B2 : Gaduh di toko Hanfu.

FuWei yang sedang berjalan jalan di kota melihat ke sama kemari, berjalan ke toko satu dan ke toko lainnya ... namun tidak berniat untuk membeli karna FuWei sadar jika dia tidak memiliki uang.

Dalam kehidupan sebelumnya ia tidak pernah memiliki uang, jadi di kehidupan ke dua pun ia tidak merasa khawatir karna sudah terbiasa tidak memiliki uang.

Meski FuWei merasa dunia yang sedang dia pijak sangat aneh, namun FuWei tidak akan menyia-nyiakan hidupnya lagi. Kali ini dia berjanji akan merubah sikapnya yang brandal menjadi lebih baik.

Namun niat itu ia urungkan ketika seseorang menghina dirinya.

''Hei! Gadis miskin.'' Panggil seseorang dari arah samping. ''Jangan menghalangi jalan Nona muda Sin!''

FuWei menoleh dan bergeser.

Terlihat ada empat gadis yang angkuh yang akan melewati FuWei dengan tatapan sinis, lalu mencibir. '' Untuk apa kau berdiri di toko baju Dong yang terkenal ini, gadis miskin seperti dirimu itu tidak pantas berada di sini.''

"Cih, sombong sekali kalian." Cibir FuWei dalam hati.

''Cepat pergi! Kenapa kau diam saja, Minggir!'' Orang itu mendorong FuWei, namun FuWei dengan lihai memegang pergelangan tangan gadis yang mendorongnya hingga FuWei bisa menyeimbangkan tubuhnya.

FuWei merapatkan tubuhnya hingga sedikit mendorong, tanpa wanita itu sadari jika kantong emasnya di curi oleh FuWei.

''Berani sekali Kau!'' Gadis itu tidak suka di sentuh oleh FuWei.

''Nona Mingyu, biarkan gadis miskin ini pergi. Aku ingin segera masuk kedalam.'' Ucap Nona Muda Sin, melangkah masuk kedalam toko yang terkenal di kerajaan Utara.

"Ck, ini harga karna kalian sudah mengusik hariku yang cerah."

Kebiasaan FuWei mencopet terbawa sampai ke zaman kuno, bahkan FuWei memiliki cara agar ke empat gadis sombong itu bungkam. Setelah kepergian Nona Muda Sin dan ke empat anteknya, FuWei langsung membuka kantong emas itu dan mengambil semuanya.

''Ternyata mereka orang kaya, emas dan tell perak banyak sekali."

FuWei tersenyum senang mendapatkan jekpot di siang hari. Sedangkan Nona Muda Sin dan ke tiga temannya sedang memilih hanfu mana yang cocok untuk mereka kenakan.

Tak lama, FuWei datang dengan muka tengilnya.

''Aku ingin membeli hanfu yang bagus dan cantik.'' Ucap FuWei, pada pelayan yang menghampiri nya.

''Baik, sebelah sini.'' Pelayan itu mengarahkan FuWei ke tempat hanfu yang paling murah.

''Apa kau bercanda? Aku ingin membeli hanfu yang mahal dan cantik. Seperti Nona Nona itu.'' Tunjuk FuWei.

Sementara Nona muda Sin dan teman-teman nya tertawa, karna mereka meyakini jika FuWei tidak akan sanggup untuk membayar satu hanfu yang mereka pegang.

''Pelayan ... Biarkan Nona Wei melihat lihat hanfu yang cantik ini, aku sangat yakin jika Nona Wei tidak sanggup untuk membelinya.''

''Dia 'kan hanya anak miskin.''

''Lihatlah, gaya nya ngkuh. Sok mempunyai uang untuk membeli hanfu.''

''Tidak bisa berkaca.''

FuWei yang merasa jika harga dirinya di rendahkan, langsung melangkah ke hadapan Nona muda Sin sambil melipat kedua tanganya.

''Berapa hanfu itu.'' Tunjuk FuWei, pada hanfu yang di pegang oleh Nona Sin.

Pelayan itu ragu-ragu, namun Nona Sin mempersilahkan FuWei membelinya jika dia sanggup.

''Tiga tell emas dan tujuh tell perak, Nona Wei.''

Ke empat gadis itu berbisik bisik sambil terkekeh, sedangkan FuWei menyunggingkan bibirnya. ''Baik, aku mau itu dan bungkus sekarang.''

Tidak ada yang tidak terkejut saat FuWei sanggup untuk membeli Hanfu yang sangat mahal ini, membuat Nona Sin mengepalkan kedua tanganya tidak terima jika dia bisa kalah dengan gadis miskin seperti FuWei.

''Tidak, ini hanfu milikku! Aku yang akan membayarnya.''

''Nona Sin, aku sudah membayarnya lebih dulu.'' Kekeh FuWei.

''Aku akan membayarnya dua kaki lipat.''

''Tiga kali lipat.'' Sanggah FuWei, memancing Nona Sin agar masuk kedalam jebakan nya.

''Empat kali lipat.'' Nona Sin, nampak tidak mau mengalah.

''Lima kali lipat.'' Ucap FuWei yang tidak mau mengalah, walau FuWei tidak memiliki uang sebanyak itu. Tapi dia memiliki rencana lain untuk memberikan pelajaran pada orang yang sudah menghina dirinya.

Nona Sin merasa di rendahkan, dan ia tidak mau kalah oleh orang miskin seperti FuWei. Nona Sin pun mengatakan jika dia akan membeli hanfu ini sepuluh kali lipat dengan wajah angkuh, sedangkan FuWei menyunggingkan bibirnya karna musuh sudah masuk kedalam jebakan.

FuWei pun melihat pelayan yang masih diam lalu berkata. ''Berikan hanfu itu pada Nona Sin, setelah di pikir pikir aku tidak suka warna yang cerah.'' Ucap FuWei bergegas pergi, namun dia menoleh kebelakang dan menyunggingkan bibirnya.

Tidak sia sia dia ahli dalam mencopet, karna pagi ini dia mendapatkan uang banyak sekaligus memberi pelajaran pada para Gadis yang angkuh dan sombong.

Sedangkan ke empat gadis itu berbangga diri karna mereka pikir sudah menang, namun mereka terkejut ketika pelayan meminta mereka untuk membayar hanfu itu sesuai kesepakatan yang sudah terjalin.

Sepuluh kali lipat.

''Apa kau tidak salah? kenapa aku harus membayar semahal itu.'' Nona Sin terkejut.

''Anda tidak memiliki pilihan Nona, karna anda yang kekeh ingin hanfu ini.'' Ujar sang pelayan toko.

"Aduh, bagaimana ini." Terlihat Nona Sin menggigit bibir bawahnya, sebenernya dia tidak membawa uang sebanyak itu. ''Apa kalian memiliki uang, nanti akan aku ganti.'' Bisik Nona Sin pada teman-teman nya.

Semua teman-teman nya mengumpulkan tell perak dan emas mereka, namun ketika Nona Mingyu ingin memberikan kantong uangnya ... ia kelimpungan karna kehilangan kantong uangnya.

''Sin, kantong uangku hilang.'' Ucap Mingyu, mencari kantong uangnya yang sudah FuWei curi.

''Kenapa bisa hilang? coba ingat ingat, di mana kau menjatuhkan nya.'' Sentak Nona Sin, menekan perkataan nya.

Nona Mingyu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

''Bagaimana ini?'' Noan Sin terlihat semakin gelisah, lalu melihat Pelayan dan Tuan Dong, pemilik Toko hanfu itu datang menghampiri mereka.

''Apa ada masalah, Nona?'' Tanya sang pemilik toko dengan ramah.

''Begini ...''

Terlihat Nona Sin ingin bernegosiasi dengan Tuan Dong, tapi kemudian ...

DHUG.

...SREEK....

TUINGG.

''Jika kalian tidak memiliki uang! Jangan berlaga dan sombong.'' Bentak Tuan Dong, dengan marah.

Nona Sin dan ke empat temannya di tendang oleh pelayan dan si pemilik toko, yang mana membuat Nona Sin malu karna banyak pasang mata yang melihat kejadian ini.

''Berani sekali kalian mengusir, Nona Sin.'' Salah satu gadis marah dan maju kedepan.

''Dasar tidak tau diri!''

BLAM!!

Pelayan toko menutup pintu dengan kasar. Sementara seseorang tertawa bahagia karna berhasil memberikan pelajaran pada gadis kecil yang sudah menghina dirinya.

''Emang enak.'' FuWei melangkah pergi, sambil memutar mutar kantong uang di tanganya.

...🌷🌷🌷...

...LIKE.KOMEN.VOTE...

Terpopuler

Comments

im3ld4

im3ld4

yakin???

