setalah cukup lama menangis sambil berpelukan Aisyah dan ibu pun tertawa bersama, Aisyah bahagia akhirnya ibu setuju dengan keputusannya, semoga jalan yang Aisyah pilih adalah yang terbaik, dia ingin melupakan cinta pertamanya dengan pergi ke ibu kota untuk bekerja, dan untuk mencapai cita cita dia untuk melanjutkan kuliah disana.
" Aisyah kenapa bapak dan arfa belum pulang dari mushola? seharusnya sudah dari tadi kan mereka pulang...?" tanya ibu.
" iya yh Bu ko mereka belum pulang...padahal solat subuh di mushola sudah kelar dari tadi harusnya. yasudah lebih baik ibu tunggu saja bapak di depan biar Aisyah yang menyelesaikan masaknya." ujar Aisyah pada ibu.
"yasudah ibu ke depan dulu sambil bawa teh buat bapak,kmu lanjutin aja masaknya." jawab ibu.
"ya ampun pak, ibu kira nyangkut dimana sholat di mushola ko gak pulang pulang, eh ternya ada di ruang tamu," ucap ibu pada bapak sambil memberikan teh hangat pada bapak.
"bapak sudah pulang dari tadi, tapi pas bapak mau masuk dapur ada yang lagi adegan nangis yah fa ? jadi bapak sama arfa nunggu disini aja nyampe adegannya kelar, udah kelar toh ? " ucap bapak sambil tertawa pelan.
" hmmm bapak ada ada saja, pak ibu sudah bilang sama Aisyah kalo kita setuju dengan keputusannya, nanti setelah sarapan bapak ngmong ke Aisyah gimana baiknya yh ?" ujar ibu pada bapak.
" iya nanti kita bicarakan lagi setelah sarapan, bapak sudah lapar Bu, ibu masak apa toh ?? " tanya ayah sama ibu.
"lihat saja dimeja pak, Aisyah yang masak tadi, fa ... kamu libur sekolah kan??? nanti anterin ibu ke pasar yah??? ibu mau belanja buat dagangan nanti siang," cetus ibu pada arfa.
" beres Bu nanti arfa anterin ke pasar, tapi nanti beli es cendol sama kue basah yh Bu ?" ucap arfa sambil tertawa.
"iya nanti ibu beliin, udah kamu sama bapak langsung aja ke meja makan, kayanya mbak mu sudah selesai masaknya," jawab ibu.
"Syah...sudah semua masaknya? bapak sudah lapar seprtinya, ayo kamu duduk juga kita makan sama-sama." ujar ayah pada Aisyah.
" sudah pak tinggal makan saja, Aisyah juga mau makan," ujar Aisyah lalu mengambilkan nasi untuk bapak dan ibu, kami makan dengan lahab tanpa ada yg berbicara, itulah tradisi keluarga kami, dilarang berbicara saat sedang makan. kami makan dengan lahap sampai semua kenyang dan Aisyah segera membereskan meja makan dan mencuci semua peralatan makan tadi."
"Syah kalo sudah selesai temui bapak yah di belakang, bapak mau bicara sama kamu," ucap bapak pada Aisyah.
" baik pak Aisyah selesaikan dulu ini, nanti Aisyah kebelakang temuin bapak." jawab Aisyah.
"ada apa pak?" tanya Aisyah dengan sedikit khawatir sambil meletakan teh hangat dan kue kering pada bapak.
"tidak ada apa apa Aisyah, jangan terlalu khawatir begitu, bapak hanya ingin ngobrol dengan anak perempuan bapak, apa tidak boleh?" jawab bapak sambil tersenyum . bapak sejenak terdiam dan mengambil nafas dalam
"nak,,, ibu sudah bicara sama bapak tentang permintaan kamu itu, ibu dan bapak jujur saja kaget dengan keputusan kamu itu." sejenak bapak terdiam.
" maafkan bapak yah Aisyah karena tidak bisa menyekolahkan kamu lebih tinggi lagi, bapak tidak sanggup untuk membiayai kamu kuliah, sampai kamu punya keinginan seperti ini, kamu mau kerja di ibu kota untuk mencapai cita cita kamu." ucap bapak dengan nada pelan dan sendu.
"bapak dan ibu akan memberikan doa restu ibu untuk kamu meraih cita cita kamu, buat bapak dan ibu bangga, dan jangan salah gunakan kepercayaan bapak dan ibu yah, kami disini akan selalu mendoakan untuk kebahagian dan kesuksesan kamu." ucap bapak lagi.
" lalu kapan rencananya nak kamu berangkat ke ibu kota?" tanya ayah.
"insya Allah jika Aisyah lolos masuk PT minor, Aisyah akan berangkat 2 Minggu lagi pak, bapak jangan khawatir disana Aisyah sudah di carikan kontrakan untuk tempat tinggal aisyah." ujar Aisyah penuh semangat .
"pak, maafkan Aisyah yah Karena tidak bicara dulu saat Aisyah ikut tes masuk PT tersebut, Aisyah awalnya coba coba tapi ternyata Aisyah lolos sampai tahap ini, besok adalah pengumumannya, doakan Aisyah lolos ya pak, semoga ini jalan Aisyah buat Aisyah bisa bikin bapak sama ibu bangga dan Aisyah bisa bahagiain ibu sama bapak." lanjut Aisyah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments