Toko Sembako

Selamat membaca..

🍒

🍒

🍒

Braaakkk..

Terdengar suara benturan yang cukup kencang di pagi buta yang mendung. Matahari pun belum memperlihatkan sinarnya untuk menggantikan tugas sang rembulan menghiasi langit.

Sebuah mobil sedan sporty berwarna biru metalic itu menabrak rolling door sebuah toko berwarna merah. Menganga ringsek tak berbentuk lagi, menerobos kencang dan menghantam jendela kaca di balik rolling door tanpa aba-aba. Hingga setengah badan mobil sedan sport itu pun menyelonong masuk tanpa permisi dan menghancurkan kaca jendela dan pintu toko, serta memporak porandakan sebagian besar isi toko sembako kebutuhan pokok sehari-hari.

Terlihat pada bagian depan mobil Honda Civic RS yang full LED Headlight dan daytime running light (DRL) hancur berkeping-keping berserakan di depan toko yang terbuka paksa.

Spontan membuat suami istri pemilik toko sembako berlari berhamburan keluar rumah dan memeriksa keadaan toko sembako. Bukan hanya pemilik toko sembako saja yang terperanjat dengan kondisi tokonya saat ini. Melainkan orang-orang yang berlalu lalang memulai aktivitas nya hari ini. Banyak pasang mata yang terperangah dan terkejut melihat keadaan toko sembako Sumber Rezeki milik pak Hadi Suherman yang sudah hancur berantakan bagaikan terhantam angin topan.

Kepulan asap di bagian depan mobil dan suara mesin mobil yang masih meraung-raung terdengar menyakitkan telinga orang yang berada di sekitar kejadian.

Tiba-tiba dari dalam rumah, seorang gadis berlari kencang ke arah mobil sedan sport yang ringsek bagian depannya dan langsung mengedor-ngedor pintu mobil bagian kemudi. Hingga netra gadis itu teralihkan pada sosok pria yang tampak terkulai bersandar di jok mobil karena terdesak oleh airbag yang menggelembung dan menghimpit tubuhnya.

"Tolong, bantu buka pintu mobil ini," teriak gadis itu khawatir dengan keselamatan pengemudinya, sekaligus mengumpat kesal karena keteledorannya.

'Mabuk atau terkena serangan jantung mendadak kah orang itu?' berbagai pertanyaan yang bersarang dalam otak si gadis tanpa tahu jawabannya, karena si pengemudi mobil belum bisa dikeluarkan dari dalam mobil.

Berbagai guratan ekspresi yang nampak di beberapa raut wajah orang-orang yang mengelilingi mobil sedan itu. Ada juga yang hanya merekam kejadian itu dan memposting nya di sosial media, hanya untuk sebuah like tanpa memikirkan perasaan korban.

Dari dalam mobil pria itu menggeliat berusaha menegaskan kepala serta menormalkan posisinya. Kesadarannya belum terkumpul sempurna. Pandangannya masih terasa buram dengan banyaknya bintang-bintang yang berputar berbaris mengelilingi kepalanya. Sakit di sekujur tubuhnya mulai menjalar.

"Auuhh.. Sakit banget," pekiknya. "Ada apa dengan aku?" lirih pria itu menggeliat seraya menoleh ke kiri kanan perlahan. Bola mata kebiruan itu mengedarkan pandangannya di luar mobil yang sudah ramai berkumpul manusia dan suara teriakan-teriakan antara panik, mengeram dan juga mengumpat si pengemudi.

Sedangkan dari luar mobil, gadis itu tetap berusaha untuk membuka paksa pintu mobil sedan sport berwarna biru metalic itu.

Sambil terus meraba mencari tombol otomatis di sisi pintu. Pria dalam mobil itu terus merapalkan doa untuk keselamatannya. Di pikirannya saat ini hanya terbesit bagaimana caranya agar dia segera keluar dari mobil. Untuk nasib dia selanjutnya belum terlintas dalam otaknya. Hingga terdengar bunyi flip kunci terbuka dan terdorong lemah oleh tubuh kekarnya yang terlihat lemah. Lalu jatuh ambruk ke lantai toko yang dingin.

****

"Om Galak?" ekspresi terkejut ala Nayla yang membuat tanda tanya di kepala kedua orang tua nya serta beberapa orang yang masih tetap stay di tempat kejadian.

Apakah Nayla mengenalnya? Apa hubungan Nayla dengan laki-laki yang baru saja menabrakkan mobilnya ke toko sembako milik pak Hadi?"

"Gadis ingusan?" Netra berwarna biru menatap gadis yang berdiri di depannya dari ujung kaki hingga naik ke ujung kepala.

