Part 5. Merasa Rendah

Kini Eleanor menapaki kakinya menuju ruang kerja milik Alexei yang berada di lantai dua, yang bersebelahan dengan kamar pribadi miliknya.

Dan ini adalah kali pertamanya ia menginjakan kaki di wilayah pria tersebut. Entah kenapa dengan tiba-tiba Alexei memintanya untuk menemuinya di ruang kerja.

Sebenarnya Eleanor sangat malas untuk berbicara dengan Alexei, namun karena ada hal penting juga membuatnya menerima perintah tersebut.

Hmm,

Eleanor sengaja berdehem tepat di depan pintu yang sengaja terbuka lebar, hingga membuatnya tidak perlu mengetuk ataupun memanggil lagi.

Tanpa ingin menjawab, Alexei sibuk dengan pekerjaannya di atas meja kerjanya. Dengan menghela nafas berat Eleanor masuk begitu saja. Tanpa di persilakan masuk, wanita cantik itu langsung duduk di kursi yang memang untuk tamu.

Karena kedatangan Eleanor sedikit mengusik, membuat Alexei menyudahi pekerjaannya sejenak. Kemudian beranjak dari kursi duduknya, melangkah menghadap ke jendela kaca lebar yang menjadi pembatas. Di sana tampak jelas cahaya lampu menghiasi ibu kota tersebut.

Sementara Eleanor hanya bisa memejamkan mata sekilas, usai melihat sikap cueknya Alexei atas kedatangannya.

"Apa yang ingin kau bi—"

"Hanya aku yang berani mendahului pembicaraan! Apa kau pikir karena telah berhasil menguasai hartaku, jadi sesuka hatimu? Kau lupa sebenarnya kau sedang berhadapan dengan siapa? Dan siapa aku di sini??" potong Alexei dengan mulut pedasnya.

Eleanor menghembuskan nafas dengan dada bergemuruh dan jantungnya berdegup kencang. Tanpa sengaja tadi ia menatap mata tajam itu, hingga tatapan mereka bertemu dengan arti yang berbeda.

Alexei kembali membalikkan badanya, mengarah ke dinding kaca. Sementara Eleanor juga memandang ke arah yang sama.

"Aku butuh uang! Buat cek sebesar tiga miliar!"

Mendengar angka nominal yang sangat besar bagi seorang Eleanor membuatnya membulatkan mata. Sampai-sampai ia tidak bisa menjawab, hal itu memancing amarah Alexei.

Alexei memutar tubuhnya, mengayunkan langkahnya mendekati Eleanor yang masih bungkam.

"Apa yang kau pikirkan? Uang sedikit itu tentu saja bisa kau keluarkan. Kekayaan keluarga Brylee tak kan habis tujuh turunan! tapi karena kau martabatku sangat rendah di matamu! Milikku yang seharusnya, membuatku rendah di matamu! Meminta persetujuan darimu! Aku sangat membencimu!" dengan rahang mengeras, di tambah sorot mata tajam memerah, Alexei mengatakan itu.

Tatapan Eleanor menjadi sendu, apa yang di cecarkan oleh Alexei tidak lah salah. Ini semua bukanlah kemauannya, bahkan ia sama sekali tidak mengetahui apa yang terjadi.

"Maaf, aku, aku sama sekali tidak bermaksud begitu." Dengan terbata Eleanor menjelaskan, bahwa tuduhan itu tidaklah benar. Namun tentu saja semua itu tidaklah berlaku untuk Alexei.

Dengan dada bergemuruh Alexei kembali duduk di kursi kerjanya, namun pandangannya ke arah lain, seakan jijik menatap Eleanor yang berada di hadapannya dengan memainkan jari-jemarinya.

"Tunggu apa lagi!"

Gubrakk!

Dentuman meja membuat Eleanor kaget, hingga mengusap dada. Ia sama sekali tak menyangka, pria itu melakukan hal itu.

Dengan spontan Eleanor meraih sebuah cek yang sudah di siapkan di atas meja. "Jangan memberitahu Mom ataupun Dad!" Eleanor mengangguk patuh, ia rasa cek ini untuk kebutuhan perusahaan. Jadi buat apa ia bertanya lebih dalam, lagi pula ia bukanlah berasal dari keluarga pebisnis. Otomatis ia tak akan mengerti dengan dunia bisnis.

Usai membubuhkan tanda tangannya, Eleanor merubah cara duduknya seperti semula. "Aku ingin bicara," ucapnya dengan memberanikan diri. Hingga Alexei yang tadinya memeriksa cek memandangnya dengan alis berkerut.

Eleanor menarik nafas, rasa takut tentu saja meliputi hatinya. Takut mendapat jawaban yang bertolak belakang dengan keinginannya.

"Bolehkah aku membawa putri-putriku untuk tinggal di sini?" ucap Eleanor dengan hati-hati, sampai ia mengigit bibir bawahnya. Sementara Alexei tak kunjung menjawab.

Entah sudah berapa menit terlewati, namun Eleanor belum juga mendapat jawaban. Hal ini membuatnya mengeluh dalam hati, pikiran takut kini benar-benar terjadi.

Terpopuler

Comments

Zie Mien Ho

Zie Mien Ho

selamat ya Thor, karya baru sdh terbit. masih ditunggu lanjutan kisah Kasih ya... dan semoga up nya gak hny di hari Senin hehehe lope-lope buatmu selalu... semangat! 💪💪💪

2023-01-06

1

Itarohmawati Rohmawati

Itarohmawati Rohmawati

buat apa alexie minta 3m

2023-01-04

0

Sumawita

Sumawita

Bagus kak cerita nya

2023-01-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!