Antonio ke New York

Mansion Bianchi Turin Italia

Hari ini Leia pergi ke London untuk membantu membawa Zinnia keluar dari Brussels Belgia karena kasus fitnah yang dibuat oleh Stefanus dan keluarga nya.

Antonio merasa gabut karena sudah menyelesaikan semua tugasnya menjadi dosen, akhirnya menghubungi Savrinadeya melalui video call.

Tampak gadis itu menerima panggilannya dan Antonio harus menetralisir debaran jantungnya yang berdetak kencang saat menatap gadis ayu itu.

Savrinadeya McCloud

"Halo bang Antonio" sapa Deya dengan menggunakan aplikasi mengetik di layar.

"Halo Deya. Kamu belum berangkat ke Washington DC?" tanya Antonio dengan menggunakan ketikan.

"Belum bang. Minggu depan."

"Berangkat sama siapa?"

"Diantar Daddy dan Mommy. Devan mungkin ikut juga. Kenapa bang?"

Antonio mengelus tengkuknya dengan sedikit gugup. "Kalau Abang ikut mengantar gimana?"

Savrinadeya melongo. "Kenapa bang Antonio mau antar aku?"

Antonio sedikit berdehem. "Kan kamu tahu Abang dosen di University of Turin dan Abang belum pernah tahu Gallaudet University."

"Bang Antonio tidak tahu?"

Antonio menggelengkan kepalanya. "Jujur Abang tidak tahu."

Savrinadeya tersenyum manis. "Kalau Abang mau lihat kampus Deya, boleh kok. Biar tahu dan menjadi perbandingan kampus normal dengan kampus tuna rungu."

"Beneran?"

"Kan Abang dosen jadi ada alasan masuk akal bukan?" senyum Savrinadeya lagi.

Kamu jangan senyum manis begitu dong Deya. Bikin aku diabetes dan jantungan tahu nggak! "Iya Deya. Nanti Abang kabari lebih lanjut ya?"

"Iya Abang." Kali ini Savrinadeya menjawab dengan suaranya yang membuat Antonio mabuk kepayang.

Fix! Aku tidak perduli Oom Rama akan menghajar aku atau Opa Arjuna marah-marah, aku ingin kamu menjadi milikku.

***

Alexis masuk ke ruang kerja Antonio dan terkejut melihat bossnya melamun sambil senyum-senyum sendiri.

"Signor Bianchi? Anda tidak apa-apa?" tanya Alexis.

"Hah?! Oh, aku baik-baik saja Alexis. Ada apa?"

"Signor Mancini ingin bertemu dengan anda."

Antonio mengerenyitkan dahinya. Leia dan Dante Mancini memang ada cerita tersendiri membuat keributan sendiri.

"Leia tidak ada disini."

"Saya sudah bilang Signor tapi dia tetap ngotot!"

"Ya sudah. Suruh dia masuk."

Tak lama Dante Mancini datang ke ruang kerja Antonio Bianchi.

"Dimana Leia?" tanya Dante tanpa basa basi.

"Leia tidak ada di Turin, Mancini" jawab Antonio tenang.

"Dimana kamu sembunyikan sepupumu itu?" Dante menatap tajam ke arah Antonio.

"Aku tidak menyembunyikan Leia, Mancini. Leia pergi karena ada urusan keluarga yang penting."

"Apakah dia kembali ke Tokyo?"

"Tidak, Mancini."

"Lalu? Dia pergi kemana?"

"Aku tidak bisa mengatakan padamu, Mancini." Mata hazel Antonio beradu pandang dengan mata biru Dante.

"Brengseeekkk kamu Bianchi!"

"Just shut up! Leia pergi juga karena ada urusan yang tidak bisa dia tinggalkan! Lagipula..." Antonio memicingkan matanya. "Kalau dia pergi meninggalkan dirimu, itu juga hak dia! Karena kamu sudah membuat Leia kesal!"

Dante Mancini hanya terdiam dan setelahnya dia keluar dari ruang kerja Antonio.

"Haduuuhhh Lele! Kamu itu bikin Mancini kelabakan!" Antonio hanya bisa melengos.

***

New York

Antonio memutuskan untuk berlibur ke New York sekalian menemui Oom dan Tantenya Joey Bianchi dan Georgina O'Grady. Tentu saja Blaze tidak ada karena pergi ke Belgia bersama Leia dan Luke.

Dan kini Antonio duduk di ruangan Joey sambil berkirim pesan dengan Savrinadeya.

"Ada angin apa kamu kemari Tomat?" tanya Joey cuek.

"Bosan di Turin jadi aku kemari sajalah..."

"Apa kamu hendak menemui paman dan bibimu yang tinggal di New York?" Joey duduk di kursinya sambil menatap keponakannya.

"Mungkin tapi aku juga ingin lihat-lihat kota lain. Mumpung aku belum ambil cuti besar aku, kenapa tidak sekarang."

"Memang berapa jatah cuti besar kamu?"

"Masih ada tiga bulan dan aku baru ambil seminggu. So, aku sekalian saja ambil sebulan sambil refreshing."

Joey mengangguk. "Apa hanya di Amerika saja?"

"Aku bosan Eropa!" gelak Antonio.

"Enjoy your day off lah Tomat. Terkadang otak kita butuh refreshing."

"Anda benar Oom."

***

Antonio menikmati acara jalan-jalan sendirian di Manhattan dan Central Park. Selama di New York, Antonio menginap di penthouse Joey yang memang berada di jantung Manhattan.

Antonio tetap berkomunikasi dengan Savrinadeya hingga di hari keberangkatan gadis itu. Antonio memutuskan untuk naik kereta ke Washington DC sehari sebelum Savrinadeya tiba.

Sesampainya di sana, Antonio langsung memesan hotel dan menunggu kedatangan gadis itu bersama dengan keluarganya.

***

Gallaudet University Washington DC

Antonio Bianchi tiba di kampus yang terkenal di kalangan para tuna rungu dan benar kata Nadira, suasana disini berbeda dengan dimana-mana. Lingkungan yang tenang, hanya ada orang-orang melakukan bahasa isyarat tanpa ada suara.

Mungkin suara jarum jatuh ke paving bakalan langsung terdengar dan menggema - batin Antonio. Sebelumnya pria itu mengirimkan email untuk melihat-lihat kampus ke dekan fakultas psikologi.

Antonio bertanya kepada salah seorang mahasiswa untuk memberitahukan tempat dekan fakultas psikologi meskipun dengan bahasa isyarat yang dipelajarinya dadakan.

Setelah tahu dimana tempat nya, Antonio bertemu dengan Christina Reynolds, sang dekan yang ternyata tidak tuna rungu membuat pria Italia itu merasa lega.

"Profesor Bianchi, senang bertemu dengan anda" sapa Christina.

"Profesor Reynolds" senyum Antonio.

"Oh please panggil saya Christina. Apakah saya boleh memanggil anda Antonio?"

"Sure, no problems."

"Ada hal apa anda sebagai salah satu profesor hukum di University of Turin?" tanya Christina bingung. "Anda hanya mengatakan ingin melihat kampus kami? Apakah ada keluarga anda yang kuliah disini?"

"Sebenarnya ada. Adik sepupu saya."

"Apakah dia berkuliah disini?"

"Katanya iya. Namanya Savrinadeya McCloud."

Christina berjalan menuju meja kerjanya dan memeriksa di MacBook nya. "Ya, ada nama mahasiswa baru bernama Savrinadeya. Apakah dia juga tuna rungu?"

"Iya. Deya penyandang tuna rungu."

"Wah, anda benar-benar kakak yang baik tapi kenapa nama belakangnya berbeda?"

Antonio tersenyum. "Dia adik sepupu saya."

"Oh ternyata adik sepupu anda. Apakah..."

"No, tentu saja tidak. Saya tidak minta perlakuan istimewa ke Savrinadeya. Saya hanya ingin melihat kampusnya karena selama ini saya kan mengajar di Turin Italia dan baru kali ini ke kampus khusus tuna rungu" ucap Antonio.

"Adik anda pasti sangat istimewa..."

"Oh yes she is." Antonio tersenyum saat mengucapkan itu membuat Christina paham rasa melindungi seorang kakak ke adiknya, apalagi yang berkebutuhan khusus.

"Apakah anda bisa bahasa isyarat?"

"Sejujurnya, saya baru belajar karena saya tidak sempat mempelajarinya karena kesibukan saya di kampus. Saya bahkan baru ambil cuti besar saya setelah hampir enam tahun tidak saya ambil."

Christina mengangguk. "Ms McCloud sangat beruntung memiliki kakak seperti anda yang sangat perhatian."

"Saya yang beruntung memiliki adik seperti Savrinadeya" jawab Antonio penuh arti.

***

Yuhuuuu Up Malam Yaaaa

Selamat Tahun Baru 2023. Semoga kita diberikan banyak barokah, usia panjang dan good things untuk kita semua plus lebih baik dari tahun 2022.

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

Murti Puji Lestari

Murti Puji Lestari

baru dapat senyum saja sudah disco jantungnya... 😅😅😅

2024-11-28

1

Murti Puji Lestari

Murti Puji Lestari

ayune koyo ngene kok yo, Mulane si tomat klepek klepek 😅

2024-11-28

1

Murti Puji Lestari

Murti Puji Lestari

si tomat pede gila, mpe rela di hajar Rama.. 😅😅😅

2024-11-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!