Hutang Penjelasan

"Arsyila ke ruanganku sekarang bersama Rifki" Titah Julian melalui sambungan telepon.

Belum sempat Lala menjawab, sambungan telepon sudah ditutup. Lala menoleh dan melihat Julian yang sedang memperhatikan dirinya. Mereka saling melihat, bertatap mata dengan jarak yang tidak dekat juga tidak jauh. Lala menundukkan kepalanya kemudian berdiri mengajak Rifki lantas Rifki langsung mengikuti.

'Apa yang salah denganku? Kenapa dia memandangku seperti itu?' batin Lala

"Masuk" Julian mempersilahkan. Rifki membuka pintu mempersilahkan Lala masuk terlebih dahulu kemudian menutup kembali setelah dirinya masuk ke dalam ruangan tersebut

"Apa saja jadwal saya hari ini?" tanya Julian tanpa basa basi seraya memandang wajah Lala

'Cantik' batin Julian

"Pukul dua siang ada meeting lanjutan dengan PT Jangs mengenai proyek di Kota S dan malam nanti ada undangan pernikahan anak dari Ceo PT Jaya Tenggara di Edelwys Hotel. Itu saja Bos" papar Lala sambil melihat pad yang ada di tangannya. Setelah selesai menjelaskan Lala mengangkat kepalanya dan kembali bertemu pandang dengan Julian yang ternyata sedari tadi menatapnya lekat-lekat.

Ada rasa tergugah dalam hati Julian ketika melihat sinar redup yang dipancarkan mata sekretarisnya itu. Ada sesak yang tidak bisa dijelaskan.

'Cahaya matanya begitu sendu' bantin Julian

Ekhem

Rifki berdehem tiba-tiba hingga mengagetkan mereka. Julian langsung menatap Rifki dengan sorot tajam seperti seekor singa yang sedang mengintai mangsanya lalu siap menerkam membuat Rifki ciut seketika itu juga sedangkan Lala langsung menundukkan kepalanya.

Lancang memang tapi sungguh Rifki tidak bermaksud tidak sopan kepada bosnya, Rifki refleks karena tidak nyaman dengan apa yang baru saja disaksikannya.

'Ma-maaf bos" ucap Rifki terbata-bata namun Julian sama sekali tidak mengubris

'Tidak sopan' batin Juluan kemudian menetralkan perasaanya agar terlihat biasa saja dan tidak ingin terjadi kecanggungan sebelum menyampaikan perintah kepada kedua bawahannya itu

"Meeting kali ini Rifki yang akan menemaniku"

"Siap bos" jawab Rifki cepat

"Untuk undangan resepsi pernikahan itu aku ingin kau ikut dengan ku menghadirinya Arsyila (Sambil melihat jam tangannya) sudah waktunya makan siang, pergi temui sopir ku di bawah dan berikan alamatmu. Jangan sampai terlambat karena saya tidak suka menunggu" ujar Julian tegas

"Baik Bos" usai menjawab Lala kemudian meninggalkan rungan Julian

Julian diam dan memperhatikan punggung Arsyila yang ke luar dari ruangannya menuju meja kerja kemudian mengambil tas dan pergi sampai Arsyila menghilang dari pandangannya barulah ia membuka suara

"Antarkan aku ke kantor Bima" titah Julian pada Rifki beranjak dari bangkunya.

Mobil mereka melaju ke kantor Bima dan tidak butuh waktu lama akhirnya mereka sampai

"Pergilah makan siang aku ada urusan sekitar 30 menit. Jangan terlambat menjemputku"

"Baik Bos" Rifki melajukan mobilnya setelah Julian memasuki lobi kantor Bima

"Dimana Bos mu?" tanya Jaulian Pada asisten Bima

"Di dalam Bos, silahkan Bos" ucapnya langsung membukakan pintu. Julianpun langsung masuk

"Hei what's up bro" sapa Julian langsung duduk di sofa yang ada di ruang kerja Bima.

"Ada urusan apa kau kemari? Pergilah jika tidak penting!" ucap Bima dengan santai

"Kenapa kau begitu sensitif padaku? Aku hanya ingin menerima permintaanmu"

"Aku sedang tidak ingin bercanda Julian" menaikkan volume suaranya

"Aku serius, bisakah kau jelaskan seperti apa wanita yang kau inginkan menjadi pendampingku! ah ya tepatnya adalah adikmu yang katany tinggal di luar negeri"

"Sudah aku katakan pergilah jika tidak benar-benar penting. Kau berbicara seperti merendahkan" Bima mulai tersulut emosi dengan nada bicara Julian yang terkesan meledek

"Kau begitu serius sejak kemarin apa karena hal ini? Bima yang aku kenal adalah Bima yang penuh dengan lelucon dan hanya serius jika berbicara mengenai pekerjaan, binis dan keuntungan"

"Perlu kau ketahui Tuan Dalas aku selalu serius jika itu menyangkut keluargaku dan yang paling utama tentang adikku" ucapnya penuh penekanan

"Sebenarnya adikmu yang mana Tuan muda Rui? adik yang sudah meninggal 10 tahun yang lalu atau adik yang mana lagi? Kau berhutang penjelasan kepadaku"

"Aku atau kau yang sebenarnya berhutang penjelasan Tuan Da las?"

"Penjelasan apa maksudmu?" Julian mengerutkan kening

"Oh ternyata kau sudah amnesia Tuan Dalas! coba kau ingat kejadian 5 tahun yang lalu!"

tbc

Terpopuler

Comments

Risma Sitompul

Risma Sitompul

Sabar.. akan ada episodenya nanti..😊

2019-11-08

4

Anjelo,,JJ

Anjelo,,JJ

ak mlai mngikuti crtamu thor,bgus lmyan seru..tpi ini apa mksd ny kyak ada hal yg trhdi pda adikny bina lila..tpi apaa

2019-11-04

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!