Bab 2: Amnesia

“Kamu mau apa?” tanya Cheryl khawatir. Melihat lelaki bertelanjang dada yang ada di atasnya membuat pikirannya jauh kemana-mana.

Janu menyeringai. “Kenapa? Kamu takut kalau aku akan mengajakmu tidur?” godanya.

“Kamu memang benar-benar b1adab! Sepertinya papaku sudah salah menilaimu. Setelah membantai keluargaku, kamu juga berniat memperk0saku?” Cheryl menunjukkan kegeramannya.

“Jangan sok berani terhadapku kalau memakai pisau saja kamu masih gemetar. Lalu, bagaimana caramu membalaskan kematian keluargamu dengan sikap penakut seperti ini?” kata-kata Janu membuat Cheryl tersindir.

“Aku pasti akan membunuhmu! Entah bagaimanapun caranya, aku akan membunuhmu!” ancam Cheryl dengan tatapan tajam matanya.

“Bunuh saja kalau kamu bisa. Lagipula, siapa yang tertarik dengan wanita jelek sepertimu!”

Janu pergi meninggalkan Cheryl di sana. Cheryl merasa lega, setidaknya lelaki itu tidak melakukan hal yang macam-macam kepadanya.

Cheryl memandangi kamar milik Janu. Sebuah kamar yang didesain ala-ala Eropa, terkesan luas dan mewah dengan langit-langit yang cukup tinggi.

Ia berjalan ke arah jendela, melihat situasi di luar dari atas sana. Tampak penjaga sedang berjaga-jaga di sana.

Ia beralih ke sisi jendela yang lain yang mengarah ke bagian belakang bangunan. Tampaknya tidak ada yang berjaga di sana. Taman belakang terlihat sepi. Cheryl memikirkan ide untuk bisa keluar dari sana. Dilihatnya tirai-tirai yang menghiasi bagian ranjang. Ia berniat menggunakan benda itu untuk turun ke bawah.

Dengan perlahan dan hati-hati, ia mengulurkan tirai yang telah disambung sedemikian rupa agar sampai ke bawah. Sebelum turun, ia memastikan keadaan aman.

Akhirnya, Cheryl berhasil turun ke bawah dengan selamat. Ia cukup berbangga hati atas keberhasilannya kali ini.

“Tuan, Nona itu kabur!”

Baru saja merasa senang bisa berhasil turun ke bawah, salah seorang penjaga memergokinya. Tak jauh darinya ternyata juga ada Janu.

“Mati aku!” pekik Cheryl.

Cheryl berlari sekuat tenaga menuju ke pintu belakang yang tidak tertutup. Janu dan para pengawalnya tampak mengejar di belakang. Ia semakin mempercepat larinya. Kaki yang terasa sakit tanpa alas kaki ia abaikan asalkan bisa bebas dari tempat itu.

Suasana malam cukup gelap dan mencekam. Ia benar-benar melewati hari yang berat. Setelah kehilangan kedua orang tua, ia kini harus berusaha kabur dari orang yang ingin menculiknya.

“Cheryl … semangat! Kamu pasti bisa!”

Cheryl terus berlari mengabaikan duri-duri yang tak sengaja diinjaknya. Ia hanya berharap segera sampai di ruas jalan utama dan meminta pertolongan pada orang yang lewat.

Saat hampir sampai di jalan, ia senang. Apalagi di sana ada lampu jalan. Tampak kendaraan yang berjalan mendekat. Ia mempercepat langkah mengingat itu merupakan kesempatan terbaiknya untuk kabur.

“Tolong … tolong …,” teriak Cheryl sembari melambaikan tangannya.

Bruk!

Sepertinya mobil tersebut tidak mengetahui keberadaan Cheryl. Mobil itu tidak sengaja menyerempet tubuh Cheryl hingga terpental ke pinggir jalan.

***  

“Tuan, Nona Cheryl sudah siuman,” ucap Fin, personal asisten yang selalu membantu kegiatannya sehari-hari.

Janu meregangkan kedua tangannya. Ia meninggalkan sejenak tumbukan berkas yang ada di meja kerjanya. “Kita pergi ke rumah sakit sekarang!” pintanya.

Sudah seminggu Cheryl mengalami koma di rumah sakit. Kata dokter, wanita itu mengalami gegar otak dan kemungkinan akan menjadi hilang ingatan sementara.

Janu semakin kesal dengan wanita merepotkan itu. Ia sudah berbaik hati memberikan tempat tinggal yang nyaman, namun wanita itu berusaha kabur. Orang yang menabrak merupakan salah satu anak buahnya yang tidak sengaja melewati jalan itu dan tidak mengetahui ada orang di pinggir jalan.

Cheryl langsung dilarikan ke rumah sakit oleh Janu. Kalau saja tidak ingat pesan orang tuanya, mungkin ia sudah membiarkan wanita itu mati di pinggir jalan. Menjaga seorang wanita muda lebih sulit daripada memelihara singa.

Setelah 30 menit perjalanan dari kantornya, Janu dan Fin akhirnya sampai di rumah sakit. Sudah ada dokter dan beberapa perawat yang berada di ruangan Cheryl.

“Tuan, sejak tadi Nona Cheryl mengamuk dan marah-marah tidak jelas,” bisik salah seorang anak buah yang ia tugaskan di sana.

“Pergi kalian dari sini! Aku tidak mau melihat kalian!” bentak Cheryl. “Kenapa aku ada di sini? Aku mau pergi!”

Cheryl kembali mengamuk. Ia berusaha melepaskan selang infus yang terpasang di tangannya. Beberapa perawat terpaksa memegangi kedua tangan Cheryl agar tidak membahayakan diri sendiri.

Janu yang melihatnya berjalan mendekat menghampiri Cheryl. “Sayang, akhirnya kamu bangun,” ucap Janu seraya memeluk lembut tubuh Cheryl. Ia mengusap-usap punggung wanita itu dengan penuh kasih sayang.

Perlakuan yang Janu berikan mampu menenangkan hati Cheryl. Wanita itu terdiam dalam dekapan Janu.

“Tenangkan dirimu, Sayang, semuanya akan baik-baik saja,” kata Janu berusaha menenangkan Cheryl.

Semua orang yang ada di sana saling berpandangan melihat keromantisan yang terjadi. Beberapa perawat tersenyum-senyum karena baper dengan adegan itu. Namun, asisten dan anak buah Janu hanya bisa keheranan dengan hal itu. Janu yang tidak menyukai Cheryl bisa bersikap lembut dan memanggil wanita itu dengan romantic.

“Kamu siapa?” tanya Cheryl penasaran. Ia merasa lelaki itu bisa memberikannya ketenangan.

Janu tersenyum tulus. “Kamu tidak ingat apapun?” tanyanya sembari menyibakkan helaian rambut ke belakang telinga Cheryl.

Cheryl menggeleng.

“Aku Janu, calon suamimu,” katanya.

Cheryl tidak mengingat apapun. Mendengar pengakuan lelaki itu yang memiliki hubungan khusus dengannya, ia merasa sedikit percaya.

“Kamu tidak perlu berusaha keras untuk mengingat-ingat, aku akan sabar mendampingimu sampai sembuh. Kalau kecelakaan itu tidak terjadi, seharusnya kita sudah resmi menjadi suami istri,” kata Janu. Ia cukup lihai Menyusun kebohongannya di hadapan orang yang amnesia.

“Kita mau menikah?” tanya Cheryl memastikan.

Janu mengangguk. “Ada banyak hal yang ingin aku ceritakan, namun sepertinya ini bukan waktu yang tepat. Kamu harus diperiksa dulu oleh dokter supaya cepat sembuh, ya!” rayu Janu.

“Kamu akan tetap di sini, kan?” Cheryl memegangi tangan Janu seperti seekor anak ayam yang takut kehilangan induknya.

“Tentu saja. Aku akan menunggumu di sini.”

Akhirnya, Cheryl mau diperiksa oleh dokter. Janu hanya memperhatikan Cheryl yang menjadi penurut karena perkataannya.

“Tuan, kenapa Anda mengatakan hal semacam itu?” tanya Fin penasaran.

“Mengatakan apa? Tentang pernikahan?” Janu balik bertanya.

“Iya, Tuan.”

“Setidaknya aku bisa mengurungnya secara halus dengan status pernikahan nati. Aku akan lebih repot jika membiarkannya hidup di luar.”

“Lalu, bagaimana dengan prosesi pemakaman jenazah Tuan Hendry dan Nyonya Citra? Sudah satu minggu itu di tunda.”

“Kamu lakukan saja sendiri,” kata Janu.

“Apa Anda yakin? Bagaimana dengan Nona Cheryl?” tanya Fin memastikan.

“Dia tidak perlu tahu. Aku akan memberitahunya saat waktunya tepat. Jangan beri tahu tentang kematian orang tuanya. Rahasiakan dulu hal ini!” perintah Janu.

“Baik, Tuan.”

 

Terpopuler

Comments

adning iza

adning iza

penasaran bget

2023-07-06

0

Nyi Arifin Bwi

Nyi Arifin Bwi

Itu pembunuh bukan Janu kayaknya, Janu hanya di kambing hitamkan , mungkin orang tua Chery, kalau bener kenapa pesan kejanu untuk melindungi putrinya, dan kalau Janu yg bunuh saat itu juga Charly ngk akan di biarkan hidup sama janu...

2023-02-10

1

🍁Naura❣️💋👻ᴸᴷ

🍁Naura❣️💋👻ᴸᴷ

masih menyimak alur ceritanya karna aq baru

2023-01-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Pembantaian
2 Bab 2: Amnesia
3 Bab 3: Pernikahan Sunyi
4 Bab 4: Minta Jalan-Jalan
5 Bab 5: Bertemu Mantan
6 Bab 6: Tidak Bisa Lari
7 Bab 7: Suamiku Selingkuh
8 Bab 8: Kecemasan
9 Bab 9: Kembalinya Ingatan
10 Bab 10: Alasan Kebencian
11 Bab 11: Menemui Teman
12 Bab 12: Menyusun Rencana
13 Bab 13: Menemui Pacar
14 Bab 14: Target Pembunuhan
15 Bab 15: Tangan yang Terluka
16 Bab 16: Kisah Pilu
17 Bab 17: Pergilah Kalau Bisa
18 Bab 18: Beri Aku Pekerjaan
19 Bab 19: Hari Pertama Kerja
20 Bab 20: Makan di Kantin
21 Give Away
22 Bab 21: Benih Dendam
23 Bab 22: Di Bawah Kendali
24 Bab 23: Petugas Kebersihan
25 Bab 24: Presdir Atmajaya Sentosa
26 Bab 25: Menonton Film
27 Bab 26: Penyelidikan
28 Bab 27: Makan Siang
29 Bab 28: Tabir yang Terbuka
30 Bab 29: Tuntutan Silvia
31 Bab 30: Kelicikan Silvia
32 Bab 31: Kakak Adik
33 Bab 32: Persahabatan Clark dan Janu
34 Bab 33: Sisi Lain Arsen
35 Bab 34: Membuatnya Hamil
36 Bab 35: Kecurigaan
37 Bab 36: Visual
38 Bab 37: Saksi Kunci
39 Bab 38: Menemukan Surat Berharga
40 Bab 39: Bukti Penting
41 Bab 40: Pulang
42 Bab 41: Informasi Michan
43 Bab 42: Hasrat Terlarang
44 Bab 43: Menyesal
45 Bab 44: Kemarahan yang Hilang
46 Bab 45: Mendadak Mesra
47 Bab 46: Takut Aku atau Gelap?
48 Bab 47: Kematian Michan
49 Bab 48: Pemakaman Michan
50 Bab 49: Partner in Crime
51 Bab 50: Mantan Pengasuh
52 Bab 51: Lelaki Gila
53 Bab 52: Kalong Merah
54 Bab 53: Tugas Khusus
55 Bab 54: Makan Atau Dimakan?
56 Bab 55: Terpancing
57 Bab 56: Kelanjutan Perjodohan
58 Bab 57: Kucing Persia
59 Bab 58: Kembali Bekerja
60 Bab 59: Tim Medis Baru
61 Bab 60: Omelan Ira
62 Bab 61: Mantan Pengecut
63 Bab 62: Olahraga Malam
64 Bab 63: Pesta Perusahaan
65 Bab 64: She's Mine
66 Bab 65: Kepulangan Kenzo
67 Bab 66: Kejahatan Mereka
68 Bab 67: Rahasia di Bawah Meja
69 Bab 68: Bertukar Rasa
70 Bab 69: Namaku Januar Atmaja
71 Bab 70: Bukan Kakakmu
72 Bab 71: Diusir
73 Bab 72: Jangan Pergi
74 Bab 73: Perdebatan
75 Bab 74: Balas Dendam
76 Bab 75: Berusaha Kabur
77 Bab 76: Penyerangan
78 Bab 77: Menjenguk
79 Bab 78: Menemani Vina
80 Bab 79: Sedih dan Kecewa
81 Bab 80: Mencoba Bertahan
82 Bab 81: Hamil
83 Bab 82: Keputusan
84 Bab 83: Memikul Tanggung Jawab
85 Bab 84: Penentuan Akhir
86 Bab 85: Bahagia Bersamamu
87 Balas Dendam Istri Teraniaya
88 Terpaksa Menikahi Sultan Qatar
89 Pengumuman Event
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Bab 1: Pembantaian
2
Bab 2: Amnesia
3
Bab 3: Pernikahan Sunyi
4
Bab 4: Minta Jalan-Jalan
5
Bab 5: Bertemu Mantan
6
Bab 6: Tidak Bisa Lari
7
Bab 7: Suamiku Selingkuh
8
Bab 8: Kecemasan
9
Bab 9: Kembalinya Ingatan
10
Bab 10: Alasan Kebencian
11
Bab 11: Menemui Teman
12
Bab 12: Menyusun Rencana
13
Bab 13: Menemui Pacar
14
Bab 14: Target Pembunuhan
15
Bab 15: Tangan yang Terluka
16
Bab 16: Kisah Pilu
17
Bab 17: Pergilah Kalau Bisa
18
Bab 18: Beri Aku Pekerjaan
19
Bab 19: Hari Pertama Kerja
20
Bab 20: Makan di Kantin
21
Give Away
22
Bab 21: Benih Dendam
23
Bab 22: Di Bawah Kendali
24
Bab 23: Petugas Kebersihan
25
Bab 24: Presdir Atmajaya Sentosa
26
Bab 25: Menonton Film
27
Bab 26: Penyelidikan
28
Bab 27: Makan Siang
29
Bab 28: Tabir yang Terbuka
30
Bab 29: Tuntutan Silvia
31
Bab 30: Kelicikan Silvia
32
Bab 31: Kakak Adik
33
Bab 32: Persahabatan Clark dan Janu
34
Bab 33: Sisi Lain Arsen
35
Bab 34: Membuatnya Hamil
36
Bab 35: Kecurigaan
37
Bab 36: Visual
38
Bab 37: Saksi Kunci
39
Bab 38: Menemukan Surat Berharga
40
Bab 39: Bukti Penting
41
Bab 40: Pulang
42
Bab 41: Informasi Michan
43
Bab 42: Hasrat Terlarang
44
Bab 43: Menyesal
45
Bab 44: Kemarahan yang Hilang
46
Bab 45: Mendadak Mesra
47
Bab 46: Takut Aku atau Gelap?
48
Bab 47: Kematian Michan
49
Bab 48: Pemakaman Michan
50
Bab 49: Partner in Crime
51
Bab 50: Mantan Pengasuh
52
Bab 51: Lelaki Gila
53
Bab 52: Kalong Merah
54
Bab 53: Tugas Khusus
55
Bab 54: Makan Atau Dimakan?
56
Bab 55: Terpancing
57
Bab 56: Kelanjutan Perjodohan
58
Bab 57: Kucing Persia
59
Bab 58: Kembali Bekerja
60
Bab 59: Tim Medis Baru
61
Bab 60: Omelan Ira
62
Bab 61: Mantan Pengecut
63
Bab 62: Olahraga Malam
64
Bab 63: Pesta Perusahaan
65
Bab 64: She's Mine
66
Bab 65: Kepulangan Kenzo
67
Bab 66: Kejahatan Mereka
68
Bab 67: Rahasia di Bawah Meja
69
Bab 68: Bertukar Rasa
70
Bab 69: Namaku Januar Atmaja
71
Bab 70: Bukan Kakakmu
72
Bab 71: Diusir
73
Bab 72: Jangan Pergi
74
Bab 73: Perdebatan
75
Bab 74: Balas Dendam
76
Bab 75: Berusaha Kabur
77
Bab 76: Penyerangan
78
Bab 77: Menjenguk
79
Bab 78: Menemani Vina
80
Bab 79: Sedih dan Kecewa
81
Bab 80: Mencoba Bertahan
82
Bab 81: Hamil
83
Bab 82: Keputusan
84
Bab 83: Memikul Tanggung Jawab
85
Bab 84: Penentuan Akhir
86
Bab 85: Bahagia Bersamamu
87
Balas Dendam Istri Teraniaya
88
Terpaksa Menikahi Sultan Qatar
89
Pengumuman Event

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!