BAB 2

Claudia cepat-cepat berangkat kuliah dari kediaman utama tuan Darius menuju ke kampus nya dengan menggunakan jasa ojek langganan nya. Tukang ojek langganan nya itu bernama kang Harun. Sudah lama Claudia selalu setia dengan kang Harun jika pergi ke mana-mana, baik ke kampus maupun pergi berbelanja segala keperluannya.

Di kota ini, Claudia dahulu nya ngekost dan orang tua nya jauh di luar kota itu. Tepatnya keluarga besarnya saat ini berada di kampung. Tidak ada yang mengetahui bahwasanya saat ini Claudia sudah menjalin hubungan dengan seorang CEO muda sebagai istri kontrak. Teman-teman dekat maupun teman kampus serta keluarganya tidak mengetahui bahwasanya di kota ini, Claudia memutuskan jalan nya sendiri untuk mendapatkan penghasilan tambahan sendiri. Sedangkan orang tua nya sudah tidak membiayai kuliahnya karena Claudia selama ini hanya mengandalkan dana dari beasiswa yang didapatnya.

Kini saat dia mendapatkan jalan dan penawaran untuk menjadi istri kontrak, Claudia akhirnya menerimanya karena tergiur dengan nilai nominal yang akan Claudia terima.Hidupnya pun mungkin akan berubah karena uang yang akan diperolehnya serta fasilitas apa saja yang nanti akan ia dapat kan. Setidaknya saat ini, Claudia tidak lagi berada di kost dan sudah tinggal di kediaman utama seorang CEO muda tersebut.

"Kang Harun, turun di sini saja! Nanti sore, kang Harun bisa menjemput saya di depan gerbang fakultas ini yah! Ini ongkos ojek nya selama satu bulan sekalian," ucap Claudia sambil memberikan lembaran kertas seratus ribuan dengan jumlah sepuluh lembar. Kang Harun menerimanya dan mulai menghitung nya.

"Neng, ini kenapa banyak sekali! Biasanya hanya lima ratus ribu saja," ucap kang Harun.

"Tidak, kang! Ambil saja, uangnya! Saya lagi dapat uang lebih!" kata Claudia.

"Oh, baiklah! Semoga neng betah kerja di rumah konglomerat itu, yah neng! Kadang orang-orang kaya biasanya suka memperlakukan pembantu rumah tangga asal saja. Mentang-mentang mereka banyak duitnya dan sudah menggaji kita sebagai pembantu," ucap kang Harun.

"Semoga saya betah, kang! Soalnya gajinya lumayan buat saya kuliah dan hidup di kota besar ini," kata Claudia.

"Baiklah, neng! Nanti sore saya akan menjemput eneng di depan sini," ucap kang Harun. Kang Harun segera pergi meninggalkan Claudia yang kini mulai berlari kecil ke arah gedung di mana dia akan menerima mata kuliah hari ini.

"Semoga tidak ada yang mengetahui kalau aku sebenarnya menjadi istri kontrak CEO tampan itu. Walaupun sebenarnya ini adalah pekerjaan seperti menjual diri, tapi apa boleh buat? Paling tidak, bukannya ini sah dan halal? Orang tua ku jangan sampai mengetahui apa yang sudah aku perbuat di kota besar ini," gumam Claudia.

Claudia memang tidak berbicara jujur dengan kang Harun dengan kerjaan nya di rumah itu. Mungkin menjadi istri kontrak yang sifatnya sementara itu, di mata orang atau pandangan sebagian orang termasuk pekerjaan jual diri namun dengan cara resmi karena dinikahi secara hukum. Walaupun dalam surat perjanjian lainnya, dia menjadi istri CEO itu hanya lah sementara saja.

Claudia segera masuk ke gedung dan ruangan dimana dirinya akan mengikuti mata kuliah sastra selama beberapa empat sistem kredit Semester hari ini. Di ruangan itu sudah banyak teman-teman satu angkatannya berdatangan. Claudia sangat suka memilih bangku paling pojok.

"Kamu baru datang, Claudia?" tanya Hilda.

"Iya, kang Harun telat menjemput ku! Dia harus mengantarkan istrinya ke rumah sakit, mau lahiran anaknya yang ke tujuh," jelas Claudia.

"Astaga, hebat sekali kang Harun, si tukang ojek langganan kamu! Bisa buat istrinya bunting terus sampai tujuh kali," sahut Hilda.

"Iya, hebat! Kamu kalau tertarik mau dibikin bunting dengan kang Harun, biar aku sampai kan," sahut Claudia asal. Sukses Hilda menjewer telinga Claudia sampai merah.

"Awww sakit, tau!!" teriak Claudia.

"Ngomong-ngomong, wajah kamu pucat sekali, Claudia?! Kamu semalam begadang yah?" tanya Hilda.

"Hilda! Aku sekarang sudah pindah dari kost ku dulu," ucap Claudia.

"Hah? Di mana itu? Kenapa kamu tidak bilang-bilang sih kalau kamu pindahan dari kost lama? Kalau aku tahu kan aku bisa bantu-bantu mengangkat barang-barang kamu," kata Hilda.

"Tidak terimakasih!" sahut Claudia.

"Btw, lain kali aku boleh main ke tempat kamu yang baru kan?" tanya Hilda.

"Maaf, Hilda! Saat ini aku numpang di rumah majikan ku. Aku sekarang ini bekerja di sana!" kata Claudia.

"What?? Kamu bekerja?" tanya Hilda.

"Iya, Hilda! Kamu tahu bukan? Aku selama ini kuliah mengandalkan uang beasiswa saja. Orang tuaku masih mengurus adik-adikku yang masih kecil di kampung. Aku harus mandiri dan mendapatkan penghasilan sendiri di kota besar ini. Tapi jangan khawatir, kalau aku libur dan kerjaan ku sudah selesai, kita pasti bisa ketemuan di kafe sekedar nongkrong sambil makan dan minum. oke?" kata Claudia.

"Oke, oke! Tapi majikan kamu baik sekali, Claudia! Kamu masih bisa kuliah?? Lalu apa tugas kamu di rumah itu?" ucap Hilda.

"Tentu saja aku menjadi asisten rumah tangga. Di rumah itu sebenarnya sudah banyak pembantu. Jadi tugas-tugas dibagi-bagi. Akhirnya cepat selesai dong!" cerita Claudia bohong.

"Hem, lalu kamu mulai mengerjakan tugas rumah jam berapa, kalau pagi ini bisa kuliah seperti ini?" tanya Hilda kepo.

"Jam empat aku sudah bangun kok!" jawab Claudia asal.

"Hem, aku menjadi kasihan dengan kamu, Claudia. Jadi wajah kamu pucat gara-gara kurang istirahat dan tidur yah?" tanya Hilda.

"Eh???" Claudia terkejut saat teman dekatnya itu memeluk dirinya.

"Hilda! Aku tidak apa-apa kok! Aku, aku mungkin pagi ini lupa untuk sarapan pagi," ucap Claudia.

"Oh, kalau begitu setelah kuliah ini selesai, biar aku yang mentraktir kamu makan yah! Kamu bisa pesan makanan kesukaan kamu dua piring! Kamu jangan sampai kurus dan sakit, yah Claudia!?" kata Hilda.

"Eh, iya Hilda! Senang sekali punya teman seperti kamu!" sahut Claudia.

*****

Saat sore hari, di mana anak-anak mahasiswanya satu angkatan Claudia berhamburan keluar dari ruangan tempat nya untuk mengikuti mata kuliah. Di area depan gerbang kampus jurusan ada sebuah unit mobil mewah berhenti di sana. Beberapa mahasiswi histeris dan heboh melihat seorang pria muda dengan kaca mata hitamnya berdiri dengan bersandar di mobil mewah itu. Sepertinya dia menunggu seseorang. Kehebohan itu terjadi karena pria muda yang berpenampilan mentereng dan gayanya yang cool membuat jiwa cewek-cewek jomblo histeris ingin berkenan dengan nya. Namun pria itu tetap saja cuek tanpa memperdulikan mahasiswi yang berusaha ingin kenalan dengan dirinya.

Claudia ingin mengetahui kehebohan yang terjadi. Ternyata pria tampan yang mampu memikat banyak gadis-gadis mahasiswi di kampus nya itu adalah tuan Darius. Claudia tentu saja ingin menghindari nya. Dia tidak ingin ketahuan teman-teman nya kalau dia memiliki hubungan dengan pria itu.

"Kang Harun, aku tunggu di belakang kampus jurusan di gedung B1 saja Kang! Di depan gerbang Fakultas ada keramaian, nanti aku sulit menerobos nya," ucap Claudia berusaha menghubungi Kang Harun melalui ponsel nya. Beruntung Kang Harun cepat merespon panggilannya.

"Semoga, tuan Darius tidak melihat ku!" gumam Claudia.

Terpopuler

Comments

dewika

dewika

di jemput lohh

2023-02-17

0

Amelia Syharlla

Amelia Syharlla

Malah kabur

2023-02-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!