PART 5

Setelah selesai dari kamar mandi Aurelia berniat ingin mencuci piring di dapur saat akan menyalakan air di kran wastafel tidak ada air ternyata yang mengalir Aurelia berdecak kesal sebenarnya wajar saja hal ini terjadi namanya juga rumah tua yang kosong selama 12 tahun tapi biasanya tidak pernah tersumbat seperti ini saat Aurelia kembali menyalakan keran Aurelia mengernyitkan dahinya bukan air yang keluar melainkan seuntai rambut dari lubang keran wastafel dengan rasa penasaran tinggi 

Aurelia menarik rambut itu semakin panjang semakin panjang rambut itu keluar dari sana Aurelia menghempaskan rambut itu di dalam wastafel 

" AKKHHHHHHHHHHHHHHHHH AKKHHHH........." teriaknya nyaring dan langsung berlari ke kamarnya buru-buru Aurelia menelepon Diana sahabatnya

" halo Dian apa kamu bisa ke sini sekarang aku takut" ucap Aurelia dengan suara bergetar hebat

" tenang kan diri mu, aku kesana sekarang" ucap Diana langsung meluncur kerumah Aurelia 

Klik....

dibukanya pintu utama itu Aurelia langsung memeluk Diana begitu erat 

" kamu kenapa Rel cerita sama aku ada apa? " tanya Diana 

" tadi kan aku niatnya cuci piring terus air nya mati pas aku nyalakan lagi yang keluar malah seuntai rambut " jelas Aurelia sambil menangis 

" kita lihat sekarang di dapur " ucap Diana membawa Aurelia 

dilihatnya kearah wastafel kosong tidak apa-apa keran nya kembali memancarkan air 

" lihat gak ada apa-apa? " ucap Diana 

" sumpah tadi ada rambut di sini dengan jelas aku lempar rambut nya kedalam wastafel lagi " jelas Aurelia tidak terima 

" kan sudah ku bilang rumah ini emang gak beres sejak awal mending kamu siap-siap pindah tinggal di apartemen ku aja dari pada kamu menderita disini " ucap Diana

" tapi aku masih mau di desa ini dulu untuk sementara waktu " ucap Aurelia 

" kamu ini batu banget sih... kalau kamu emang sayang sama duitnya kamu bisa jual lagi rumah ini, beli yang baru daripada kamu mati sia-sia disini " ucap Diana keras

" tapi aku gak mau Dian mending kamu pergi deh sekarang aku mau sendiri " jelas Aurelia tersulut emosi juga 

" terserah kamu deh kalau butuh apa-apa telepon aku aja ku pamit" ucap Diana berlalu pergi 

" tenang aku bisa jaga diri kok " ucap Aurelia meyakinkan Diana 

terlanjur kesal Diana langsung pergi begitu saja tanpa berkata apapun lagi , selesai mengantar kepergian Diana.

" hari ini aku kemana ya? " monolog Aurelia dengan batinnya 

karena Aurelia tidak memiliki tujuan untuk pergi kemana-mana ia membiarkan langkah kakinya membawanya berjalan menuju area sekitar perkampungan yang lebih ramai. tanpa terasa ia sudah berjalan sangat jauh dari rumah nya yang ia tinggali nya Aurelia yang kini hanya menggunakan hotpants dan kaos lengan panjang menutupi celananya menjadi perhatian banyak warga.

paha mulus dan tubuh kecilnya begitu mengundang para kaum laki-laki menatapnya beberapa kali ia mendapat siulan nakal dari para pemuda desa dan bapak-bapak yang kurang belaian. Aurelia tetap acuh lagi pula ia sudah terbiasa dengan perilaku seperti itu selagi mereka tidak macam-macam tidak masalah.

tiba-tiba saat melewati sebuah warung kopi Aurelia dicegat oleh 4 orang preman mereka menatap Aurelia lapar seolah-olah menemukan mangsa yang tepat si pria badang kekar dengan tato berbentuk angsa di lengan kirinya maju satu langkah memegang dagu nya Aurelia dengan sigap memundurkan tubuhnya .

" don't touch me!" sini Aurelia menepis tangan preman tato itu

para preman itu tertawa mengejek kesombongan Aurelia . siapa yang tidak kenal mereka 4 preman paling ditakuti di wilayah desa Karunaja hanya orang baru saja yang tidak mengetahui kebengisan mereka.

" woh sombong sekali kau gadis manis kau tidak kenal siapa kita hah " gertak nya menatap tajam Aurelia

" aku emang gak kenal kalian siapa dan aku juga gak mau tahu siapa kalian " ucapan Aurelia begitu merendahkan harga diri ke 4 preman dihadapannya.

" berani banget kau sama kita, memang siapa kamu hah? kamu pasti penduduk baru di desa ini kan dimana rumah mu " tanya sang ketua 

" aku tinggal diujung sana rumah tua itu " ucap Aurelia dengan sikap angkuhnya

bersama dengan suara burung gagak berbunyi saling bersahutan, tak ayal itu mengejutkan semua orang-orang di desa yang mendengarnya warga desa disini percaya jika burung gagak yang berbunyi saling bersahutan pasti akan ada kejadian buruk. ke 4 preman itu ingin membuat perhitungan pada Aurelia tapi sebelum itu niat mereka terhenti saat sosok makhluk muncul berdiri dibelakang Aurelia sosok gaib dengan pakaian tuxedo putih dengan wajah dan tubuhnya terbalut darah semua dengan bekas tusukan pisau dibeberapa anggota tubuh dan wajah hancur nya yang mengelupas.

sosok itu lebih ditakuti semua orang di desa dari pada dengan ke 4 preman yang suka memalak setiap warga itu. mata makhluk itu menatap tajam ke arah ke 4 preman dengan kopak mereka berlari sekencang mungkin selayaknya dikejar sama setan.

Aurelia terheran-heran begitu juga dengan si pemilik warung kopi itu melihat para preman itu tiba-tiba berlari terbirit-birit.orang-orang yang berada di warung kopi itu menatap kearah Aurelia dari kejauhan setelah mendengar percakapan antara Aurelia dan si preman.

warga mana yang tidak mengetahui keberadaan rumah angker keramat pengantin yang bekas bunuh diri rumah angker itu adalah rumah yang paling dihindari warga desa sampai desa tetangga sebelah saja mengetahui keberadaan rumah angker itu 

"bagaimana bisa pemiliknya menjualnya ke orang lain  "benak mereka semua 

...✿⁠ ✿⁠ ✿⁠ ✿⁠...

tengah malam 00.00 memang saat nya yang tepat untuk menonton film horor dengan cepat Aurelia langsung menyalakan film horor barat kesukaan nya didalam kamar sambil memakan camilan Snack nya gadis itu asik dengan dunianya tanpa perduli dengan malam yang semakin merangkak naik.

Aurelia merasa haus begitu mencekik di tenggorokan diraihnya air gelas diatas meja ternyata kosong dengan terpaksa Aurelia turun ke lantai 1 menuju dapur untuk mengisi air di gelas.

Aurelia berjalan ke arah dapur gadis itu mencoba mengabaikan hawa dingin dan rasa takutnya yang menjadi-jadi jalan menuju ke dapur rumah nya harus melewati lorong panjang dan gelap 

bau apek tercium di setiap sudut ruangan, khas sebuah rumah tua tidak berpenghuni, maklum saja Aurelia belum sepenuhnya membersihkan bagian rumah ini Aurelia hanya membersihkan bagian inti rumah saja yang akan sering dia gunakan dan selebihnya masih banyak pintu yang terkunci dan berdebu tentunya.

selesai mengisinya Aurelia meletakkan gelas itu diatas meja Aurelia berniat ingin mengambil camilan lagi di dalam lemari dapur

PRANNNKKK....

" YA TUHAN......" pekik Aurelia berbalik menatap kearah suara pecahan yang jatuh tadi 

ia terkejut melihat gelas air minumnya jatuh dan sudah tidak berbentuk lagi. dilihatnya kearah gelas pecah itu tidak ada apapun yang membuat gelasnya jatuh , angin jelas tidak mungkin karena ini merupakan tempat aman.

Aurelia berjongkok memunguti semua pecahan gelas yang masih bisa dijangkau nya kesialan menimpanya lagi meski sudah mencoba berhati-hati jarinya tetap saja tergores hingga mengeluarkan dara segar.

" awh....ash" Aurelia meringis dengan cepat gadis itu langsung membasuh jarinya  yang terluka

Aurelia yang fokus dengan lukanya tidak sadar kalau ada sosok yang berdiri disamping dirinya ia juga tidak tahu kalau makhluk gaib itu sempat merasakan darah yang menetes ke lantai tadi.

tidak jauh dari tempatnya ada sosok makhluk yang sengaja menjatuhkan gelas itu untuk menunjukkan keberadaannya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!