Bab 4: Minta Jalan-Jalan

Tengah malam Cheryl membuka mata. Ia sengaja bangun malam hanya untuk menemui suaminya. Dengan gaun tidur panjang yang masih melekat di badan, ia mengenakan sandal rumah dan berjalan keluar kamar.

Seperti yang Cheryl harapkan, tampak Janu baru saja pulang. Dua orang pengawal membukakan pintu mempersilakan lelaki itu masuk. Pakaiannya terlihat sedikit lusuh terkena keringat. Lelaki itu melepas kasar dasi yang memilit di lehernya lalu membuangnya sembarang.

"Kamu baru pulang?" tanya Cheryl yang buru-buru turun dari tangga lantai atas.

Janu menghentikan langkah. Ia kaget melihat wanita itu ada di sana. "Kenapa kamu ada di sini?" tanyanya dengan nada dingin.

"Aku ... terbangun dari tidur," jawab Cheryl. Rupanya ia tidak cukup keberanian untuk berbicara dengan lelaki yang terlihat arogan itu. Nyalinya tiba-tiba ciut.

"Kalau begitu, kembalilah ke kamar dan tidur!" ucap Janu seraya melewati Cheryl begitu saja tanpa meliriknya. Lelaki itu berjalan lurus menuju kamarnya yang ada di lantai bawah.

Cheryl merasa diabaikan. Raut wajahnya berubah muram. Seharusnya seorang suami akan senang ketika istrinya datang menyambut kepulangannya. Sepertinya suaminya berbeda.

Ia bingung sebenarnya Janu menganggapnya seperti apa. Mereka pasangan suami istri, tinggal di rumah yang sama, namun tidak pernah berbagi apapun. Tidak ada percakapan, tidak ada sentuhan, bahkan tidak pernah sekalipun makan bersama.

Cheryl merasa jika dia tidak bicara, keadaan tidak akan berubah. Ia menutuskan untuk berlari ke arah Janu.

"Tunggu!" ucapnya seraya menahan pintu kamar yang hampir tertutup.

Sekali lagi Cheryl harus melihat tatapan dingin yang Janu berikan padanya.

"Bolehkah aku main ke luar? Aku sangat bosan berada di rumah terus." ia mengumpulkan keberaniannya untuk mengucapkan hal itu.

"Kenapa? Apa yang kurang dari rumah ini dan ingin kamu dapatkan di luar?" tanya Janu.

"Aku butuh suasana baru. Kalau kamu memang keberatan, ajak aku ke kantormu! Boleh kan, aku ikut bekerja di sana? Siapa tahu ingatanku akan kembali," ucap Cheryl.

Janu hampir kelepasan tertawa. Rasa percaya diri wanita itu terdengar sangat lucu. Meskipun kini usianya sudah 27 tahun, wanita yang terkenal dengan sebutan ratu party itu belum mau bekerja setelah lulus sekolah. Pekerjaannya hanya dugem dan pacaran. Kepribadian wanita itu jauh berbeda dari kedua orang tuanya.

Janu mendekat ke arah Cheryl, mengintimidasi wanita itu sampai agak gugup dan memundurkan langkah. "Apa kamu begitu kesepian? Perlu aku temani tidurmu? Atau kamu ingin aku memuaskanmu?" godanya.

Cheryl mendorong lelaki itu menjauh darinya. Lelaki itu benar-benar membuatnya takut. "Bukan seperti itu maksudku. Aku hanya ingin ada kegiatan di luar," katanya.

"Di luar ada banyak bahaya. Sudah benar kamu tetap di rumah saja. Kecuali kalau kamu bisa memegang senjata atau berkelahi." Janu sangat tegas tidak mau Cheryl keluar dari rumahnya.

"Kamu seperti tidak peduli padaku sama sekali."

Ucapan Cheryl membuat Janu merasa kesal. Ia rasa wanita itu mulai merepotkannya. Ia kira dengan menikahinya, wanita itu akan lebih bisa tenang. Ternyata, meskipun dalam kondisi amnesia, wanita itu sangat menyebalkan.

Janu menyunggingkan senyum. Ia mengusap pipi Cheryl dengan lembut. "Aku menyuruhmu tetap di sini karena sangat mengkhawatirkan keselamatanmu, Sayang. Di dunia ini aku sudah tidak punya siapa-siapa selain dirimu. Bisakah kamu memahami maksud baikku?" lelaki itu mencoba merayu istrinya.

"Apakah tidak pernah menyapa istri juga merupakan suatu bentuk kepedulian dan perhatian?" sindir Cheryl. "Kita hampir tidak pernah bertemu apalagi saling sapa. Aku jadi berpikir, apa aku benar-benar seorang istri di sini?"

Janu terpancing oleh sindiran Cheryl. Ditariknya tengkuk leher wanita itu seraya menciumnya dalam-dalam. Ia bahkan terus memberikan ciuman secara agresif meskipun wanita itu berusaha menolaknya.

"Besok kamu boleh pergi ke luar. Tapi, harus ada pengawal yang menjagamu. Jangan melakukan sesuatu yang membuatku marah!"

Setelah mengucapkan hal itu, Janu langsung masuk ke kamarnya meninggalkan Cheryl yang masih tertegun di tempatnya.

***

"Thor, kamu mau eskrim juga?" tanya Cheryl menawari anak buah Janu yang menemaninya pergi siang itu.

Thor menggeleng. Sikapnya terlihat kaku, ia sama sekali tidak mengajak bicara orang yang didampinginya. Jika perlu untuk menjawab pertanyaan, paling hanya dengan menggerakkan kepalanya atau jawaban singkat.

"Ya sudah kalau begitu! Biar saja kamu kelelahan berdiri terus seperti itu."

Cheryl melanjutkan memakan es krim yang dibelinya. Ia duduk pada sebuah bangku taman menikmati semilir angin yang berhembus sembari memandang hilir mudik kendaraan.

Kondisi taman kota siang itu cukup ramai bertepatan dengan jam istirahat kerja. Apalagi tempat itu sengaja disediakan bangku di bawah pepohonan rindang.

"Thor," panggil Cheryl.

"Iya, Nyonya?"

"Sudah berapa lama kamu bekerja untuk suamiku?" tanyanya.

"Saya tidak tahu pastinya. Mungkin sekitar 5 tahunan."

Cheryl mangguk-mangguk. "Berarti kamu juga mengenalku, kan?" selidiknya.

Thor tiba-tiba terdiam.

"Berapa lama aku dan suamiku menjalin hubungan? Kenapa aku bisa jatuh cinta pada orang seperti dia?"

"Itu ... Saya tidak tahu. Mungkin Anda akan tahu setelah sembuh." tentu saja Thor tidak mau memberikan informasi secara sembarangan.

Cheryl menatap intens ke arahnya. "Kita tidak ada hubungan, kan? Maksudku, dia sama sekali tidak mempedulikanku dan menyuruhku pergi bersamamu. Mungkin saja kita saling jatuh cinta di belakangnya?" tebaknya.

Thor terlihat panik. "Kenapa Anda bisa memiliki pikiran aneh seperti itu? Tuan pasti akan sangat marah kalau mendengarnya." ia tidak menyangka jika istri Janu bisa punya pikiran gila seperti itu.

"Hahaha ... Aku kan hanya bertanya. Di drama biasanya ada cerita seperti itu. Kebetulan aku kan amnesia, tidak bisa mengingat seperti apa hubungan kita dulu."

"Tolong berhenti berpikir seperti itu. Saya tidak mungkin berani mengganggu wanita yang Tuan sukai," pinta Thor.

Cheryl menahan tawanya. Ekspresi khawatir lelaki itu menurutnya sangat lucu. Sepertinya Thor memang anak buah yang loyal dan takut pada atasannya.

"Thor, bisa antar aku ke kantor suamiku?" tanya Cheryl.

"Maaf, nyonya. Saya tidak bisa. Tuan melarangnya."

Cheryl menelan ludah. Jawaban itu sudah ia prediksi sebelumnya. Ia menggerutu di dalam hati karena tidak bisa mengingat apa-apa. Sekeras apapun ia mencoba, tak ada satupun hal yang bisa diingatnya.

"Kenapa kalian selalu menghalangiku untuk datang ke sana? Apa ada yang suamiku sembunyikan dariku?" telisik Cheryl.

"Tuan sangat tidak suka jika waktu bekerjanya diganggu."

"Hah! Alasan macam apa itu?" Cheryl terkekeh. "Mungkin dia memang punya wanita lain di luaran sana. Dia pasti sengaja mengurungku di rumah supaya aku tidak tahu apa-apa," tebak Cheryl. Ia terlalu banyak menonton drama sehingga pikirannya jadi macam-macam.

