5. Canggung

Mirza melanjutkan perjalanannya menuju kantornya dengan menaiki taksi. Sesampainya di sana, dia masuk ke ruangannya. Ada beberapa karyawannya yang sedang sibuk di mejanya masing-masing. Sedangkan partner kerjanya yang tak lain Deo, tidak terlihat pagi ini. mungkin pria itu datang terlambat atau semalam memang pulangnya larut karena harus melakukan pengecekan di pelabuhan.

Mirza duduk diam di ruang kerjanya. Padahal dia tidak ada pekerjaan penting yang harus ia tangani. Entah kenapa tadi beralasan pada kakaknya kalau akan menyelesaikan pekerjaannya.

Mendadak hati Mirza diliputi rasa bersalah pada kakaknya. Tidak seharusnya dia berbicara seperti tadi saat kakaknya hanya menanyakan hal sepele. Mirza meremat rambutnya kasar. Bagaimanapun juga kakaknya adalah seseorang yang sudah menyayanginya sejak dulu. Selama ini juga kakaknya lah selalu membantu di perusahaan sang Ayah.

Mirza akhirnya memutuskan untuk kembali ke kantor Ayahnya. Dia akan meminta maaf pada Kavi atas ucapannya tadi.

Cklek

Saat baru saja Mirza membuka pintu hendak keluar, ia berpapasan dengan Deo yang baru saja datang.

“De, kamu baru datang?” tanya Mirza berbasa-basi.

“Iya. semalam aku pulang jam satu karena ada sedikit kendala saat pengecekan barang, dan tidak sesuai dengan dokumen.” Jawab Deo.

“Tapi sudah beres semua, kan?” tanya Mirza lagi.

“Sudah.” Jawab Deo dengan singkat, lalu ia masuk ke dalam ruangan yang sama ditempati oleh Mirza.

“Ya sudah, aku pergi dulu ya, De!” Ucap Mirza berlalu begitu saja.

Deo pikir kedatangan Mirza ke kantor hari ini akan membantu pekerjaannya. Ya, walaupun selama ini Mirza selalu mengerjakannya dari rumah. Deo juga tahu kalau temannya itu sekarang sibuk di perusahaan Ayahnya. Namun, jauh dari lubuk hati Deo ia merasa kalau Mirza mulai mementingkan bekerja di perusahaan Ayahnya daripada di kantornya sendiri.

***

Mirza kini sudah sampai kantor Ayahnya. Dia tidak masuk ke ruangannya sendiri, melainkan masuk ke ruang kerja kakaknya. Rupanya Kavi belum menyadari kedatangan adiknya, karena pria itu sedang fokus pada layar laptop di depannya.

“Kak!” panggil Mirza sukses membuat Kavi mengalihkan pandangannya dari layar laptop itu.

“Iya, Za? Katanya kamu tadi sibuk dan masih ada urusan di kantormu?” tanya Kavi bingung.

Mirza tak lantas menjawabnya. Ia menghampiri kakaknya, berdiri tepat di sebelah meja kerja Kavi.

“Maafkan aku, Kak! Maafkan ucapanku tadi pagi. tidak seharusnya aku bicara seperti itu pada Kak Kavi.” Sesal Mirza menatap sendu wajah kakaknya.

Kavi beranjak dari duduknya. Pria itu tersenyum hangat pada sanga adik. Tak lama kemudian Kavi memeluk Mirza dengan menepuk pelan punggungnya.

“Sudah, nggak usah diperpanjang lagi. kakak tahu memang sangat sulit usahamu merintis bisnis itu.” ucap Kavi.

“Terima kasih, Ka katas pengertiannya. Beri aku waktu untuk memikirkan hal itu.” lanjut Mirza dan diangguki oleh Kavi.

Setelah itu Mirza kembali ke ruangannya, karena memang hari ini Kavi banyak pekerjaan. Dan Mirza lah yang akan membantunya.

Hubungan Kavi dan Mirza sudah kembali membaik setelah sempat ada perdebatan kecil setelah mengantar kedua orang tua mereka ke bandara tempo hari. Kavi menganggap wajar dengan hal itu. karena memang sejak kecil dulu mereka sering bertengkar berebut mainan. Namun setelah itu mereka akan kembali berbaikan lagi.

**

Weekend ini Mirza tampak malas pergi kemana-mana. Biasanya dia akan menghabiskan waktunya dengan jalan-jalan bersama Karin. berhubung Karin juga ada kerja shift pagi di hari sabtu, akhirnya Mirza menghabiskan waktunya di rumah saja bersama sang kakak.

