Om Galak

Selamat membaca..

🍒

🍒

🍒

"Batagor.. Abaaanng.. Beliiii!!" teriak Nayla refleks turun dari boncengan Lina sahabatnya. Berlari mengejar abang penjual batagor favoritnya.

Tanpa menoleh kanan kiri, Nayla langsung saja menyerobot nyebrang jalan raya depan sekolahannya.

Cekiiiiitt..

"Aaaaaaaaaa!!" suara melengking Nayla, seketika meramaikan jalanan yang semua tenang.

Brakkk..

Benda kecil di bawah kaki kanan pak sopir spontan diinjak sangat kuat demi menyelamatkan banyak nyawa. Mulutnya berkali-kali menyebut nama Alloh seraya memegangi erat kemudi mobil sedan putih mewah milik bos nya itu.

Nayla masih memejamkan kedua mata. Jantung nya hampir saja terbang bebas dari tempat nyamannya.

Duggh..

Tubuh pria tampan yang duduk di belakang sang supir itu pun terhuyung ke depan dan membentur kursi sang supir. Akibat pengereman yang sangat mendadak.

"Auww.." pekik pria tampan yang terbalut stelan jas abu-abu, terlihat elegan. "Ada apa, Pak Ujang?" sambil mengusap-usap keningnya yang kejedot kursi.

"Maafkan pak Ujang, Tuan. Terpaksa mengerem mendadak, di depan anak cewek nyebrang nyelonong hampir ketabrak mobil ini," jelas pak Ujang dengan gugup dan tangan yang masih gemeteran di atas stang bundar.

Pak Ujang turun dari mobil menghampiri gadis yang duduk di aspal dengan mata yang tertutup kedua tangannya.

"Mana yang sakit?" tanya pak Ujang berjongkok mensejajarkan dengan posisi Nayla yang duduk di aspal.

Nayla bergeming. Dengan detak jantung yang masih belum stabil.

Sedangkan pria tampan itu ikutan turun dari mobil juga. Namun, tidak terlalu dekat dengan posisi Nayla sekarang.

"Ada yang terluka, Pak?" pria tampan itu menanyakan keadaan Nayla.

"Belum tahu, Tuan," jawab Pak Ujang yang kini memegang pundak Nayla untuk menyadarkannya.

Perlahan Nayla membuka netra kecoklatan miliknya.

"Ya Alloh, apa aku ada di Surga? Apa dia seorang Arjuna? Seorang pangeran tampan yang dijodohkan Tuhan untuk menemaniku di Surga?"

"Hey, dijawab kalau ada orang tua bertanya!" omel pria tampan itu dengan membuka kacamata hitamnya yang sedari tadi nangkring di hidung mancungnya.

Nayla membulatkan bola matanya dengan sempurna. Segera ia tarik kembali kekagumannya pada pria tampan yang berdiri dengan gagah di hadapan nya.

"Ganteng-ganteng kok galak! Aku kutuk bucin sama aku. Baru kapok kamu, om tampan!" gerutu Nayla sambil mengerucutkan bibirnya dan berkacak pinggang.

Sayangnya gerutuan Nayla itu sampai juga di rungu pria tampan itu.

"Haah? Bucin sama gadis ingusan macam kamu? Jawabannya tidak ada dalam sejarah seorang Mahendra Wijaya! PD kali kau cakap!" dengan tatapan menghunus ke dalam netra Nayla.

Tak terima dengan sebutan gadis ingusan yang diucapkan oleh pria tampan yang berdiri di hadapan nya. Nayla melangkahkan kakinya mendekat ke arah pria tampan itu.

"Dengar baik-baik ya, om galak. Biar ingusan begini bisa buat spot jantung om galak lho! Kena gempa lokal si imut Nae, baru tahu rasa!" ketus Nayla pada pria tampan yang bernama Mahendra Wijaya pemilik mobil sedan putih yang dikemudikan pak Ujang.

"Bentar-bentar! Ulang lagi yang barusan kamu ucapkan! Telinga saya tiba-tiba buntu!" Mahen mendekatkan indera pendengaran ke bibir ranum Nayla.

"Buka telinga! Dengar baik-baik, om tampan tapi galak! Awas jatuh cinta pada gadis ingusan yang bisa buat gempa lokal di setiap malam-malam sepinya, om galak!" celutuk Nayla dengan seringai di wajahnya.

"Kamu bilang apa barusan? Istri saya saja cantiknya melebihi kamu, gadis ingusan! Mana mungkin aku milih kamu, nggak level!" sungutnya yang terdengar jelas di rungu Nayla.

