Pulang ke Bandung

Selama dua minggu Desi berada di sana sedangkan orang tua nya sudah pulang sejak dua hari setelah mereka sampai.

Dia bahagia berada di sana apalagi ada Bisma yang selalu menemani nya kemana pun, dia sampai lupa kalo diri nya baru saja patah hati karna di campakan oleh cinta pertamanya.

Desi juga memposting kemesraan nya dengan Bisma di akun sosial media nya, mungkin bagi yang belum tahu mereka seperti orang pacaran pada umum nya.

Tetapi bagi Satria yang sudah tahu dia hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan sahabat nya itu, di tahu kalo Desi sedang tidak baik-baik saja makanya mengajak Bisma berpoto ria.

"Bisa aja lu, tapi gua senang lu udah gak sedih lagi," ucap Satria tersenyum.

Satria adalah orang yang paling tahu bagaimana isi hati dari sahabatnya itu karna selama ini Ia lah yang mejaga Desy agar tidak dekat dengan pria lain

"Kamu kenapa sih senyum-senyum sendiri?" tanya Mama Mega melihat Satria.

"Enggak kok Ma aku cuma sedang melihat konten lucu," jawab nya asal.

"O-ya bagaimana apa kamu di terima di kampus itu?" Mega memang menyuruh anak nya kuliah di Jogja saja di universitas tempat nya dulu menuntut ilmu namun Satria menolaknya.

"Aku udah di terima ko, Mama tenang aja ya bukan nya Papa juga pernah kuliah di sana?"

Papa Iqbal pun menganggukan kepala nya sambil tersenyum mengingat masa singkat itu dia hanya tiga bulan kuliah di sana dan pindah ke Jogjakarta.

"Papa cuma tiga bulan di sana yang lulus dari sana itu Ayah Zay sama Om Alex," ujar nya menyebutkan nama-nama sahabatnya yang kuliah di sana.

***

Di sisi lain Desi sudah berada di Bandara dia akan pulang kembali ke kota kembang Bandung, selama dua minggu di sana dia merindukan kampung halaman nya juga kedua sahabat nya yaitu Satria dan Kaila.

"Sayang kamu yakin mau pulang sendiri gak mau di anterin sama tante?" tanya Aleta dia sangat khawatir sekali melihat Desi ingin pulang sendiri.

"Tante tenang aja aku udah gede jangan khawatir," ujar nya memeluk tante nya itu.

Tadi nya Alex yang akan menjemput nya namun ada urusan yang harus di selesai kan hari ini, jadi Desi terpaksa pulang sendiri.

"Ya sudah kamu hati-hati yah," ujar nya.

Desi pun masuk ke dalam meninggalkan tante nya tak lama kemudian dia masuk ke dalam pesawat.

Desi yang sudah terbiasa bepergian dia merasa nyaman dengan kesendirian nya, dia pun tertidur selama perjalanan.

Hanya memerlukan beberapa jam saja Desi sudah sampai di Bandara, dia langsung di jemput oleh Om nya yaitu Fazar.

"Tumben Om gak sibuk dan bisa jemput aku, Mama sama Papa kemana?"

"Om terpaksa jemput kamu karna di suruh sama Mama kamu, mereka sedang ada urusan penting."

"Oh pantas aja Om yang jemput," ucapnya segera masuk kedalam mobil Om Fajar.

Satria juga sudah bersiap pulang karna liburan nya juga usai, dia yang juga sedang berlibur di Jogjakarta di rumah nenek nya akan segera pulang kembali ke Bandung.

"Ma kita gak bareng sama bunda Icha?" tanya Satria karna kemarin dia sempat dengar kalo mereka juga akan pulang ke Bandung.

"Enggak sayang bunda Icha sama Ayah Zay sudah pulang duluan katanya ada masalah sama disto nya," ucap Mama Mega.

