tenggelam

Keesokan pagi nya Bara dan Hanna pindah ke rumah baru mereka, terlihat raut wajah Bara yang malas tak berselera, ia memaksakan kakinya untuk melangkah dan pergi dari rumah tempat ia dibesarkan.

Saat tiba di rumah itu, Bara menggandeng tangan Hanna karena perintah ayah nya, Leona yang ternyata sedang mengintip mereka pun merasa cemburu, ia tidak menerima itu semua dan akhirnya Leona merencanakan sesuatu untuk menghancurkan rumah tangga Bara dan Hanna.

Di malam hari Bara mengajak Hanna makan di luar, sebenarnya dia sangat malu jika membawa Hanna pergi keluar, dengan kondisinya yang buta ia takut jika klien dan para rekan kerja nya melihat hal itu, maka mau di taruh dimana muka Bara, begitulah yang ada di pikiran Bara saat ini.

Hanna sangat bahagia karena Bara mau membawa nya makan di luar, ia mengira bahwa Bara sudah mulai mau menerima nya, ia pun dengan senang hati menerima ajakan dari Bara.

Saat tiba di restoran Bara ternyata menyuruh Leona untuk datang juga, Leona pun segera duduk tepat di sebelah Bara, sedangkan Hanna duduk di depan Bara, Hanna masih belum menyadari kedatangan Leona.

"Sayang kamu mau makan apa" ucap Leona sambil membuka buku menu.

Hanna mendengar suara wanita itu akan tetapi ia mengira bahwa suara itu berasal dari salah satu pengunjung restoran juga, Bara melirik Hanna yang masih terdiam.

ia pun memilihkan makanan untuk Hanna, karna ia tahu tak mungkin Hanna bisa memilihnya sendiri tanpa ada yang memberitahunya.

Melihat Bara yang memesankan makanan untuk Hanna, Leona pun berdecak kesal, karena Bara hanya memperhatikan Hanna sedari tadi, saat Bara mau berbicara pada Leona tiba tiba ponselnya berbunyi, Bara pun langsung menerima panggilan itu dan pergi mencari tempat yang sepi.

Saat itu Leona menggunakan kesempatan untuk mencelakai Hanna, ia pun langsung menarik Hanna dan membawanya ke tepi kolam renang.

"Kamu siapa? aku mau di bawa kemana" Hanna pun panik dan berusaha melepaskan genggaman tangan Leona.

"Jadi orang buta itu harus sadar diri, hanya saya yang pantas untuk Bara kamu mengerti" pekik Leona kemudian langsung menarik Hanna dan mendorongnya ke kolam renang.

Hanna pun langsung panik dan berteriak minta tolong, Leona segera pergi dari tempat itu, Bara pun kembali ke meja nya ia melihat kursi Hanna kosong dan menanyakan keberadaan Hanna pada Leona.

Leona mengatakan bahwa Hanna sedang pergi ke toilet dan di temani oleh seorang pelayan.

Bara pun langsung duduk dan menunggu makanannya tiba, beberapa saat kemudian tiba tiba banyak orang yang berlari ke arah kolam renang Bara pun penasaran mengapa banyak orang yang mengarah kesana, ia pun menanyakan pada salah satu pelayan yang sedang mengantar makanan ke meja nya.

"Kenapa mereka pada berlari ke arah kolam, apakah terjadi sesuatu disana" tanya Bara pada pelayan itu.

"Ada seorang wanita yang tenggelam di kolam pak, dia sepertinya tidak bisa berenang, semua orang belum ada yang berani menolongnya karena kolam itu sangat dalam" jelas pelayan itu.

Bara seketika langsung teringat pada Hanna, ia segera berlari ke kolam renang itu untuk memastikan siapa orang yang tenggelam, Leona pun ikut menyusul Bara ia ingin melihat langsung kondisi Hanna yang sudah tak bernyawa pikirnya.

