PART 3

Klik.....

dilihatnya sekeliling tampak sepi dengan santai Aurelia membersihkan teras rumahnya serta halaman depan rumah itu tanpa Aurelia sadari ada 3 orang para tetangga ibu -ibu bernama maria , ellis, kajeng mereka yang menghampiri rumah nya

" EH NENG MANIS " teriak salah satu ibu ibu memakai daster hitam motif bunga bernama kajeng

Aurelia membalikan tubuhnya menatap para ketiga ibu - ibu itu 

" eh iya ibu-ibu ada apa? " sapa Aurelia mendekat ke arah para ibu ibu itu

" sejak kapan neng tinggal dirumah ini? " tanya ibu memakai daster merah bernama maria 

" oh saya baru 2 hari tinggal disini bu " ucap Aurelia 

" oh pantasan 2 hari ini ibu sering lihat rumah ini lampu nya nyala terus ada penghuni nya ternyata" ucap si ibu memakai daster putih polos bernama ellis 

" lain kali kenalan dulu sama tetangga sini neng semuanya disini baik-baik gak ada yang jahat kok " ucap ibu Maria 

" iya bu , saya emang niatnya mau jalan-jalan sama teman saya keliling kampung" ucap Aurelia 

" nah bagus itu neng jarang loh anak muda sekarang yang mau begitu apalagi ini era anak jaman now sekarang " ucap ibu Kajeng 

" saya masuk dulu ya bu soalnya ada kerjaan yang belum selesai" pamit Aurelia mulai risih 

" iya silahkan kami juga mau pergi masih ada urusan biasa namanya juga ibu-ibu" ucap Ibu Maria

" hati-hati ya bu " ucap Aurelia 

mereka hanya tersenyum saja tapi sebelum itu ada salah satu ibu-ibu yang membuat Aurelia setengah mati menjadi parno 

" neng betah tinggal dirumah ini?" tanya ibu Ellis 

" iya bu emang kenapa ya ? " tanya Aurelia 

" ah gak apa-apa semoga betah ya ibu pamit dulu " ucap ibu Ellis berlalu pergi menyusul teman nya 

Aurelia merasa parno mendengar ucapan ibu - ibu itu karena ia kerap merasakan kejadian yang tidak masuk di logika sama sekali sampai sekarang Aurelia belum menceritakan beberapa kejadian nya kepada Diana dia tidak mau membuat Diana merasa takut .

" kenapa kamu pucat banget mukanya " tanya Diana meletakkan kue nya diatas meja makan

"gak apa-apa aku cuman kaget aja lihat tupai tiba-tiba muncul didepan rumah " ucap Aurelia bohong

" oh ya udah nih kue nya coba kamu rasain enaklah? "tanya Diana

Aurelia memakannya satu potong kue dan menganggukkan kepalanya 

" em... enak banget cocok kamu buka usaha toko kue " ucap Aurelia

" maunya gitu sih cuman uang ku gak cukup lagi buat buka usaha " ucap Diana 

" iya juga sih" ucap Aurelia 

...✿ ✿ ✿ ✿...

SIANG HARINYA PUKUL 14.00

mereka memutuskan untuk jalan jalan menikmati pedesaan yang lumayan masih banyak tumbuhan dan pepohonan yang menjulang tinggi . udaranya begitu sejuk dan menyegarkan padahal ini bukan sore hari Aurelia dan Diana tidak menyesal tinggal di desa ini

karena sekarang jam 14.00 siang tidak banyak tetangga yang memilih untuk berada didalam rumah hanya sedikit orang saja menjalankan aktivitas ditengah terik matahari sesekali Aurelia dan Diana berpapasan dengan penduduk desa yang hendak pergi ke sawah sangat menyenangkan sekali tinggal di desa yang masih asri ini tidak ada bisingnya kendaraan yang menyakitkan telinga.

" Neng orang baru ya disini?" tanya ibu paruh baya itu 

Aurelia dan Diana mengerjakan sesaat ia berpapasan dengan seorang ibu ibu kisaran 35 tahun

" iya bu , kami baru pindah 2 hari yang lalu " ucap Diana dengan senyum ramahnya 

" terus neng tinggal dimana? " tanya ibu itu lagi 

ibu itu menebak kalau Aurelia dan Diana berasal dari kota terlihat dari cara berpakaian dan penampilan tidak seperti gadis kampung pada umumnya 

" rumah yang ada di ujung jalan sini ibu " ucap Aurelia 

ibu itu seketika terdiam tubuhnya kaku ditempat setelah mendengar kalimat yang terucap dari Aurelia ia bergidik ngeri membayangkan seorang gadis yang tinggal disana mana cuman berdua tinggal dirumah itu.

" aduh para eneng-eneng saya sarankan sebaiknya segera pindah dari rumah itu bahaya neng " ucap ibu itu 

Aurelia dan Diana mengernyit bingung melihat ekspresi ketakutan yang terpancar dari ibu itu 

" emang ada apa bu dengan rumah itu?"tanya Diana

" aduh sebaiknya neng pergi saja bahaya kalau tinggal lebih lama disitu " ucap si ibu tanpa memperdulikan jawaban dari lawan bicaranya ibu itu langsung pergi meninggalkan Aurelia dan Diana dengan sejuta pertanyaan aneh yang memenuhi benak mereka 

tiba-tiba angin bertiup kencang hingga menyebabkan beberapa anak dedaunan kering berterbangan menjatuhi mereka pohon-pohon juga ikut bergoyang 

rambut sebahu milik Aurelia berantakan dihempaskan oleh angin sama hal nya dengan Diana , Aurelia dan Diana bergidik ngeri merasa aneh dengan perubahan cuaca yang tiba tiba menjadi mendung gelap seperti pertanda buruk . suara gemuruh dari langit membuat Aurelia dan Diana memutuskan langsung kembali kerumah mereka.

