Jam istirahat siang pun datang. Moona, Lily, dan Dika pun segera menuju ke kantin perusahaan tersebut.
Di perjalanan menuju kantin perusahaan tersebut pun Moona dan kawan-kawan berpapasan dengan CEO diperusahaan tempat magang tersebut.
Langkah CEO pun terhenti ketika melihat wajah Moona.
"Hai Moona, kamu magang disini? Kenapa tidak bilang dengan kakak?" tanya Ryan yang rupakan CEO dan calon kakak iparnya tersebut.
"Hehehe, iya kak aku magang disini. Lupa tidak mengabari kak Ryan. Namun kak Shiren sudah tahu kok kak," jawab Moona dengan seadanya.
"Kalian mau kemana nih? Ini teman sekampus kamu semua?" tanya Ryan lagi.
"Iya benar kak, eh Pak Ryan. Iya saya lupa kalau dikantor manggilnya harus resmi. Kita mau ke kantin buat makan siang pak. Kami permisi dulu," jawab Moona mengkahiri percakapan mereka dan segera menundukkan tubuhnya untuk segera undur diri.
Ryan yang melihat calon adik iparnya tersebut buru-buru pergi pun banya bisa menggelengkan kepalanya.
"Dasar bocah," gumam Ryan.
Disatu sisi Angga yang nampak melihat Ryan nampak sangat akrab dengan anak magang tersebut pun menjadi bertanya-tanya.
"Ada hubungan apa diantara keduanya?" ucap Angga didalam hati sambil melangkah kan kaki menuju ke pintu lobby.
Setelah Moona dan kawannya tersebut sampai di kantin perusahaan, kedua sahabatnya tersebut pun lantas memberikan ia banyak sekali pertanyaan.
"Kok kamu bisa kenal CEOnya sih?" tanya Dika dengan penuh selidik.
"Iya kok bisa kenal dan terlihat akrab? " tanya Lily pula dengan penuh selidik seperti yang sedang dipikirkan oleh Dika.
"Ehem, kalian jangan mikir yang aneh-aneh ya. Pak Ryan itu calon kakak ipar aku tau?" jawab Moona dengan sejujurnya.
"Ohh, jadi Pak Ryan itu calon suaminya kak Shiren? Woahhh, kak Shiren sungguh beruntung memiliki calon suami yang kaya dan sangat tampan," sahut Lily dengan penuh kekaguman nya dengan kak Shiren yang mendapat kan calon suami yang sangat sempurna tersebut.
"O'ow ... jadi Pak Ryan itu calon ipar kamu. Hehehe. Aku pikir Pak Ryan itu teman dekat kamu sih Moon," ucap Dika dengan menghembuskan nafas lega.
"Tuh kan bener, kalian pasti mikirnya yang aneh-aneh terus kalau ada cowok tampan sedikit menyapa aku," sahut Moona dengan wajah cemburut sembari membuka kotak bekal makan yang telah di bungkus kan oleh mamanya tersebut.
"Ya maafin kita deh Moana. Jangan cemberut gitu dong. Kalau cemberut terus cantiknya hilang lho," jawab Dika berusaha membuat mood Moona kembali seperti semula.
"Bentar ya aku mau ngambil pesanan dulu," sahut Dika yang kemudian di ikuti oleh Lily.
Tak lama kemudian mereka berdua pun kembali menuju meja semula duduk bertiga.
Kali ini Dika pun membelikan beberapa jenis dimsum untuk di santap oleh Moona yang terlihat masih cemberut tersebut.
Namun ketika tatapan nya menatap banyaknya dimsum yang tersaji di depan nya tesebut pun membuat senyumnya mengembang kembali.
"Ini buat siapa? Ada buat aku enggak?" tanya Moona memastikan.
"Buat kamu semua," jawab Dika dan Lily serempak.
"Aiihhh.. Kalian memang sahabat yang paling mengerti akuu. I lope yu pull," seru Moona dengan tatapan yang berbinar.
Segera Moona pun menghabiskan satu persatu dimsum nya dengan cepat.
"Pelan-pelan aja sih Moa. Kalau masih mau nambah lagi nanti kita pesankan lagi. Iya kan Ly?" kata Dika dan kemudian di jawab Lily dengan anggukan.
"Bukan, maksud aku bukan begitu. Kalau aku enggak buru-buru makan nya itu takutnya nanti keburu jam makan siang habis terus dimsumnya tidak termakan. Kan sayang banget," jawab Moona dengan masih memasukkan dimsum dengan penuh ke dalam mulutnya.
Dika dan Lily yang melihat gaya Moona makan dengan penuh pipinya sangat terlihat menggembung pun hanya bisa menggelengkan kepalanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Anita
kelaparan ya mona?
2023-03-09
0
al-del
Hay juga kakak ipar...🤭
2023-02-22
2
Vinoya Chan
mampir juga ya kak 🙏😊
2023-02-16
0