Kalau Kavi memang sudah terbiasa berdiam diri di rumah. dia akan keluar kalau ada janji bertemu dengan teman-teman lamanya. Tapi itu tidak setiap weekend.

“Za, kamu mau makan apa?” tanya Kavi yang saat ini kedua pemuda itu sedang sibuk dengan masing-masing ponselnya di ruang keluarga.

Belum juga menjawab pertanyaan Kavi, tiba-tiba ponsel Mirza berdering. Padahal Kavi akan memesan makanan, sekalian untuk Mirza juga.

“Kak Kavi tadi tanya apa?” tanya Mirza setelah mengakhiri panggilannya dengan Karin.

“Kamu mau makan apa? Ini aku mau pesan, biar sekalian saja.”

“Nggak usah, Kak. Maksudku nggak usah pesan, ini baru saja Karin telepon aku katanya dia masak banyak. Kakak tunggu saja, sebentar lagi dia akan datang.” jawab Mirza dengan senyum sumringah.

Mirza baru saja mendapat telepon dari kekasihnya kalau ternyata Karin hari ini libur. Kebetulan tukar shift dengan salah satu temannya. Dan yang membuat Mirza senang karena Karin baru saja memasak banyak makanan. Dia tahu kalau masakan kekasihnya itu sangat enak. Akhirnya Karin menawarkan dirinya untuk datang ke rumah Mirza.

“Kamu jemput saja dia, Za! Masak kamu membiarkan perempuan datang ke sini hanya untuk mengantar makanan?” protes Kavi.

“Nggak apa-apa, Kak. Karin orangnya sangat baik. Dia sendiri tadi yang bilang kalau tidak mau dijemput.” Jawab Mirza kembali memainkan ponselnya.

Sebenarnya di rumah Sean ada pembantu. Hanya saja kalau weekend, pembantunya itu dibebaskan untuk memasak, karena kebiasaan keluarga Sean pasti akan menghabiskan waktu di luar. Atau terkadang membeli makan dari luar.

Tak lama kemudian terdengar suara bel pintu. Mirza masih sibuk dengan gadgetnya. Akhirnya Kavi yang membuka pintu itu.

Cklek

“Pagi, Kak!” sapa Karin dengan canggung. Sama halnya dengan Kavi.

“Ehm, pagi juga! sialakan masuk, Rin!” ucap Kavi mempersilakan.

.

.

.

*TBC

Happy Reading!!

Terpopuler

Comments

Ana

Ana

bingung juga ya punya kerjaan di dua tempat

2023-01-03

1

lihat semua
Episodes
1 1. Mata Hazel Sama
2 2. Calon Pewaris
3 3. Merenggut Masa Muda
4 4. Sulit Diatur
5 5. Canggung
6 6. Memuji Ketampanan
7 7. Hanyalah Trik
8 8. Mengantar Karin
9 9. Seperti Anak Kecil
10 10. Menahan Emosi
11 11. Perdebatan Sengit
12 12. Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama
13 13. Calon Menantu
14 14. Makan Malam
15 15. Dua Jagoan
16 16. Sifat Mirza
17 17. Tidak Diinginkan
18 18. Lupakan Aku!
19 19. Isak Tangis
20 20. Tatapan Sinis
21 21. Pelukan Terakhir
22 22. Di Pesisir Pantai
23 23. Mengunjungi Mirza
24 24. Hatinya Yang Aneh
25 25. Kehidupan Di Lapas
26 26. Pertemuan Terakhir
27 27. Penghianat
28 28. Mencari Karin
29 29. Sangat Bahagia
30 30. Salah Mengira
31 31. Penuh Ambisi
32 32. Kehidupan Karin
33 33. Memberikan Dukungan
34 34. Masih Bimbang
35 35. Pekerjaan Kotor
36 36. Sangat Tersiksa
37 37. Sangat Merindukan
38 38. Ucapan Perpisahan
39 38. Butuh Pertimbangan
40 40. Bermimpi
41 41. Tampak Berbeda
42 42. Terlalu Cepat
43 43. Aku Mencintaimu
44 44. Kekasih Kavi
45 45. Dalam Bahaya
46 46. Masih Shock
47 47. Lebih Baik
48 48. Remisi Hukuman
49 49. Lowongan Pekerjaan
50 50. Sangat Cemas
51 51. Kegalauan Kavi
52 52. Bertemu Samuel
53 53. Tidak Terima
54 54. Takut Kehilangan
55 55. Brosur Perkuliahan
56 56. Salah Paham
57 57. Keputusan
58 58. Bertemu Deo
59 59. Kabar Duka
60 60. Jati Diri Karin
61 61. Shahnaz
62 62. Menghabisi Deo Part 1
63 63. Menghabisi Deo Part 2
64 64. Pilih Kasih
65 65. Titik Terang
66 66. Angkat Kaki
67 67. Membakar Emosi Mirza
68 68. Sensasi Berbeda
69 69. Kiriman Surat
70 70. Bersimbah Darah
71 71. Menyelamatkan Kavi
72 72. Sikap Aneh Mirza
73 73. Secercah Rasa Bahagia
74 74. Akan Meledak
75 75. Sangat Rumit
76 76. Menemukan Pelaku
77 77. Semakin Sengit
78 78. Bertaruh Nyawa
79 79. Melepaskan Semuanya
80 80. Tidak Sanggup
81 81. Selamat Tinggal
82 82. Kepergian Kavi
83 83. Kepulangan Mirza
84 84. Surat Kuasa
85 85. Undangan Pernikahan Mirza dan Karin
86 86. Panik
87 87. The End
88 Extra Part 1
89 Extra Part 2
90 Extra Part 3 (Last)
91 PROMO NOVEL BARU (BATAL CERAI)
Episodes