2024-11-01

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

FuWei... tengil mu mengingatkan ku pd seseorang 🤔🤔🤭🤭🤭🤭

2024-08-19

0

Komariyah Tinah

Komariyah Tinah

mampir kk 🙏

2024-07-28

0

lihat semua
Episodes
1 B1 : Kehidupan kedua.
2 B2 : Gaduh di toko Hanfu.
3 B3 : Tidak tertarik.
4 B4 : Terpaksa.
5 B5 : Terkejut.
6 B6 : Ikan pemangsa.
7 B7: Tidak bisa di ajak bergosip.
8 B8 : Kaget.
9 B9 : Takut kena hukum.
10 B10 : Dua gunung kambar.
11 B11 : Jangan di sentuh.
12 B12 : Kehangatan.
13 Bab 13 : Ternyata hanya ...
14 Bab 14 : Permaisuri masa depan.
15 Bab 15: Menghadap IbuSuri.
16 Bab 16 : Mencari teka teki
17 Bab 17 : FuWei si pemilik tubuh.
18 Bab 18 : Kaisar Bucin.
19 Bab 19 : Kejam nya FuWei asli.
20 Bab 20 : Rencana untuk mempersulit.
21 Bab 21 : Belajar Etika.
22 Transmigrasi pembunuh berdarah dingin.
23 Bab 22 : Upacara pernikahan.
24 Bab 23 : FuWei mulai menghasut.
25 Bab 24 : Malam pengantin.
26 Bab 25 : Pagi hari yang cerah.
27 Bab 26 : IbuSuri tidak bisa berkata kata.
28 Bab 27 : Harus menjadi primadona.
29 Bab 28 : Memberi kabar bahagia.
30 Bab 29 : Permaisuri tidak terima.
31 Bab 30 : Pelayan HowaShe.
32 Bab 31 : Pelayan HowaShe part II
33 Bab 32 : Rumor yang menyebar dengan cepat.
34 Bab 33 : Pemeriksaan di Aula istana.
35 Bab 34 : Rencana di balik rencana.
36 Bab 35 : Terbakar.
37 Bab 36 : Selir FuWei memang cerdik.
38 Bab 37 : Berkunjung ke kerajaan Ming.
39 Bab 38 : Selir FuWei cemburu.
40 Bab 39 : Tidak suka.
41 Bab 40 : Hukuman.
42 Bab 41 : Pulang dan sedikit heran.
43 Bab 42 : Apa sebenarnya rencananya.
44 Bab 43 : Kepergian dan Naik tahta.
45 Legend of Zhishu.
Episodes

Updated 45 Episodes

1
B1 : Kehidupan kedua.
2
B2 : Gaduh di toko Hanfu.
3
B3 : Tidak tertarik.
4
B4 : Terpaksa.
5
B5 : Terkejut.
6
B6 : Ikan pemangsa.
7
B7: Tidak bisa di ajak bergosip.
8
B8 : Kaget.
9
B9 : Takut kena hukum.
10
B10 : Dua gunung kambar.
11
B11 : Jangan di sentuh.
12
B12 : Kehangatan.
13
Bab 13 : Ternyata hanya ...
14
Bab 14 : Permaisuri masa depan.
15
Bab 15: Menghadap IbuSuri.
16
Bab 16 : Mencari teka teki
17
Bab 17 : FuWei si pemilik tubuh.
18
Bab 18 : Kaisar Bucin.
19
Bab 19 : Kejam nya FuWei asli.
20
Bab 20 : Rencana untuk mempersulit.
21
Bab 21 : Belajar Etika.
22
Transmigrasi pembunuh berdarah dingin.
23
Bab 22 : Upacara pernikahan.
24
Bab 23 : FuWei mulai menghasut.
25
Bab 24 : Malam pengantin.
26
Bab 25 : Pagi hari yang cerah.
27
Bab 26 : IbuSuri tidak bisa berkata kata.
28
Bab 27 : Harus menjadi primadona.
29
Bab 28 : Memberi kabar bahagia.
30
Bab 29 : Permaisuri tidak terima.
31
Bab 30 : Pelayan HowaShe.
32
Bab 31 : Pelayan HowaShe part II
33
Bab 32 : Rumor yang menyebar dengan cepat.
34
Bab 33 : Pemeriksaan di Aula istana.
35
Bab 34 : Rencana di balik rencana.
36
Bab 35 : Terbakar.
37
Bab 36 : Selir FuWei memang cerdik.
38
Bab 37 : Berkunjung ke kerajaan Ming.
39
Bab 38 : Selir FuWei cemburu.
40
Bab 39 : Tidak suka.
41
Bab 40 : Hukuman.
42
Bab 41 : Pulang dan sedikit heran.
43
Bab 42 : Apa sebenarnya rencananya.
44
Bab 43 : Kepergian dan Naik tahta.
45
Legend of Zhishu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!