Tak apa jika Kevan tidak mendapatkan data-data dari laki-laki yang merupakan ayah kandungnya, setidaknya Kevan sudah melihat wajahnya, itu bisa membantu nya untuk mencari laki-laki itu.
Namun, yang kini menjabat masalah adalah laptop yang di belikan ibunya seminggu lalu, kini laptop itu telah hangus tak tersisa dan itu membuat Kevan harus mendapatkan amukan dari sang ibu di pagi yang cerah.
"Kevan,,,ini sudah yang keberapa kali nya kamu menghanguskan laptop mu?!" Wanita berusia 28 tahun itu berkacak pinggang, berdecak kesal dengan respon sang anak yang terlihat datar-datar saja.
Menarik nafas dalam, Shasa berusaha sabar dengan sikap anaknya. "Meretas apalagi kamu semalam?"
Kevan mengalihkan pandangan, enggan untuk menjawab pertanyaan sang ibu. Karena ia tahu, ibunya akan tidak baik-baik saja jika ia mengatakan yang sejujurnya.
Shasa mengernyit, Kevan tidak mau menjalankan pertanyaan?
"Sudahlah Sha, jangan di marahi lagi Kevan nya, nanti gue beliin laptop baru, tenang oke." Levy berusaha menengahi.
Shasa menghela nafas untuk kesekian kalinya, "Sudah Lev, tidak usah. Biarkan saja dia hidup tanpa laptop selama sebulan."
Mendengar ucapan sang ibu langsung membuat Kevan melontarkan protes, "Gak bisa gitu dong mom!"
"Itu hukuman dari mom, jangan membantah atau mommy tambah hukuman mu?!"
Kevan tetap mengangguk walau bibirnya mencebik kesal, hidup tanpa laptop? bagaimana Kevan bisa mengecek saham dan sebagainya? Ia juga masih ingin mencari data tentang ayahnya.
•
•
•
Hari ini Shasa sudah mulai pemotretan, ia membawa Kevan bersama nya karena Levy juga tengah sibuk dengan pemotretan di tempat lain.
"Kamu boleh main dengan HP mommy, tapi jangan membakarnya juga seperti laptop semalam, kamu paham?"
Kevan mengangguk, "Mommy tenang saja."
Shasa mengangguk ragu, terkadang anaknya itu tidak bisa di percaya. Dulu HP Shasa pernah terbakar karena di gunakan oleh Kevan, entah apa yang dilakukan bocah itu sampai bisa membuat HP nya terbakar.
Tapi sudahlah, tidak baik jika ia terus berprasangka buruk pada seseorang, apalagi pada putra nya sendiri.
Kevan membuka dan melihat-lihat isi HP sang ibu tanpa minat, "Sudahlah, aku akan terkena masalah jika menggunakan ini." Ia meletakkan kembali HP ibunya.
Kevan melirik sekilas pada sang sang ibu yang tengah melaksanakan pemotretan sampai salah satu staff menghampiri dan mengalihkan perhatiannya.
"Wah, kau tampan sekali. Siapa nama mu adik manis?"
"Namaku Kevan, dan aku tidak manis," Jawab Kevan ketus dengan wajah yang tidak bersahabat.
Staff wanita itu tersenyum canggung, "Hahahaha, kau sangat menggemaskan ya."
Kevan hanya menatap jengah wanita itu, "Pergilah, kau membuat mata ku sakit saja."
Wanita itu langsung terdiam mendengar ucapan Kevan, kenapa bocah seusianya bisa memiliki mulut sepedas ini? Mulut pedas bocah ini membuat nya mengingat CEO nya.
"Kamu ini mirip sekali dengan CEO kami, mulut pedas, wajah datar, bahkan kalian terlihat sedikit mirip," Canda wanita itu membuat Kevan menatap nya penuh tanya.
"CEO Algreat, apakah dia ayahku?"
•
•
•
Kevan meninggalkan ruang pemotretan sang ibu karena penasaran dengan ucapan staff wanita tadi, tentang kemiripan nya dan CEO perusahaan ini.
Tidak perlu bertanya pada resepsionis, bocah cilik itu bisa menebak di mana ruangan CEO karena sudah pasti tempat itu berada di lantai teratas gedung ini.
"Hai, adik kecil, kamu sedang apa di sini? Dimana orang tua mu?"
Kevan tersenyum dan berusaha terlihat seceria mungkin, "Halo bibi, aku Kevan. Kevan mau ketemu Daddy, boleh tidak?"
"Tentu saja boleh, siapa ayah mu tampan?"
"Imutnya."
Oh, sepertinya sekertaris CEO cantik ini telah terpesona dengan keimutan dan ketampanannya Kevan.
Kevan berpikir sebentar, "Jika bibi melihat kuz kira-kira aku mirip seperti siapa?"
Wanita itu mengernyit, ia memperhatikan wajah Kevan dengan seksama, meneliti wajah itu sambil mengingat-ingat wajah siapa ya yang mirip dengan wajah Kevan. Namun setelah beberapa saat, wanita itu nampak terkejut ketika sudah ingat.
"Ka_kamu mirip sekali dengan CEO, apakah kamu anaknya?"
Kevan hanya mengangguk membuat keterkejutan wanita itu semakin menjadi-jadi, pasalnya ia bahkan tidak tahu jika CEO nya telah menikah, dan ini malah sudah menikah anak?
"Boleh Kevan masuk bibi? Kevan rindu Daddy."
"Te_tentu saja." Wanita itu mengangguk kaku, lalu membawa Kevan masuk ke ruangan sang atasan.
Hey, ini Kevan tidak termasuk berbohong ya, karena ia hanya mengangguk saja, kan dia juga gak bilang kalau dia anaknya CEO perusahaan ini.
Kini Kevan dan nona sekertaris itu telah berada di dalam ruangan CEO, terlihat di depan sana ada seorang laki-laki yang duduk sambil membelakangi mereka.
Kevan mengerutkan alis penasaran, apakah laki-laki itu benar adalah ayahnya atau bukan.
"Akan bagus jika laki-laki ini ayah ku, mommy tidak akan bisa di tindas lagi oleh nenek sihir itu."
Perlahan laki-laki itu berbalik, Kevan menyeringai senang melihat wajah laki-laki itu. Ya, dia benar-benar adalah ayahnya.
Laki-laki itu, Zevan Lioner Algreat, anak kedua pasangan Devano Leonard Algreat dan Kemana Lauren Zergan.
Zevan menatap sekertaris juga bocah di hadapan nya dengan datar, anak? jangan bercanda, Zevan saja belum menikah.
"Apa yang ka_"
"Daddy..." Ucapan Zevan terpotong karena Kevan langsung berlari dan memeluk kakinya.
Kevan menatap Zevan dengan tatapan memohon, Zevan pun hanya bisa menghela nafas dan menyuruh sekertaris nya untuk keluar.
Kevan berusaha untuk naik ke atas meja kerja Zevan, namun meja itu terlalu tinggi dan itu membuat Kevan kesusahan. Zevan yang melihat nya pun membantu mendudukkan Kevan di meja kerjanya.
Zevan menatap serius bocah di hadapan nya, "Katakan, siapa kamu dengan kenapa kamu mengaku-ngaku sebagai anakku?"
Kevan mengangkatnya bahu, mata tajam nya turut menatap Zevan serius. "Ingin test DNA?"
Zevan mengernyit, "Apa sebenarnya mau mu?"
Kevan menghela nafas, "Kejadian 6 tahun lalu, tanggal 28 November di bar Star Light, apakah anda mengingat nya tuan?"
Zevan terkejut, bagaimana bocah di hadapannya ini bisa tahu tentang hal itu?
•
•
•
Shasa baru saja menyelesaikan pemotretan nya, namun ia di buat terkejut karena tidak menemukan keberadaan sang putra di sofa pinggir ruangan.
Kebingungan, Shasa langsung bertanya pada beberapa staff di sana, namun tak satupun dari mereka yang melihat Kevan.
"Haduh, anak itu kemana lagi sih?"
Disaat Shasa tengah kebingungan, tiba-tiba sang manajer menghampirinya sambil berkata, "CEO Algreat memanggil kamu keruangan nya."
Memahami tatapan penuh tanya dari modelnya, wanita itupun kembali bertanya, "Aku tidak tahu, mungkin membahas soal kerjaan."
Shasa mengangguk paham, "Kak Tara juga ikut?"
Wanita cantik itu menggeleng, "Aku masih memiliki banyak urusan."
Baiklah, Shasa pun pergi ke ruangan CEO seorang diri setelah berganti baju. Sebenarnya ia lebih ingin pergi mencari anaknya, namun bagaimana lagi, ini adalah urusan pekerjaan.
