Dunia Malam

Dentuman musik Dj terdengar di ruangan, bau alkohol, dan rokok bercampur dalam ruangan itu juga. Para muda mudi yang lebih mendominasi pengunjung di tempat itu, pria dan wanita menari mengikuti irama musik.

Wanita yang datang di tempat itu memakai baju yang sangat terbuka dan seksi, para pria hidung belang pun tak melepaskan kesempatan untuk menyentuk wanita yang sedang menari itu.

Ar dan temannya yang baru datang di klub itu langsung duduk di salah satu sofa yang di siapkan untuk pengunjung, mereka juga memakai baju yang sangat seksi tetap tidak terlalu terbuka, hanya memperlihatkan lekuk tubuh mereka.

Mereka memesan minuman yang kadar alkoholnya tidak terlalu tinggi, karena mereka memang tidak bisa terlalu mabuk jika tidak memiliki masalah yang berat.

Sebenarnya Ar tidak suka minum tapi karena rasa kesalnya pasa Habib jadinya dia ikut temannya untuk minum.

Saat mereka tengah menikmati musik dan minuman, ada beberapa cowok datang mendekati mereka.

"Hai cewek, mau di temani ngk sama kita" Ucap salah satu cowok sambil duduk di dekat Ar dan berusaha memegang tangan Ar.

"Iya nih, kebetulan kita juga butuh teman kencan malam ini" Ucap cowok yang lain yang berada di dekat Ajeng.

"Apaan sih kalian, ganggu tau ngk, kalian lebih baik pergi dari sini karena kita itu ngga butuh ditemani sama cowok kayak kalian" Ucap Ar berdiri sambil menunjuk para cowok yang mengganggu mereka.

Ajeng, Arin dan Anin pun berdiri. Beruntung mereka tidak terlalu mabuk jadi masih bisa melawan.

"Eh santai dong sayang, jangan marah marah kita ini baik baik pengen ngajak kalian main iya kan bro" Ucap salah satu pria pengganggu itu sambil memegang tangan Ar.

"Lepasin tangan kotor gue ********" Ar berusaha melepaskan tangannya yang di pegang erat oleh pria itu.

"Eh lepasin tangan temen gue brengsek" Ucap Arin yang marah karena melihat Ar yang sudah di pegang oleh orang itu.

"Kalian itu ngk usah sok jual mahal deh, memangnya berapa sih yang kalian butuhkan nanti kami kasih asalkan kalian temani kami dan puaskan kami malam ini" Ucap pria yang memegang tangan Arin juga.

"Eh lepasin tangan temen gue ********, kalau lo ngk lepasin tangan temen gue, gue patahin tangan lo yang kurang ajar itu" Ucap Anin yang marah ketika temannya di paksa seperti itu.

"Brengsek lo, gue bukan wanita murahan yang bisa lo beli. Lepasin tangan gue" Ucap Ar yang sudah sangat marah karena dianggap perempuan murahan

Para pria itu tidak mendengar ucapan Ar dan temannya, mereka tetap memaksa Ar untuk ikut dengan mereka, hingga Anin yang sudah sangat muak melihat pria itu langsung memukuli mereka satu persatu.

Keributan pun terjadi, dan para pengunjung yang mendengar botol minuman yang pecak akibat pukulan Anin ke salah satu pria yang memegangnya sehingga pria itu jatuh dan mengenai botol hingga pecah.

Tak tinggal dia melihat teman nya dipukuli para lelaki pun menyerang Anin, dan dengan mudahnya Anin mengalahkan mereka karena saat itu para pria itu juga sudah mabuk.

Ajeng, Arin dan Ar yang melihat itu sudah terbiasa karena mereka tau kalo Anin memang hebat dalam berkelahi dan punya ilmu bela diri.

Mereka beruntung punya teman seperti Anin karena bisa melindungi mereka apabila ada hal seperti itu.

"Kalau kalian masih berani gangguin kami, kalian akan liat akibatnya dan akan lebih parah dari ini" Ucap Anin mendekati salah satu pria yang sudah terlihat lemah.

Setelah mengucapkan itu mereka pun pergi meninggalkan tempat itu.

"Kita langsung pulang aja yuk, gue udah pusing banget karena masalah tadi" Ucap Ajeng yang memang mabuk dari teman temannya.

Merekapun naik ke mobil Arin karena tadi mereka berangkat naik mobil Arin, kemudian Arin mengantar mereka pulang.

Mereka lebih dulu mengantar Ajeng pulang karena melihat mabuk, kemudian Anin dan Ar yang terakhir dia antar

"Thanks ya Rin, Mau masuk dulu ngga" Ucap Ar yang sudah keluar dari mobil Arin.

"Lain kali aja deh, gue udah capek banget nih mau langsung pulang istirahat" Ucap Arin.

"Ya udah hati hati di jalan Rin" Ucap Ar sambil melambaikan tangan kepada Arin yang sudah pergi.

Ar kemudian menutup pagar rumahnya, saat dia masuk ke dalam rumah. Dia melihat Mama nya duduk dan menonton tv di ruang tengah.

"Ar darimana saja kamu?, jam segini baru pulang" Ucap Mamanya ketika melihat Ar yang hendak naik menaiki tangga.

"Eh Mama, belum tidur ma?" Ucap Ar yang pura pura tidak melihat Mama nya tadi.

"Ar dari jalan sama temen Ma, biasa kumpul kumpul kan kemarin ngk jadi", Ucap Ar dengan senyum manisnya ketika melihat Mama nya mulai berdiri.

"Ar, kalau sampai papa kamu tau kamu seperti ini pasti dia sangat marah" Ucap Mamanya Ar.

"Mama jangan kasi tau papa lah kalau begitu, memangnya Mama tega liat Ar di marahi sama Papa" Ucap Ar karena dia tau mamanya sangat menyayanginya dan memanjakannya selalu.

"Kalau kamu tidak mau Mama kasi tau ke papa kami harus nurut sama Mama. Mulai besok setelah pulang kuliah Kamu harus langsung pulang bantuin Mama masak sekalian kamu belajar masak", Ucap Mamanya karena dia ingin Ar belajar memasak dan tidak keluyuran lagi, dia juga tidak ingin sampai suaminya tau dan memarahi anak kesayangannya itu

"Ma... Apa Ngga ada penawaran lain kah Ma, aku males banget masak" Ucap Ar memohon kepada Mamanya. Dia paling malas berada di dapur untuk memasak bahkan untuk memasak mie sekalipun dia tidak bisa.

"Ngk ada penawaran, Mama kasi kamu waktu sampai jam 5 sore, lewat dari itu kamu belum pulang Mama akan kasi hukuman yang lebih parah lagi, kalau perlu uang jajan kamu Mama kurangin" Ucap Mamanya mengancam.

"Hmmm iya deh Mah, ya udah Ar mau ke kamar dulu ganti baju" Ucap Ar

Setelah itu Ar pun Masuk ke kamarnya dan membersihkan dirinya, kemudian tidur karena sangat lelah hari ini.

...........................

Jangan Lupa vote, like dan komen

Terima kasih

Terpopuler

Comments

Suparmiyati Bangko

Suparmiyati Bangko

aku yakin kamu bisa berubah Ar

2021-07-21

0

Catur Priyati

Catur Priyati

ayolah ar berubah ...

2020-08-08

3

Sasa (fb. Sasa Sungkar)

Sasa (fb. Sasa Sungkar)

seru thor.. aku baca nya nyicil ya..
aq mampir bawa boomlike dan komen
.
.
jgn lupa feedback ke cerita aku, makasiiih 🤗

2020-06-12

3

lihat semua
Episodes
1 Persiapan
2 Bertemu Habib
3 Kecewa
4 Dunia Malam
5 Pesantren
6 Belajar Memasak
7 Bertengkar
8 Menyadari kesalahan
9 Maaf
10 Mulai menjauh
11 Kenangan Masa Kecil
12 Siapa dia?
13 Ar Marah
14 Sifat Tersembunyi Ar
15 Perjodohan?
16 Salah sangka
17 Mengagumi
18 Ingin Akrab?
19 Saling mengenal
20 Bertemu Rehan
21 Segitiga
22 Makan Malam
23 Marahnya Ar kepada Bima
24 Cemburu?
25 Pengajian
26 Keegoisan
27 Rencana Bima
28 Bersaing
29 Mengganggu
30 Nonton Bareng
31 Rencana Imah dan Lia
32 Meminta Kepastian
33 Menghilangnya Ar
34 Menemui Ar
35 Rehan Marah
36 Saling Menyalahkan
37 Mereka Kembali
38 Terlalu Kecewa
39 Peresmian Perjodohan
40 Berita Buruk Bagi Habib
41 Meminta Kesempatan
42 Penolakan Ar
43 Lamaran
44 Rencana Bima
45 Hubungan Anin dan Bima
46 Ar Diculik
47 Terungkap
48 Penjelasan
49 Hari Wisuda
50 Kepergian Habib
51 Acara Syukuran
52 Pilihan
53 Habib Akan Pulang
54 Pengakuan
55 Kembali
56 Lamaran
57 Berbelanja
58 Fitnah
59 Gelang Warisan
60 Siapa Wanita itu
61 Kelicikan Reina
62 Habib menelpon
63 H-1 Pernikahan
64 Menikah
65 Resepsi
66 Mandi Bareng?
67 Hidup Baru
68 Noda Merah
69 Makan Bersama dan Rencana Bulan Madu
70 Bulan Madu
71 Bulan Madu 2
72 Pulang
73 Pengumuman
74 Melaksanakan Rencana
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Persiapan
2
Bertemu Habib
3
Kecewa
4
Dunia Malam
5
Pesantren
6
Belajar Memasak
7
Bertengkar
8
Menyadari kesalahan
9
Maaf
10
Mulai menjauh
11
Kenangan Masa Kecil
12
Siapa dia?
13
Ar Marah
14
Sifat Tersembunyi Ar
15
Perjodohan?
16
Salah sangka
17
Mengagumi
18
Ingin Akrab?
19
Saling mengenal
20
Bertemu Rehan
21
Segitiga
22
Makan Malam
23
Marahnya Ar kepada Bima
24
Cemburu?
25
Pengajian
26
Keegoisan
27
Rencana Bima
28
Bersaing
29
Mengganggu
30
Nonton Bareng
31
Rencana Imah dan Lia
32
Meminta Kepastian
33
Menghilangnya Ar
34
Menemui Ar
35
Rehan Marah
36
Saling Menyalahkan
37
Mereka Kembali
38
Terlalu Kecewa
39
Peresmian Perjodohan
40
Berita Buruk Bagi Habib
41
Meminta Kesempatan
42
Penolakan Ar
43
Lamaran
44
Rencana Bima
45
Hubungan Anin dan Bima
46
Ar Diculik
47
Terungkap
48
Penjelasan
49
Hari Wisuda
50
Kepergian Habib
51
Acara Syukuran
52
Pilihan
53
Habib Akan Pulang
54
Pengakuan
55
Kembali
56
Lamaran
57
Berbelanja
58
Fitnah
59
Gelang Warisan
60
Siapa Wanita itu
61
Kelicikan Reina
62
Habib menelpon
63
H-1 Pernikahan
64
Menikah
65
Resepsi
66
Mandi Bareng?
67
Hidup Baru
68
Noda Merah
69
Makan Bersama dan Rencana Bulan Madu
70
Bulan Madu
71
Bulan Madu 2
72
Pulang
73
Pengumuman
74
Melaksanakan Rencana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!