"Ada apa?"
Ayah Ma'ruf benar-benar bisa melihat ada sebuah kebingungan juga ketidakpercayaan Arina kepada putranya. Siapa yang bisa menikah dengan putranya itu, lidah putranya itu benar-benar begitu tajam saking tajamnya samurai dari Jepang pun tidak akan bisa menandingi lidah pria itu.
"Tuan, bolehkah saya pulang sebentar? saya mau memikirkannya."
Arina yang terlihat benar-benar tidak ingin terjebak pada sesuatu yang mungkin akan membuatnya kehilangan akal.
"Anggap saja Ini bukan permintaanku, Arina. kamu Anggaplah ini semua permainan, kamu ingin membalas dendam kepada pria itu dengan begitu kamu bisa membuatnya merasakan bagaimana rasanya sakit hati. buat dia terluka buat dia seperti pria bodoh karena dipaksa menikahimu, namun di sisi lain kamu mendapatkan keuntungan dari semua ini." ucap Ayah Ma'ruf.
Arina yang terlihat ingin pergi itu nampak menghentikan langkah kakinya.
Apa yang dikatakan oleh ayah Ma'ruf itu benar-benar menancap di otak Arina, mungkin dengan jalan ini pria itu akan merasakan apa yang namanya kesakitan. dia membenci Arina namun ayahnya menginginkan pria itu menikah dengannya. dengan dia mengatakan Iya itu berarti Arina bisa membuat Daniel merasakan kesakitan dan pria itu akan mendapatkan balasan dari lidah tajamnya itu. dia selalu menghina Arina namun wanita itu akan menjadi istrinya, seketika Arina memutar tubuhnya wanita itu tersenyum kepada ayah Ma'ruf.
"Apa tuan yakin?"
Arina ingin memperjelas perkataan dari ayah Ma'ruf.
"Tentu saja aku ingin kamu membuat Putraku itu merasakan semua yang seharusnya dia rasakan, lidahnya benar-benar begitu tajam Bukan? Dengan begitu dia akan merasakan bagaimana lidah tidak Bertulang itu akan membuatnya merasakan kesakitan yang tidak akan bisa terobati." jawab ayah Ma'ruf.
Arina nampak menganggukkan kepalanya, wanita itu kemudian tersenyum sembari memberikan ekspresi wajah kalau dia akan melakukan apa yang dikatakan oleh ayah Ma'ruf.
"Tuan benar, pria itu seharusnya mendapatkan pelajaran atas apa yang dia lakukan. Saya bersedia melakukan apa yang Tuhan minta." jawab Arina.
"Baiklah kalau begitu, berarti kita sudah sepakat. kamu harus membuat pria itu merasakan apa yang seharusnya dia rasakan, buat lidah tajamnya itu sudah kehilangan racun buat dia menjadi pria tidak berdaya dengan semua pemikiran bodohnya itu."
Setelah mengatakan semua yang ada di pikirannya Ayah Ma'ruf langsung memberikan cek senilai 200 juta sebagai uang muka atas persetujuan dari Arina, mungkin selain uang Arina ingin membalas dendam kepada pria itu dengan menjadi istrinya. Dia akan menunjukkan kalau Lidah Tidak Bertulang itu sudah menelan balik dirinya.
Beberapa menit kemudian Arina sudah kembali ke rumahnya, sedangkan Daniel dia sudah berada di rumahnya. langkah kaki pria itu berjalan memasuki rumah, tatapan matanya menatap rumah super besar itu. dia harus segera membuat keputusan waktu semakin berjalan dengan begitu cepat, jika dia tidak sampai membuat keputusan dengan cepat bisa-bisa dia akan kehilangan seluruh warisan yang seharusnya dia dapatkan.
"Di mana Ayah?" tanya Daniel kepada salah satu pembantu.
"Tuan berada di ruang baca, tuan muda." jawab pembantu.
Dengan segera Arina masuk ke dalam salah satu ruang pribadi milik ayahnya itu.
"Ayah!" Panggil Daniel.
"Ada apa." jawab acuh ayah Ma'ruf.
"Segera persiapkan pernikahanku, karena aku akan menikah dengan wanita pilihan, ayah." ucap Daniel.
Ayah Makruf yang ingin meminum kopi yang ada di meja ruang baca itu dia juga langsung menyemburkan kopi tersebut.
BUFFF...