"Dasar om-om narsis! Kita tunggu episode selanjutnya! Yang bucin aku or kamu, om-om galak!" kesal Nayla.

"Ohh, nantangin! Atau ngarep jadi wanita seorang Mahen!"

"Cuiih!! Malas lihat muka om-om galak bin narsis nggak jelas! Walaupun kaum Adam di dunia ini tinggal om aja! Lebih baik aku---," belum selesai Nayla berbicara sudah tersambar oleh Mahen.

"Lebih baik jadi istri kedua saya saja!" ucap Mahen dengan mencibirkan bibirnya.

"Istri kedua?" Mata Nayla melotot. "Ogahh!" lanjutnya.

"Ogah di mulut! Heem di hati!"

"Diihh.. Ternyata om-om galak ini ngarep seorang Nayla Suherman yang imut, gemoy, gemesin ini jadi istri keduanya!" kekeh Nae.

"Siapa ngarep?"

"Om galak bin narsis lah yang ngarep! Ucapan adalah doa, om galak! Tapi, sayangnya. Nayla Suherman tak mau jadi istri kedua!" ujar Nae sambil terus berkacak pinggang.

"No.. No.. Istriku lebih cantik dari pada gadis ingusan seperti kamu!" balas Mahen.

"Yang cantik banyak, om galak!" Yang pahami ini, susah carinya!" ucap Nayla sambil menunjuk tepat di hati Mahendra Wijaya. "Dan satu lagi, om galak bin narsis. Ucapan adalah sebuah do'a! Jadi berhati-hati lah jika mengeluarkan kata-kata! Apalagi kata-kata dari hati!" kata Nayla lagi seraya mengedipkan matanya sebelah.

Tiba-tiba dari arah belakang terdengar suara yang memanggil nama Nayla.

"Nae.. Nae.." teriak Lina yang berlari ke arah Nayla.

"Tuan lebih baik kita pulang, sebelum masa mengeroyok! Biar nanti saya yang menyelesaikan saja," sela Pak Ujang untuk menyelamatkan sang Bos.

Adu mulut antara dua insan yang berlawanan jenis itu, seketika terhenti oleh suara gadis yang terus memanggil nama Nayla. Yang diikuti beberapa temannya dan orang-orang yang berada di sekitarnya.

Nayla menoleh ke sumber suara yang memanggil namanya.

"Gaswat ini!" Nayla tepuk jidat. "Kenapa Lina bawa satu kompi Clubs Marmut yang amit-amit itu, ke sini? Bisa modyar si om-om galak ke semprot mereka!"

"Kamu nggak kenapa-kenapa kan, Nae?" tanya Rahadian yang langsung mengecek keadaan Nayla.

Nayla tersenyum irit. Bukan rahasia lagi di Clubs Marmut, selain cowok paling tampan dan fans terberat Nayla adalah Rahadian Pradipta.

Clubs Marmut yang beranggotakan dari tiga cewek dan tiga cowok itu diprakasai oleh si imut Nayla Suherman. Terdiri dari Nayla sebagai ketua gemoy. Lanjut si Lina, Desi, Wildan, Rezasyah dah Rahadian.

Mahen dan Pak Ujang langsung masuk ke dalam mobil mewahnya. Dan segera melajukan kendaraan roda empat itu. Karena beberapa mobil di belakang nya sudah tidak sabar menunggu kemacetan akibat insiden kecil tadi dan sudah membunyikan klakson berulang-ulang kali.

"Hey.. Tanggung jawab dulu, jangan langsung kabur!" teriak Rahadian dari luar mobil Mahen.

Nayla menarik tangan Rahadian. "Apaan sih? Pakai tanggung jawab segala! Orang nggak hamil juga!" sungut Nae pada Rahadian.

Mahen mengumpat dalam mobil.

"Dasar gadis ingusan! Amit-amit.. Jangan sampai punya istri kedua macam dia!" umpat Mahen sambil bergidik.

"Gadis ingusan tapi selalu terngiang-ngiang di kepala ya, Tuan?" seloroh Pak Ujang sambil tersenyum penuh arti.

🍒🍒🍒🍒🍒

Yuk bantu like, komen, favoritin juga ya. 🙏🏻🥳🥳

Terpopuler

Comments

NJ♥️

NJ♥️

Dewa Arjuna apa Krisna 🙈

2023-09-22

7

Asifa2

Asifa2

Siapa hayo 🤣 ngaku ngaku 🤭

2023-09-18

10

Asifa2

Asifa2

Awas bucin beneran nanti hehehe 😁

2023-09-18

10

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!