"Neng!..neng Rossi!"
Tok tok tok!
Bi Suri mengetuk dan memanggil berkali kali didepan kamar Rossi, tapi tidak dijawab. Padahal sudah jam 4 sore, perasaan bi Suri tadi pagi liat Rossi masuk kamar jam 10 pagi.
"Bi! bangunin Rossi ko tidur terus satu hari, udah jam 4 sekarang" teriak bu Nanda mamanya Rossi.
"Ya bu..padahal sudah saya siapkan makan siang tapi ko tidak dimakan..bentar bu"
...~...
Randu sudah 3 kali kirim pesan dan mencoba menghubungi tapi baik call maupun pesan tidak dibalas. Whatsapp keliatannya dimatikan Rossi..ada apa sama dia? Biasanya setelah kirim pesan pasti langsung dijawab.
"Hans, tolongin dong telepon keRossi dari tadi pagi guwe telepin ga diangkat"
"Bentar lagi aku call..sorry barusan ada panggilan meeting, kasih guwe lima belas menit bro" jawab Hans di whatsapp.
Randu jalan hilir mudik dikamar kerjanya, sepertinya dia sudah jatuh cinta. Ini pertama kalinya dia tidak bisa kontakan sama Rossi.
Dia membuka halaman whatsapp lagi, tanda tanda On masih belum juga ada..hmm kemana itu anak?
Tepat jam 4.30 Rossi terbangun dari tidurnya. Badannya terasa pegel pegel, bahunya kaku..mungkin terlalu lama tidur disatu sisi membuat bahu kanannya berat dan kaku.
Ia bangun dan berjalan keluar kamarnya, sebetulnya ia males ketemu sama mamanya. Kedua matanya sembab, rambutnya acak acakan.
"Hai mama..sorry aku ketiduran" ucap Rossi dengan suara lemas menghampiri tempat dimana mamanya duduk.
"Ya ampun! jam setengah lima baru bangun..perasaan tadi kamu pergi pagi pagi. Sakit kamu?" kata mamanya.
"Ngga mam..lagi males aja" Rossi duduk disamping mamanya dan memeluk tubuh wanita setengah tua itu dengan manja.
"Mam..aku mau ketempat Laila sebentar lagi ya"
"Oke sayang..mandi dulu gih biar seger"
Rossi menggeliat dan berjalan pelan kearah kamarnya. Ia meraih ponsel dan kaget melihat banyaknya pesan masuk. Khususnya dari Randu ada pesan ada missed call juga.
Buru buru ia kontak Randu.
"Hai om! sorry aku ga angkat teleponnya tadi call ya?"
"Aduuh Rossi! kamu kemana aja sih? aku kirim pesen banyak banget ga dijawab! aku sampe bingung!" jawab Randu, namun hatinya gembira ahirnya Rossi mengontaknya.
"Masa ya? ya ampun..sorry deh, Om aku pingin ketemu dong malam ini"
"Ayok, let's go! ketemu aku ditempat biasa?"
"Kayanya rame deh disana..gimana kalo keKemang ada Cafe yang ga begitu rame dan enak suasananya"
"Oh boleh sekali, kamu tau namanya?"
"Ada beberapa sih, tapi aku pernah ke mamarosi"
"Oh aku tau tempat itu, temenku pernah ngajak kesana..kamu naik apa kesana?"
"Aku naik grab aja, jam 6 bisa?"
"Siap..aku kesana"
"Jangan telat om, malu diliat orang duduk sendirian"
"Oke sayang..bye see you nanti ya"
Randu kegirangan setelah menerima telepon Rossi. Ahirnya dia akan ketemu juga.
...~...
Rossi bangkit sambil membawa handuk ia masuk kekamar mandi. Entah refleks atau kebetulan saja, ia tiba tiba mengelus perutnya.
Setelah ia lepaskan semua pakaiannya ia sempat memandang kearah perutnya. Dan ia kembali mengelus elus sambil berkata dalam hati.
"Yang sehat ya sayang, mama mau mandi dulu"
Air dingin yang mengguyur tubuhnya terasa menyegarkan sekali. Segala keresahan dan was was seketika hilang dari pikirannya.
Sore ini ia mengenakan baju yang bagus, ia tau Kemang daerah orang punya duit. Ia harus tampil menawan untuk masuk daerah itu.
Sambil menunggu grab datang, iseng iseng ia mengecek nama baby laki laki dan perempuan. Nama apa yang terbaik untuk anaknya ini.
Hmm bagus bagus juga nama nama disana, tapi saat itu ia belom tau apakah anaknya laki atau perempuan. Ada beberapa nama yang sudah ia pikirkan dari list nama nama itu.
...~...
Randu kali ini tepat waktu, ia datang pas jam 6 bahkan Rossi datang 5 menit kemudian.
"Hayo siapa yang telat?" kata Randu sambil berdiri dari duduknya dan memberikan ciuman hangat dipipi Rossi.
"Padahal aku sudah planning sampe sini pas jam 6 tapi..not badlah cuma 5menit telatnya"
Mereka memesan minuman dan makanan sekedarnya.
"Om..aku ada sesuatu yang ingin kubicarakan" ucap Rossi sambil menatap kewajah Randu.
"Oh apa itu? ko serius amat ngomongnya..apaan sayang?" tanya Randu sambil nyruput kopi hitam kesukaannya.
Rossi mendekatkan kursi duduknya kearah Randu, ia memegang salah satu tangan Randu. Sebelumnya ia sempat melirik kekiri dan kanan takut ada yang dengar.
"Aku..aku hamil om" suara Rossi terdengar pelan dan agak serak.
Randu meletakkan cangkir kopinya dan berpaling menoleh kearah Rossi. Apa ia ga salah mendengar?
"Coba kamu ulangi?" kata Randu sambil mengusap bibirnya dengan kain tissue.
"Tadi pagi aku cek ke dokter dan..aku hamil"
"Ah yang bener ah..masa kamu hamil,emang kamu ga pake pil kb gitu waktu bersama aku?"
"Maafkan saya om, saya tidak memakai pil soalnya kadang kadang pil membuat saya pusing dan mual"
Randu terdiam seribu bahasa, ia tidak habis pikir kenapa Rossi tidak mau memakai pil? Ataukah ini hanya tipu daya dia agar..aah..ia tidak bisa memikirkan itu lagi.
"Coba deh kita tunggu sebentar, siapa tau itu hanya kesalahan tubuhmu saja..bukannya pernah bahkan sering wanita katanya tidak menstruasi ternyata bulan kemudian mens itu datang"
Rossi kini yang terdiam, ia menundukkan kepalanya. Ia melepaskan pegangannya dari tangan Randu.
"Ya oke..aku tunggu siapa tau minggu depan aku dapet mens" ucap Rossi dengan nada agak down.
"Kalau gitu malam ini kita istirahat saja jangan kemana mana, sorry Rossi aku mau pulang dulu..pikiranku agak kacau"
"Gitu ya om..ya udah ga apa apa silahkan om pulang, aku juga mau pulang nanti tapi saat ini Rossi mau duduk disini dulu..maafkan saya om jadi membuat om kawatir, om pulang aja ga apa apa"
"Gitu ya kamu masih mau disini?..semoga tidak terjadi apa apa denganmu ya..yuk aku pulang dulu" Randu langsung bangkit dan menuju kemeja kasir, ia meninggalkan Rossi yang duduk menatap kearah tanaman diluar Cafe.
Tanpa lambaian tangan Randu jalan kearah kendaraannya. Dan ketika ia masuk kedalam mobil langsung ia nyalakan mesin dan pergi.
"Hans..ini guwe" ucap Randu dalam perjalanan pulang.
"Hei bro..dimana?"
"Gue baru aja ketemuan sama Rossi dicafe sekarang menuju pulang"
"Oh oke..ga kehotel?"
"Bro..gawat! barusan dia bilang dia hamil! Busyet gimana nih?"
"Aah masa sih? bro ati ati jaman sekarang cewe suka teror laki laki kaya gitu..belaga hamil terus minta dikawinin atau ujung ujungnya minta pesangon! Ati ati lho!"
"Ya itu yang guwe takutin..lagian, mana mungkin dari guwe nah kalo dari orang lain gimana? Dia kan banyak pasangannya?!"
"Terus dia dimana sekarang?"
"Tadi ga pake lama setelah dia bilang gitu..langsung perasaan guwe off..guwe bilang pulang dulu ah"
"Terus elo tinggal disana dia?"
"Ya..dia katanya masih mau duduk sendiri..ya guwe cabut langsung"
"Nah..kalo cewe bener mana mau duduk sendirian ya gak?"
"Aah..guwe pikir mau dapet enak..padahal guwe suka banget sama dia..tenaganya top ditempat tidur tapi kalo gini ya good bye!"
"Bener bro..ente bener..jangan deketin lagi deh serem lho!"
"Ya udah guwe pulang dulu"
"Oke bro"
Setelah pembicaraan itu, meskipun ia tinggalkan Rossi sendirian disana perasaannya kasian juga..siapa tau dia bener bener hamil..
...¤¤¤¤¤...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments