Ya, perasaan itu tumbuh begitu saja. Seharusnya ia tidak mempunyai perasaan itu, namun perasaan itu begitu kuat.
Pria yang baru satu bulan ia kenali, mampu membuat jantungnya selalu berdegup kencang, bila sedang berhadapan.
Bodoh, tentu saja kalimat itu sangat cocok untuk di sematkan pada dirinya. Bisa-bisanya ia jatuh cinta kepada pria itu! Pria yang memiliki kepribadian buruk.
Pria yang menghabiskan masa luangnya dengan macam-macam wanita. Bahkan tidak segan-segan menunjukkan langsung di hadapannya.
Eleanor perlahan beranjak bangkit dari sofa. Dorongan yang di sebabkan oleh Alexei, masih meninggalkan nyeri di bagian paha sebelah kanannya.
Dengan jeritan halus, Eleanor berjalan menuju kamar miliknya. Untuk meringankan beban pikiran yang tak henti diterimanya dengan merendamkan diri sejenak dengan air dingin.
Tanpa membuang waktu lagi, Eleanor bergegas masuk ke kamar mandi. Merendamkan tubuh polosnya di bathub dengan cairan sabun wangi, hingga genangan air tersebut di penuhi busa. Perlahan matanya terpejam, menikmati sedikit sensasi dari dinginnya air. Ingin melupakan sejenak beban hidup yang ia pikul.
Entah sudah berapa lama waktunya terbuang hanya untuk berendam, bahkan wanita cantik dan tegar itu tertidur.
Tanpa di sangka dan di duga sosok tegap dan karismatik itu berdiri di sisi bathub dengan sorot mata tajam. Memperhatikan Eleanor yang tengah memejamkan mata dengan posisi kepala menyandar di sisi bathub.
Sungguh wanita itu sama sekali tak menyadari sosok tersebut, bahkan sama sekali tak mengusik atas ketenangannya.
"Huk.... huk....!"
Eleanor sadar dari tidurnya, bahkan ia terbatuk-batuk untuk beberapa saat, akibat semprotan air shower tepat di wajahnya dan air itu masuk ke dalam rongga hidungnya.
Tanpa sadar Eleanor berdiri sembari mengusap pangkal hidungnya. Wanita itu sama sekali tidak sadar dengan situasi di sekitarnya.
Sementara Alexei tiba-tiba bungkam dengan mata terbelalak melihat apa yang terjadi di depan matanya. Di mana keadaan Eleanor polos tanpa sehelai kain yang membungkus tubuhnya, hanya samar-samar di halangi oleh busa sabun.
Sungguh penampakan itu sangat jelas. Bahkan jantung Alexei berdegup kencang.
"Dasar pelayan! Kau bukan wanita tipeku!" suara bariton merendahkan itu tentu saja membuat kesadaran seorang Eleanor.
Eleanor membulatkan mata dan berteriak histeris melihat sosok pria itu yang tak lain suaminya tengah berdiri memperhatikan dirinya dengan senyuman mengejek.
"Ka-kau!" seru Eleanor dengan nada tercekat sembari menutup dada dan area intinya dengan ke-dua tangannya.
Sementara Alexei memandang rendah, seakan tubuh itu sama sekali tak berarti baginya. Tapi siapa sangka yang sebenarnya, namun hanya dia yang tahu.
Eleanor segera tenggelamkan seluruh tubuhnya kembali dengan amarah yang memuncak. Ingin sekali ia memaki habis-habisan pria itu, karena masuk begitu saja ke dalam kamar miliknya, bahkan tanpa segan dan punya etika masuk ke kamar mandi, pada saat ia sedang berada di dalam.
Karena kehabisan oksigen, Eleanor menaikan kepalanya ke permukaan, namun ia membuang muka.
"Sungguh tidak sopan!" cecar Eleanor dengan wajah memerah. Ia benar-benar malu dengan keadaannya tadi. Saat ini berusaha menyembunyikan aset berharganya dengan busa sabun.
"Kau lupa, siapa aku? Kau hanya numpang di apartemen milikku ini!" dengan tangan di masukan ke dalam kantong celananya, Alexei melontarkan kalimat yang tentu saja membuat Eleanor bungkam sesaat. "Bilang saja kau sengaja ingin menggodaku! Ingat kau bukanlah wanita tipeku! Kau hanya pelayan dan janda, jadi sadarlah siapa jati dirimu!"
Eleanor mengigit bibir bawahnya dengan dada bergemuruh. Ya, kalimat yang di lontarkan Alexei adalah fakta.
"Kau benar, tapi sadarlah dengan satu hal. Apa kau lupa siapa aku sekarang?" dengan nada tenang Eleanor memberanikan diri kali ini untuk melawan Alexei. Karena dorongan ke-dua mertuanya, khususnya Mommy Luna.
"Cih! Kau mulai berani! Temui aku di ruang kerja sepuluh menit lagi!" usai mengatakan itu Alexei segera melangkah meninggalkan kamar mandi. Sementara Eleanor menghela nafas kasar.
"Kau bodoh Ele, kenapa sampai lupa untuk mengunci pintu. Tapi ini bukan kesalahanku juga, dia yang tak punya etika, masuk ke kamar orang dengan sesuka hati." Sungut Eleanor dengan kesal. Ia pun bergegas menyudahi acara mandinya karena tidak ingin waktunya terbuang untuk menemui Alexei,sesuai perintahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 15 Episodes
Comments
Rere Niae Cie'kecee
😢😢😢😢
2023-01-21
0