Updated 91 Episodes

1
1. Mata Hazel Sama
2
2. Calon Pewaris
3
3. Merenggut Masa Muda
4
4. Sulit Diatur
5
5. Canggung
6
6. Memuji Ketampanan
7
7. Hanyalah Trik
8
8. Mengantar Karin
9
9. Seperti Anak Kecil
10
10. Menahan Emosi
11
11. Perdebatan Sengit
12
12. Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama
13
13. Calon Menantu
14
14. Makan Malam
15
15. Dua Jagoan
16
16. Sifat Mirza
17
17. Tidak Diinginkan
18
18. Lupakan Aku!
19
19. Isak Tangis
20
20. Tatapan Sinis
21
21. Pelukan Terakhir
22
22. Di Pesisir Pantai
23
23. Mengunjungi Mirza
24
24. Hatinya Yang Aneh
25
25. Kehidupan Di Lapas
26
26. Pertemuan Terakhir
27
27. Penghianat
28
28. Mencari Karin
29
29. Sangat Bahagia
30
30. Salah Mengira
31
31. Penuh Ambisi
32
32. Kehidupan Karin
33
33. Memberikan Dukungan
34
34. Masih Bimbang
35
35. Pekerjaan Kotor
36
36. Sangat Tersiksa
37
37. Sangat Merindukan
38
38. Ucapan Perpisahan
39
38. Butuh Pertimbangan
40
40. Bermimpi
41
41. Tampak Berbeda
42
42. Terlalu Cepat
43
43. Aku Mencintaimu
44
44. Kekasih Kavi
45
45. Dalam Bahaya
46
46. Masih Shock
47
47. Lebih Baik
48
48. Remisi Hukuman
49
49. Lowongan Pekerjaan
50
50. Sangat Cemas
51
51. Kegalauan Kavi
52
52. Bertemu Samuel
53
53. Tidak Terima
54
54. Takut Kehilangan
55
55. Brosur Perkuliahan
56
56. Salah Paham
57
57. Keputusan
58
58. Bertemu Deo
59
59. Kabar Duka
60
60. Jati Diri Karin
61
61. Shahnaz
62
62. Menghabisi Deo Part 1
63
63. Menghabisi Deo Part 2
64
64. Pilih Kasih
65
65. Titik Terang
66
66. Angkat Kaki
67
67. Membakar Emosi Mirza
68
68. Sensasi Berbeda
69
69. Kiriman Surat
70
70. Bersimbah Darah
71
71. Menyelamatkan Kavi
72
72. Sikap Aneh Mirza
73
73. Secercah Rasa Bahagia
74
74. Akan Meledak
75
75. Sangat Rumit
76
76. Menemukan Pelaku
77
77. Semakin Sengit
78
78. Bertaruh Nyawa
79
79. Melepaskan Semuanya
80
80. Tidak Sanggup
81
81. Selamat Tinggal
82
82. Kepergian Kavi
83
83. Kepulangan Mirza
84
84. Surat Kuasa
85
85. Undangan Pernikahan Mirza dan Karin
86
86. Panik
87
87. The End
88
Extra Part 1
89
Extra Part 2
90
Extra Part 3 (Last)
91
PROMO NOVEL BARU (BATAL CERAI)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!