Om Duda

"Apa!!. Jangan bercanda kek. Kakek gituan, suka bercanda sama Zia" Ucap Zia sambil tertawa

Zia mengira jika perkataan sang kakek hanyalah sebuah candaan saja. Karna memang seperti itulah kakeknya, Sangat suka bercanda terhadap dirinya. Sehingga Zia sulit membedakan antara serius dengan candaan.

Tawa Elzia pecah sambil menoleh ke arah kakek dan juga neneknya yang masih menatap Zia. Namun seketika tawa itu hilang saat kakek Awi mengulangi perkataannya kembali.

"Kakek tidak bercanda Zia, Ini beneran. Tadi mama kamu menelpon kakek dan mengatakan jika dia sudah menjodohkan kamu dengan seorang duda anak satu" Ucap kakek Awi memperjelas

Tawa itu mendadak hilang, Bahkan raut wajah Elzia menjadi pias saat mendengar kata duda anak satu. Bagaimana bisa sang mama melakukan perjodohan tanpa mengatakan pada Zia. Sungguh hati Zia merasa sangat kecewa.

"Zia, Kenapa kamu diam saja?" Tanya Nenek Hanum saat mendadak Zia menjadi pendiam. Tidak ada satu patah katapun yang keluar dari mulut Zia.

"Zia ke kamar dulu" Ujarnya san langsung masuk ke dalam kamarnya. Meninggalkan kakek serta neneknya yang masih menatap Zia penuh tanya

"Pasti Zia terdiam karna perihal perjodohan ini nek"

Nenek Hanum mengambil nafas panjang"Iya kek. Ini pasti berat buat dia. Tapi mau bagaimanapun, Perkataan mamanya sudah tidak bisa di ganggu gugat. Semoga saja pria yang Sita pilihkan buat Zia adalah laki-laki yang baik" Ucap nenek Hanum

"Iya nek. Semoga saja begitu ya"

Di Dalam kamar

Setelah masuk ke dalam kamarnya, Zia membanting tubuhnya ke atas kasur empunya miliknya. Ada rasa kecewa dalam hatinya, Karna sang mama menjodohkan tanpa memberitahu Zia terlebih dahulu.

"Mama ngeselin banget sih. Main jodohkan aku begitu saja. Alu kan masih punya banyak keinginan. Aku ingin kuliah, Kerja. Bukan lulus sekolah nikah" Ucap Zia

Tak berselang lama, Ada sebuah pesan masuk pada ponsel Zia. Kedua mata Zia melotot saat membaca isi dari pesan itu.

Dtttt...Dttttt

"Nomor siapa ini. Sepertinya bukan nomor indonesia" Ucap Zia sambil membuka pesan itu. Kedua matanya membulat saat membacanya.

[ Hai calon istri. Salam kenal. Aku Arka. Pria beruntung yang sudah di pilih mama mu ]

"Apaan, Calon istri calon istri. Yakin banget kalau aku mau menerimanya"

[ Maaf ya om, Tapi saya tidak tertarik dengan perjodohan ini! ] Send

"Enak aja bilang calon istri. Dasar om-om" Ucap Zia sambil mengirim balasan pada Arka

Dtttt..Dttttt

[ Tapi saya tertarik. Dan perjodohan ini bukan lah sebuah tawaran. Melainkan permintaan. Jadi mau tidak mau, Suka tidak suka, Kita terap akan menikah atas permintaan mama kamu ]

Membaca itu Zia kembali merasa kesal"Aarrggggh. Kenapa sih mama selalu saja melakukan hal tanpa sepengetahuan ku. Apa tidak cukup kejadian satu tahun yang lalu" Ucap Zia sambil mencoba memejamkan kedua matanya.

Karna buat Zia, Tidur adalah kunci dari permasalahannya saat ini. Namun belum sempat Zia tidur. Ponselnya kembali berdering.

Dttttt....Dttttt...Dtttt

[ Satu bulan lagi saya akan kembali ke indonesia. Kita akan bertemu saat itu. Saya jamin, Kamu akan langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Karna saya orangnya tampan🤭]

Membaca itu membuat Elzia kengerucutkan bibirnya"Pede sekali orang ini. Dia tidak tau apa kalau selera aku bukan duda. Apalagi anak satu. Aduh mimpi apa semalam" Ucap Zia sambi mengetik balasan buat Arka

[ Om kepedean benget sih ] Send

Dttttt....Dtttttt

[ Bukan kepedean. Tapi memang faktanya begitu. Saya ini duren, Alias duda keren. ]

[ Terserah om saja mau bilang apa. Intinya Zia gak kau sama om-om ] Send

Di tempat Lain

Arkana hanya tersenyum saat membaca pesan balasan dari Zia. Dari sini Arka bisa menyimpulkan jika Zia akan dengan mudah dia taklukkan. "Kita lihat saja nanti Zia. Apakah kamu tetep tidak mau dengan saya atau malah sebaliknya" Ujar Arka sambil memandang foto Zia yang dia jadikan wallpaper di ponselnya.

"Kamu benar-benar gadis yang unik Zia. Tunggu aku kembali ke indonesia" Ucap Arka lagi melangkah duduk disofa.

Setelah itu, Arga meminta orang yang sudah menjadi kaki tangannya untuk mempersiapkan kepulangannya ke indonesia, Karna memang sepertinya waktu satu bulan sangatlah lama.

Oleh karena itu, Arka memanfaatkan waktu Weekend untuk segera terbang ke indonesia dan menemui wanita yang akan menjadi calon istrinya.

Tok...tok...tok...

"Masuk"

"Tuan Arka memanggil saya? Tanya Jodi orang kepercayaan Aska

"Iya, Saya mau kamu mengurus kepulangan saya ke indonesia hari ini" Ucap Arka pada Jodi

Jodi mengangguk patuh"Baik tuan, Akan saya urus secepatnya" Jawab Jodi sopan

"Kalau begitu saya permisi tuan"

Di Tempat Lain

Sejak tadi Zia hanya mencoba memejamkan kedua matanya. Namun entah kenapa hingga detik ini wanita itu tak kunjung bisa tertidur. Bayangan duda yang akan menjadi calon suaminya terlintas begitu saja.

"Aduuh. Bagaimana kalau om duda itu orangnya tinggi, Besar, Tua, jelek, Brewokan. Iiiiii gak bisa membayangkan deh" Ucap Zia sambil menutup wajahnya dengan bantal

"Lebih baik aku ke rumahnya Novi saja deh. Ngajak jalan sama dia. Kalau di rumah mikirin om duda, Bisa stres aku" Ucap Zia lagi dan langsung bangun dari tempat duduknya

Setelah selesai bersiap, Zia langsung keluar dari dalam kamarnya. Wanita itu sampai tidak menyadari jika dari pagi belum sempat makan. Nenek dan kakeknya yang menyadari Zia sudah bersiap tentu saja penasaran kemana Zia akan pergi.

"Mau kemana kamu Zia?" Tanya kakek Awi

"Kerumahnya Novi. Males di rumah. Kakek sama nenek ngeselin" Ucapnya dan langsung melajukan motornya menuju rumah Novi.

Kakek dan nenek Zia hanya bisa menggelengkan kepala, Memang seperti itu kelakuan Zia.

Zia melajukan motornya cepat, Yang ada dalam pikirannya saat ini adalah ingin segera sampai di tempatnya Novi dan bercerita semuanya. Hingga tak butuh waktu lama, Zia sudah tiba disana.

Novi yang memang kebetulan ada di depan rumahnya mengerutkan keningnya saat melihat kedatangan Zia. Pasti mau curhat Pikirnya.

"Hai Nov" Ucap Zia lesu sambil turun dari motornya

"Kenapa kamu Zi?. Lesu gitu wajahnya. Aku tau pasti kesini mau curhat kan, Langsung ke kamar aku aja Zi"

"Tau aja kamu Nov" Ujar Zia sambil mengekor di belakang Novita

"Ya tau lah Zi. Kan emang sudah langganan, Hahah"

"Hiiliih, Dasar" Ucap Zia

Setelah sampai di dalam kamar Novi, Zia menatap Novi dengan kedua mata berkaca-kaca dan langsung menangis.

"Huuaaaa Novi"

"Kenapa Zi. Ada apa?" Tanya Novi penasaran

"Aku di jodohin Nov. Dan bakal nikah setelah lulus nanti"

Sejenak Novi terdiam. Namun sedetik kemudian Novita tertawa sambil menatap Zia"Kenapa kamu malah ketawa sih Nov. Aku lagi sedih juga" Ucap Zia yang merasa kesal

"Bagaimana aku tidak ketawa Zi. Kamu itu sudah kualat, Lagian dari kemarin-kemarin suka mempermainkan cowok, Sekarang kena karma. Hahah"

"Iiiiihhh Novi, Jahat banget sih ketawain aku. Tapi apa yang kamu katakan bener juga sih Nov. Apa ini karma karna aku suka mempermainkan cowok ya. Tapi kan selama ini aku cuma iseng doang Nov. Masa harus dapet karma di jodohkan dengan om duda"

"What. Om duda? Jadi maksud kamu pria itu sudah duda?"

"Iya Nov. Dia duda anak satu" Jawab Zia lesu

Terpopuler

Comments

꧁❧❤️⃟Wᵃf ʜꙷɪᷧɑⷮɑͧтᷡʰᵉᵉʳᵅ❦꧂

꧁❧❤️⃟Wᵃf ʜꙷɪᷧɑⷮɑͧтᷡʰᵉᵉʳᵅ❦꧂

arka PD sekali ya yakin banget kalau zia akan langsung jatuh cinta saat nanti ketemu
zia duda itu tidak selalu tua juga ada yg usia 20jadi duda 🤣🤣🤣

2023-06-01

0

delete account

delete account

kayak sudah tidak ada begini ya atau bisa didoakan

2023-06-01

0

@💞Lophe💝💗💓🤵👰

@💞Lophe💝💗💓🤵👰

Elzia mengira kalau kakeknya sedang becanda karena suka becanda

2023-05-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!