Kopi-kopi yang disemburkan oleh Ayah Makruf tidak mengenai tubuh Daniel tapi mengenai wajahnya.
UHUK..
UHUKK..
seketika Ayah Makruf langsung tersedak, karena mendengar kata-kata yang diucapkan oleh Daniel, kata-kata itu benar-benar sangat mengejutkan Ayah Makruf
"Kau jangan bercanda, Daniel!!" teriak Ayah Makruf.
"Mengapa aku harus bercanda, Ayah. aku tidak mengenal satu wanita pun. karena aku terlalu sibuk dengan semua usahaku, aku hanya mengenal satu wanita itu dan Mengapa aku tidak boleh menikahinya, lagian usia Arina lebih muda dariku. anggap saja pernikahan ini pernikahan sama-sama membutuhkan dan saling menguntungkan." ucap Daniel.
"Jaga bicaramu, Daniel!!" teriak Ayah Makruf.
"Mengapa sih Ayah teriak-teriak seperti itu. Aku ini tidak tuli, Ayah!" bentak Daniel.
"Apakah kau ingin mempermainkan ayah dengan semua kearoganan mu itu, apa kau ingin memperolok aku, apakah kau ingin mempermainkan Ayahmu ini!!" seru Ayah Makruf.
"Mengapa sih ayah tidak memperbolehkan Aku menikahi dengan Arina secepatnya?" tanya Daniel.
"Arina adalah wanita baik-baik, Arina adalah seorang wanita yang harus mendapatkan pria yang lebih baik darimu." jawab Ayah Makruf.
"Apa kekuranganku, Ayah? aku kaya, tampan dan seorang pengusaha sukses." jawab Arina.
"Tidak masalah kesuksesan ataupun kamu tampan, tapi Arina adalah seorang wanita yang pantas mendapatkan pria yang lebih baik darimu, bahkan sikap sikapmu adalah sikap seorang pria yang tidak pantas menjadi seorang isteri!!" seru Ayah Makruf.
"Sudahlah Paman, kemungkinan besar Daniel hanya bercanda saja. jadi Paman tidak usah memasukkan dihati.." ucap Wahyu.
Wahyu adalah orang kepercayaan Daniel, pria beristri itu sangat sabar dalam menghadapi sikap Daniel.
"Siapa bilang aku bercanda, besok aku harus segera menikahi wanita itu dan besok aku akan menelepon Pak penghulu ke sini dan menikahkan wanita itu denganku!!" seru Daniel yang kemudian pergi dari ruang tamu.
Sesaat kemudian terlihat Daniel kembali lagi sambil menyeret salah satu tangan wahyu dan mengajaknya ke kantor rumah.
"Aku pergi dulu ayah, jangan banyak teriak-teriak nanti darah tinggi ayah kambuh lagi!!" seru Daniel yang kemudian menarik tangan Wahyu sambil berlari.
"Hufff...."
terlihat Ayah Makruf menghela nafasnya begitu kasar, pria itu tiba-tiba tersenyum sumringah karena putranya sudah memberikan keputusan untuk menikah dengan Arina.
Sebenarnya Ayah Makruf lebih menyukai Arina daripada para wanita yang ada di luar sana, Ayah Makruf tidak memandang Arina sebagai pegawainya ataupun sebagai seorang wanita rendahan yang tidak pantas menikah dengan putranya. namun Ayah Makruf selalu menganggap Arina adalah wanita yang paling pantas dan satu-satunya wanita yang akan bisa membimbing Daniel menjadi seorang pria sempurna. menjadi suami yang sangat penyayang Seperti almarhum istri dari Ayah Makruf.
"Kau tahu Istriku, keputusan yang dibuat Putra kita adalah keputusan yang paling membuatku bahagia. Aku lebih bersyukur karena tiba-tiba otaknya berfungsi, otaknya lebih memilih bersama dengan Arina daripada para pria yang hanya mengejar kekayaan ku saja.." ucap Ayah Makruf yang kemudian melanjutkan meminum kopi yang ada di meja tersebut.
Pria tua itu benar-benar sangat bersyukur karena tiba-tiba putranya itu otaknya susah berfungsi normal.
* Bersambung *
Mohon dukungannya pada novelku yang lainnya 😊😊😊
- Mawar berduri
- Terlempar ke dunia sang kaisar
- karena cinta
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments