"Iya Nov, Dia adalah duda anak satu" ucap Zia lesu
"Mama kamu parah sih Zi, Masa iya main jodohin kamu begitu saja. Terlebih lagi sama orang yang tak pernah kamu kenal. Tapi ya Zi, Apa yang mama kamu lakukan ada benarnya juga"
"Kenapa begitu Nov?"
"Ya kali aja kamu bisa tobat Zi. Nanti bisa jadi wanita solehah kan"
"Kayaknya sih begitu, Nov. Aku akan pensiun jadi playgirl"
Mendengar perkataan Elzia membuat tawa Novi pecah"Astaga Zia, Pensiun jadi playgirl" balasnya sambil terus tertawa.
"Eh, Nov. Jangan bilang siapa-siapa dulu ya soal ini. Aku belum siap mengatakan pada mereka, Hanya kamu satu-satunya orang yang aku kasih tau"
"Iya, Kami tenang saja Zi. Aku gak bakal kasih tau siapapun kok. Tapi ya Zi, Banyak pepatah mengatakan jika pilihan orang tua itu pasti yang terbaik. Dan aku yakin, Jika om itu sudah lulus seleksi oleh mama kamu"
"Seleksi? Memangnya lagi kontes"
"Memang Zia, Kontes buat dapetin kamu kan" jawab Novi polos seperti biasa.
"Iihhh Novi, Kebiasaan deh"
"Lah, Aku salah bicara ya"
"Tau, Dasar sahabat ngeselin" ucap Zia sambil mengangkat sebelah sudut bibirnya.
Tanpa mereka sadari, Hari sudah semakin sore. Sudah 3 jam Zia dan Novi bercerita sampai lupa waktu seperti biasa. Mereka berdua memang sudah bersahabat semenjak sekolah dasar, Hanya saja waktu masuk smp mereka sempat terpisah. Dan bertemu lagi setelah masuk SMA. Mereka sekolah di gedung yang sama.
"Aku pulang dulu Nov. Ingat, Jangan bilang-bilang soal apa yang aku ceritakan sama kamu ke mereka ya"
"Iya bawel ih. Besok jangan lupa tunggu aku di tempat biasa"
"Siap Bestieku"
Elzia keluar dari rumah Novi, Sore ini rasanya dia sangat males untuk pulang ke rumahnya. Terlebih lagi saat mengingat apa yang di katakan oleh kakek dan juga neneknya beberapa jam yang lalu.
"Males banget yang mau pulang, Hufff" ucap Zia sambil menghentikan motornya di persimpangan jalan.
Setelah cukup lama termenung di sana, Elzia kembali melajukan motornya menuju arah pulang. Wajahnya sudah terlihat sangat kusut.
"Dari mana saja kamu, Zia?" tanya neneknya setelah Zia tiba di rumah nya.
"Dari rumahnya Novi" balas Zia dan langsung masuk ke dalam rumahnya.
Melihat raut wajah Zia seperti itu membuat neneknya paham, Jika sebenarnya Zia tidak mau menerima perjodohan yang sudah dilakukan oleh mamanya Zia.
"Sudah, Nek. Nanti dia juga akan bisa menerima perjodohan itu. Hanya saj Zia sedang membutuhkan waktu" ucap kakek Awi sambil mengusap punggung nenek Hanum.
"Iya, Kek. Nenek tau bagaimana perasaan Zia saat ini. Pasti berat menerima sebuah fakta yang cukup mengejutkan. Tapi semoga saja ini yang terbaik ya kek"
"Pasti, Nek. Mamanya Zia pasti akan selalu memberikan yang terbaik buat Zia. Kakek tau, Sebenarnya mamanya Zia begitu menyayanginya"
"Namanya juga anak atuh kek"
****
"Tuan, Semua sudah saya persiapkan. Anda bisa segera terbang ke indonesia malam ini" ucap Jordi pada Arka.
"Bagus. Selama aku tidak ada tolong kamu urus semua urusan saya di sini. Saya percayakan semuanya sama kamu"
"Baik, Tuan. Selamat bertemu dengan calon istri" ucap Jordi sambil mengangkat kedua sudut bibirnya.
Arka mengangkat kedua sudut bibirnya saat mendengar perkataan Jordi. Rasanya memang sudah tidak sabar ingin bertemu dengan calon istri kecilnya.
Siang pun berlalu. Malam ini Arka akan melakukan penerbangan ke indonesia. Senyum mereka terukir jelas dari kedua sudut bibir Arka.
"Saya pamit dulu, Bu" ucap Arka pada mamanya Elzia.
"Iya, Ar. Jangan lupa besok ajak Zia ketemu setelah dia pulang sekolah"
"Siap bu. Assalamualaikum" ucap Arka dan langsung masuk ke dalam pesawat yang akan mengantarnya menuju indonesia.
Mamanya Elzia melambaikan tangannya sambil terus menatap pesawat yang sudah mulai take off meninggalkan negeri Malaysia.
Arka memang memiliki sebuah perusahaan yang dia dirikan dengan hasil kerja kerasnya sendiri di negeri upin ipin.
"Semoga Arka bisa menyembuhkan luka masa lalu mu yang begitu menyakitkan, Zia. Mama tau apa yang sudah kamu rasakan. Maafkan mama yang selalu memaksa kamu untuk menuruti semua keinginan mama, Tapi untuk kali ini, Mama yakin jika Arka pria terbaik yang mama pilihkan buat kamu" ucap mama Zia sambil mengambil nafas pelan.
Mamanya Elzia masih terdiam di sana. Sekilas wanita paruh baya itu teringat akan apa yang sudah dia lakukan di masa lalu. Memaksa Elzia untuk menikah hingga berujung perpisahan sebelum 24 jam.
*Rasanya begitu lelah dan capek. Ingin aku menyerah dengan semua ini. Ingin menghapus sebagian memori yang membuatku begitu luka. Tapi aku bisa apa, Tidak bisa melakukan apa-apa selain diam, Menurut dan pasrah dengan keadaan.
~Elzia*~
"Kenapa hal ini harus terjadi lagi. Kenapa mama mengulang hal yang pernah membuatku down" ucap Elzia sambil memejamkan kedua matanya.
Kejadian dua tahun yang lalu kembali melintas begitu saja. Rasa sakit itu kembali dia rasakan. Luka tak berdarah yang sudah merubah Elzia menjadi gadis playgirl dan selalu mempermainkan laki-laki.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
꧁❧❤️⃟Wᵃf ʜꙷɪᷧɑⷮɑͧтᷡʰᵉᵉʳᵅ❦꧂
pensiun jadi playgirl zia ada" aja ini ya luka lama memang susah untuk di lupakan apalgi luka itu sangat dalam
2023-06-01
0
delete account
sabar saja ya Zia bagiamana pun kamu tetap akan dinikahi dengan duda itu dan semoga minimal orangnya baik
2023-06-01
1
@💞Lophe💝💗💓🤵👰
Novi tertawa karena mendengar curhatan dari Elzia
2023-05-31
1