Akan bertanggung jawab

Cheryl terdiam di kamarnya, baru saja anggota keluarganya termasuk adik angkat dan kedua orangtua angkatnya juga orangtuanya, membahas masalah kehamilannya.

Cheryl sudah menceritakan jika semua bukan karena Langit, tapi seorang pria yang benar-benar tidak diketahui siapa dan kenapa memperkosanya.

Kini Cheryl dirundung rasa bersalah sebab adik angkatnya diminta menikahinya. Cheryl menatap ponsel yang digenggam, hingga kemudian memilih menghubungi adik angkatnya itu.

“Langit.” Suara Cheryl terdengar begitu lemah.

“Ya, ada apa?” Suara pria berumur dua puluh lima tahun terdengar dari seberang panggilan.

“Maaf, karenaku kamu harus menikahiku,” ucap Cheryl. Tanpa terasa buliran kristal bening luruh dari kelopak matanya.

“Hm … kamu jangan banyak berpikir,” ucap Langit dari seberang panggilan.

“Bagaimana dengan Bintang? Kalian baru berbaikan, tapi ….” Cheryl menjeda ucapannya, sungguh dia merasa bersalah ke semua orang.

Terdengar suara helaan napas berat, hingga kemudian adik sepupunya itu kembali bicara. “Aku akan menjelaskan ke Bintang, kamu jangan mencemaskan apa pun sekarang. Kasihan janinmu.”

Mendengar ucapan adik angkatnya itu, membuat Cheryl semakin menangis.

“Maaf.”

**

Di sisi lain. Orion baru saja pulang dari rumah temannya setelah mengerjakan beberapa tugas. Pemuda yang selalu terlihat ceria itu, berhenti melangkah saat melewati kamar sang kakak.

Samar-samar Orion mendengar suara isakkan dari kamar kakaknya.

“Kak.” Orion membuka lebar pintu yang awalnya tidak tertutup rapat. Melihat sang kakak duduk di ranjang sambil menunduk dan menyeka air matanya.

“Ada apa? Siapa yang membuatmu menangis?” Orion langsung menghampiri kakaknya begitu melihat menangis.

Orion paling tidak bisa jika melihat sang kakak yang sangat disayanginya itu menangis.

“Aku tidak apa-apa.” Bintang—kakak Orion, terlihat menyeka air mata dan mencoba tersenyum ketika melihat adiknya datang.

Orion tidak percaya begitu saja, dia meletakkan tas di lantai kemudian duduk di samping sang kakak.

“Kakak tidak mau jujur? Ada apa? Apa Langit menyakitimu?” Orion langsung menebak karena tahu bagaimana hubungan hubungan percintaan sang kakak.

Bintang menggelengkan kepala, tapi kemudian kembali menunduk dan menangis karena tidak kuasa menahan rasa sesak di dada.

“Kak.” Orion meraih tubuh kakaknya, kemudian mengusap punggung gadis itu dengan lembut. Orion mencemaskan kondisi tubuh sang kakak jika dalam kondisi tertekan.

“Ceritalah kepadaku agar bisa sedikit mengurangi beban pikiranmu,” ucap Orion seraya mengusap pelan punggung kakaknya.

Bintang masih menangis hingga air mata membasahi bahu sang adik, sebelum kemudian bangkit dari pelukan Orion dan menyeka air matanya.

“Ada apa, hm?” tanya Orion penuh kelembutan.

“Cheryl hamil, Ion. Langit diminta menikahinya hanya sampai bayinya lahir untuk menjaga nama baiknya,” jawab Bintang sambil menundukkan kepala. “Cheryl sendiri tidak tahu siapa ayah dari janinnya karena dia dibius hingga akhirnya ….”

Orion sangat terkejut mendengar jawaban kakaknya itu.

“Tunggu! Cheryl?” Seakan tidak percaya, Orion mengulang nama yang disebutkan kakaknya.

Bintang mengangguk-angguk, lantas berkata, “Aku tidak tahu apakah benar Langit hanya ingin membantu, ataukah memang ayah dari bayi Cheryl. Meski dia hanya membantu dengan menikahi sebagai status di publik, tapi tetap saja ini menyakitkan.”

Bintang mencengkram erat baju bagian dada, rasanya sakit dan sesak di sana saat mengetahui jika pria yang dicintainya akan menikahi wanita lain, meski hanya sampai bayi yang dikandung lahir.

Orion terdiam dengan telapak tangan mengepal, lantas menatap sang kakak yang begitu menderita.

“Dia tidak akan menikahi Cheryl.”

Setelah mengucapkan kalimat itu, Orion berdiri dan meninggalkan Bintang. Sang kakak pun sangat terkejut dan memandang adiknya yang berlalu meninggalkan kamarnya.

Orion pergi mencari kedua orangtuanya, hingga menemukan keduanya sedang berada di ruang keluarga.

“Mi, Pi. Ada yang ingin aku sampaikan.” Orion berdiri sambil memandang kedua orangtuanya.

Bintang ternyata mengejar Orion, hingga melihat pemuda itu sedang berdiri memandang kedua orangtua mereka.

“Ada apa?” tanya Annetha—Ibu Orion.

Arlan Wijaya— ayah Orion, juga menatap heran ke sang putra yang terlihat begitu serius.

Orion mengepalkan kedua telapak tangan di samping tubuh, hingga kemudian menarik napas panjang dan menghela perlahan, sebelum kemudian berkata, “Aku telah membuat kesalahan. Aku meniduri seorang gadis dan kini dia hamil, tapi aku akan bertanggung jawab terhadapnya.”

Sontak pengakuan Orion membuat kedua orangtuanya juga sang kakak begitu terkejut.

Terpopuler

Comments

𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆 Ney Maniez ❤

𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆 Ney Maniez ❤

bkn orion sprtiny

2023-11-13

0

🟢Ney Maniez

🟢Ney Maniez

😲😲😲

2023-11-13

0

❤️Rizka Aulia ❤️

❤️Rizka Aulia ❤️

orion rela berkorban demi kakaknya bintang 🤭

2023-02-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!