Saat tiba di kolam renang ternyata benar dugaannya bahwa Hanna lah yang tenggelam, Bara langsung melompat ke kolam renang itu dan membawa Hanna ke tepi Kolam, sayangnya Hanna sudah tidak sadarkan diri, Bara mulai panik dan tidak ada pilihan lain selain memberi nya nafas buatan, setelah beberapa kali mencoba Hanna tak kunjung sadar, ia pun segera membawa Hanna ke rumah sakit.

Leona kesal karena Bara sangat memperdulikan Hanna, sehingga Bara lupa dengan adanya Leona di tempat itu dan tidak mengajaknya ke rumah sakit, Leona pun menyuruh pihak restoran agar menghapus semua rekaman CCTV ia pun menyuap pihak restoran agar tidak membocorkan semua nya.

Saat masih dalam perjalanan Bara menelfon kedua orang tua nya agar datang ke rumah sakit, Bara tidak mengatakan jika Hanna tenggelam, ia hanya mengatakan jika Hanna masuk rumah sakit.

Setelah tiba di rumah sakit Bara memanggil dokter agar segera menangani Hanna, mereka pun segera membawa Hanna ke ruangan UGD, Bara yang masih basah kuyup pun duduk di kursi dekat ruangan itu, ia sangat khawatir dengan kondisi Hanna.

Beberapa saat kemudian kedua orang tua Bara datang, mereka sangat panik karena Bara tidak jelas memberitahu apa yang sebenarnya sudah terjadi pada Hanna.

"Bara Hanna kenapa?" tanya tuan Herwin dengan suara yang penuh kekhawatiran.

"Iya Bara, Hanna kenapa bisa di bawa ke rumah sakit nak" tutur nyonya Nadia.

Bara menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, tiba tiba tuan Herwin langsung menampar Bara, Nyonya Nadia pun langsung mencegah suaminya agar tidak memukul Bara.

"Sudah berapa kali ayah bilang, jangan pernah berhubungan dengan yang namanya Leona, Bara ingat kamu sudah beristri sekarang, untuk apa kamu mengajak dia juga, bisa saja yang mencelakai Hanna adalah dia" pekik tuan Herwin.

Bara pun terdiam ia sadar jika dirinya memang bersalah, Saat tuan Herwin mau memarahi Bara lagi, tiba tiba dokter keluar dari ruangan UGD, mereka pun langsung berjalan menghampiri dokter, dan menanyakan keadaan Hanna.

"Pasien baik baik saja, dia sudah sadarkan diri, sebentar lagi suster akan memindahkannya ke ruang inap" jelas dokter kemudian berpamitan pergi.

Mendengar penjelasan dari dokter mereka pun bernafas lega, suster keluar dan membawa Hanna pindah ke ruang inap, Bara dan orang tua nya langsung mengikuti suster itu.

"Maaf ibu, bapak, keadaan pasien masih dalam keadaan trauma, ada baiknya jika membesuk nya secara bergantian saja" ujar Suster itu.

Mereka pun akhirnya saling bergantian untuk menemui Hanna, Setelah beberapa menit nyonya Nadia dan tuan Herwin pun keluar, mereka sekalian berpamitan untuk pulang terlebih dahulu, Bara pun masuk dan menghampiri Hanna yang sedang berbaring.

"Hanna maaf" ucap Bara kemudian duduk di samping Hanna.

Hanna mencoba untuk mencari dimana Bara duduk, tangannya menyusuri daerah sekelilingnya dan berhasil meraih tangan Bara, Bara pun kali ini tidak menolak akan sentuhan dari Hanna.

"Bara kamu gak perlu minta maaf, ini bukan salah kamu kok" sahut Hanna sambil terus menggenggam tangan Bara.

"Kenapa kamu bisa tercebur ke kolam" tanya Bara serius.

"Saat itu aku di tarik oleh seseorang, dia bilang kalau kamu hanya pantas bersama dia, aku gak tau dia siapa, setelah itu dia mendorong aku ke kolam" Jelas Hanna dengan suara yang bergetar.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!