Pesta malam ini benar-benar menegangkan banyak sekali pebisnis dari berbagai penjuru dunia yang hadir. Tidak seperti pesta biasa pada umumnya. Pantas saja ibu tiri Elin ingin memanfaatkan keadaan ini untuk mengganti marga keluarganya, namun Elin adalah gadis yang cerdas walaupun dia tomboi tapi dalam darahnya mengalir darah pebisnis dan darah biru.
"Apa kau sudah siap untuk keluar Berryl?" tanya Elin saat aku sibuk melihat penampilanku di cermin.
"Elin, apa kau bisa membantuku mengambil potret sekali dengan gaun ini. Aku tidak ingin pamer atau bagaimana, aku ingin mengirim potret tersebut kepada ayahku biar dia tau aku di sini baik-baik saja tidak kekurangan apapun." ucap Berryl.
"Tentu saja,"
Elin mengambil ponselnya kemudian memotret Berryl yang berdiri dengan pose anggun di depannya.
"Berikan aku kontakmu, aku akan mengirim potretnya ke ponselmu." ucap Elin setelah selesai memotret beberapa pose Berryl.
Berryl menyambungkan kontaknya dengan ponsel Elin kemudian potret tersebut di kirim ke ponsel Berryl, setelah itu mereka berdua melakukan potret bersama layaknya yang dilakukan gadis-gadis zaman sekarang. Elin mengunggah potret tersebut ke akun we chat nya dengan caption, "Dua Sahabat akan terbang atau jatuh bersama dalam suka dan duka, Kamu cahaya dalam suka atau duka." kebersamaan dua sahabat berbeda kalangan itu menuai pro dan kontra dari para pembaca.
Ada banyak komentar negatif dan juga banyak yang mendukung Elin yang berteman tanpa memperhatikan kasta.
Ternyata postingan tersebut sampai ke tangan Lan Dijia, sekertaris dari Song Lucas.
"Widih benar-benar dunia terbalik. Bagaimana bisa Elin ji si gadis tomboy berubah menjadi putri dalam sekejap." ucap Dijia yang sudah lama duduk di samping Lucas.
"Dari dulu dia adalah putri." jawab Lucas sambil menggoyang-goyangkan gelas anggurnya.
"Lihat wanita yang di sampingnya! Aku belum pernah melihat dia di manapun sebelumnya, apa dia adalah rakyat jelata." ucap Dijia sambil menunjukkan layar ponselnya ke arah Lucas, Dijia memang orang yang suka dengan gosip biarpun sudah menyandang status wakil direktur tapi ia benar-benar tidak bisa jauh dari yang namanya gosip.
Lucas memperhatikan sejenak ketika ponsel itu di arahkan ke depan matanya, ia terbelalak melihat wanita di layar ponsel itu adalah orang yang dia beri selembar cek satu juta yuan pada malam itu.
"Kamu mau tau dia siapa!." ucap Lucas sambil meletakkan gelasnya, dan di jawab dengan anggukan dari Dijia.
"Siapkan undangan keluarga Ji, ayo kita kesana dan kamu akan tau siapa dia." ucap Lucas sambil memperbaiki jas nya.
"Baiklah-baiklah."
Lucas dan Dijia akhirnya memutuskan untuk menghadiri pesta keluarga Ji tersebut. Hal itu cukup aneh karena Song Lucas adalah orang yang tidak terlalu memperhatikan yang namanya pesta bisnis, ia tidak suka menghadiri pesta semacam ini namun gara-gara gadis dalam layar ponsel tersebut ia menghadiri pesta yang sangat membosankan tersebut dimana orang-orang akan menyimpan wajah dengan senyum palsu dan saling menjilat satu sama lain demi keuntungan masing-masing.
Sementara itu Nyonya Shireen, Tuan Ji dan putri mereka Mona Shireen tengah berada di aula menyambut para tamu, orang-orang itu selalu menyebut Mona adalah gadis yang anggun berbeda dengan kakaknya yang terkenal egois, sombong dan tomboi.
sambil menghela nafas, Elin dan Berryl menuruni tangga rumah megah itu, tidak perlu pelajaran untuk Berryl menjadi anggun karena sebelumnya dia juga adalah orang dari kelas mereka.
Hiruk pikuk terdengar saat Elin memasuki lantai yang terbuat dari marmer tersebut, gadis yang suka memakai sepatu kets dan celana jeans sekarang benar-benar berubah. Ia menggunakan gaun yang indah dan juga sepatu Hells, malam itu Elin benar-benar mencuri perhatian Mona yang membuat gadis itu tidak bisa menahan amarahnya.
"Bagaimana ini ibu. Bukankah kau bilang malam ini aku bisa mengganti margaku menjadi Ji." ucap Mona berbisik kepada ibunya.
"Tenang saja, ibu masih punya rencana untuk merusak reputasi Elin dan teman menyebalkan nya itu." ucap Nyonya Shireen kepada putrinya.
Mona tersenyum ia berfikir malam ini dia bisa merusak reputasi Elin sekaligus menyingkirkan temannya, tidak ada yang boleh membantu Elin menenangkan kekuasaan keluarga Ji. Mona dan Ibunya sudah bisa merebut ayahnya ia hanya tinggal memenangkan hati kakek Kong dan menguasai seluruh aset keluarga Ji.
"Lihat tuan muda Song dan Tuan muda Lan datang, ini benar-benar perjamuan tiga keluarga besar." ucap salah satu tamu undangan dan akhirnya mereka gempar.
"Apakah dua keluarga besar itu juga bagian dari rencana ibu tirimu?" tanya Berryl kepada Elin.
"Tidak mungkin, tidak ada yang bisa mengendalikan Presdir Song dan tuan muda Lan." jawab Elin dengan baik.
"Syukurlah setidaknya perjuangan kita malam ini tidak berat." ucap Berryl sambil mengelus dadanya.
Kakek Kong menjabat tangan presdir Song, tidak ada yang tau bagaimana orang tua itu bisa mendekati presiden direktur yang mendominasi.
"Selamat datang di pesta keluarga Ji tuan muda Song dan tuan muda Lan." ucap kakek Kong di temani Presdir Ji, Nyonya Shireen dan Mona yang sudah mulai mencari perhatian kepada dua tuan muda itu yang tentunya membuat mereka merasa jijik.
"Tuan kenapa nona besar Ji tidak ikut menyambut kami?" tanya Lan Dijia dengan tatapan mata tajam.
"Oh tidak anak itu terlalu nakal tuan, saya takut mereka mempermalukan anda." ucap Nyonya Shireen dengan maksud menjatuhkan Elin di depan orang-orang besar itu.
"Lihat dia sudah memulai permainnanya." ucap Elin melihat ke arah keluarganya tersebut.
"Hemm, ayo sapa mereka. ingat ucapkan selamat malam dengan anggun. ayo putar balikkan keadaan." ucap Berryl.
"Tetapi aku tidak pernah melakukan itu," jawab Elin gugup.
"Jangan gugup, ingat kamu nona besar yang sesungguhnya."
Elin mengangguk, ia menghela nafas kemudian mengeluarkan nafas tersebut menenangkan hatinya. Dia menggandeng tangan Berryl kemudian melangkah dengan anggun mendekati dua tokoh besar tersebut.
"Selamat malam tuan muda Song, dan selamat malam tuan muda lan." ucap Elin menyapa dengan senyuman.
"Maaf tidak bisa menyambut kalian dengan baik, selamat datang di perjamuan keluarga Ji. Semoga anda menikmati waktu di sini." ucap Elin dengan senyuman.
Pesona angkuhnya memudar, dia benar-benar gadis anggun malam ini.
"Tidam masalah nona Ji, kamu benar-benar hebat mewakili keluarga Ji." ucap Lan Dijia sambil menatap Elin ji.
"Apa kau tidak bermaksud mengenalkan kawanmu ini , dia cukup cantik untuk menggunakan gaun desainer ternama ini." ucap Lan Dijia.
Elin terdiam bagaimana caranya ia memperkenalkan Berryl apakah ia harus bilang dia rakyat biasa, teman kampusnya atau menceritakan ayahnya yang sudah bangkrut. Sementara Berryl melihat kesulitan Elin tersebut langsung mengajukan diri.
"Selamat malam tuan muda berdua, kenalkan nama saya Berryl Ivona saya adalah teman satu universitas Elin Ji. Saya bukan kaum bangsawan." ucap Berryl dengan cantik.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments