Sementara itu di jam istirahat sekolah, Aldrian dan Kevin berjalan ke kantin bersama. Sesampainya di sana seperti biasa keadaan kantin selalu penuh dengan siswa yang berdesakan untuk membeli makanan. Tapi hal tersebut tidak mempengaruhi Aldrian, dia melenggang dengan santai ke meja makan dan setelah dia duduk, seorang laki-laki dengan postur tegap dan bersetelan formal datang menghampirinya.
"Tuan Al ini pesanan anda." Ucap pria itu sambil menaruh paper bag berisi dumpling dan jus jeruk di atas meja.
"Thanks om San." Ucap Aldrian kepada pengawal pribadinya itu, dan kemudian dia pun mengeluarkan isi dari paper bagnya itu dan mulai memakan makan siangnya.
Kevin yang duduk disampingnya hanya bisa menggeleng gelengkan kepala, "Hidup jadi tuan muda itu benar-benar menyenangkan ya" Sindirnya pada Aldrian.
"Dan kau harus bersyukur karena menjadi temannya tuan muda." Balas Aldrian tanpa menoleh ke arah Kevin dan hanya fokus memakan dumplingnya.
"Kalau ANDA ingin saya bersyukur seharusnya ANDA juga membelikan saya makan siang seperti yang ANDA makan saat ini." Sarkas Kevin sambil menekankan kata anda.
"Jangan ngelunjak, lu kan tadi udah gue beri sarapan." Aldrian masih meneruskan mode makannya tanpa memperdulikan sindiran Kevin sama sekali.
"Itu... Pemberian fans anda, jadi secara harfiah sarapan itu bukan pemberian anda." Ucap Kevin masih dengan mode sarkas nya
Mendengar perkataan Kevin barusan membuat Aldrian menoleh ke arah Kevin dengan wajah tidak percaya, "Ok, gue gak bakalan ngasih makanan dari FANS KU buat elu lagi."
"Oh oh oh tuan muda hamba hanya bercanda, anda tidak boleh bersikap kejam terhadap pengikut setiamu ini." Kevin menempelkan kedua telapak tangannya dihadapan Aldrian dengan wajah memelas yang dibuat buat.
"PPPFFTTT" Aldrian mencoba menahan tawanya agar dia tidak menyemburkan makanan yang sedang dia kunyah dan segera menenggak air untuk mengalirkan makanannya. "Sialan lu !"
"Hahahaha." Tawa Kevin menggelegar melihat wajah Aldrian yang memerah karena hampir tersedak, "Itu namanya karma bro, salah lu enak enakan makan sendirian."
"Lu tu ya lama lama gue pecat jadi bestie." Apa yang diucapkan Aldrian berbanding terbalik dengan apa yang dia lakukan. Dia memberi isyarat kepada pengawal pribadinya, dan tak lama berselang sebuah paper bag berisi makanan diletakkan dihadapan Kevin.
Melihat makanan yang berada didepannya Kevin bukannya langsung memakannya dia malah memeluk Aldrian yang duduk disampingnya, "Brooo i love you, harusnya lu bilang dari tadi kalau lu juga udah beliin gue makan siang."
"Siapa suruh lu buat ngedrama, sono makan ngapain lu meluk meluk, jijay gua." Ucap Aldrian sambil melepaskan tangan kevin yang memelilitnya
"Siap laksanakan." Tanpa basa basi lagi Kevin mengeluarkan makanan pemberian Aldrian itu dan mulai melahapnya, isinya sama dengan apa yang dimakan Aldrian, keduanya pun akhirnya diam dan fokus pada makanan mereka masing-masing.
Sandi yang dari tadi menyaksikan drama tuan muda dan pengikut setianya itu hanya tersenyum memperhatikan kedekatan keduanya. Hanya Kevin yang bisa sedekat ini dengan tuan mudanya. Saat pertama kali melihat Kevin berusaha akrab dengan Aldrian, dia sempat ragu dengan motif nya. Karena kebanyakan orang yang mendekati tuan mudanya itu selalu memiliki motif tertentu, dan itulah yang membuat mereka tidak bertahan lama di sisi Aldrian, kebanyakan dari mereka tiba tiba menjauhi Aldrian dengan sendirinya.
