Setelah berbicara dengan ku tadi ibu termenung di kamarnya. bapak masuk kamar setelah baru pulang dari rumah temannya. bapak mendekati ibu, tapi ibu tidak menyadari bapak masuk kamar.
"ada apa buk? kenapa malam malam malah melamun?" ada masalah ? tanya bapak.
"pak ibu hanya sedang khawatir dengan Aisyah, akhir akhir ini dia sering melamun, tadi ibu tanya kenapa sama Aisyah, dia jawab pengin kerja di Jakarta, dia pengin kumpulin uang buat kuliah pak, ibu khawatir pak..."jawab ibu sambil menangis.
bapak kaget dengan jawaban ibu.kenpa anak perempuannya tiba tiba ingin ke Jakarta, padahal sebelumnya dia tidak pernah menyinggung masalah ini.
"kenapa tiba tiba Aisyah ingin kerja di ibu kota Bu?" padahal dia tidak pernah punya keinginan kerja disana, kalau kuliah dia punya keinginan untuk itu, tapi kalo kerja dia tidak pernah punya keinginan buat kerja jauh dari kita." ucap ayah dengan sedikit bingung.
"Aisyah bilang...dia ingin membuat kita bangga pak, dia ingin membahagiakan kita, dia ingin merubah nasib kita pak." ibu hanya khawatir saja bila Aisyah kerja di ibu kota, jauh dari kita, bagaimana tempat tidurnya, bagaimana kalau dia sakit, ibu bingung pak." jawab ibu dengan menangis.
"ibu juga bingung kalo harus menolak permintaan Aisyah pak, dia sudah dewasa untuk menentukan sikap, ibu takut dia merasa selalu di kekang orang tuanya untuk maju, ibu juga khawatir jika ibu menyetujui permintaan Aisyah pak, ini yang buat ibu bingung," lanjut ibu masih dengan menangis. Bapak mendesah pelan.
"ibu benar Aisyah sudah dewasa, kita sebagai orang tua sebenarnya hanya bisa mendukung keputusan Aisyah jika itu baik buat anak kita, ibu juga tidak salah jika khawatir kepada Aisyah, karena Aisyah itu anak perempuan, jadi alangkah baiknya kita jadi orang tua harus mendukung aisyah, sebagai orang tua kita hanya bisa mendoakan anak anak kita supaya bahagia."ucap ayah dengan bijak.
" lebih baik kita mendoakan saja semoga keputusan Aisyah sudah tepat, dia bisa mencapai cita citanya disana, ibu jangan terlalu khawatir... lebih baik ibu doakan saja untuk kebaikan Aisyah." ujar ayah menenangkan ibu.
"apa bapak yakin dengan keputusan bapak,,?" apa Aisyah disana akan baik baik saja?" tanya ibu.
" insya Allah doa ibu dan bapak akan selalu membuat anak anak kita dimana pun berada akan baik baik saja..." ujar bapak menenangkan ibu.
" baiklah jika itu keputusan bapak, ibu akan ikuti keputusan bapak, ibu hanya ingin tidak mengecewakan Aisyah, dia tidak pernah meminta apapun dari kita, baru kali ini dia meminta permintaan yg sulit ibu sanggupi." cetus ibu.
" yasudah lebih baik kita tidur, ini sudah malam, besok pagi kita bicarakan lagi dengan Aisyah bagaimana lanjutnya yah." ujar ayah.
"hmmm yasudah kita tidur pak." ujar ibu
adzan subuh sudah terdengar keluarga Aisyah pun sudah bangun, bapak serta arfa adiknya Aisyah sudah bersiap-siap pergi ke mushola, sedangkan Aisyah dan ibunya melaksanakan sholat di rumah. setelah sholat subuh sudah kebiasaan Aisyah membantu ibu membuat sarapan di dapur.
" selamat pagi Bu,,, hari ini mau masak apa buat sarapan?,,,biar Aisyah bantu."ucap Aisyah pada ibu.
" pagi nak,,, kita buat tumis kangkung sama goreng tempe saja yah." jawab ibu.
"yaudah mana kangkungnya biar Aisyah yg metikin, ibu yang nyiapin bumbunya." ucap Aisyah.
"ibu seneng tiap hari di bantuin masak sama kamu Aisyah, nanti kalo kamu sudah punya suami sudah bisa masakin suami kamu, dan masakin buat ibu mertuamu," ujar ibu pada Aisyah.
aku tertawa pada ibu, kenapa ibu tiba tiba bicara tentang suami pagi buta begini, setelah patah hati kemarin pikiran tentang sebuah pernikahan seakan masih sangat jauh d pikiranku.
"ibu ini ada-ada saja, hal semacam itu masih sangat jauh dari pikiranku Bu, aku masih punya cita-cita yang belum kesampaian, aku pengin bikin ibu sama bapak bangga dan bahagia dulu." ucap ku sambil tertawa. ibu tiba tiba diam, dan aq pun bingung."
" nak apa kamu masih mau kerja di ibu kota?" tanya ibu padaku.
"memangnya jika aku mau kesana ibu bakalan Ngijinin Aisyah??? tanyaku balik pada ibu.
"apa kamu benar- benar ingin bekerja disana Aisyah? jika kamu benar-benar ingin ibu dan bapak akan mengijinkannya, ibu hanya ingin melihat kamu bahagia dengan pilihanmu, buat ibu dan bapak bangga dan tidak mengecewakan kamu, kami hanya bisa mendoakannya nak,,"
Aisyah menangis mendengarkan ibu berkata seperti itu, dia akan membuktikan pada orang tuanya kalo dia bisa, Aisyah hanya butuh doa restu dari orang tuanya, Aisyah akan baut orang tuanya bangga dan akan membahagiakan orang tuanya suatu saat nanti. Aisyah bangkit dari duduknya lalu memeluk ibu sambil menangis.
"terimakasih ibu sudah Ngijinin Aisyah buat ke ibu kota, Aisyah janji tidak akan buat ibu kecewa, Aisyah akan buat ibu SMA bapak bangga,,," ujar Aisyah pada ibu sambil menangis.
disela-sela tangisan antara ibu dan anak ternyata bapak dan adik Aisyah sudah pulang dari mushola usai sholat subuh, bapak dan anak itu berhenti di ruang tamu, agar tidak mengganggu acara anak dan ibu tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
ika
yupp.... selama itu membangun masih saya terima, pasti akan say perbaiki lagi...terima kasih buat dukungan kalian...🥰
2023-01-03
1
Susi lestari
tetap semangat..✊
di kritik bukan berarti buruk, tapi untuk memperbaiki agar kedepannya lebih baik lagi...🥰🥰🤗🤗
2023-01-02
1
Maya Sari
tanda baca nya Thor d perhatikan,,kalau bkn percakapan jngn ada tanda kutip
2023-01-01
1