Entah kenapa rasa itu kembali datang, ketika dirinya bertemu kembali dengan gadis ingusan yang telah menggetarkan dadanya.

'Ini tidak mungkin! Aku telah memiliki Giska! Tapi kenapa getaran itu selalu berdegup kencang, saat aku berdekatan dengan dia? Rasa apa ini? Apa aku sudah jatuh hati pada gadis ingusan itu?'

Nayla memicingkan mata ke arah pria di dekatnya. Ia tampak tak suka dengan keberadaan pria tersebut. Karena ulahnya yang membuat kericuhan di pagi hari yang tenang bagi orang di sekitarnya.

Ingin rasanya Mahen segera menghilang dari tempat itu dan membaringkan tubuh lemahnya yang ngilu dan perih di beberapa bagian. Andaikan dia mempunyai pintu ajaib yang keluar dari kantong seperti Doraemon, tontonannya di waktu kecil. Pasti dia segera berlari dibalik pintu ajaib itu.

Namun, saat ini dia tidak bisa berbuat apa-apa selain mempertanggung jawabkan atas kecerobohannya. Pergi? Menghilang? Atau bahkan pura-pura pingsan! Itu semua tidak mungkin dilakukan Mahen. Apa kata orang nanti! Bisa-bisa predikat sebagai seorang pengecut akan disematkan pada dirinya oleh orang-orang yang tidak mengetahui awal permasalahan yang terjadi. Sangat menyebabkan sekali!"

"Hufftt..! Untung tidak ada korban jiwa!" gerutu Nayla.

"Aku minta maaf atas kecerobohanku. Semua kerugiannya akan aku ganti. Kita selesaikan secara kekeluargaan saja, ya," pinta Mahen pada gadis bermanik hitam.

"Kalau itu urusannya sama ayah saja! Aku bantu bersihkan luka yang ada di kening, om saja," ujar Nayla dengan membawa kotak P3K. Dan duduk di hadapan Mahen.

Sedangkan kedua orang tua Nayla masih sok dengan kondisi toko sembakonya.

Nayla mulai menjulurkan tangannya. Jemari lentiknya sangat lincah menari di kening mulus Mahen, yang kini terdapat luka gores akibat kecelakaan yang barusan dialaminya. Untung saja lukanya tidak seberapa parah yang dialami pria tampan yang telah menarik hatinya itu.

'Untung tampan! Tidak jadi aku damprat! Coba kalau tidak glowing! Sudah kupastikan bonyok semua itu muka, biar semakin hancur!' gumamnya.

Mahen bergeming. Dia hanya menatap lurus ke dalam manik hitam milik Nayla yang semakin membuatnya salah tingkah. Dadanya berdegup begitu cepat dan kencang. Hingga Nayla takut Om Galak yang duduk di hadapannya itu dapat mendengar dentumannya.

"Sudah selesai," kata Nayla dengan berdiri untuk segera pergi dari hadapan Mahen.

"Terimakasih," ucap Mahen, lalu memberikan senyuman manisnya kepada gadis yang telah menolongnya sambil meraih jemari Nayla. Kemudian menggenggamnya, sontak membuat keduanya merasa ada aliran listrik mulai terpecik dari dalam tubuh keduanya. Membuat hati mereka berdua bergetar.

"Kenalkan, aku Mahendra," ucapnya lembut, tidak seperti pertama kali mereka bertemu seperti kucing dan tikus.

"Oh, iya. Aku Nayla," balas Nayla dengan nada yang seolah mendayu. Tidak secempreng kaleng bekas rengginang yang disuguhkan kala lebaran tiba.

"Uhuk.. Uhuk..," suara khas orang batuk terdengar mengagetkan mereka berdua.

"Sudah selesai mengobatinya, Nae?" tanya Ayah Nae menatap tajam menghunus ke arah pupil putri tunggalnya.

"Iya, Ayah. Ini sudah selesai," jawab Nayla gelagapan.

"Ya sudah, kini giliran Ayah yang akan mengintrogasinya," kini tatapan Ayah Nayla berganti pada sosok yang berdiri tegap di sebelah Nayla.

"Iya, Pak," jawab Mahen dengan kegugupannya sebagai tersangka.

🍒🍒🍒🍒🍒

Yuk bantu like komen faporitin juga ya akak🙏🏻🥳🥳🥳

Terpopuler

Comments

NJ♥️

NJ♥️

Gak bahaya kah

2023-09-22

1

Asifa2

Asifa2

Uhuuk uhuukk voltage tinggi 😅

2023-09-20

3

Asifa2

Asifa2

Nabrak nie 😁

2023-09-20

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!