Tapi Kevin berbeda, dia anak muda yang polos, dia tipe orang yang simpel dan tidak mau ribet, dan sepertinya dia tidak mau memakasakan otaknya untuk berpikir keras, jadi motif terbesarnya mendekati Aldrian kemungkinan hanyalah agar dia bisa makan enak dan gratis melalui Aldrian.
Dengan fakta bahwa Aldrian masih mempertahankan kevin disampingnya selama tiga tahun ini sudah membuktikan bahwa Kevin tidak memiliki niatan lain. Karena tuan mudanya itu sangatlah sensitif, dia bisa mengetahui hanya dari gerak gerik mereka ataupun dari cara mereka berbicara. Dia akan "menyingkirkan" mereka sendiri tanpa perlu campur tangan darinya.
Sebenarnya para fans Aldrian juga ingin memberinya makan siang, tapi mereka tahu kalau untuk makan siang idolanya itu selalu menyuruh pengawal pribadinya jadi mereka tidak punya kesempatan untuk mendekatinya.
Mereka hanya bisa memandanginya dari jauh sambil diam diam mengambil beberapa potretnya yang sedang makan.
"Kyaaa... Liat liat pangeranku ganteng banget, sambil mangap pun masih kelihatan cool." ucap salah seorang gadis sambil menunjukkan foto Aldrian yang sedang memasukkan dumpling dengan sumpit kemulutnya, ke teman yang duduk disampingnya.
"Liat foto yang aku ambil,dia lagi minum jus dari botol kelihatan seksi banget, ahhh aku rela berubah jadi botol yang lagi diminumnya." ucap gadis lain yang juga menunjukkan foto Aldrian yang setengah menengadah sambil meneguk jus dari dalam botol, foto itu menunjukkan bagian samping Aldrian dan dia benar benar terlihat seperti sedang syuting iklan minuman.
Tampan, cerdas,ramah dan kaya, tak salah jika dirinya menjadi idola seantero sekolah. Banyak gadis yang menyatakan cinta padanya, tapi belum ada satu gosip pun yang menyebutkan bahwa akhirnya dia punya pacar. Itu yang membuat para fansnya penasaran, siapa kira kira yang bisa menaklukan hati sang pangeran.
Dia tidak sombong atau sok jual mahal layaknya pria kaya nan tampan lain. Dia membalas siapapun yang menyapanya, dia tersenyum pada sipapun yang tersenyum padanya, dia bahkan tidak segan mengobrol jika ada yang mengajaknya mengobrol. Ada beberapa gadis yang terilhat lebih akrab dengannya, dan mereka seperti bersaing satu sama lain untuk menjadikan Aldrian sebagai pacar mereka.
"Dia bilang kalau dia mau nemenin aku ke bioskop minggu nanti, itu berarti dia udah ngasih aku lampu hijau." Ucap Farah dengan percaya diri sampil melipatkan kedua tangannya didada.
"What?? Jangan ge er dulu,dia juga setuju buat nemenin aku ke perpus jumat nanti." Kini Anya yang melipatkan tangannya didada, mereka berdiri berhadapan dan saling beradu pandang seakan akan sedang mengeluarkan laser dari mata mereka.
"Sudah sudah, itu artinya Aldrian memang ramah sama siapa aja, jadi kalian ga usah berantem gara gara dia." Kesya mencoba melerai mereka dengan berdiri diantara keduanya sambil merangkul pundak mereka.
"Daripada berantem mending kita masuk kelas, bentar lagi udah mau bel masuk." Kesya berjalan sambil menyeret keduanya untuk mengikutinya ke kelas. Setelah beberapa langkah, tanpa melepaskan rangkulannya dari pundak Farah dan Anya, Kesya berkata, "Kalian tau? Aldrian juga setuju nemenin aku nyari kado buat ulang tahun papa nanti malam."
Setelah melempar bom, Kesya melepas rangkulannya dan berlari sambil tertawa terkekeh meninggalkan kedua temannya yang syok dan berdiri di tempat dengan mulut terbuka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments