Julian

JULIAN POV

Pagi ini aku tiba di kantor lebih awal dari biasanya. Aku tidak bisa tidur semalaman, bukan karena pekerjaan justru aku tidak bisa menyelesaikan pekerjaan ku karena perkataan Bima yang teringiang-ngiang di telinga ku. Aku bingung dengan sikapnya yang begitu yakin membicarakan hal itu kepadaku dan aku hanya beralasan karena aku masih muda. Aku jadi sedikit kesal kepadanya karena dia terkesan selidiki memaksa. Sebenarnya bukan karena itu tapi jika dia ada saat ini pun aku bersedia untuk menikah.

Aku sampai di ruanganku dan Aku langsung melihat resume sekretaris baru yang dikirimkan Bima kepada asisten ku

'Cantik'

Aku melihat fotonya cantik memang dan sepertinya sesuai dengan keinginan ku yaitu kalem, tidak banyak berbicara terutama bukan tipe wanita liar yang suka menggoda. Latar belakang pendidikannya juga sesuai dan lulusan dari luar negeri. Harus aku akui bahwa Bimima memang paling mengerti keinginanku. Lanta bagaimana dengan jodoh yang dikatakan Bima? apa aku juga harus percaya kepadanya dan menerimanya?

Tidak, bagaimana bisa aku menikah sedangkan jiwa ku saja masih memiliki kehampaan. Jika hanya untuk berbagi raga, aku bisa berbagi raga pada wanita manapun tanpa harus terikat sebuah hubungan.

Aku masih dihantui oleh rasa bersalahku pada seseorang lebih tepatnya pada seorang wanita. Aku tidak tahu dimana dia saat ini, benarkah apa yang aku dengar sudah menjadi kenyataan yang harus aku terima. Entah mengapa sulit sekali meyakinkan hatiku ini bahwa aku harus melupakan hal itu dan memulai kehidupanku yang baru tanpa ada bayang-bayang itu lagi.

Seharusnya dengan mudah aku bisa melupakannya tapi kesalahanku adalah mengapa aku harus jatuh cinta padanya saat pandangan pertama dan terlebih aku adalah yang pertama yang mengambil sesuatu berharga darinya dan saat itu juga aku sudah menempatkan keseriusanku padanya.

Tok Tok Tok

Aku mendengar suara ketukan pintu, pasti sekretaris baruku dan langsung saja aku persilahkan untuk masuk

"Bos ini sekretaris baru"ucap Rifki

"Selamat pagi Pak. Saya Arsyila Sekretaris rekomen Pak Bima" ucapnya memperkenalkan diri dan aku pun langsung menyahuti

"Ya, Rifki asisten saya akan menjelaskan pekerjaanmu"

"Baik Pak"

"Satu lagi panggil saya bos" titahku padanya

"Baik Bos"

Aku memperhatikan sekretaris baruku. Namanya Arsyila, aku tadi tidak sempat membaca namanya yang ku perhatikan adalah foto dan latar pendidikan terakhirnya. Ternyata aslinya lebih cantik walaupun tanpa senyuman. Aku sedikit kesal, apakah dia tidak tahu etika yang baik? berbicara dengan atasan dengan nada datar seperti itu dan ya tatapannya juga aku tidak bisa melihat apa-apa yang terpikir olehku adalah kosong.

Aku pun mengambil ponsel ku, kemudian menelpon Bima. Jelas saja begitu dia menjawab panggilan telepon ku aku langsung mencecarnya dengan argumen-argumen ku mengenai sekretaris itu dengan nada tinggi dia malah mengatakan bahwa mulut sampahku yang tidak tahu etika dan sopan santun dan tidak mempunyai waktu menanggapi semua pertanyaan-pertanyaku, kemudian memutuskan panggilan.

Ya aku akui memang aku berbicara dengan kata-kata yang agak kasar tapi lagi-lagi tanggapannya diluar prediksiku. Dia tidak seperti Bima yang aku kenal karena kami bersahabat sudah sejak Sekolah Menengah Pertama. Dia yang memiliki tingkah konyol dengan segudang lelucon-leluconnya bisa dikatakan hampir tidak pernah bersikap serius apa lagi terhadapku. Saat kami bersama maka kata-kata kasar adalah makanan kami sehari-hari.

Apa karena aku menolak permintaannya jadi dia lebih sensitif terhadapku. Aku bahkan tidak mengenal adik yang dia maksudkan. Bahkan dia baru bercerita memiliki seorang adik perempuan yang tinggal di luar negeri setelah bertahun-tahun bersahabat denganku.

Aku membuka laptopku dan melanjutkan pekerjaanku yang tertunda kemarin malam sambil sesekali aku melihat Arsyila yang sedang berkutat dengan pekerjaannya, aku juga melihat Rifki asistenku sepertinya dia mulai curi-curi pandang terhadap Arsyila tapi aku tidak ambil pusing sudah jelas bukan urusanku.

Aku memutuskan untuk ke kantor Bima saja pada jam makan siang nanti dan semoga dia sedang tidak sibuk supaya tidak ada alasan untuknya menolak kedatanganku.

Julian POV End

tbc

Terpopuler

Comments

VlcyTree

VlcyTree

kok aku blm maksud yaa😅😅

2020-05-02

1

Yudis Gustian

Yudis Gustian

Sepertinya bakal seru...

2020-01-24

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!