buru.
"kami sudah menemukan pelakunya" ucapnya lanjut
"siapa"
"geng motor Aldi" terlihat raut wajah bosnya itu yang tengah menahan emosi, rahangnya terlihat di keraskan dan tangan nya di kepalkan
liat saja kamu Aldi,saya akan bales semua perbuatanmu sampai kamu memohon ampun berketuk lutut di hadapan ku.ucap bos itu di dalam hati.
"lanjutkan,dan cari buktinya agar kita langsung bawa kasus ini ke polisi" ucap bosnya dengan nada memerintah yang tak bisa di bantah.
"baik bos" ucap orang itu kemudian langsung pergi,tetapi ketika sudah beberapa langkah bosnya itu memanggil nya kembali.
"Gion"
"ia bos"
"pergilah ke tempat itu dan jual tiga motor itu" ucap bosnya sambil melemparkan kunci yang terdapat gantulan bergambar tengkorak kepadanya.
"untuk apa bos" ucapnya heran karena tak biasanya bos nya itu akan menjual motor hasil balapannya
"untuk pertobatan ini" ucapnya dingin
"bos bukankah kemarin kita habis memenangkan pertandingan, kenapa tidak pakai itu saja, bukankah nominal uangnya cukup besar" tanya nya heran.
"uang itu buat keperluan lain,dan kamu tidak usah banyak tanya,lakukan saja perintahku" ucapnya dengan raut muka yang tak dapat di artikan. gio pun mengangguk seolah mengatakan mengerti dan langsung pergi meninggalkan tempat itu.
tak lama kemudian keluarlah seorang dokter dari ruang UGD, dengan 1 orang suster mengikuti di belakang nya.
"gimana keadaan adik saya dok" ucapnya dengan muka panik terlihat jelas di sana
"adik, Kaka tidak apa apa, Hannya saja karena lukanya yang cukup parah,membuat pasien kami belum sadarkan diri,untuk itu kami tidak membolehkan nya untuk pulang beberapa hari ini sampai keadaan pesien kami sembuh"
"baik dok,tapi apakah saya boleh melihatnya?"
"untuk saat ini tidak kak,kami harus melakukan beberapa pemeriksaan lagi"
"Bai dok"
...****************...
di tempat lain terlihat wanita paruh baya yang tengah asih menonton TV.
"kemana kamu" tanya nya kepada gadis yang baru keluar kamar itu
"ke rumah temen mah,jila mau kerjain pr bareng"
"cuci piring dulu,masak sana bantuin bi Iyem,baru mamah ijin kan kamu pergi"
"tapi mah, temen jila sudah nunguin" ucap jila memohon kepada mamah tirinya itu agar di ijinkan keluar.
"kamu melawan hah,mau mamah hukum" ucap intan dengan nada tinggi,dan mengangkat tangannya hendak menampar perempuan itu
"maaf mah, maaf"ucapnya lirih sambil bertekuk lutut.
"sudah Sanah pergi,lakukan perintah mamah,jangan melawan" ucap intan kasar sambil mendorong tubuh jila lalu pergi meninggalkan ruangan itu.
zajila pun hanya bisa tersenyum sambil menyeka air matanya itu yang jatuh.ia kemudian bangkit dari sana dan pergi ke dapur
kamu bisa jila, pasti bisa,kamu kuat,jangan meangis, kamu bukan perempuan lemah,tunjukan padanya kamu mampu Melawati ini semua. ucap jila di dalam hati menguatkan diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments