B3 : Tidak tertarik.

“Kau! Gara gara dirimu aku di permalukan.” Teriak Nona Sin, menunjuk ke arah Fuwei.

Fuwei yang memang memasang wajah tengil, menunjuk dirinya sendiri sembari melihat kanan, kiri, atas, bawah. “Aku? Kenapa aku.”

‘’Kau masih bertanya! Dasar licik. Jika bukan kar—“

“Beri jalan ... beri jalan ... kasim utusan istana akan lewat.” Teriak salah satu pemuda sambil berlari membelah jalanan.

Nona Sin dan Fuwei membelah dua, di mana mereka menjadi bersebrangan.

''Awas kau ya! Urusan kita belum selesai.'' Nona Sin melotot, dan di balas oleh FuWei dengan mimik muka mutah.

''Ka--''

Beberapa kuda datang dengan gagahnya. Terlihat kasim Rui memimpin dengan wajah dingin memandang semua rakyat yang sedang berkumpul.

Kasim Rui mengambil sesuatu dari balik hanfunya, lalu membuka gulungan yang sudah di cap oleh kerajaan jika gadis biasa mau pun gadis bangsawan bisa ikut serta dalam saimbara pemilihan selir kesayangan Kaisar.

Membuat semua orang berbisik bisik ingin mendaftarkan diri, begitu pun para orangtua yang akan mendaftarkan anak gadis mereka.

Sementara Fuwei menguap, ia tidak tertarik menjadi seorang Selir. Namun sikap Fuwei yang acuh sangat terlihat jelas di mata kasim Rui yang jeli akan sekitar.

"Gadis itu."

“Kau! Kemarilah.” Tunjuk Kasim Rui, pada Fuwei.

Semua orang langsung melirik ke arah Fuwei, saat kasim Rui menunjuk dirinya.

“Saya, Tuan.” FuWei melangkah menghampiri kasim Rui.

“Sepertinya kau tidak tertarik dengan saimbara yang aku umumkan.”

Fuwei diam sejenak lalu tersenyum dengan sopan. “ Tidak Tuan, hamba tidak tertarik memasuki istana.”

“Tidak ada pengecualian. Semua gadis harus ikut dalam serta.”

“Tapi, Tuan.”

Kasim Rui menatap Fuwei dengan tajam, baru kali ini ada seorang gadis yang enggan untuk masuk kedalam istana. Padahal memasuki istana adalah impian semua gadis, apa lagi menjadi selir seorang Kaisar.

“Ingat! Semua gadis harus ikut, Jika tidak. Hukuman menunggu kalian.”

FuWei melototkan kedua matanya, lalu berdecak sebal. “Ck, mentang mentang memiliki kuasa, se-enak jidatnya menghukum seseorang.” Cicit Fuwei.

“Apa anda keneratan, Nona.”

“Tentu saja tidak, Tuan.”

“Undangan akan di kirim ke kediaman kalian! Ingat untuk ikut serta.”

FuWei mengerlingkan kedua matanya dengan malas.

Semua orang bubar setelah utusan kerajaan pergi, begitu pun Nona Sin dan antek anteknya yang pergi untuk mempersiapkan diri mereka.

Memasuki istana adalah impian Nona Sin sejak lama, dan ini mungkin adalah masa untuk dirinya masuk dan menjadi selir kesayangan Kaisar.

“Fuwei ... FuWei.”

Panggil seseorang dari belakang, Fuwei menoleh dan mengerutkan keningnya. “Dia ...”

“Kemana saja, aku tadi kerumah mu. Tapi kata bibi kau sedang keluar.”

“Siapa kau.”

Gadis yang sebaya dengan Fuwei langsung terdiam, lalu seperkian detik dia langsung tertawa.

“Ha ha ha ... Fu, apa kau terbentur tembok pagi ini? hingga lupa dengan sahabat baik mu.”

“Sa ha bat, baik?” Fuwei nampak berpikir lalu tertawa. “Oh, ha ha ha ... Aku hanya becanda. Siapa nama mu.” FuWei merangkul gadis itu.

Gadis yang bernama MeiZee langsung cemberut. “Sudah jangan bercanda terus, ayo kita pulang. Apa kau tidak mau mempersiapkan diri untuk ikut saimbara itu?”

“Tidak, aku tidak berniat ikut serta. Dan lagi hidup di istana pasti membosankan.”

Mereka berdua berjalan beriringan.

“Dasar gadis bodoh! Semua orang ingin masuk kedalam istana walau menjadi gundik Kaisar. Konon katanya hidup di istana kita tidak akan merasa kekurangan.”

“Ya, itu memang benar. Tapi kau tidak tau saja jika di istana persaingan sangat ketat, bahkan hidupmu di setiap waktu dalam bahaya.”

“Ck, sok tau sekali kau Fu. Memangnya kau tau dari mana? Sudahlah ... ayo segera kita pulang.”

"Aku memang belum pernah masuk kedalam istana, tapi aku sudah pernah membaca beberapa novel di Zaman ku. Walau hidupku besar di jalanan, tapi setiap minggu selalu ada orang baik yang memberikan kami anak jalanan berbagai buku bacaan."

"Termasuk, pria yang aku sukai secara diam-diam. Pria baik yang tidak pernah menatapku rendah."

''Fu, kenapa kau melamun. Ayo pulang.''

FuWei sadar dari lamunan nya, ''Tunggu aku.'' FuWei berlari dan merangkul MeiZee.

...🌷🌷🌷...

...LIKE.KOMEN.VOTE ...

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

menarik

2025-03-02

0

Norlin Buniran

Norlin Buniran

ceritanya seru.thor

2024-01-24

2

🌸 Yowu-Kim 🌸

🌸 Yowu-Kim 🌸

Gundik 😭😭😭

2024-01-14

0

lihat semua
Episodes
1 B1 : Kehidupan kedua.
2 B2 : Gaduh di toko Hanfu.
3 B3 : Tidak tertarik.
4 B4 : Terpaksa.
5 B5 : Terkejut.
6 B6 : Ikan pemangsa.
7 B7: Tidak bisa di ajak bergosip.
8 B8 : Kaget.
9 B9 : Takut kena hukum.
10 B10 : Dua gunung kambar.
11 B11 : Jangan di sentuh.
12 B12 : Kehangatan.
13 Bab 13 : Ternyata hanya ...
14 Bab 14 : Permaisuri masa depan.
15 Bab 15: Menghadap IbuSuri.
16 Bab 16 : Mencari teka teki
17 Bab 17 : FuWei si pemilik tubuh.
18 Bab 18 : Kaisar Bucin.
19 Bab 19 : Kejam nya FuWei asli.
20 Bab 20 : Rencana untuk mempersulit.
21 Bab 21 : Belajar Etika.
22 Transmigrasi pembunuh berdarah dingin.
23 Bab 22 : Upacara pernikahan.
24 Bab 23 : FuWei mulai menghasut.
25 Bab 24 : Malam pengantin.
26 Bab 25 : Pagi hari yang cerah.
27 Bab 26 : IbuSuri tidak bisa berkata kata.
28 Bab 27 : Harus menjadi primadona.
29 Bab 28 : Memberi kabar bahagia.
30 Bab 29 : Permaisuri tidak terima.
31 Bab 30 : Pelayan HowaShe.
32 Bab 31 : Pelayan HowaShe part II
33 Bab 32 : Rumor yang menyebar dengan cepat.
34 Bab 33 : Pemeriksaan di Aula istana.
35 Bab 34 : Rencana di balik rencana.
36 Bab 35 : Terbakar.
37 Bab 36 : Selir FuWei memang cerdik.
38 Bab 37 : Berkunjung ke kerajaan Ming.
39 Bab 38 : Selir FuWei cemburu.
40 Bab 39 : Tidak suka.
41 Bab 40 : Hukuman.
42 Bab 41 : Pulang dan sedikit heran.
43 Bab 42 : Apa sebenarnya rencananya.
44 Bab 43 : Kepergian dan Naik tahta.
45 Legend of Zhishu.
Episodes

Updated 45 Episodes

1
B1 : Kehidupan kedua.
2
B2 : Gaduh di toko Hanfu.
3
B3 : Tidak tertarik.
4
B4 : Terpaksa.
5
B5 : Terkejut.
6
B6 : Ikan pemangsa.
7
B7: Tidak bisa di ajak bergosip.
8
B8 : Kaget.
9
B9 : Takut kena hukum.
10
B10 : Dua gunung kambar.
11
B11 : Jangan di sentuh.
12
B12 : Kehangatan.
13
Bab 13 : Ternyata hanya ...
14
Bab 14 : Permaisuri masa depan.
15
Bab 15: Menghadap IbuSuri.
16
Bab 16 : Mencari teka teki
17
Bab 17 : FuWei si pemilik tubuh.
18
Bab 18 : Kaisar Bucin.
19
Bab 19 : Kejam nya FuWei asli.
20
Bab 20 : Rencana untuk mempersulit.
21
Bab 21 : Belajar Etika.
22
Transmigrasi pembunuh berdarah dingin.
23
Bab 22 : Upacara pernikahan.
24
Bab 23 : FuWei mulai menghasut.
25
Bab 24 : Malam pengantin.
26
Bab 25 : Pagi hari yang cerah.
27
Bab 26 : IbuSuri tidak bisa berkata kata.
28
Bab 27 : Harus menjadi primadona.
29
Bab 28 : Memberi kabar bahagia.
30
Bab 29 : Permaisuri tidak terima.
31
Bab 30 : Pelayan HowaShe.
32
Bab 31 : Pelayan HowaShe part II
33
Bab 32 : Rumor yang menyebar dengan cepat.
34
Bab 33 : Pemeriksaan di Aula istana.
35
Bab 34 : Rencana di balik rencana.
36
Bab 35 : Terbakar.
37
Bab 36 : Selir FuWei memang cerdik.
38
Bab 37 : Berkunjung ke kerajaan Ming.
39
Bab 38 : Selir FuWei cemburu.
40
Bab 39 : Tidak suka.
41
Bab 40 : Hukuman.
42
Bab 41 : Pulang dan sedikit heran.
43
Bab 42 : Apa sebenarnya rencananya.
44
Bab 43 : Kepergian dan Naik tahta.
45
Legend of Zhishu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!