...🔥🔥🔥...
"Ahahah dasar lo Yoga! Dia pasti masih virginnn ya?" Bayu berbisik pada Prayoga.
Prang.
Belum sempat Prayoga menjawab pertanyaan sohibnya itu. Mereka sudah di kejutkan dengan suara gelas yang pecah.
"Kau tetap lah di sini!" Ucap Prayoga pada Pricil.
Pricil hanya mengangguk patuh.
Prayoga, Bayu dan Bowo menuju ke arah di mana ada keramaian di salah satu sudut ruang tempat acara berlangsung.
"Ada apa ini?" Tanya Prayoga dengan suaranya yang tegas dan berwibawa.
"Eh emmm ini nak, hanya ada salah paham kecil ko. Gak usah di dengerin." Oceh Tini dengan wajah panik menatap putrinya Mawar dan juga Mikelo.
Mikelo langsung berlari ke arah Prayoga dan berlindung di belakang tubuhnya yang kekar dan tinggi.
"Bohong bos! Mereka itu culas bos! Eik denger sendiri bos. Mereka itu mau jahatin Nona cantik bos! Makanya mereka itu, yey dan yey." Mikelo menunjuk jari telunjuknya ke arah Tini dan Mawar secara bergantian.
Mikelo menusukkk nusukkk jari telunjuk nya pada lengan Prayoga.
"Setuju bos ganteng, eik ini kawin sama Nona cantik!" Ujar Mikelo.
"Jaga tangan lo! Apa mau gw potong dulu!" Prayoga menatap sinis lengannya yang di tusuk Mikelo.
Prak.
"Estoge bos! Jangan gitu napeh!" Seru Mikelo dengan manja menepuk lengan Prayoga dengan tangannya.
"Ya udah cepet jelasin, apa maksud nya, Mikelo? Jelaskan dengan benar!" Tanya Prayoga dengan tatapan mata yang tajam pada Tini dan Mawar.
"Bukan Yoga, ini bencay cuma mulutnya aja yang lemes. Dia tuh gak tau apa apa, salah dengar dia tuh!" Kilah Mawar.
"Iya nak Yoga, manusia bertulang lunak ini hanya salah denger, tepatnya telinganya itu loh yang kurang baik dalam mendengar alias bermasalah." Oceh Tini.
"Saya sedang tidak bertanya pada anda." Ucap Prayoga dengan sinis.
"Tau nih, Yoga itu bukan sedang bertanya pada anda! Jadi tunggu sampai Yoga menyuruh anda untuk bicara! Ngerti!" Ucap Bayu dengan kesal.
"Eik itu denger kalo yey dua entuh, mau manfaatin Nona cantik buat mintaiin doku bos! Teruuuus dokunya bakal di pinta sama yey entuh! Tau bos buat apeh! Buat coping coping!" Ujar Mikelo dengan mengerucutkan bibirnya.
"Dasar wanita culasss!" Gumam Bayu.
"Jangan harap kalian berdua bisa mempengaruhi Pricil!" Seru Prayoga yang memilih meninggal kan Tini dan Mawar.
"Dasar kampretttt lo! Bencoy!" Gerutu Mawar dengan tatapan mata yang tajam pada Mikelo.
"Daaah!" Mikelo melambaikan tanganya pada Mawar dan Tini, dengan suaranya yang khas. Lalu berlari mengejar Prayoga dengan suaranya yang berteriak pelan.
"Booooos, tunggu eik napeh, tar eik di telen loh ama itu hantu doku!" Oceh Mikelo, "Iiiihhh seyem!" Oceh nya lagi dengan mengerdikkan bahunya.
Sementara itu, Tini memarahi atas ke cerobohan Mawar. Ke biasaan nya yang selalu berfoya foya, senang berbelanja membuatnya lupa jika ayahnya kini sudah tidak sekaya dulu lagi.
Bahkan pernikahan antara Pricil dan Prayoga juga selain atas dasar ke duanya yang saling cinta, karena keluarga Prayoga mau mengucurkan dana pada perusahaan ayah Pricil.
"Kamu juga sih, gak bisa apa buat lebih bersabar, kita atur rencana kalo udah di rumah." Ujar Tini dengan memasang senyum pada saat ada pasang mata yang melihat ke arahnya.
Prayoga dan ke dua temannya kembali ke tempat di mana Pricil berada.
Prayoga menghentikan langkah kakinya, menajamkan matanya, saat melihat Pricil yang tengah berbicara dengan akrab, dengan seorang pria berwajah tampan.
"Siapa pria itu?" Gumam Prayoga.
"Widiiiih, gila. Siapa tuh bos? Keren juga, sebelas dua belas lah ya kalo di bandingin sama bos mah!" Ujar Bayu.
"Diem lo!" Gertak Prayoga.
"Lo kenal?" Tanya Bayu dengan menoleh ke wajah Bowo.
"Kenal, itu Alex Ferguson. Pemimpin baru dari perusahaan Corp Ferguson. Dia generasi ke 3 yang memimpin perusahaan itu." Ujar Bowo.
"Gila bro, bukan orang biasa itu mah! Ko Pricil bisa kenal orang sehebat itu ya!" Ujar Bayu.
Prayoga mengepalkan tangannya saat melihat jemari Alex bersentuhan dengan jemari Pricil.
"Ehem, maaf sayang. Aku lama meninggalkan mu!" Ujar Prayoga saat sudah berada di sisi Pricil, ia merekatkan satu tangannya di pinggang Pricil.
Pricil berseru dengan perkataan nya yang di potong oleh Prayoga.
"Iya sayang, tidak apa ko. Oh iya kenalin ini temen lama aku. namanya ---"
"Alex Ferguson, pemimpin dari perusahaan Corp Ferguson, penerus dari generasi ke 3. Bukan begitu Tuan Alex!" Ucap Prayoga dengan sinis, tatapannya memancarkan permusuhan pada Alex.
"Wah rupanya nama ku cukup familiar ya, sampai Tuan Prayoga bisa tahu sedetail itu tentang ku!" Ujar Alex yang menyunggingkan senyumnya meski hampir tidak terlihat.
"Saya sahabatnya Prayoga, senang bisa bertemu dengan anda, mungkin lain kali... kita bisa bekerja sama!" Bowo mengulur kan tangannya pada Alex.
"Wah, ide bagus itu!" Ujar Alex dengan membalas uluran tangan dari Bowo.
"Bagai mana bisa anda kenal dengan istri saya?" Tanya Prayoga dengan sinis.
Bersambung...
...🔥🔥🔥🔥...
Bermula dari ke gabutan menjadi tulisan.
Jangan lupa like dan komen 🤭🤭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
Fitray Uni
semangat kak Lina.. 💪
2023-12-03
1
Rahma AR
like
2023-02-14
1
Embun Kesiangan
eng ing eng... mulai tercium aroma2 cembokur buta nih
2023-02-08
1