"Itu tidak benar, Nyonya. Tuan hanya fokus bekerja," bantah Thor.

"Aku mau main ke taman hiburan!"

Cheryl bangkit dari duduknya saat melihat plang besar taman hiburan yang terletak tak jauh dari tempatnya berdiri sekarang. Ia ingin bersenang-senang melupakan segala keanehan yang ada di rumahnya.

Terpopuler

Comments

aca

aca

semangat thor

2023-01-09

1

trieyana

trieyana

jgn cuek" ngapa janu,kesian cheryl

2023-01-07

0

☠⏤͟͟͞R⚜🍾⃝ ὶʀαͩyᷞαͧyᷠυᷧͣ🏘⃝Aⁿᵘ

☠⏤͟͟͞R⚜🍾⃝ ὶʀαͩyᷞαͧyᷠυᷧͣ🏘⃝Aⁿᵘ

nah ini mungkin saja bener😂

2023-01-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Pembantaian
2 Bab 2: Amnesia
3 Bab 3: Pernikahan Sunyi
4 Bab 4: Minta Jalan-Jalan
5 Bab 5: Bertemu Mantan
6 Bab 6: Tidak Bisa Lari
7 Bab 7: Suamiku Selingkuh
8 Bab 8: Kecemasan
9 Bab 9: Kembalinya Ingatan
10 Bab 10: Alasan Kebencian
11 Bab 11: Menemui Teman
12 Bab 12: Menyusun Rencana
13 Bab 13: Menemui Pacar
14 Bab 14: Target Pembunuhan
15 Bab 15: Tangan yang Terluka
16 Bab 16: Kisah Pilu
17 Bab 17: Pergilah Kalau Bisa
18 Bab 18: Beri Aku Pekerjaan
19 Bab 19: Hari Pertama Kerja
20 Bab 20: Makan di Kantin
21 Give Away
22 Bab 21: Benih Dendam
23 Bab 22: Di Bawah Kendali
24 Bab 23: Petugas Kebersihan
25 Bab 24: Presdir Atmajaya Sentosa
26 Bab 25: Menonton Film
27 Bab 26: Penyelidikan
28 Bab 27: Makan Siang
29 Bab 28: Tabir yang Terbuka
30 Bab 29: Tuntutan Silvia
31 Bab 30: Kelicikan Silvia
32 Bab 31: Kakak Adik
33 Bab 32: Persahabatan Clark dan Janu
34 Bab 33: Sisi Lain Arsen
35 Bab 34: Membuatnya Hamil
36 Bab 35: Kecurigaan
37 Bab 36: Visual
38 Bab 37: Saksi Kunci
39 Bab 38: Menemukan Surat Berharga
40 Bab 39: Bukti Penting
41 Bab 40: Pulang
42 Bab 41: Informasi Michan
43 Bab 42: Hasrat Terlarang
44 Bab 43: Menyesal
45 Bab 44: Kemarahan yang Hilang
46 Bab 45: Mendadak Mesra
47 Bab 46: Takut Aku atau Gelap?
48 Bab 47: Kematian Michan
49 Bab 48: Pemakaman Michan
50 Bab 49: Partner in Crime
51 Bab 50: Mantan Pengasuh
52 Bab 51: Lelaki Gila
53 Bab 52: Kalong Merah
54 Bab 53: Tugas Khusus
55 Bab 54: Makan Atau Dimakan?
56 Bab 55: Terpancing
57 Bab 56: Kelanjutan Perjodohan
58 Bab 57: Kucing Persia
59 Bab 58: Kembali Bekerja
60 Bab 59: Tim Medis Baru
61 Bab 60: Omelan Ira
62 Bab 61: Mantan Pengecut
63 Bab 62: Olahraga Malam
64 Bab 63: Pesta Perusahaan
65 Bab 64: She's Mine
66 Bab 65: Kepulangan Kenzo
67 Bab 66: Kejahatan Mereka
68 Bab 67: Rahasia di Bawah Meja
69 Bab 68: Bertukar Rasa
70 Bab 69: Namaku Januar Atmaja
71 Bab 70: Bukan Kakakmu
72 Bab 71: Diusir
73 Bab 72: Jangan Pergi
74 Bab 73: Perdebatan
75 Bab 74: Balas Dendam
76 Bab 75: Berusaha Kabur
77 Bab 76: Penyerangan
78 Bab 77: Menjenguk
79 Bab 78: Menemani Vina
80 Bab 79: Sedih dan Kecewa
81 Bab 80: Mencoba Bertahan
82 Bab 81: Hamil
83 Bab 82: Keputusan
84 Bab 83: Memikul Tanggung Jawab
85 Bab 84: Penentuan Akhir
86 Bab 85: Bahagia Bersamamu
87 Balas Dendam Istri Teraniaya
88 Terpaksa Menikahi Sultan Qatar
89 Pengumuman Event
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Bab 1: Pembantaian
2
Bab 2: Amnesia
3
Bab 3: Pernikahan Sunyi
4
Bab 4: Minta Jalan-Jalan
5
Bab 5: Bertemu Mantan
6
Bab 6: Tidak Bisa Lari
7
Bab 7: Suamiku Selingkuh
8
Bab 8: Kecemasan
9
Bab 9: Kembalinya Ingatan
10
Bab 10: Alasan Kebencian
11
Bab 11: Menemui Teman
12
Bab 12: Menyusun Rencana
13
Bab 13: Menemui Pacar
14
Bab 14: Target Pembunuhan
15
Bab 15: Tangan yang Terluka
16
Bab 16: Kisah Pilu
17
Bab 17: Pergilah Kalau Bisa
18
Bab 18: Beri Aku Pekerjaan
19
Bab 19: Hari Pertama Kerja
20
Bab 20: Makan di Kantin
21
Give Away
22
Bab 21: Benih Dendam
23
Bab 22: Di Bawah Kendali
24
Bab 23: Petugas Kebersihan
25
Bab 24: Presdir Atmajaya Sentosa
26
Bab 25: Menonton Film
27
Bab 26: Penyelidikan
28
Bab 27: Makan Siang
29
Bab 28: Tabir yang Terbuka
30
Bab 29: Tuntutan Silvia
31
Bab 30: Kelicikan Silvia
32
Bab 31: Kakak Adik
33
Bab 32: Persahabatan Clark dan Janu
34
Bab 33: Sisi Lain Arsen
35
Bab 34: Membuatnya Hamil
36
Bab 35: Kecurigaan
37
Bab 36: Visual
38
Bab 37: Saksi Kunci
39
Bab 38: Menemukan Surat Berharga
40
Bab 39: Bukti Penting
41
Bab 40: Pulang
42
Bab 41: Informasi Michan
43
Bab 42: Hasrat Terlarang
44
Bab 43: Menyesal
45
Bab 44: Kemarahan yang Hilang
46
Bab 45: Mendadak Mesra
47
Bab 46: Takut Aku atau Gelap?
48
Bab 47: Kematian Michan
49
Bab 48: Pemakaman Michan
50
Bab 49: Partner in Crime
51
Bab 50: Mantan Pengasuh
52
Bab 51: Lelaki Gila
53
Bab 52: Kalong Merah
54
Bab 53: Tugas Khusus
55
Bab 54: Makan Atau Dimakan?
56
Bab 55: Terpancing
57
Bab 56: Kelanjutan Perjodohan
58
Bab 57: Kucing Persia
59
Bab 58: Kembali Bekerja
60
Bab 59: Tim Medis Baru
61
Bab 60: Omelan Ira
62
Bab 61: Mantan Pengecut
63
Bab 62: Olahraga Malam
64
Bab 63: Pesta Perusahaan
65
Bab 64: She's Mine
66
Bab 65: Kepulangan Kenzo
67
Bab 66: Kejahatan Mereka
68
Bab 67: Rahasia di Bawah Meja
69
Bab 68: Bertukar Rasa
70
Bab 69: Namaku Januar Atmaja
71
Bab 70: Bukan Kakakmu
72
Bab 71: Diusir
73
Bab 72: Jangan Pergi
74
Bab 73: Perdebatan
75
Bab 74: Balas Dendam
76
Bab 75: Berusaha Kabur
77
Bab 76: Penyerangan
78
Bab 77: Menjenguk
79
Bab 78: Menemani Vina
80
Bab 79: Sedih dan Kecewa
81
Bab 80: Mencoba Bertahan
82
Bab 81: Hamil
83
Bab 82: Keputusan
84
Bab 83: Memikul Tanggung Jawab
85
Bab 84: Penentuan Akhir
86
Bab 85: Bahagia Bersamamu
87
Balas Dendam Istri Teraniaya
88
Terpaksa Menikahi Sultan Qatar
89
Pengumuman Event

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!