Suasana Baru

Seminggu telah berlalu atas kepergian papa nya, Ali Wijaya.

Suasana dikantor papa nya seperti sudah normal kembali, tidak ada kesedihan yang ditunjukan pria itu, dan karyawan yang lainya.

Pria yang penuh kharisma dan berwibawa. Kemeja biru muda dengan dasi dan rompi hitam yang membuatnya penampilannya terlihat cool. Karena ketampanannya yang tidak bisa dihiraukan lagi, membuat siapa yang melihatnya susah berpaling. Dialah Alvin Wijaya yang sedang duduk dimeja kerjanya, menghadap ke laptop dengan merek iPhone. Dia seakan sangat fokus pada kerjaannya. Semenjak kepergian papa nya, mama nya Indah Wijaya menyuruhnya untuk menggantikan posisi papahnya. Sikap tegas Ali Wijaya dalam mendidiknya. Agar dia kerja keras sendiri untuk mencapai keberhasilan dalam mengurus perusahaan. Ali mengajarkan bahwa untuk mendapatkan posisi di perusahaan tidak dengan cuma-cuma. Tapi harus berdasarkan prestasi yang dicapai oleh kemampuannya. Walaupun Alvin adalah anak tunggal nya. Saat dia masih ada, Alvin hanya diposisikan sebagai staf biasa. Tak lama kemudian Aira nelpon.

"Hallo Vin? Kmu dimana?."

"Dikantor."

"Lagi sibuk?"

"Ya kak."

"Hmmm. Tadi kakak gak sengaja ketemu sahabat kamu. Kalau gak salah namanya Kevin."

"Ketemu dimana?"

"Kantor Bea-cukai. Dia hanya bilang masih sibuk membangun kantor manifest yang baru. Jadi, belum sempet ketemu kamu. Handphone kamu juga gak aktif katanya."

"Ya. Nanti saya telpon. Makasih kabarnya ka."

"Oke."

Telpon ditutup.

Suasana Rumah Alvin

Mobil hitam yang masih terparkir di Garasi; suara air dari taman membuat ikan-ikanya asyik bermain;bunga - bunga yang sangat indah dan berwarna-warni.

Harumnya masakan dari dapur membangunkan Indah yang tidak sengaja ketiduran di meja makan usai membaca buku dan minum teh. Buku yang terbuka, tidak sengaja tertindih tangan kanan yang dipakai untuk alas kepala nya. Sedangkan tangan kiri terjatuh disamping meja. Indah pun terbangun lalu menutup buku nya.

"Bii? Bii?."

Tidak ada jawaban.

Dia menuangkan segelas air putih dan meminumnya. Kemudian berdiri dan pergi menemui Bi Ana. Yaitu asistant rumah tangganya. Bi Ana yang sedang menggoreng Ikan Muzair dengan ukuran jumbo pun belum engeuh, kalau majikanya sudah berdiri dibelakang memperhatikannya sambil tersenyum.

Indah pun berjalan menghampiri bi Ana

"Bibi?" Sambil menepuk pundak bi ana

"Ehh nyonya. Kenapa nyonya? Kok nyonya kesini?."

"Tadi saya manggil bibi. Tapi bibi gak nyautin tuh, makanya saya kesini."

"Aduh maaf nyonya, ini saya lagi goreng ikan. Katanya makan siang nanti tuan Alvin mau makan disini. Bibi suruh masak ini nyonya, makanya gak kedengaran."

"Oh. Pantes wangi banget. Wangi sambal juga bi." Sambil memperhatikan sambal yang sudah jadi diulekan. Disana juga ada banyak lalapan. Selada air, kacang panjang kukus, petai rebus dan mentimun yang sudah dipotong-potong.

"Aduh bi, nih sambel nya enak banget bi." Sambil mencicipi nya dengan mencoelkan timun ke sambelnya.

"Jago banget bibi."

Bi ana tersenyum sambil membalikan ikan.

"Iya nyonya, ini kan kesukaannya tuan Alvin."

Suasana pindah ke kantor Alvin

Terlihat Alvin yang baru kelar menyelesaikan pekerjaannya, dia menyenderkan badannya ke kursi dan sebentar memejamkan matanya.

Handphone yang berada disaku jas abu-abu nya diambil. Karena handphone nya mati,dia pun mengaktifkannya. Terlihat banyak sekali panggilan tak terjawab dan notifikasi. Alvin membiarkan notifikasinya pada masuk terlebih dulu. Kelar itu, dia langsung menelpon sahabatnya Kevin.

Truutt Trrut Truut

Telpon berdering

Ditempat yang berbeda. Kevin sedang berkunjung ke tempat kantor baru nya yang sedang dibangun. Dia menggunakan jas hitam dan kemeja merah maroon. Penampilanya lebih simple dibanding ketika dia berkunjung saat matahari terik. Biasanya dia pakai topi dan kemeja saja tanpa menggunan jas. Karena cuaca lagi mendung, dia tidak memakainya.

Alvin mendengar handphone nya berdering.

Saat dilihat ternyata sahabatya yaitu Alvin.

"Hallo. Handphone lho kenapa baru aktif?" Sambil tesenyum.

"Ya. Baru diaktifin" jawab Alvin dengan santay nya dan sikapnya yang dingin.

"Iyalah kalau gak diaktifin gak bakalan bisa nelpon" ejek Kevin sambil tertawa.

"Gak usah bercanda. Tadi kak Aira nelpon ktnya lho nanyain gue."

"Oh ya. Gak sengaja tadi ketemu di Beacukai."

"Terus?."

" Gue sama anak-anak mau basket nanti malam. Lho ikutan gak?"

"Sharelok aja."

"Gak perlu. Ditempat biasa ko."

" Ya."

"Yaudah gue lagi diluar nih."

"Ya".

Kedua nya mematikan telepon.

Alvin pun bergegas untuk pulang ke rumahnya, karena sudah jam makan siang.

Dia memakai jas nya, dan turun lewat lift.

Lalu ke meja resepsionis.

"Saya mau pulang dulu. Jika ada yang mau ketemu saya, satu jam setelah makan siang saya kembali lagi."

"Oh iya pak."

Episodes
1 Terakhir di sekolah
2 Duka Cita untuk semua
3 Dijemput Pak Richard
4 Suasana Baru
5 kisah Romantis
6 Makan Siang
7 Perpisahan Sekolah
8 Bunga Mawar jadi rebutan
9 Sarah Cemburu
10 Susu panas dan Roti Bakar
11 Disamperin Richard
12 Malam Minggu
13 Sarah menjadi Putri
14 Suara Alvin yang sangat lembut
15 Richard menggendong Sarah
16 Alvin disuruh Nikah
17 Tangisan Sahabat
18 Dirumah Alvin
19 Sarah dan Kevin Video Call
20 Richard Kesal
21 Alvin Berantem
22 Richard dan Sarah di Perahu
23 Hari Rabu dan Suka dukanya
24 Alvin Bertemu Sarah
25 Sarah Ketemu Indah
26 Bukan Cinderbolong Tapi Cinderella
27 Semua Karyawan Terpesona
28 Kevin dan Sarah saling Tatap
29 Alvin VC dengan Sarah, Kevin Bikin Kesel
30 Alvin dan Sarah makan bareng
31 First Kiss Richard dan Sarah?
32 Alvin ke Pasar
33 Alvin dan Sarah pelukan ?
34 Sarah ke Apartement Alvin?
35 Alvin Pingsan
36 Richard yang sangat Manja
37 Richard digombalin Mahasiswi
38 Sarah Salah Faham
39 Sarah menghajar Richard
40 Alexandar dan Ali Wijaya
41 Richard bertengkar dengan Alexandar
42 Alvin Bertemu Richard
43 Alexandar memuji Sarah
44 Alvin Tahu Sarah Menyukainya
45 Kejujuran Alvin kepada Alex
46 Your girl or Your Religion?
47 Salah masuk Toilet
48 Ricard Selingkuh Sarah Pergi
49 Romantisnya diwaktu Subuh
50 Suara Sarah Lembut Semua Terpukau
51 Semua terpukau karena kecantikan Sarah
52 Alvin marah ke Sarah
53 Sarah Koma Tertabrak Mobil
54 Perpisahan dengan Ricard penuh Tangis
55 Flashback bersama Ricard
56 Happy Ending
57 Pengumuman dan Karya Baru
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Terakhir di sekolah
2
Duka Cita untuk semua
3
Dijemput Pak Richard
4
Suasana Baru
5
kisah Romantis
6
Makan Siang
7
Perpisahan Sekolah
8
Bunga Mawar jadi rebutan
9
Sarah Cemburu
10
Susu panas dan Roti Bakar
11
Disamperin Richard
12
Malam Minggu
13
Sarah menjadi Putri
14
Suara Alvin yang sangat lembut
15
Richard menggendong Sarah
16
Alvin disuruh Nikah
17
Tangisan Sahabat
18
Dirumah Alvin
19
Sarah dan Kevin Video Call
20
Richard Kesal
21
Alvin Berantem
22
Richard dan Sarah di Perahu
23
Hari Rabu dan Suka dukanya
24
Alvin Bertemu Sarah
25
Sarah Ketemu Indah
26
Bukan Cinderbolong Tapi Cinderella
27
Semua Karyawan Terpesona
28
Kevin dan Sarah saling Tatap
29
Alvin VC dengan Sarah, Kevin Bikin Kesel
30
Alvin dan Sarah makan bareng
31
First Kiss Richard dan Sarah?
32
Alvin ke Pasar
33
Alvin dan Sarah pelukan ?
34
Sarah ke Apartement Alvin?
35
Alvin Pingsan
36
Richard yang sangat Manja
37
Richard digombalin Mahasiswi
38
Sarah Salah Faham
39
Sarah menghajar Richard
40
Alexandar dan Ali Wijaya
41
Richard bertengkar dengan Alexandar
42
Alvin Bertemu Richard
43
Alexandar memuji Sarah
44
Alvin Tahu Sarah Menyukainya
45
Kejujuran Alvin kepada Alex
46
Your girl or Your Religion?
47
Salah masuk Toilet
48
Ricard Selingkuh Sarah Pergi
49
Romantisnya diwaktu Subuh
50
Suara Sarah Lembut Semua Terpukau
51
Semua terpukau karena kecantikan Sarah
52
Alvin marah ke Sarah
53
Sarah Koma Tertabrak Mobil
54
Perpisahan dengan Ricard penuh Tangis
55
Flashback bersama Ricard
56
Happy Ending
57
Pengumuman dan Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!