"Terus Kaila nya gimana udah pulang juga?" tanya Satria dia penasaran dengan sahabatnya itu apakah di terima atau tidak di univaersirtas yang sama dengan nya.

Mega pun meghembuskan nafas kasar sungguh dia juga sangat kaget kalo mengingat ucapan Icha pas di telpon tadi, dia bingung harus menjelaskan apa pada putra nya.

"Kenapa sih Mah, cerita sama aku apa bunda Icha ada masalah serius?" tanya Satria bingung dia benar-benar penasaran.

Mega pun menceritakan keberangkatan Kaila ke Jakarta bersama suami nya, Kaila juga akan Kuliah dan tinggal di sana.

"Ko dia gak kasih tahu aku sih kalo mau pergi, awas aja nanti kalo pulang," ujar nya kesal merasa tak di anggap sahabat lagi.

"Jangan marah dulu nak kamu kan belum tahu alasan nya apa, nanti kamu tanya ke dia baik-baik ya mungkin dia juga gak mau buat kamu sedih makanya gak ngasih tahu," ujar nya dan Satria pun hanya mengangguk.

Setelah itu Satria masuk ke dalam kamar nya membereskan barang-barang nya.

Dia akan menanyakan kepada Desi apa gadis itu di beri tahu atau tidak, namun sayang ponsel Desi sedang tidak aktip.

[Ci.. loe masih di Bali] satu pesan di kirim ke Desi namun cetang satu.

"Tumben gak aktip kemana dia?" ujar nya.

Satria selalu pemanggil Desi dengan sebutan Eci nama kecil nya.

Sedangkan Desi baru saja mendarat di Bandara dia lupa mengktipkan ponsel nya

Desi pun segera keluar dari mobil menuju rumah nya, ternyata Mama nya sudah menunggu nya di ruang tamu.

"Sayang kamu sudah sampai Alhmdulilah Mama seneng banget liat kamu," ucap Nazwa memeluk anak semata wayang nya.

"Iya Ma aku juga kangen banget sama Mama, bukannya kata Om Fajar Mama sama Papa lagi ada urusan?" tanya Desi.

"Iya Mama baru saja pulang kalo Papa kerumah nya Om Zay ada urusan sebentar katanya."

"Kamu pasti cape kan istirahat dulu yah nanti kita makan malam bersama Mama mau membantu Bi Nina di dapur," ucap Nazwa.

Desi pun mengangguk dan berjalan menaiki tangga menuju kamar nya sambil mendorong koper nya, dia benar-benar sangat lelah sekali namun dia juga sangat senang bisa berada di kamar nya lagi.

Entah mengapa ucapan nenek nya masih saja ternyiang di telinga nya.

-Flasback-

Desi yang sedang duduk di dekat taman tak sengaja mendengar perkataan Nenek nya dan Kakek nya,mereka sedang berbincang di gazebo.

"Pa apa sebaik nya kita beri tahu Alex sekarang, dia sudah dewasa Pa tidak mungkin kita merahasiakan semua ini seumur hidup."

"Sudahlah Bu biarkan saja Alex tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, Bapak gak mau buat dia kecewa," jawab nya.

"Tapi Pak Kak Arman sudah kembali dari Sumatra, dia terus saja menanyakan pada ibu dimana Wanda dan juga bayi mereka."

"Apa kamu tega Bu melihat Alex kecewa dengan kedatangan Ayah kandung nya yang selama puluhan tahu itu tidak pernah datang menemui nya, bahkan sampai adikku meninggal pun Arman tidak ada kabar, dia merantau puluhan tahun bahkan aku tidak berharap dia kembali dia sudah tega meninggalkan Alex yang berusia 6 bulan bersama Wanda nya yang sakit-sakitan," jelas Pak Wayan.

Desi yang mendengar itu pun menutup mulut nya, jadi Papa nya bukan anak kandung mereka lalu siapa Arman?"

-Flasback Off-

Jangan lupa like ya..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!