" gila ya tuhan sudah ku duga nih rumah emang gak beres " ucap Diana tidak bisa berpikir lagi 

" pokoknya kita harus pindah dari sini " ucap Diana beranjak dari duduknya 

" kita gak bisa pindah gitu aja Dian " ucap Aurelia membuat Diana berhenti 

" kamu masih mau pertahankan rumah angker ini hah " ucap Diana tidak habis pikir 

" ya kan itu hanya spekulasi dari warga sini aja belum tentu lagi benar adanya " ucap Aurelia 

" kamu emang udah gila Rel nyata-nyata nya ini rumah emang berhantu buktinya saat kita tinggal disini sudah ada beberapa kejadian yang gak masuk akal sama sekali " ucap Diana 

" emang kamu tahu darimana aku gak pernah kok alami itu " ucap Aurelia bohong dan masih kekeh dengan pendirian nya 

" aku setiap malam dengar suara anjing menggonggong setiap jam 12 malam setiap pagi bathtub kamar ku isi nya genangan air darah coba kamu bayangkan itu setiap pagi hari aku merasa selalu diperhatikan setiap kali aku sendiri , aku gak mau cerita ke kamu, aku tau karena kamu pasti gak bakal percaya sama ucapan ku " jelas Diana mengeluarkan keluh kesahnya 

Aurelia terdiam sesaat kejadiannya hampir mirip dengan yang ia alami tapi tidak separah itu

" jadi kamu maunya gimana? " tanya Aurelia 

" aku maunya kita pindah dari sini bodo amat uang kita lenyap gitu aja yang penting kita harus selamatkan diri dulu " ucap Diana 

" gak aku gakmau kita pindah pasti ada solusinya jangan gegabah gini Dian" ucap Aurelia 

" aku gak gegabah Rel aku cuman mau selamatkan diri kita aja kalau kamu emang mau disini silahkan ku mau pergi aku gak tahan tinggal disini" ucap Diana pergi menuju kamarnya membereskan semua pakaiannya 

" kamu bisa pergi besok Dian diluar masih hujan " ucap Aurelia menghentikan langkah Diana yang berniat pergi

" kalau ku masih tetap disini yang ada aku gila Rel , maaf aku gak bisa lagi " ucap Diana menghempaskan tangan Aurelia 

" Dian tunggu Diana..... Diana " teriak Aurelia berlari menyusul Diana yang sudah melajukan mobilnya pergi meninggalkan pekarangan rumah 

" sial " umpat Aurelia mengusap wajahnya dibawah guyuran hujan deras dengan cepat Aurelia berlari memasuki rumah 

tubuhnya menggigil kedinginan saat selesai mandi padahal tubuhnya hanya terkena air hujan sebentar. kilatan cahaya disertai gemuruh di langit membuat batinnya merasa miris hawa aneh dari rumah ini selalu Aurelia abaikan ia menganggap perasaan aneh yang dialami dirinya dan juga sahabatnya kini sebagai hal yang wajar mungkin penghuni dirumah ini belum terbiasa dengan kehadiran orang baru.

selesai berpakaian Aurelia mengambil handuk mengeringkan rambut basahnya gadis berambut sebahu itu menghadap keluar jendela. tetes demi tetes air hujan mengguyur bumi dengan sangat deras, hingga menimbulkan bunyi berisik dari genteng yang dijatuhi air hujan.

kilat kembali menyambar membuat Aurelia memejamkan matanya sesaat membayangkan bagaimana keadaan sahabatnya disana, suara gemuruh lebih nyaring dari tadi jujur saja Aurelia bukanlah sosok gadis pemberani sebab itulah dia membawa sahabatnya untuk tinggal bersamanya tapi nasi sudah menjadi bubur sahabatnya pergi meninggalkannya dirumah sendirian dia tidak membayangkan seandainya sekarang sedang malam hari.

mata Aurelia menyipit saat menangkap sesosok perempuan berdiri tidak jauh dari sebuah pohon cempaka yang ada dihalaman rumah nya , sosok perempuan dengan pakaian khas gadis desa dengan kebaya putih dan kain batik coklatnya wajahnya tidak terlihat karena posisinya menghadap membelakangi Aurelia 

jantung Aurelia berdegup kencang saat perempuan itu membalikan tubuhnya dia mendongakkan wajahnya menatap kearah Aurelia dan mengarahkan jemarinya tepat kearah padanya.wajahnya memucat pasi dengan tatapan sendu gadis itu buru-buru menutup jendela nya. Aurelia merasa ketakutan yang teramat sangat, nafasnya kin tidak beraturan.

Aurelia merosot jatuh ke lantai suasana berubah mencekam menjadi hawa mistis yang begitu terasa, Aurelia sebisa mungkin berpikir positif ia tidak boleh dikalahkan dengan rasa takut yang tidak jelas ini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!