''Cepat kau berikan cap tangan mu!'' Wali kota bersama antek anteknya memberikan undangan, lalu memaksa FuWei untuk membuat cap Ibu jari tanda setuju ikut saimbara pemilihan selir.
Setelah FuWei di paksa memberikan cap jarinya, Wali kota pun pergi. Sedangkan FuWei menatap undangan di tanganya, lalu melemparkan undangan itu kesembarang arah. ''Malas sekali.'' decak FuWei, lalu duduk di kursi.
''Kenapa kamu tidak ingin ikut? Semua gadis mengikuti saimbara itu!''
FuWei mengerlingkan kedua matanya lalu berkata. ''Ibu, jangan samakan aku dengan semua gadis di jaman ini. Aku sangat yakin jika saimbara itu tidak se-sederhana yang di pikirkan orang-orang. Aku yakin ada sesuatu.'' FuWei curiga.
PLETAK!
''Aiii ... Ibu, kenapa kau menjitak kepala ku!'' FuWei mengelus kepalanya yang sakit.
''Kau itu terlalu banyak berpikir, sok tau! Sejak kemarin kau banyak bicara.'' Cetus Ibu Weingyi. ''Biasanya kau patuh dan mendengarkan perkataan semua orang, termasuk kau itu gampang di tindas.''
FuWei memonyongkan bibirnya, ia nampak menimbang nimbang ke inginan nya memiliki seorang Ibu. Jika tau ia akan memiliki Ibu yang rewel seperti ini, lebih baik FuWei tidak memiliki Ibu.
Tapi nasi sudah menjadi bubur, FuWei menerima apa yang sudah di gariskan untuknya. Namun satu hal yang FuWei tidak bisa hilangkan, yaitu mengubah sikapnya yang liar dan tidak bisa di atur menjadi lemah lembut dan penurut.
''Baiklah, Ibu ... Baik, aku akan ikut! Tapi harus di garis bawahi, karna terpaksa.''
Ibu Weingyi hanya berdecak.
¤
¤
¤
¤
¤
Ke esokan pagi semua gadis sudah siap dan masuk kedalam kereta, Termasuk FuWei. Dengan rasa malas dan menguap, ia masuk kedalam kereta di mana ada lima orang di dalamnya.
''Ishh, Kaisar macam apa yang menumpuk para gadis dalam satu kereta. Sudah macam tumpuk ikan asin saja.'' Gerutu FuWei masuk kedalam.
''Suut ... syuuutt.'' Seseorang menyiul memanggil FuWei, awalnya sang empu enggan menoleh. Namun karna bising, FuWei menoleh dan terkejut melihat MeiZee yang tengah menyengir padanya.
''Astaga! Kau.''
''Ya, aku sahabat mu.'' MeiZee melambaikan tangan nya.
FuWei berdecak, ''Sejak kapan kau ada di situ?''
''Sejak tadi, he he he ... aku begitu bersemangat.''
''Kau tidak takut? bagaimana jika Kaisar itu kejam dan galak.''
Semua gadis menoleh pada FuWei. Sedangkan FuWei langsung tersenyum dalam hati ketika melihat semua gadis melihatnya dengan panik.
"Lihat bagaimana aku buat nyali kalian menciut." FuWei tersenyum devil.
A few minutes later ....
''Aahhh ... tidak! Aku mau keluar.''
''Aku mau pulang.''
''Aku juga mau pulang.''
''Ibunda ... selamatkan aku.''
Para gadis itu berteriak histeris, membuat kereta bergoyang ke sana kemari. Hingga para pengawal dari istana berhenti untuk melihat kegaduhan apa yang terjadi.
Salah satu Penjaga membuka pintu kereta, namun penjaga itu langsung terjelembab ke belakang saat para gadis berbondong bondong keluar dari dalam kereta kuda.
Dengan refleks penjaga yang lain menangkap FuWei dan MeiZee yang akan ikut kabur. Sedangkan yang lain bisa melarikan diri.
"Sialan! Aku yang membuat rencana, kenapa aku yang di tangkap. Isshh para gadis sialan itu tidak membiarkan aku lari terlebih dahulu."
Para penjaga istana yang ada depan terkejut dan heran secara bersamaan karna semua gadis lari kesana kemari seperti melihat hantu.
Para pengawal awalnya mau mengejar para gadis itu, namun sudah tidak ada waktu lagi.
''Tidak perlu! Selamatkan gadis yang tersisa.''
''Tuan, yang tersisa di kereta belakang hanya dua orang.''
''Tidak apa, cepat jalan! Yangmulia Kaisar Feng JianYu menunggu kita.''
Kereta pun berjalan kembali, FuWei berdecak sebal memandang MeiZee yang tengah menyengir padanya.
''Ini semua gara-gara kamu!'' Bentak FuWei.
''He he he ... Bibi menyuruhku untuk membantu mu untuk lolos di babak saimbara.''
FuWei mengerlingkan kedua matanya, ''Cih, membantu! Yang ada kau pasti akan menyusahkan aku. Dari pada kau mendukung Ibu ku, lebih baik kau mendukung ku.''
''Ahh ... baiklah, kalau begitu apa rencana mu?''
FuWei tidak langsung menjawab, dia membuka tirai kereta kudanya dan melihat pengawal dan beberapa kereta kuda di depannya. ''Karna aku tidak bisa menolak dan terpaksa melakukan ini, maka nanti aku akan meminta Kaisar untuk melepaskan ku. Menyerah di awal babak lebih baik di bandingkan harus terjerumus semakin dalam.''
"Karna yang aku takutkan adalah ...
*Kaisar tu tengah duduk di atas ranjang dan memanggil ku dan menyuruhku merangkak ke atas ranjangnya. Tidak, itu tidak boleh terjadi. Aku pasti akan duduk ketakutan di pojok ruangan ketika Kaisar itu meminta aku melayaninya! Dasar Kaisar mesum ... bagaimana mungkin aku yang baru umur lima belas tahun harus melayani pria paruh baya yang buncit dan berjenggot..
Tidaaaakkk ... ihhh menyeramkan. Apa lagi sampai dia menindihku dan berkata . " Ayo kita mulai sekarang."
Aahhh ... tidak bisa di bayangkan! Gadis polos sepertiku harus melayani Kaisar yang sudah berumur. Chuuuaakk*.
FuWei menggelengkan kepalanya, memikirkan apa yang akan terjadi jika dia terpilih menjadi selir kesayangan Kaisar. Karna yang ada di benak FuWei, Kaisar itu identik dengan perut buncit, berjenggot, dan mesum.
¤¤¤¤
Tidak terasa kini semua gadis di kumpulkan dalam satu Aula yang luas, semua gadis berkumpul dan tidak ada yang mau berdekatan dengan FuWei mau pun MeiZee.
Tidak lama ... beberapa orang datang di depan sana, dan salah satunya ada Kasim Rui dengan wajah dinginnya.
''Selamat datang di Aula saimbara pemilihan Selir untuk Kaisar.''
Semua gadis yang ada berbisik bisik.
''Perkenalkan, saya adalah penasihat Zuu. Saya akan memberitahu peraturan dalam babak pertama. Yang mana para gadis terdiri dari tiga puluh orang, tapi hanya bisa lima belas orang yang bisa masuk ke babak berikutnya.''
Para gadis langsung berteriak dan bersemangat, sementara Fuwei tengah mencari Kaisar Feng JianYu. Ia ingin mengundurkan diri, namun sayangnya dia tidak melihat orang yang tengah dia cari.
''Huftt ... terpaksa aku harus lolos babak pertama, agar bisa bertemu Kaisar Tua dan mesum itu.'' Cicit FuWei.
''Nona, apa kau mengerti apa yang sudah di jelaskan oleh Penasehat istana?'' Tanya Kasim Rui pada FuWei, karna sedari tadi Kasim Rui hanya memperhatikan FuWei saja.
FuWei yang mendapatkan pertanyaan itu langsung mengangguk. '' Tentu saja.'' Dengan pede nya, FuWei berkata.
"Menangnya si Penasehat istana itu berkata apa? Haissss bodohnya aku."
Semua anggota istana meninggalkan para gadis untuk melakukan tes babak pertama, Semua gadis dengan terburu buru mengambil senjata yang sudah di siapkan.
Sedangkan FuWei berlaku seperti orang bodoh, melihat kesana kemari tanpa tau apa yang akan dia hadapi.
''Fu, kenapa kau diam saja! Cepat ambil senjata apa yang ingin kau gunakan untuk membunuh Serigala.''
What!
FuWei membelalakan kedua matanya saat mendengar nama serigala! Lalu menatap MeiZee yang tidak takut sama sekali dengan hewan ganas yang akan mencabik kulit hingga dagingnya.
''Mei, apa kau bercanda?''
KREEEKET!
Sebuah pintu dengan lorong gelap terbuka. Membuat semua gadis siap dengan senjatanya, namun lain halnya dengan FuWei yang langsung menelan ludahnya susah payah.
"Sudah aku duga! Ini tidak se-sederhana yang orang pikir."
•
...🌷🌷🌷...
...LIKE.KOMEN.VOTE ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
im3ld4
ggt juga kan paniknya🤣
2024-11-01
0
Oi Min
sepertinya kasim Rui sdah mndapatkan calon selir yg cocok utk kaisar...... wkwkwkwk..... Fu Wei selamat
2024-06-02
0
Yuli
5 THN sudah ikut sayembara ? masih balita woeyy 🤣🤣🤣
2024-03-10
1