Shasa yakin jika anaknya itu sangat cerdas, jadi tidak mungkin tersesat kan?
"Nona Kesha Anarga, benar?" Sapa sekertaris Zevan setelah Shasa sampai di depan ruangan CEO.
Model cantik itu mengangguk pelan, "Tuan Algreat telah menunggu anda di dalam, mari saya antar."
Shasa hanya mengikuti gadis itu ketika ia mengetuk pintu, lalu masuk setelah di izinkan oleh sang pemilik ruangan.
Shasa di buat terkejut melihat keberadaan sang anak di pangkuan Zevan, padahal laki-laki itu terlihat masih sibuk dengan pekerjaannya.
"Tuan, nona Kesha telah sampai."
Laki-laki tampan yang sebelumnya terlihat fokus dengan laptop nya itupun mendongak, mata tajamnya bertatapan langsung dengan mata indah Shasa.
Entah hanya perasaan Shasa saja atau Zevan memang sempat terpaku sesaat ketika melihatnya?
Tuan muda Algreat itu berdehem pelan, memerintahkan sekertaris nya untuk pergi sedangkan Shasa, ia perintahkan untuk duduk di sofa.
Kevan langsung saja turun dari pangkuan sang ayah, lalu berjalan perlahan mendekati sang ibu.
Melihat keberadaan Kevan disini, Shasa jadi berfikir bahwa Zevan memanggil nya kemari pasti karena Kevan berbuat masalah. Memikirkan nya, ia jadi ketar-ketir sendiri, apalagi kini Zevan juga ikut berjalan mendekat.
Laki-laki itu mendudukkan dirinya di hadapan Shasa, mata elangnya tak henti menatap Shasa hingga si model cantik jadi gugup. Namun sebisa mungkin Shasa tidak menunjukkan kegugupan nya.
"Tuan Algreat, maafkan saya jika anak saya berbuat masalah di sini. Saya tidak tahu kenapa dia bisa sampai di ruangan anda, sekali lagi saya minta maaf."
Ucapan permintaan maaf dari Shasa malah membuat Zevan mengernyit, namun hanya beberapa detik saja sampai ia kembali pada wajah datarnya.
Zevan tidak memberikan reaksi apapun, bahkan menganggap ucapan permintaan maaf dari Shasa saja pun tidak, itu membuat Shasa semakin cemas.
Kevan yang melihat Zevan hanya diam tanpa melakukan tindakan apapun menjadi gemas sendiri, "Aku jadi ragu kalau dia adalah Daddy ku."
"Mommy,,,Kevan lapar." Oh, itu adalah kode halus dari Kevan pada sang Daddy untuk mengajak sang mommy makan siang bersama.
"Baiklah sayang, ayo kita makan siang." Shasa beranjak sambil menggandeng tangan Kevan, ia ingin berpamitan pada Zevan, namun laki-laki itu lebih dulu menyela. "Jika nona Shasa tidak keberatan, mau kah anda makan siang bersama saya?"
Shasa mengernyit heran, bukannya ia tidak mau. Namun laki-laki yang mengajak nya makan siang bersama ini adalah Zevan Lioner Algreat, CEO Algreat Group. Pasti akan menjadi gosip panas jika paparazi sampai menangkap foto mereka makan siang bersama, itu bisa menggemparkan dunia.
Awalnya Shasa ingin menolak, namun lagi-lagi Zevan menyela. "Anda tahu? saya tidak pernah dan tidak akan menerima pernah menerima sebuah penolakan."
"Apa-apaan Tuan Algreat ini? Pemaksa sekali." Batin Shasa kesal. Sedangkan Kevan malah tersenyum bangga, "Ternyata dia memang Daddy ku, tidak salah lagi."
Karena Zevan memaksa, maka Shasa sudah tidak bisa menolak lagi. Ia tidak mau ya kalau pekerjaan nya mendapat masalah hanya karena hal kecil seperti ini.
...\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=...
Zevan
Manajer Shasa ( Tara )
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Dynamite
tuan zevan 😍😍😍
2024-04-29
0
🦋⃟Fly🍾⃝Kͩᴀᷞᴛͧɪᷡᴇͣ
O ya ampun tampannya😭
2023-05-09
2
pxtrq_
jangan lupa mampir thorrrr, ke cerita ku berjudul THE MASK dan Mentari yaaa
2023-01-19
0