"Bib..... Ayo turun sarapan" bu Anggun Habib memanggil putra sulungnya untuk turun sarapan.
"Iya Umi" Jawab Habib menuruni tangga
"Kamu jadi ke pesantren hari ini Bib?" Tanya pak Justin pada Habib yang sudah duduk di kursi untuk Sarapan.
"Iya Bi, nanti Habib udah mulai mengajar di sana" Ucap Habib sambil menerima Makanan yang di berikan Uminya.
Mereka pun makan tanpa berbicara karena itu sudah jadi kebiasaan mereka kalau makan tidak boleh berbicara.
Setelah selesai sarapan, Habib berpamitan kepada orang tuanya untuk ke pesantren tak lupa dia mencium tangan orang tuanya dan mengucapkan salam sebelum pergi.
Habib memang mengajar di salah satu pesantren di kota ini yang kebetulan dekat dari kampusnya Ar.
Sebelum pindah dari sini dia pernah melamar pekerjaan menjadi ustadz di pesantren tempat ia akan datangi saat ini. Karena dia lulusan dari pesantren terbaik di kotanya dan juga murid terbaik dan pandai jadinya dia diterima mengajar di pesantren itu.
Santri putri di pesantren itu terlihat heboh berbicara mengenai kedatangan ustadz baru yang akan mengajar di pesantren itu.
"Imah, kamu tau ngk sih kalau ustadz baru kita itu katanya ganteng banget dan masih muda lagi" Ucap salah satu santri putri yang bernama Lia kepada imah temannya.
Mereka sangat penasaran dengab ustadz baru itu.
"Iya udah sih, biarin aja kan udah biasa itu kita kedatangan ustadz baru yang masih muda dan ganteng kayak ustadz Rehan" Ucap Imah biasa saja.
Di pesantren itu memang ada beberapa ustadz muda, dan ustadz Rehan salah satunya tetapi ustadz Rehan memang yang paling ganteng saat ini sebelum nantinya ustadz Habib datang.
Sebuah Mobil hitam melewatu gerbang pesantren memuju parkiran, Habib yang berada di dalam mobil itu pun keluar dan menuju ke ruangan pemilik pesantren.
Setelah urusannya selesai dengan pemilik pesantren dia diantar oleh ustadz Rehan ke ruangannya.
"Wah itu ustadz baru yang bersama ustadz Rehan", ucap salah satu santri putri yang melihat Habib dan Rehan berjalan menuju ruangan para ustadz.
"Ternyata ustadz baru itu lebih ganteng dari ustadz Rehan" Ucap santri putri
Kebetulan ruangan ustadz yang berada di pondok santri putra harus melewati pondok santri putri kalau dari ruangan pemilik pesantren yang berada di daerah pondok santri putri
Sebagian santri putri berkumpul dan membicarakan ustadz baru yang belum mereka ketahui namanya tetapi mereka sudah melihat wajahnya.
Mereka berharap nantinya Ustadz itu mengajar di kelas mereka.
Sementara Imah dan Lia yang juga melihat ustadz Habib pun merasa senang bahkan Imah yang tadinya biasa saja tapi setelah melihat ustadz Habib juga mengagumi sang ustadz baru.
Sementara di Santri putra juga mengetahui adanya ustadz baru semakin merasa tersaingi karena para santri putri akan lebih mengagumi ustadz baru itu dan tidak melirik mereka.
Apalagi mereka yang punya gebetan di santri putri terus khawatir nantinya mereka tidak bisa mendapatkan hati nya.
Imah adalah santri putri idola para santriwan di pesantren itu karena kecantikan Imah.
Ustadz Habib dan ustadz Rehan yang sudah berada di ruangan ustadz kemudian memperkenalkan ustadz Habib kepada ustadz lainnya.
"Ustadz sepertinya akan menjadi idola baru di pesantren ini karena para santri putri bahkan sudah membicarakan ustadz sebelum datang ke pesantren" Ucap Ustadz Rehan kepada ustadz Habib yang sudah duduk di depan mejanya.
Kemudian para ustadz lainpun menyetujui ucapan ustadz Rehan yang memang mereka benarkan.
Tapi ustadz Habib yang tidak peduli akan masalah idola dan lainnya itu biasa saja.
"Saya sudah bilang ke Pengurus pesantren kalau nantinya saya hanya akan mengajar santri putra", ucap Habib kepada para ustadz.
Para ustadz yang mendengar itu pun hanya bisa menganggukan ucapan ustadz Habib.
Mereka kemudian melanjutkan kegiatan mereka.
...........
Jangan lupa vote, like dan komen
Terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Suparmiyati Bangko
👍
2021-07-21
0
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳☠ᵏᵋᶜᶟEᷞmͥiͣ M⃠🏚🄷❦⃝ᶠ
hemmm... bekalan kecewa sentri putri...
hehehe...
2020-11-23
1