Keesokan harinya, aku sudah di teriakki mama karna belum bangun dan waktu sudah menunjukkan pukul 9.00 WIB pagi.
"Riri!!! Banguuuunnnn! Udah siang heyyy!"
"Hmmm Astaghfirullah." Jawabku sambil melompat dari tempat tidur.
"Mentang - mentang hari libur." Ledek Mama yang sudah sibuk merapihkan baju - baju.
"Mama mau kemana? Kok rapih?" Tanyaku heran.
"Mama mau ke rumah eyang, mau ada tetangga baru dateng katanya. Mau kontrak di sebelah rumah kita katanya."
"Oh gitu. Alhamdulillah deh itu rumah ada yang tempatin."
"Iyaaa... Udah ah, sana mandi, sarapan. Jangan tidur lagi."
"Iyaa Maa..." Jawabku sambil mengambil handuk untuk mandi.
Aku langsung mandi dan setelah itu aku sarapan. Yang pasti mama sudah menyiapkan segelas susu untuk sarapanku. Setelah itu aku mengintip lewat jendela rumah, melihat di depan sudah ada orang yang datang untuk bersiap menempati rumah itu. Aku melihat ada dua mobil, satu kijang lama dan satunya mobil honda Jazz keluaran lama.
Aku berfikir, ini orang darimana yaa kok mau tinggal di rumah sebelahku. Rumah sebelahku itu tidak layak di tempati, kotor, lapuk bangunannya, yaa kurang nyaman lah untuk dijadikan tempat tinggal.
"Nak... Yang tinggal di rumah sebelah anaknya cakep deh. Kayakna umurnya masih muda. Kamu gak mau kenalan sama dia?" Tiba - tiba mama masuk dengan heboh membicarakan tetangga baru itu.
"Duh kaget aku, aku kira ada apa mama tiba - tiba heboh gitu."
"Ih kamu mah, sini kek keluar tuh lagi ngobrol sama eyang di rumah eyang. Tadi mamanya nanya - nanya foto cucu - cucu eyang."
"Yaaaa namanya tetangga baru yaa nanya - nanya maa.."
"Yaa keluar kek kenalan dulu Naaak."
"Gak ah, kapan - kapan aja. Lagian nanti juga ketemu terus kan tiap hari."
"Yee kamu nih. Jangan gitu laah.. Jangan sombong kamu sama orang baru." Jawab mama sambil mengomel.
Aku hanya diam dan tidak menjawab. Lalu Mama keluar lagi dan ke rumah eyang untuk mengobrol lagi dengan tetangga baru itu Tapi ternyata tetangga itu belum tinggal disitu hari ini juga, hanya masih memindahkan beberapa barang saja.
***
Aku belum tau siapa tetanggaku itu, siapa yang Mama maksud dan kenapa Mama begitu tertarik untuk segera mengenalkanku dengannya. Mama bilang di tampan seperti penyanyi favoritku Reza. Ah ya bagaimana bisa ada seseorang yang tampan seperti Reza penyanyi favoritku. Bahkan dulu Yori saja tidak mirip hanya punya kesamaan yaitu punya lesung pipit.
Dan setelah dia dan kedua orang tuanya pergi, Mama pulang masuk dengan kehebohan lagi.
"Ri, Mama dikasih Kartu Keluarganya nih. Namanya Adi anaknya, Adi Wiranda. Lahir tahun 1986, yaampun Mama kira tuh masih umur 20 tahun atau 22 tahun. Ih jauh banget sama kamu umurnya, gak keliatan loh Ri."
Aku penasaran saat Mama menyebut namanya, segera saja aku search namanya di google dan di facebook. Ternyata ada namanya dan taraa... Aku melihat, dia berkacamata, badan berotot, tidak terlalu tinggi, wajah manis, kulit yang agak putih. Aku ragu dia ini laki - laki tulen atau tidak, dari foto tampak seperti laki - laki yang penyuka sesama jenis. Jadi aku tidak menghiraukan kata - kata Mama seteah itu.
"Minggu depan kan mau ada penyemprotan tuh, nanti katanya mereka mau datang lagi Ri." Kata Mama lagi sambil heboh.
"Hmmm..." Responku hanya biasa dan Mama setelah itu tidak lagi membahasnya, lega sekali rasanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments