Hasil pemeriksaan.

Ahirnya hari jumat yang dinanti nantikan tiba juga. Pukul 4 lebih sedikit seorang kurir datang kelantai kerja Randu, ia membawa pesanan bunga mawar merah.

Semua karyawan marketing kaget dan ada juga yang bersiul siul kearah Joana karena kurir itu datang mencari yang namanya Joana.

"Eh..bukan punyaku lagi..ini punya pak Randu!"

Ketika nama itu disebut semua terdiam tapi ada juga yang tersenyum senyum.

Tok tok tok..

Joana mengetuk kamar Randu.

"Permisi pak, ini pesanan bunga sudah sampai, cakep cakep pak!" ucap Joana sambil menyerahkan rangkaian bunga mawar yang diselimuti kertas hitam.

"Hmm..betul kamu cakep sekali, terima kasih Jo"

Ia bedirikan diatas meja dan tidak luoa mengambil foto, langsung ia kirim foto itu ke Hans.

"Waduh! Bos kita jatuh cinta wkwkwk" Hans membalas pesan whatsapp itu.

Randu membaca pesan Hans tapi tidak dibalas, ia harus bisa menyelesaikan sisa pekerjaannya agar bisa keluar kantor pada jam 4.30 sore.

...~...

"Halo om Randu aku sudah jalan menuju Exchange ya bye" pesan whatsapp dari Rossi datang ketika ia mulai jalankan ke daraannya keluar dari halaman kantor.

Ia liat jam 4.45, oke masih keburu..meskipun jalanan terlihat agak macet tapi Randu berhasil melaju dan melewati banyak kendaraan.

Seperti biasa Rossi duduk dengan gaya cantiknya dimeja tengah Cafe Betawi. Kali ini ia mengenakan rok bawahan mini berwarna putih dan kaos hitam ketat.

"Halo sayang..ini hadiah untuk kamu" ucap Randu sambil menyerahkan rangkaian bunga mawar merah.

Rossi terkejut bukan main, ia tidak menyangka akan menerima bunga bunga yang memang ia sukai.

"Ya ampun cantik amat! Ko om Randu tau sih kesukaanku!" Ucap Rossi sambil memeluk mesra.

Setelah berbincang bincang sedikit, mereka langsung angkat kali dan kembali menuju kearah villa diBogor.

Begitulah kejadiannya yang diulang berkali kali ketika ahir minggu datang. Rossi melayani keinginan liar Randu seakan ia adalah rajanya. Dan Villa itu menjadi saksi bisu atas apa yang terjadi disana, bahkan tidak jarang saking hebohnya pada tengah malam hari Randu mengajak Rossi berenang tanpa mengenakan sehelai pakaian.

Satu bulan penuh mereka berpesta ria, melupakan segalanya seakan dunia ini milik mereka berdua.

Setanpun bergembira berpesta bersama sama dalam gelimangan dosa. Randu tidak sadar bahwa setan sedang menyusun rencana, satu kali kesalahan dibuat disanalah Randu akan dimakan...

...~...

Kini sudah masuk tanggal 3 bulan baru, Rossi diam diam memperhatikan sesuatu yang tidak wajar.

Pada umumnya tanggal 30 atau tanggal 1 paling telat, sang bendera Jepang sudah berkibar..hari ini masuk ketanggal 3..Ko tidak ada tamu yang datang?

Sedikit bingung, pagi itu Rossi mengontak temannya, Laila. Dia adalah sahabat kamanya sejak dibangku kelas 2 SMA.

"Heh ngapain dah lama ga kedengeran?" tanya Rossi.

"Oi elu juga ga kedengeran..gue sibuk sama mas Deni, tadi malem baru pulang dari Sukabumi..ada apaan? ko tumben?"

"Oh si mas Deni yang punya toko emas itu ya? gaya..eh gue kayanya ada masalah nih"

"Nah lo..masalah apaan? kalo masalah duit udah gue abisin hehe"

"Ah duit sih gue ada..ini kan tanggal 3, masa gue blom mens juga? kacau nih"

"Biasanya elo pake pil ga?"

"Ya pake lagi..tapi emang kemaren gue keabisan..Nah om gue maksain pergi terus..kita main kaya orang gila ga ngerti waktu..gue kawatir banget La!"

"Aduh elo gimana sih? masa ga pake pil? Sekarang elo beli deh tes pack, ga mahal cepetan,hari ini"

"Oke deh gue beli dulu"

"Eh Ros..call gue ya gimana gimananya"

"Sip! bye!"

Laila termenung setelah pembicaraan itu, gimana sih Rossi masa ga keinget masalah sepele gitu..apalagi sering selingkuh masa ga pegang obat? Hadeeh..Mikirin selingkuh, Laila juga harus berhati hati masalahnya mas Deni orangnya suka nekad..ngajak nginep dihotel mahal ga peduli ada orang atau teman istrinya yang akan liat.

...~...

Wajah Rossi menjadi pucat, perutnya jadi mules.

"La..sorry ganggu"

"Iya ga apa apa..guwe lagi mau makan ko.. gimana?"

"Kayanya gue hamil La! hari ini acara elo kemana?"

"Ya ampun Ros! gue sore ini cuman tunggu pesenan baju aja yang gue order minggu lalu..elo mau kedokter buat yakinin?"

"Iya La..gue takut! dokter gue ga jauh dari rumah nyokap..tapi gue ga mau sendirian kesana..anterin guwe dong!"

"Oke oke tenang..mending jangan siang siang..yuk kita pagi ini kedokter, lebih cepat lebih bagus! kasih guwe 1 jam ya"

"Thanks La..guwe tunggu dirumah"

Rossi membungkus kotak dan alat tes pack dan ia masukan kedalam tas jinjingnya. Ia berjalan kearah kamar mandi.

Guyuran air dingin serasa menyegarkan tubuhnya. Berkali kali ia menyiramkan shower gel ketubuhnya dan dibilas air dingin. Perasaan tubuhnya tetap kotor, atau mungkin itu hanya halusinasimya saja..

Hampir setengah jam Rossi berada dikamar mandi, ia berhenti mandi ketika mendengar suara telepon berdering.

Hah? Ada apa dengan Hans? ko tumben..

Cepat cepat ia menarik handuk dan mengeringkan seadanya.

"Alo?"

"Hai cantik lagi ngapain pagi ini?"

"Aduh maaf om Hans aku baru selesai mandi..ada apa om?"

"Oh sorry..ini lo, entar malam kita ada acara makan malam kamu mau ikut?"

"Om Randu ikut ga?"

"Dia ga ikut kayanya..aku dan temen lainnya"

"Gini om Hans..aku lagi ga enak badan..maaf ya aku ga bisa ikut..lain kali aja ya?"

"Oke sip..kalau berubah pikiran call aku ya"

"Baik om..terima kasih ya"

Sebetulnya bukan ga enak badan..tapi Rossi saat itu sedang kacau pikirannya..ia harus mengetahui tentang keadaan tubuhnya. Ini bisa bahaya dan memalukan baik kepada keluarga maupun saudara saudaranya.

Masalahnya dikalangan keluarga mereka sudah mengecap dirinya anak yang nakal. Mereka tau Rossi sering gonta ganti pacar dan apabila ia hamil diluar nikah maka komplitlah ejekan mereka semua.

...~...

Namun benar saja apa yang ia kawatirkan benar benar terjadi, dokter sudah menyatakan bahwa ia positip hamil. Buah telur sudah ada dirahimnya.

Wajah Rossi tampak sedih dan lunglai ketika pulang dari pemeriksaan didokter.

"Ya sudah..tidak ada jalan lain kamu harus ke om kamu, minta pertanggungan jawabannya..Apa dia sudah married?" tanya Laila.

"Yang aku tau dia masih single" jawab Rossi.

"Ya kalo gitu gampang..kamu set up pertemuan..bicarakan baik baik, liat bagaimana reaksi dia..kalo guwe pasti minta pertanggungan jawab dia"

"Terus kalo dia ga mau gue musti gimana?"

"Elo minta ganti rugi..jangan tanggung tanggung minta 10juta kalau tidak nikah kalau tidak juga terahir elo bilang, ya terpaksa akan dipermalukan dimuka umum"

"Ah gila elo masa permalukan?"

"Lho..terus gimana? Apa elo sanggup membesarkan anak? Belum lagi caci makian ortu, sodara elo dan juga enak amat dia..kan harus ada timbal balik dong!" ucap Laila sengit.

"Aduuh..entar deh aku pikirin mateng mateng"

"Jangan terlalu lama mikirnya, soalnya pertumbuhan badan kalo hamil itu cepet lho..belum lagi elo akan merasa mual dan lain lain.."

"Ya udah makasih La, udah anterin guwe ke dokter..gue pulang aja dulu"

"Oke..take care ya say..call me kalo ada apa apa"

Merekapun berpisah setelah dari tempat dokter.

Rossi bingung dan kalang kabut memikirkan apa yang akan terjadi kepada dirinya..sesampainya dirumah ia langsung masuk kamar, ponsel ia matikan...

...¤¤¤¤¤...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!