Dasar Gila!!

PLAKKK...

Jessica menahan tangan Nyonya Rachel ketika hendak menamparnya. Cinta itu sangat marah atas sikap dan kelakuan Putri tirinya ketika di acara pemakaman ikan kesayangannya. Bagaimana bisa Jessica bersikap kurang ajar dan tak menghargainya sama sekali.

Disaat semua orang berduka atas kepergian ikan kesayangannya, dia malah menunjukkan sikap yang tidak pantas dilihat oleh banyak orang. Ketika semua orang yang datang mengenakan pakaian serba hitam dengan mawar putih, iya justru memakai pakaian warna terang sambil membawa mawar merah.

"Jangan pernah menyentuhku dengan tangan kotormu!!" Jessica menatap ibu tirinya itu dengan tatapan tajam, tangan kanannya mencengkram pergelangan tangan Nyonya Rachel yang hendak digunakan untuk menamparnya tadi.

"Jessica, lepaskan!!" Pinta wanita itu menuntut. "Sakitt!!" Jeritnya dengan mata berkaca-kaca.

"Memangnya lebih sakit mana dari rasa sakit yang dirasakan oleh ibuku atas kelakuan bejatmu, Ibu tiri!!" Jessica menjawab menimpali.

Kebencian Jessica pada ibu tirinya ini sudah mendarah daging. Kehadiran Rachel sebagai orang ketiga telah menghancurkan kebahagiaan keluarganya.

Ayahnya lupa daratan dan ibunya masuk rumah s*kit jiwa. Dia dijadikan ratu oleh ayahnya setelah membuang ibu Jessica dengan cara yang begitu kejam dan menyakitkan. Jadi bukan salah dia jika Jessica sangat membenci mereka berdua. Ayah serta ibu tirinya.

"Sica, apa yang kau lakukan pada Rachel?" Seru Tuan David dari arah pintu. Sontak Jessica menoleh

Dengan segera dia menghampiri Rachel yang sedang menangis sambil memegangi pergelangan tangannya yang memerah akibat cengkraman Jessica. "Apa kau ini seorang gangster? Papa tidak pernah mengajarkanmu untuk bersikap kurang ajar pada yang lebih tua. Cepat minta maaf pada Bibi Rachel atau~"

"Apa?!" Jessica menyeka ucapan ayahnya dan menatapnya tajam. "Jangan coba-coba mengancamku, Pa. Ingat di rumah siapa kalian tinggal, harta siapa yang kalian gunakan. Jika aku mau, aku bisa saja mendepak kalian berdua keluar dari rumah ini!!"

"JESSICA!!"

PLAKKK...

Jessica menahan tangan ayahnya yang ingin menamparnya. Dia tak akan membiarkan siapapun untuk menyentuh apalagi melukai dirinya, bahkan itu ayahnya sekaligus.

Prokk... Prokk... Prokk...

Terdengar suara seseorang bertepuk tangan dengan jeda yang bisa dibilang cukup lama. Sontak ketiganya menoleh, seorang lelaki dalam balutan pakaian serba hitam memasuki bangunan mewah super megah tersebut bersama beberapa anak buahnya.

"Wow, ternyata ada sebuah tontonan bagus untuk dilihat." Ucap lelaki itu dengan seringai disudut bibirnya.

Mata Tuan David membelalak terkejut melihat siapa yang datang. "Tu..Tuan Xiao, Anda datang berkunjung." Serunya lalu menghampiri lelaki itu yang tak lain dan tak bukan adalah Luhan. Kemudian Luhan menghampiri Rachel yang langsung membungkuk padanya.

"Aku turut berduka atas kematian ikan kesayanganmu." Ucap lelaki itu yang langsung membuat Rachel terharu.

"Terimakasih, Tuan Xiao. Saya sangat terharu atas ucapan belasungkawa Anda." Dia berkata lirih dengan mata berkaca-kaca.

Jessica mendecih dan menatap lelaki itu dengan sebal. "Dasar orang gila!!" Ucapnya seraya melewati Luhan begitu saja. Lelaki itu menoleh dan menatap kepergian Jessica dengan tatapan yang sulit di jelaskan. Dia menyeringai tipis. Baru kali ini ada orang yang berani mengatainya, dan itu membuat Luhan merasa kagum.

"Tuan Xiao, maafkan atas kelancaran putri saya. Saya akan mendidiknya lebih baik lagi." Ucap Tuan David penuh sesal.

"Aku tertarik pada putrimu. Dan aku menginginkannya."

Buru-buru Tuan David menundukkan kepalanya di depan Luhan. "Ma..Maafkan saya, Tuan Xiao. Bukan maksud saya tidak mengijinkan Anda untuk memilikinya. Tetapi putri saya adalah gadis yang tidak mengerti sopan santun. Jadi saya takut dia akan merepotkan Anda, kata-katanya sering kali menyinggung orang lain."

"Justru aku menyukai perempuan seperti itu." Luhan tersenyum miring.

Luhan sangat yakin jika perempuan yang bersamanya malam itu adalah Jessica. Dan untuk itu dia harus mendapatkannya. Tapi sepertinya Rachel tidak setuju dengan keinginan Luhan.

"Tuan Xiao, kami masih memiliki satu putri lagi. Dia jauh lebih baik dan lebih terdidik dibandingkan gadis bar-bar dan beretika itu. Bagaimana jika Anda memilih dia saja?" Nyonya Rachel memberi saran.

"Aku tidak tertarik dan aku tidak berminat!!"

Rachel mengepalkan tangannya mendengar penolakan Luhan. Padahal putrinya adalah gadis yang lebih terdidik dan terpelajar dari pada Putri tirinya tersebut.

-

-

"Tidak disangka, ternyata perempuan seperti dirimu ternyata sangat menyukai mawar."

"Omo!!"

Jessica terlonjak kaget karena kemunculan seseorang di kamarnya. Sontak dia menoleh dan mendapati Luhan berjalan memasuki kamarnya. "Apa yang kau lakukan di kamarku? Memangnya siapa yang memberimu ijin untuk masuk kemari? Keluar!!"

"Aku tidak membutuhkan ijin dari siapapun untuk masuk kemari." Jawabnya menyeringai.

"Dasar sinting. Sebaiknya keluar sekarang juga atau aku akan melemparmu keluar dari jendela ini!!" Ancam Jessica bersungguh-sungguh.

Luhan bangkit dari duduknya lalu menghampiri Jessica. Lelaki itu menyeringai, jari telunjuknya mengangkat dagu Jessica lalu mengecupnya singkat. "Mulai sekarang kau adalah milikku, dan tanda merah dilehermu adalah pertanda jika kau adalah milik Xiao Luhan!!"

"Yakk!! Dasar gila!!"

-

-

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Vina Pembriyani

Vina Pembriyani

makin seruuu De....semangggatttt🥰🥰🥰

2023-01-25

1

Franda Frans

Franda Frans

dan ternyata mereka cuman orang yang ga tau diri da numpang hidup doang ckckck

2023-01-04

0

Franda Frans

Franda Frans

oh ya ampun berduka cita demi se ekor ikan ,,ga ada yg lebih gila lagi makk 🤣🤣🤣

2023-01-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!